4. Tentang Zan

"Argh akhirnya selesai juga." Ujar Kaira sambil merenggangkan seluruh tubuhnya karena pegal. Lala yang di sebelahnya hanya diam sambil membereskan seluruh alat tulis miliknya.

"Btw, lo ada dapat kabar gak dari anak semester 8?." Tanya Lala tiba tiba dan di angguki cepat oleh Kaira.

"Oh yang katanya mereka akan wisuda 2 bulan lagi kan?." Tanya Kaira dan di angguki Lala dengan senang hati. "Terus hubungannya sama gue apa?." Tanya Kaira bingung maksud sahabatnya ini. Kenapa masalah sepele seperti ini harus di laporkan kepadanya?.

"Loh? Gue kira lo tau. Anak yang kita temui kemarin di kantin kan senior kita." Jawab Lala yang membuat Kaira benar benar terkejut dan membuat telinganya kali ini benar benar bekerja.

"Ha?!."

"Masa sih lo gak tau? Memang lo gak perhatiin jaket almamater yang dia pakai?." Tanya Lala lagi dengan kesal.

"Gak tau, gue kira dia pakai jaket biasa." Jawab Kaira menjelaskan apa yang di pikirkannya dengan singkat dan jelas.

"Hufh. Gak tau lagi deh gue." Pasrah Lala melihat sahabatnya yang terlalu cuek dengan segala hal.

"Kalau memang dia senior kita, jadi kemarin Jojo kenapa cuma panggil nama biasa?." Tanya Kaira penasaran.

"Oh iya lo belum tau kan? Ya sih memang umur kita sama dia sama, karena sejak Smk dia lompat kelas. Di tambah di kampus ini dia dapat beasiswa walau gak penuh sih." Jelas Lala tanpa kurang satupun informasi tentang Zan. Walau Lala adalah seorang anak yang penyendiri, namun telinganya tetap terpasang di mana pun dirinya berada. Lala adalah salah satu pusat informasi tersendiri bagi diri Kaira, tidak seperti Kaira yang sengaja menulikan telinganya.

"Oh wow." Kagum Kaira tampak tak percaya dengan apa yang dirinya dengar.

"Ye, lo naksir kan sama dia?." Tanya Lala membuat Kaira terdiam. Namun dia mengatakan sesuatu yang membuat Lala balik terdiam.

"Mungkin." Jawab Kaira kemudian tanpa ragu ragu. Sosok tomboy ini punya sifat yang sangat di sukai oleh Lala, yaitu kejujurannya walau gak semua kejujuran Kaira berdampak positif terhadap hatinya. Walau terkadang dengan kejujuran Kaira membuat hati Lala sakit, namun setidaknya tak ada apapun yang di sembunyikan dari dirinya.

"Ehem... yaudah sana gih jumpai dia. Tinggal 2 bulan lagi loh." Suruh Lala sambil sesekali mendorong tubuh Kaira pelan.

"Hahaha ngaco! Ya santuy aja sih. Paling juga perasaan gue bisa hilang sendirinya seperti waktu itu." Jawab Kaira berusaha positif dengan hatinya sendiri. Ya, dia memang lah tomboy namun berbeda dengan hatinya. Setidaknya dia masih lah waras dan tidak berbelok arah.

"Terserah sih, gue udah suruh kalau lonya mau ya silahkan." Ujar Lala pasrah akan sahabatnya yang selalu merendahkan dirinya sendiri. Sepadahal menurut Lala, Kaira tak terlalu tomboy. Hanya saja ucapannya yang berbeda dari cewek lain.

"Hmm... menurut lo dia gimana?." Tanya Kaira tiba-tiba.

"Hmm... menurut gue sih baik dan tentu sifatnya yang sopan dan lembut itu berbanding terbalik sama lo." Jawab Lala jujur namun tak membuat hati Kaira sakit sedikitpun,

karena dia sudah mendengar yang lebih pedas dari itu.

"Haha tau aja lo." Jawab Kaira dengan candaan.

"Gimana kalau kalian ternyata jodoh?." Tanya Lala membuat Kaira tersenyum seketika tanpa malunya. Lala tau, pikiran Kaira kini sudah menghayal ntah kemana.

