2. Bertemu Lagi

"Kaira tungguin." Ujar Lala Adrina, sahabat Kaira. Lala meminta teman dekatnya itu untuk berhenti. Sosok pendiam dan pemalu Lala hanya akan berlaku didepan orang banyak, namun tidak didepan Kaira.

"Cepetan dong, gue mau makan." Balas Kaira terburu buru. Hanya karena menemani Lala ke kamar mandi dirinya sudah menghabiskan waktu 5 menit yang amat berharga itu.

"Ok siap." Ke duanya langsung menuju kantin tanpa basa basi, mereka harus cepat cepat selesai karena dosen yang mengajar kelas selanjutnya termasuk salah satu dosen ter-kiler.

"Ah sial mana rame lagi." Umpat Kaira kesal, ia sudah menyumpah serapahi sahabatnya yang terlalu lama dikamar mandi.

"Ah itu ada kursi kosong Kai... eh gak deh ada orangnya." Ujar Lala memberitahu sambil menunjuk meja yang dirinya maksud. Kaira langsung saja melihat yang dimaksud itu dan langsung mengajak sahabatnya.

"Hai, permisi...boleh numpang tempat gak?." Tanya Kaira namun tak didengar oleh cowok itu. Akhirnya Kaira memegang pundaknya yang sontak membuat cowok itu terkejut.

"I-iya ada apa?." Tanya cowok itu yang ternyata adalah Faizan, dia tak mendengar karena memakai hendset ditambah lagi suara berisik dari kantin.

"Eh lo ternyata... Oh ya kita boleh numpang tempat gak Zan?." Tanya Kaira dan langsung disetujui oleh Zan. Toh dia cuma sendiri disini.

"Gak makan Zan?." Tanya Kaira berinisiatif karena sedaritadi Zan hanya suara dari hendset dengan bibir yang terus bergerak cepat seperti merapalkan sesuatu tanpa suara. Zan juga sesekali mengintip kearah makanan Kaira dan Lala namun tak berlama-lama ia langsung balik keaktivitasnya.

"Eh? Udah kenyang." Jawab Zan dengan suara lembut dan serak membuat Kaira begetar.

"Hmm... kalau lo mau atau lapar lagi gue bisa beliin kok, lagian uang gue sisa banyak hari ini." Ujar Kaira membujuk Zan, dia kasihan melihat Zan yang hanya menatap makanannya dan sahabatnya namun hanya diam saja seperti ada yang ditahan.

"Enggak apa apa. Mending ditabung aja uangnya." Jawab Zan tanpa melihat mata kedua cewek di depannya. Dia hanya menunduk menatap meja sesekali berganti menatap perutnya yang rata.

Kaira memilih berdiri menuju tempat penjual makanan. Tak butuh waktu lama, Kaira datang dengan nasi goreng dan sebotol air.

"Ini untuk lo, jangan ditolak!." Perintah Kaira yang tak mau di bantah. Akhirnya Zan menuruti walau ada rasa malu dan segan yang menghampiri hatinya. Ya sejujurnya dia sedang kelaparan karena akhir bulan, ditambah lagi gajinya dari bekerja bengkel mobil selalu habis untuk dirinya dan adiknya mencari ilmu. Sedangkan uang orang tuanya pas pasan untuk kebutuhan sehari hari.

"Terimakasih, kapan kapan saya ganti uangnya." Ujar Zan sopan.

"Gak apa apa jangan dipikirin, yang penting lo kenyang daripada nanti pingsan." Ujar Kaira sambil tersenyum.

Waah pencitraan nih si Kiara... cih dasar. (Batin Lala)

"Hmm... Terimakasih." Ya bagi Zan terserah semua orang mau mengatakan apa tentang dirinya. Mau mengatakan dirinya pria yang gak gentel karena memakai uang cewek hanya untuk seporsi nasi goreng yang harganya hanya 15K, pria yang tak tau malu karena senang di biayai cewek. Tapi Zan hanya ingin menghargai pemberian orang lain yang tulus dan ikhlas. Apalagi makanannya sudah di pesan dan kalau di buang malah mumbazir.

"Sama sama."

Suasana yang tadinya biasa saja kini menjadi canggung dan dingin. Hal ini membuat Kaira panik sendiri.

Apa yang harus gue bilang lagi?kenapa gak ada topik yang bisa di bahas? Kenapa jadi dingin? Kenapa dua orang ini gak mau buka suara sama sekali? Kenapa? Kenapa? Kenapa Zan ganteng banget? Eh?. (Batin Kaira bertanya tanya)

Kaira malu sendiri karena dirinya memikirkan ketampanan Zan yang mampu membuat hayalannya hanya di penuhi wajah dan sifat cowok itu yang berbeda dari cowok yang sudah dirinya temui selama ini kecuali ayahnya. Bagi Kaira Zan dan ayah nya seorang pria yang sama sama bisa membuat hatinya hangat.

