Dira hari ini libur tidak masuk kuliah, dia malah asyik dengan hewan peliharaannya seekor kucing yang di beri nama cici.
"Dira kamu tidak masuk kuliah hari ini?" tanya mamah Meri saat masuk ke dalam kamar Dira, dia khawatir dengan Dira tidak biasanya bangun siang.
"Libur hari ini mah, nanti siang Dira kerja," jawab Dira sambil mengelus-elus bulu cici.
"Kalau papah kamu tau kamu kerja bagaimana?" tanya mamah Meri, sudah sering memperingatkan Dira untuk tidak berkerja tapi Dira selalu tak menghiraukan mamahnya.
"Mah... sudah jangan bahas itu lagi!" ucap Dira lalu memeluk mamahnya.
"Ya sudah, ayo kita sarapan dulu!" ajak mamah Meri yang selalu sabar menghadapi Dira.
Mereka segera keluar dari kamar Dira menuju ruang makan, karena sudah ada papah dan Vio adik Dira yang sangat cantik.
"Pagi pa... !" sapa Dira pada papahnya. Dira segera mendudukkan dirinya di depan meja papahnya.
Pak Aryo tersenyum ke arah Dira dan menyambut sapaan dari sang anak kesayangannya itu.
"Dira, kamu libur hari ini?" tanya papahnya.
"Iya... pa tapi nanti siang Dira mau keluar, boleh kan pa?" tanya Dira. Pura-pura minta izin padahal kalau mau keluar kerja dia sering lompat dari jendela untuk keluar rumah.
"Boleh, asal di antar sopir dan jangan pulang malam," jawab pak Aryo.
"Dira sendiri aja pa... kan ada Luna dan Nisa juga," jelas Dira.
"Ayo kita sarapan pa.. ma.. kakak jangan ngobrol terus nanti Vio terlambat masuk sekolah!" ajak Vio adik Dira yang masih duduk di bangku SD.
Keluarga itu akhirnya menikmati sarapan pagi mereka sebelum melakukan aktivitas masing-masing, Pak Aryo yang hari ini akan kembali untuk berkerja di luar kota dan Mamah Meri akan berkerja di butik miliknya. Vio adik Dira akan sekolah sementara Dira di rumah.
🌱🌱🌱
Luna pagi ini sibuk membantu ibunya yang berjualan makanan di pagi hari, karena Luna anak dari keluarga yang kurang mampu tapi dia anak yang cukup pintar sehingga bisa masuk di kampus yang bagus di kota itu dengan bantuan beasiswa.
Biasanya sepulang dari kampus dia selalu membantu ibunya berjualan, mengingat dia hanya hidup dengan seorang ibu, karena ayahnya sudah meninggal sejak Luna masih kecil.
"Ibu lebih baik baik istirahat dulu ya?" biar Luna yang jaga," kata Luna kepada ibunya sambil merapikan dagangan di atas meja.
"Luna lebih baik kamu mandi, terus berangkat kuliah nanti terlambat lho... biar ibu saja yang jualan," ucap Ibu Luna.
"Libur bu, hari ini kebetulan juga tidak ada tugas," terang Luna, dia menatap ibunya merasa kasihan melihat ibunya mencari nafkah sendiri.
"Kamu kenapa lihat ibu seperti itu, Lun?" tanya ibu Luna nampak keheranan dengan sikap putrinya.
"Bu... kalau Luna ikut Dira berkerja boleh tidak?" tanya Luna dengan lembut.
"Kamu tidak kasihan sama ibu, di rumah sendiri?" ibunya balik bertanya.
Luna langsung memeluk wanita paruh baya itu dengan penuh kasih sayang, harta yang dia miliki sekarang hanyalah ibunya begitu juga sebaliknya yang di miliki oleh ibunya hanya Luna, suatu saat bisa hidup bahagia itu harapan ibu Luna.
🌱🌱🌱
Nisa pagi ini masih tertidur dengan pulas, dia terbangun saat mencium aroma masakan dari mamahnya. Dia langsung bergegas bangun dari tidurnya menuju ke dapur.
"Ma... mamah masak apa?" tanya Nisa sambil mengendus bau masakan mamahnya.