"Haha ngaco banget si lonya, ya kagak lah. Dia mana mau sama gue yang gak sesuai kriterianya. Pasti dia milih yang cantik, soleh, baik, lembut, dan tentunya nggak kayak gue." Jawab Kaira berusaha menyadarkan diri. Dia tak mau berharap karena dia juga pernah berharap bahkan harapannya begitu tinggi membuatnya harus sakit hati ketika harapan itu tak sesuai dengan apa yang dirinya pikirkan.

"Kalau misalnya beneran dia jodoh nya, lo mau apa?." Tanya Lala berusaha membangkitkan semangat Kaira kembali.

"Kepenghulu dong, hahaha." Jawab Kaira dengan candaan lagi dan tentu tak menganggapnya serius.

"Ye rese."

"Yaudah lah daripada bahas yang gak jelas gini mending gue pulang mau bobo bentar."

"Loh? bentar lagi kelas selanjutnya mulai."

"Udah lah, tolong absenin gue ya."

"Dasar pemalas."

"Haha, skuy lah ikutan."

"Gak!!."

"Yaudah kalau gitu, gue pergi dulu. Byee."

...***...

"Nanti lo ke lapangan." Ucap Jojo kepada Kaira yang kini sedang asik mencoret coret buku. Berbeda dengan biasanya, kali ini Kaira memperdulikan ucapan Jojo tanpa melawan sedikit pun, namun...

"Ada gak orangnya." Tanya Kaira misterius yang pasti Jojo tau maksud kalimat dari cewek di depannya ini,  bahkan tanpa di beri tau terlebih dahulu ia bisa menebaknya.

"Udah tenang aja, ada kok." Jawab Jojo sambil mengacungkan kedua jempolnya dan mengedipkan matanya.

"Sip." Dan Kaira membalas dengan hal yang sama.

"Gak mau langsung kasih tau si doi?."

Tanya Jojo yang kali ini mudah di mengerti oleh Kaira. Ya, cewek satu ini bila di kaitkan dengan hal hal berbau tentang pendekatan dia akan  cepat peka.

"Gak ah biarin aja. Intinya gue pendekatan dulu hehe, kalau untuk hasilnya ya lihat waktunya aja."

Jawab Kaira berpasrah diri. Toh setidaknya dia harus mencoba dahulu.

"Ck, udah dibilang juga. Yang suka sama dia itu banyak dan bahkan lebih cantik." Ucap Jojo masih terus mengingatkan temannya yang selalu membantunya mengajar basket ini.

"Iya Jo iya gue sadar diri tenang aja." Jawab Kaira dengan nada yang mulai kesal karena baginya Jojo terus menerus mengkode kalau dirinya tak baik berada didekat Zan.

"Lagipula kalau lo ajak dia pacaran, maaf lo akan ditolak mentah mentah." Ujar Jojo kembali mengingatkan. Berbeda dari yang sebelumnya, kini Kaira malah penasaran akan maksud temannya ini.

"Kenapa?."

"Ck, lo tau kan dia anak soleh gak mungkin mau diajak pacaran." Jawab Jojo sambil memutar bola matanya malas karena harus menjawab pertanyaan konyol Kaira terus menerus.

"Memang gak boleh ya?."

"Ya gak boleh lah!!." Tegas Jojo memberitahu. Bahkan jangankan dia pernah melihat Zan dekat dengan seorang cewek, bahkan dirinya selalu diingat kan dengan kata 'zina' oleh Zan bila dirinya mendekati sang junior.

"O-oh... yaudah deh, jadi temannya kak Zan pun gak masalah." Jawab Kaira berpasrah diri. Kali ini dirinya hanya ingin bisa terus bertemu dengan Zan, si seniornya.

"Kak Zan?." Beo Jojo bingung dengan panggilan Kaira kepada Zan yang aneh di telinganya.

"Loh? katanya dia senior kita." Jawab Kaira dengan apa yang dia tau tanpa ada kebohongan. Ya, dia memang terkadang tak sopan tapi kalau masalah panggil memanggil yang lebih tua itu harus di sesuaikan walau hanya berjarak 1 tahun.

Tak

"Baru tau sekarang?." Geram Jojo sambil menjitak dahi Kaira kesal, namun sepertinya bukan dirinya saja yang kesal.

"Njir sakit."