"Shut shut." Lala sedaritadi menyenggol tangan Kaira yang sedang melamun itu tapi tak di tanggapi oleh Kaira sama sekali.

"Permisi? Kaira?." Panggil Zan sambil mengibaskan tangannya didepan wajah Kaira. Zan akhirnya memberanikan diri menatap Kaira karena dirinya merasa kasihan melihat Lala yang lelah membangunkan cewek itu dari lamunannya. Di tambah dirinya risih karena terus menerus di tatap oleh yang bukan sepantasnya.

"Eh iya?." Tanya Kaira spontan dan tatapan keduanya bertemu namun tak berlangsung lama karena Zan langsung membuang matanya kesembarangan arah dan beristighfar didalam hati. Bukannya ia sombong, namun Zan hanya tak ingin membawa matanya ke neraka apalagi Kaira memakai pakaian yang ketat.

"E-eh a-ada ada apa?." Tanya Kaira masih betah memandang wajah teduh Zan dan melupakan keberadaan Lala, namun dari nada bicaranya Kaira tampak gugup.

"Kairaaa." Akhirnya Lala memberanikan diri menguatkan suaranya karena kesal tak di gubris oleh sahabatnya itu.

"Apaan sih?." Tanya Kaira bingung sekaligus kesal.

"5 menit lagi kelas di mulai." Ujar Lala yang membuat Kaira langsung berdiri dan berlari ke gedung kelasnya dengan kecepatan penuh meninggalkan Lala yang mengejar di belakang namun sama sekali tak tersusul karena kecepatan lari Kaira berbeda darinya.

Sedangkan di tempat Zan, ia menyadari kalau dompet Kaira terjatuh karena buru buru. Hampir semua barang barang di dalamnya keluar semua, namun cepat cepat ia kembalikan ketempatnya. Dan Zan tak sengaja melihat di sana ada 5 potongan kertas kecil yang membuatnya terkejut dan berlari menuju kelas yang saat ini di datangi oleh Kaira tanpa basa basi lagi.

Dia tau siapa dosen yang mereka maksud karena dosen kiler di kampusnya hampir semuanya sudah melaksanakan kelas hanya tinggal satu dosen yang belum mengajar.

Dan kartu kartu kecil itu adalah kertas absen yang wajib di bawa saat sedang kelas. Karena kalau tak ada namanya di kertas kecil itu, siswa akan di anggap absen walau sudah mengikuti jam pelajaran dari awal hingga akhir di tambah dosen tak akan bisa melakukan apapun walau dirinya melihat siswa yang tidak memberikan kertas absen,hadir di mata pelajarannya.

Akhirnya Zan sampai di ruang kelas. Tapi tiba tiba dosen yang akan mengajar, menyapanya dari belakang. "Ada apa Zan?." Tanya sang dosen yang sudah kenal dengan siswanya yang satu ini.

"Selamat siang pak. Saya cuma mau mengembalikan dompet punya Kaira Renata." Jawab Zan sopan. Dosen mengangguk dan mengambil dompet itu dari tangan Zan. Inilah yang membuat para dosen langsung ingat kepada Faizan Arsyad, tutur kata yang sopan. Sangat berbeda dengan murid lainnya yang ngasal ngomong tanpa memikirkan siapa yang mereka ajak ngobrol.

"Yaudah kamu balik lagi sana." Suruh guru itu dengan nada galak, tapi sebenarnya pak dosen sama sekali tak berniat marah namun dirinya sudah seperti ini sejak kecil.

Terpopuler

Comments

Elang Putih

Elang Putih

hai...
like and rate 5 sudah mendarat cantik...
feedback ke "mantan, i'm still loving you"
tinggalkan jejak disana, aku menunggu kedatanganmu 🤗

