Sebuah Rasa

Adam tampak gelisah, entah mengapa. Mungkin karena biasanya wanita miskin itu selalu menyiapkan segala kebutuhannya. kali ini wanita miskin itu tidak ada, sekarang sudah hampir jam 5 sore. Bahkan biasanya ketika jam 4 sore wanita miskin itu sudah setia menyambut kepulangannya dengan senyuman meskipun ia mengabaikannya dan memakinya.

"Kemana wanita miskin itu. Kenapa saya jadi memikirkan dia ... Tidak ada gunanya dia hanya sampah bagiku!" Adam kembali mendudukkan dirinya di sopa. Meskipun logikanya berusaha memungkiri, namun hanya dengan waktu 5 hari pikirannya sudah di buat dilema oleh Vinnie yang sialnya tidak akan pernah ia cintai seumur hidupnya, Adam sudah bersumpah soal itu.

Adam kembali melihat kearah jendela. Tidak ada tanda- tanda kedatangan Vinnie, ia jadi frustasi sendiri.

"KEMANA WANITA MISKIN ITUU...!!!" Bentak Adam keras hingga menggema di seluruh ruangan.

"Ada apa Tuan? " Tanya Mbok Ratih dengan hati- hati, majikannya yang satu ini memang gampang sekali terbawa emosi.

"Tidak ada....! " jawab Adam acuh mengabaikan pembantunya.

"Baiklah saya akan kebelakang tuan. " Mbok Ratih langsung buru- buru ke dapur takut menerima amukan tuannya. Siapa juga yang ingin di temani wanita paruh baya itu, batin Adam kesal.

Dari luar terdengar suara mobil didepan pintu pagarnya, memang jarak masuk dari pagar kerumahnya sekitar 15 meter jadi untuk kedalam mereka perlu berjalan, Adam mengintip dari balik jendela.

"Shitt! ... Ternyata baru bersamaku beberapa minggu, ia sudah mengincar pria kaya lagi! Murahan tetap murahan! " Adam menutup tirai rumah dengan kasar. Kemudian ia membuka pintu depan, di lihatnya dari kejauhan Vinnie berjalan terburu- buru. Adam sudah tahu Vinnie takut tidur diluar karena jadwal rumah ini tutup sampai jam 4 sore, kecuali Adam sang pemilik rumah. Namun pria itu menutupi kepala Vinnie dengan jaketnya selayaknya drama FTV, Adam semakin sinis menatap mereka yang berlagak sok romantis.

"Cihhh! ... pria bodoh mau sekali menyayangi wanita murahan..!! "Adam semakin menatap sinis mereka yang semakin dekat.

"Terima kasih Pak. " Ucap Vinnie mengembalikan jaket Pak Hamzah.

"Oh tidak masalah," Jawab Hamzah lembut sambil mengelus pucuk kepala Vinnie. Adam semakin menatap muak mereka yang masih tidak sadar akan keberadaannya.

"Dari mana saja kau!" Bentak Adam kesal. Seketika Vinnie langsung membalikkan tubuhnya menatap Adam.

"Oh Mas, tadi saya sakit dan tertidur_ " belum selesai Vinnie menjelaskan, Adam sudah menjambak dan memaki Vinnie.

"Cepat masuk! ... Murahan sekali kau menggoda pria lagi, huh!" Maki Adam menarik paksa Vinnie agar masuk.

"Aarrhhhkk sakiiitt..!! Hikkss..! Hikkss..! " teriak Vinnie dengan isakkannya, ia menatap mata Pak Hamzah. Jujur Vinnie sangat malu diperlakukan seperti ini di depan dosennya.

"Apa- apaan ini....! " Hamzah membentak Adam dan menarik kera baju Adam karena perlakuannya yang amat kasar pada Vinnie.

"Jangan ikut campur..! " Maki Adam memukul keras rahang Hamzah, sehingga berdarah.

"Buuggggghh..!!! "

"Arrrkkkhhh.. !! " teriak Hamzah. Hamzah membalas pukulan Adam dengan melayangkan pukulan ke perut Adam.

"Shitt..! Awas kau..!!" Maki Adam, Adam yang tidak tinggal diam kembali melayangkan pukulan.

"Hentikannn...! " Teriak Vinnie dan. "BUGGHHHTTT..!!! "

Tepat mengenai perut Vinnie dengan pukulan Adam yang menggunakan tenaga penuh membuat Vinnie terkapar dilantai kaca. Vinnie tidak sadarkan diri di lantai, Hamzah langsung memeluk Vinnie karena khawatir.