"Tolong ya, boleh bodo amat tapi jangan sampai jadi bodoh sangat." Ujar Jojo yang sangat menusuk ubun ubun Kaira. Dia memang orang yang bodo amat dengan gosip dan ucapan orang tapi tak sampai seperti itu kan?.

"Menghina lonya?." Geram Kaira mulai berani membentak Jojo dan melototinya tanpa ada rasa takut.

"Iya!." Jojo balas membentak tanpa rasa kasihan sama sekali. Baginya Kaira bukan lah seorang cewek namun sejenis dengannya.

"Berantem skuy." Ajak Kaira memulai pertengkaran. Tampak Jojo menyetujui tanpa rasa ingin menolak sedikit pun.

"Lah? Ayo." Ajak Jojo dan mereka mulai tatap menatap dengan sinisnya.

"Jewer ya?." Putus Kaira memilih hukuman. Keduanya bukan bertengkar yang kebanyakan cowok lakukan, seperti memukul atau menendang. Hei walau Jojo menganggap diri Kaira bukanlah cewek namun tubuh dan hatinya masihlah lebih lemah dari dirinya, dia juga tak tega untuk sekenaknya menyakiti orang yang selama ini membantunya melatih anak anak basket.

"Yaudah, gam suit gunting batu kertas." Ajak Jojo melakukan permainan mereka seperti biasa saat sedang marah.

"Nah gue yang menang." Girang Kaira karena dirinya yang memenangkan lebih dulu. Namun tiba tiba terbesit satu ide busuk yang tak boleh ditiru oleh siapapun yang memiliki jiwa bersahaja.

"A-aduuh sakit banget njir."Ucap Jojo kesakitan. Dirasa Jojo  telinganya langsung ingin putus dan bahkan sudah merah sebelah. Kaira tertawa terbahak bahak melihat wajah Jojo yang aneh dan langsung memberhentikannya.

"Udah gak usah banyak bicara. Lagi." Ajak Kaira karena dirinya berharap menang sekali lagi agar kedua telinga Jojo merasakan hal yang adil.

"Yes gue menang... eh jangan kabur." Girang Jojo yang kini menang berharap bisa membalas perbuatan Kaira namun anak itu malah kabur dengan alasan tak masuk akal.

"Bodo amat!! kan gak ada aturannya. Hahaha." Jawab Kaira berusaha mencari alasan yang bisa membuat Jojo tak ingin membalas dendam lagi.

"Nih anak banyak tipu muslihatnya." Ujar Jojo pasrah dan mengikuti Kaira menuju lapangan. Ya untunglah anak itu mau mengajar tanpa harus di hajar terlebih dahulu.

"Kenapa berhenti?." Tanya Jojo penasaran karena dirinya hanya melihat Kaira berdiam diri sambil mengitip kaca pintu yang berukuran kecil.

"Gak kenapa kenapa... gue bareng ya."

Terpopuler

Comments

@shiha putri inayyah 3107

@shiha putri inayyah 3107

kira2 apa yg di lihat kaira???

2023-06-09

0

Bunda'Nya Dede Chaca

Bunda'Nya Dede Chaca

Apa yg kai lihat d lapangan???