2020-05-08

0

lihat semua
Episodes
1 1. Awal Jumpa (Prolog)
2 2. Bertemu Lagi
3 3. Lowongan
4 4. Tentang Zan
5 5. Basket
6 6. Kegugupan Kaira
7 7. Dipermalukan
8 8. Zan yang Aneh
9 9. Kapan Nikah?
10 10. Sakit
11 11. keponakan?
12 12. Istri Idaman
13 13. Alasan Bertengkar
14 14. Wisuda Zan
15 15. Skripsi
16 16. Pejuang Skripsi
17 17. Wisuda Kaira
18 18. Sikap Aneh
19 19. Reaksi
20 20. Perjodohan
21 21. Boleh Tukar?
22 22. Mau
23 23. Empat Mata
24 24. Gombal
25 25. Menguping
26 26. Bingung
27 27. Mahar
28 28. Menikah
29 29. Malam Pertama
30 30. Pertanyaan
31 31. Berdua Lebih Baik
32 32. Rumah
33 33. Yang Tidak Terduga
34 34. Qori Ahnatasa
35 35. Tetangga
36 36. Si Polos
37 37. Abi&Ummi
38 38. Tetangga Ngeselin
39 39. Tetangga Ngeselin 2
40 40. Pengemis
41 41. Masuk Kerja
42 42. Paket
43 43. Syar'i?
44 44. Permintaan ke-2
45 45. Mengobati Qori
46 46. Berdebat
47 47. Gara Gara Cemilan
48 48. Kedatangan Teman Lama
49 49. Lisan Zan
50 50. Manja
51 51. Sosok Ummi
52 52. Sosok Ummi 2
53 53. Cekcok
54 54. Masa Lalu Zan
55 55. Godaan di Pagi Hari
56 56. Brista Adelina
57 57. Ketahuan
58 58. Pelakor
59 59. Zan yang Marah
60 60. Ista Pergi?
61 61. Bahagia
62 62. Orangtua
63 63. Pergi Reuni
64 64. Down
65 65. Reuni
66 66. Baku Hantam
67 67 Selamat?
68 68. Dokter Gading
69 69. Kontraksi
70 70. Kembar
71 71. Kamera
72 72. Kenyataan
73 73. Cctv
74 74. Ide Jahil
75 75 Zan Mesum
76 76. Ke-absurd-tan Pasutri Absurd
77 77. 4 Tahun Kemudian...
78 78. Kaira yang Aneh
79 79. Chat Mesum
80 80. Hamil!!!???
81 81. Vidio Call Pembawa Bencana
82 82. Tetangga Bermulut Merdu
83 83. Pasar Malam
84 84. Pasar Malam 2
85 85. Tragedi Bumil
86 86. Melahirkan
87 87. Melahirkan 2
88 88. Baikkan
89 89. Bumil Meresahkan
90 90. Tingkah Faiz dan Nizam
91 91. Tugas Si Kembar
92 92. Have Fun Lagi
93 93. Toko Perlengkapan Alat Tulis
94 94. Dia Kembali
95 95. Nizam dan Faiz Jualan
96 96. Kerajinan
97 97. Ketahuan
98 98. Setuju
99 99. Kesibukan Masing-masing
100 100. Sakit Berjama'ah
101 101. Kaira Sakit
102 102. Kembar
103 103. Pergi Dari Rumah
104 104. Ramai
105 105. Mencari Zan
106 106. Siang Hari Yang Menyiksa
107 107. Ista
108 108. Karena Gemuk
109 109. Zan Sakit
110 110. Asisten
111 111. Bertemu
112 112. Obrolan Mesum di Malam Hari
113 113. Zan Tambah Mesum
114 114. Paksaan Kaira
115 115. Zan Pergi
116 116. Terungkap
117 117. Reno
118 118. Amnesia
119 119. Bertanya
120 120. Menahan
121 121. Malu
122 122. Berebut
123 123. Pusing
124 124. Ingat Kembali?
125 125. April MOP
126 126. Selingkuh?
127 127. Rencana
128 128. Lala
129 129. Nostalgia
130 130. Meledek
131 131. Pernikahan ke-2
132 132. Sindiran
133 133. Tetangga Baru
134 134. Posesif
135 135. Faiz Terluka
136 136. Persetujuan
137 137. Liburan ke-Medan
138 138. Bahagia
139 139. Kepergian Orang Tersayang
140 140. Perubahan Zan
141 141. Hari Pertama Sekolah
142 142. Bujukan
143 143. Kaira Ngambek Lagi
144 144. Kepergok
145 145. Rina
146 146. Rina yang Memaksa
147 147. Godaan Bagi Zan
148 148. Pulang Larut Malam
149 149. Gudang
150 150. Bermain di Mall
151 151. Pertengkaran Faiz dan Jeno
152 152. Dijebak
153 153. Pemberitahuan (Tamat)
154 ....
Episodes