"Kebiasaan kamu ya... sana cuci muka, gosok gigi dulu!" marah sang mama.
"Tapi...mah!" bau masakan mamah membuat Nisa lapar," ucap Nisa sembari mengambil piring.
"Nisa jangan membuat mamah habis kesabaran ya?" di mana-mana anak perawan kalau bangun tidur mandi dulu baru sarapan!" omel mamahnya sambil menata hidangan di meja makan.
"Iya mah," jawab Nisa sambil berjalan menuju ke kamarnya lagi dan melanjutkan tidur.
🍟🍟🍟
Dira merapikan bajunya di depan cermin rias nya, dia sudah bersiap untuk berangkat berkerja, karena di rumah tidak ada orang dia pergi begitu saja. Kebiasaan Dira saat berangkat ke tempat kerja selalu naik angkot.
Saat di tengah perjalanan dia bertemu dengan teman saat masih SMA.
"Dira.... !" kaget Elang, dia teman Dira saat masih SMA lebih tepatnya adalah kakak kelas Dira.
"Elang... kamu kok bisa di sini?" tanya Dira.
Elang sudah lama pindah ke luar kota saat masih SMA dulu.
"Iya Dira, aku akan melanjutkan kuliah di kota ini lagi, kamu mau kemana?" jawab Elang.
"Aku mau kerja di cafe dekat kampus yang ada di jalan x," ucap Dira.
"Dira, orang tua kamu kan orang kaya ngapain kamu repot- repot kerja!" ucap Elang, dia tau kalau Dira berasal dari keluarga yang berada.
"Aku ingin merasakan seperti Luna, dia hidup sangat sederhana, dari pada uang papah aku habiskan untuk sesuatu yang tidak bermanfaat mending aku tabung," jelas Dira.
"Luna... ?" Luna yang pinter itu?" tanya Elang kaget saat mendengar nama Luna.
"Iya tentu saja dia, sahabat aku," ucap Dira sambil tersenyum.
"Kamu gak capek jalan kaki?" tanya Elang lagi.
"Udah biasa kali, gak usah manja napa!" jawab Dira.
"Dira sejak kapan kamu berubah jadi anak yang mandiri, padahal saat kita masih SMA kamu manja banget, kemana-mana di antar sopir kena matahari dikit aja udah merengek kaya bocah belum di kasih jajan!" kata Elang sambil menatap ke arah Dira.
"Setiap orang bisa berubah kapan saja Elang, jangan suka menghakimi orang lain, kalau kita tidak mengenalnya dengan baik," ucap Dira sok bijak.
"Tapi bawelnya gak ilang!" ucap Elang sembari mengacak-acak rambut Dira.
"Kebiasaan kamu kalau ketemu aku," kata Dira sembari mencubit tangan Elang.
"Sakit... jangan main cubit!" aku kira kamu sudah berubah ternyata sama saja!" kata Elang, dia menahan sakit karena cubitan Dira.
Tidak berasa mereka sampai di tempat kerja Dira, Elang sengaja menemani Dira jalan kaki sampai di tempat kerja, kebetulan waktu jalan kaki dia bertemu Dira. Elang adalah kakak kelas Dira waktu di SMA, dia juga tetangga Dira.
Rumah Elang dekat dengan rumah Dira, orang tua mereka juga sudah saling mengenal.
Elang segera berpamitan pada Dira untuk pulang ke rumah, sementara Dira masuk ke dalam cafe dan berkerja seperti biasanya.
"Jauh juga ternyata tempat kerja Dira, tapi sejak kapan anak manja itu jadi mandiri?" batin Elang.
Dia masih keheranan dengan sikap Dira saat ini, tak menyangka tetangga sekaligus teman bisa berubah setelah sekian lama tidak bertemu.
Elang berencana untuk datang ke rumah Dira sekalian bersilaturahmi dengan keluarga Dira.
Bersambung..........
Di tunggu ya kelanjutannya 🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•
Bener kata Dira.. don't judge by the cover.
2022-11-20
1
.
elahh nisa pagi² malah sarapan omelan 🤣🤣🤣
2022-11-20
1
.
ibu luna hebat dia bahkan jadi seorang ibu plus seorang ayah buat luna
2022-11-20
1