2021-12-12

0

lihat semua
Episodes
1 1. Awal Jumpa (Prolog)
2 2. Bertemu Lagi
3 3. Lowongan
4 4. Tentang Zan
5 5. Basket
6 6. Kegugupan Kaira
7 7. Dipermalukan
8 8. Zan yang Aneh
9 9. Kapan Nikah?
10 10. Sakit
11 11. keponakan?
12 12. Istri Idaman
13 13. Alasan Bertengkar
14 14. Wisuda Zan
15 15. Skripsi
16 16. Pejuang Skripsi
17 17. Wisuda Kaira
18 18. Sikap Aneh
19 19. Reaksi
20 20. Perjodohan
21 21. Boleh Tukar?
22 22. Mau
23 23. Empat Mata
24 24. Gombal
25 25. Menguping
26 26. Bingung
27 27. Mahar
28 28. Menikah
29 29. Malam Pertama
30 30. Pertanyaan
31 31. Berdua Lebih Baik
32 32. Rumah
33 33. Yang Tidak Terduga
34 34. Qori Ahnatasa
35 35. Tetangga
36 36. Si Polos
37 37. Abi&Ummi
38 38. Tetangga Ngeselin
39 39. Tetangga Ngeselin 2
40 40. Pengemis
41 41. Masuk Kerja
42 42. Paket
43 43. Syar'i?
44 44. Permintaan ke-2
45 45. Mengobati Qori
46 46. Berdebat
47 47. Gara Gara Cemilan
48 48. Kedatangan Teman Lama
49 49. Lisan Zan
50 50. Manja
51 51. Sosok Ummi
52 52. Sosok Ummi 2
53 53. Cekcok
54 54. Masa Lalu Zan
55 55. Godaan di Pagi Hari
56 56. Brista Adelina
57 57. Ketahuan
58 58. Pelakor
59 59. Zan yang Marah
60 60. Ista Pergi?
61 61. Bahagia
62 62. Orangtua
63 63. Pergi Reuni
64 64. Down
65 65. Reuni
66 66. Baku Hantam
67 67 Selamat?
68 68. Dokter Gading
69 69. Kontraksi
70 70. Kembar
71 71. Kamera
72 72. Kenyataan
73 73. Cctv
74 74. Ide Jahil
75 75 Zan Mesum
76 76. Ke-absurd-tan Pasutri Absurd
77 77. 4 Tahun Kemudian...
78 78. Kaira yang Aneh
79 79. Chat Mesum
80 80. Hamil!!!???
81 81. Vidio Call Pembawa Bencana
82 82. Tetangga Bermulut Merdu
83 83. Pasar Malam
84 84. Pasar Malam 2
85 85. Tragedi Bumil
86 86. Melahirkan
87 87. Melahirkan 2
88 88. Baikkan
89 89. Bumil Meresahkan
90 90. Tingkah Faiz dan Nizam
91 91. Tugas Si Kembar
92 92. Have Fun Lagi
93 93. Toko Perlengkapan Alat Tulis
94 94. Dia Kembali
95 95. Nizam dan Faiz Jualan
96 96. Kerajinan
97 97. Ketahuan
98 98. Setuju
99 99. Kesibukan Masing-masing
100 100. Sakit Berjama'ah
101 101. Kaira Sakit
102 102. Kembar
103 103. Pergi Dari Rumah
104 104. Ramai
105 105. Mencari Zan
106 106. Siang Hari Yang Menyiksa
107 107. Ista
108 108. Karena Gemuk
109 109. Zan Sakit
110 110. Asisten
111 111. Bertemu
112 112. Obrolan Mesum di Malam Hari
113 113. Zan Tambah Mesum
114 114. Paksaan Kaira
115 115. Zan Pergi
116 116. Terungkap
117 117. Reno
118 118. Amnesia
119 119. Bertanya
120 120. Menahan
121 121. Malu
122 122. Berebut
123 123. Pusing
124 124. Ingat Kembali?
125 125. April MOP
126 126. Selingkuh?
127 127. Rencana
128 128. Lala
129 129. Nostalgia
130 130. Meledek
131 131. Pernikahan ke-2
132 132. Sindiran
133 133. Tetangga Baru
134 134. Posesif
135 135. Faiz Terluka
136 136. Persetujuan
137 137. Liburan ke-Medan
138 138. Bahagia
139 139. Kepergian Orang Tersayang
140 140. Perubahan Zan
141 141. Hari Pertama Sekolah
142 142. Bujukan
143 143. Kaira Ngambek Lagi
144 144. Kepergok
145 145. Rina
146 146. Rina yang Memaksa
147 147. Godaan Bagi Zan
148 148. Pulang Larut Malam
149 149. Gudang
150 150. Bermain di Mall
151 151. Pertengkaran Faiz dan Jeno
152 152. Dijebak
153 153. Pemberitahuan (Tamat)
154 ....
Episodes