Updated 154 Episodes

1
1. Awal Jumpa (Prolog)
2
2. Bertemu Lagi
3
3. Lowongan
4
4. Tentang Zan
5
5. Basket
6
6. Kegugupan Kaira
7
7. Dipermalukan
8
8. Zan yang Aneh
9
9. Kapan Nikah?
10
10. Sakit
11
11. keponakan?
12
12. Istri Idaman
13
13. Alasan Bertengkar
14
14. Wisuda Zan
15
15. Skripsi
16
16. Pejuang Skripsi
17
17. Wisuda Kaira
18
18. Sikap Aneh
19
19. Reaksi
20
20. Perjodohan
21
21. Boleh Tukar?
22
22. Mau
23
23. Empat Mata
24
24. Gombal
25
25. Menguping
26
26. Bingung
27
27. Mahar
28
28. Menikah
29
29. Malam Pertama
30
30. Pertanyaan
31
31. Berdua Lebih Baik
32
32. Rumah
33
33. Yang Tidak Terduga
34
34. Qori Ahnatasa
35
35. Tetangga
36
36. Si Polos
37
37. Abi&Ummi
38
38. Tetangga Ngeselin
39
39. Tetangga Ngeselin 2
40
40. Pengemis
41
41. Masuk Kerja
42
42. Paket
43
43. Syar'i?
44
44. Permintaan ke-2
45
45. Mengobati Qori
46
46. Berdebat
47
47. Gara Gara Cemilan
48
48. Kedatangan Teman Lama
49
49. Lisan Zan
50
50. Manja
51
51. Sosok Ummi
52
52. Sosok Ummi 2
53
53. Cekcok
54
54. Masa Lalu Zan
55
55. Godaan di Pagi Hari
56
56. Brista Adelina
57
57. Ketahuan
58
58. Pelakor
59
59. Zan yang Marah
60
60. Ista Pergi?
61
61. Bahagia
62
62. Orangtua
63
63. Pergi Reuni
64
64. Down
65
65. Reuni
66
66. Baku Hantam
67
67 Selamat?
68
68. Dokter Gading
69
69. Kontraksi
70
70. Kembar
71
71. Kamera
72
72. Kenyataan
73
73. Cctv
74
74. Ide Jahil
75
75 Zan Mesum
76
76. Ke-absurd-tan Pasutri Absurd
77
77. 4 Tahun Kemudian...
78
78. Kaira yang Aneh
79
79. Chat Mesum
80
80. Hamil!!!???
81
81. Vidio Call Pembawa Bencana
82
82. Tetangga Bermulut Merdu
83
83. Pasar Malam
84
84. Pasar Malam 2
85
85. Tragedi Bumil
86
86. Melahirkan
87
87. Melahirkan 2
88
88. Baikkan
89
89. Bumil Meresahkan
90
90. Tingkah Faiz dan Nizam
91
91. Tugas Si Kembar
92
92. Have Fun Lagi
93
93. Toko Perlengkapan Alat Tulis
94
94. Dia Kembali
95
95. Nizam dan Faiz Jualan
96
96. Kerajinan
97
97. Ketahuan
98
98. Setuju
99
99. Kesibukan Masing-masing
100
100. Sakit Berjama'ah
101
101. Kaira Sakit
102
102. Kembar
103
103. Pergi Dari Rumah
104
104. Ramai
105
105. Mencari Zan
106
106. Siang Hari Yang Menyiksa
107
107. Ista
108
108. Karena Gemuk
109
109. Zan Sakit
110
110. Asisten
111
111. Bertemu
112
112. Obrolan Mesum di Malam Hari
113
113. Zan Tambah Mesum
114
114. Paksaan Kaira
115
115. Zan Pergi
116
116. Terungkap
117
117. Reno
118
118. Amnesia
119
119. Bertanya
120
120. Menahan
121
121. Malu
122
122. Berebut
123
123. Pusing
124
124. Ingat Kembali?
125
125. April MOP
126
126. Selingkuh?
127
127. Rencana
128
128. Lala
129
129. Nostalgia
130
130. Meledek
131
131. Pernikahan ke-2
132
132. Sindiran
133
133. Tetangga Baru
134
134. Posesif
135
135. Faiz Terluka
136
136. Persetujuan
137
137. Liburan ke-Medan
138
138. Bahagia
139
139. Kepergian Orang Tersayang
140
140. Perubahan Zan
141
141. Hari Pertama Sekolah
142
142. Bujukan
143
143. Kaira Ngambek Lagi
144
144. Kepergok
145
145. Rina
146
146. Rina yang Memaksa
147
147. Godaan Bagi Zan
148
148. Pulang Larut Malam
149
149. Gudang
150
150. Bermain di Mall
151
151. Pertengkaran Faiz dan Jeno
152
152. Dijebak
153
153. Pemberitahuan (Tamat)
154
....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!