Updated 154 Episodes

1
1. Awal Jumpa (Prolog)
2
2. Bertemu Lagi
3
3. Lowongan
4
4. Tentang Zan
5
5. Basket
6
6. Kegugupan Kaira
7
7. Dipermalukan
8
8. Zan yang Aneh
9
9. Kapan Nikah?
10
10. Sakit
11
11. keponakan?
12
12. Istri Idaman
13
13. Alasan Bertengkar
14
14. Wisuda Zan
15
15. Skripsi
16
16. Pejuang Skripsi
17
17. Wisuda Kaira
18
18. Sikap Aneh
19
19. Reaksi
20
20. Perjodohan
21
21. Boleh Tukar?
22
22. Mau
23
23. Empat Mata
24
24. Gombal
25
25. Menguping
26
26. Bingung
27
27. Mahar
28
28. Menikah
29
29. Malam Pertama
30
30. Pertanyaan
31
31. Berdua Lebih Baik
32
32. Rumah
33
33. Yang Tidak Terduga
34
34. Qori Ahnatasa
35
35. Tetangga
36
36. Si Polos
37
37. Abi&Ummi
38
38. Tetangga Ngeselin
39
39. Tetangga Ngeselin 2
40
40. Pengemis
41
41. Masuk Kerja
42
42. Paket
43
43. Syar'i?
44
44. Permintaan ke-2
45
45. Mengobati Qori
46
46. Berdebat
47
47. Gara Gara Cemilan
48
48. Kedatangan Teman Lama
49
49. Lisan Zan
50
50. Manja
51
51. Sosok Ummi
52
52. Sosok Ummi 2
53
53. Cekcok
54
54. Masa Lalu Zan
55
55. Godaan di Pagi Hari
56
56. Brista Adelina
57
57. Ketahuan
58
58. Pelakor
59
59. Zan yang Marah
60
60. Ista Pergi?
61
61. Bahagia
62
62. Orangtua
63
63. Pergi Reuni
64
64. Down
65
65. Reuni
66
66. Baku Hantam
67
67 Selamat?
68
68. Dokter Gading
69
69. Kontraksi
70
70. Kembar
71
71. Kamera
72
72. Kenyataan
73
73. Cctv
74
74. Ide Jahil
75
75 Zan Mesum
76
76. Ke-absurd-tan Pasutri Absurd
77
77. 4 Tahun Kemudian...
78
78. Kaira yang Aneh
79
79. Chat Mesum
80
80. Hamil!!!???
81
81. Vidio Call Pembawa Bencana
82
82. Tetangga Bermulut Merdu
83
83. Pasar Malam
84
84. Pasar Malam 2
85
85. Tragedi Bumil
86
86. Melahirkan
87
87. Melahirkan 2
88
88. Baikkan
89
89. Bumil Meresahkan
90
90. Tingkah Faiz dan Nizam
91
91. Tugas Si Kembar
92
92. Have Fun Lagi
93
93. Toko Perlengkapan Alat Tulis
94
94. Dia Kembali
95
95. Nizam dan Faiz Jualan
96
96. Kerajinan
97
97. Ketahuan
98
98. Setuju
99
99. Kesibukan Masing-masing
100
100. Sakit Berjama'ah
101
101. Kaira Sakit
102
102. Kembar
103
103. Pergi Dari Rumah
104
104. Ramai
105
105. Mencari Zan
106
106. Siang Hari Yang Menyiksa
107
107. Ista
108
108. Karena Gemuk
109
109. Zan Sakit
110
110. Asisten
111
111. Bertemu
112
112. Obrolan Mesum di Malam Hari
113
113. Zan Tambah Mesum
114
114. Paksaan Kaira
115
115. Zan Pergi
116
116. Terungkap
117
117. Reno
118
118. Amnesia
119
119. Bertanya
120
120. Menahan
121
121. Malu
122
122. Berebut
123
123. Pusing
124
124. Ingat Kembali?
125
125. April MOP
126
126. Selingkuh?
127
127. Rencana
128
128. Lala
129
129. Nostalgia
130
130. Meledek
131
131. Pernikahan ke-2
132
132. Sindiran
133
133. Tetangga Baru
134
134. Posesif
135
135. Faiz Terluka
136
136. Persetujuan
137
137. Liburan ke-Medan
138
138. Bahagia
139
139. Kepergian Orang Tersayang
140
140. Perubahan Zan
141
141. Hari Pertama Sekolah
142
142. Bujukan
143
143. Kaira Ngambek Lagi
144
144. Kepergok
145
145. Rina
146
146. Rina yang Memaksa
147
147. Godaan Bagi Zan
148
148. Pulang Larut Malam
149
149. Gudang
150
150. Bermain di Mall
151
151. Pertengkaran Faiz dan Jeno
152
152. Dijebak
153
153. Pemberitahuan (Tamat)
154
....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!