"Saya tau mungkin anda membenci Vinnie..!!

Tapi bukan berarti menyakitinya..!!

Bila anda tidak sudi dan tidak mampu menjaganya, biar Vinnie tinggal bersama saya." Tegas Hamzah, lalu menggendong Vinnie menuju mobilnya dengan perasaan panik.

"Shitt..!! Sial apa yang saya lakukan..! " Adam memukul tembok dengan keras."Pria sok jagoan itu..!!! " umpat Adam.

"Beraninya dia bermain- main dengan Adam Scott..!" Adam kembali menampakan senyum evil nya lalu memasuki rumah megahnya dengan langkah tegas. Tapi tetap saja Adam kini gelisah dari tadi dia terus menatap keluar berharap wanita kampung itu kembali kerumahnya. Namun sialnya Vinnie tidak kunjung kembali. Ada apa dengan wanita itu, mengapa Adam mulai khawatir dengannya. Apa yang salah dari dirinya apa kini ia berubah haluan hati.

Tapi Adam semakin cemas wanita itu akan jatuh hati pada pria lain. Adam mulai gelisah bagaimana kalau sesuatu terjadi pada Vinnie. Bagaimana jika Vinnie terluka parah.

Adam bingung harus melakukan apa. Apakah ia harus menyerah begitu saja ketika ada pria lain yang berusaha memiliki miliknya sekalipun Vinnie adalah wanita kampung yang ia nikahi dan dijadikan sebagai pembantu.

Adam mulai berpikir hukuman apa yang pantas untuk Vinnie agar tidak berbuat semena- mena lagi. Wanita kampung itu harus ia beri pelajaran. Adam bukan laki- laki sembarangan wanita itu harus mengerti bencana apa yang akan ia dapatkan nanti.

Adam tidak sabar menunggu waktu itu datang, dimana wanita itu akan memohon padanya untuk melepaskan hukumannya. Dan saat itu dirinya akan tertawa dan membiarkan wanita itu menyesal dengan perbuatannya.

Tanpa Adam sadari sedikit demi sedikit Vinnie berhasil membuatnya bergantung, Vinnie berhasil membuatnya cemas, Vinnie berhasil membuatnya cemburu dan Vinnie berhasil mematahkan sikap dinginnya. Meskipun itu perlahan selayaknya es yang akan mencair seiring berjalannya waktu. Dan sifat angkuh Adam perlahan akan mencair karena sosok berhati lembut yang ternyata adalah belahan jiwanya.

Mungkin Adam tidak menyadari semua itu, logikanya mengatakan bahwa dirinya adalah sang pengendali dan tidak akan pernah jatuh cinta oleh sosok lemah dengan hati sekuat baja yang tidak lain adalah Vinnie. Tapi ia tidak pernah tahu bahwa hatinya jelas telah jatuh pada sosok lemah itu, dirinya telah terpikat dengan segala ketulusan wanita lemah itu dan perlahan dirinya takut Vinnie dimiliki pria lain.

Cinta bisa datang seiring berjalannya waktu, tanpa sadar hari demi hari kita bisa merasakannya karena terbiasa bersama. Namun sifat egois dan gengsi yang berusaha menyingkirkan perasaan itu yang nyatanya kian hari semakin besar.

Tapi sayangnya semakin kita berusaha menyingkirkan perasaan itu, semakin besar pula rasa cinta itu tumbuh.

Adam adalah pria yang berhati dingin perlahan melunak dengan ketulusan, perlahan mulai merasakan membutuhkan seseorang yang dari bibirnya ia benci namun dari hatinya ia harapkan kehadirannya.

Terkadang kita terlalu egois untuk menyatakan cinta, hingga tanpa sadar sebenarnya ada begitu banyak yang ingin memiliki cinta yang selama ini bertahan untuk kita, kita tidak menyadari betapa beruntungnya kita bisa bersamanya. Suatu hari nanti akan ada saatnya penyesalan, kehilangan itu adalah posisi dimana kamu berharap waktu kembali berputar. Berharap semua akan kembali namun pada saat itu padahal sudah jelas kalau mencapai keputuasaan. Tapi satu hal, jangan pernah takut gagal dalam hal mencintai dan di cintai. Karena cinta itu adalah yang paling indah di dunia, entah itu pada teman, sahabat keluarga bahkan orang yang paling kamu benci. Jalani harimu dengan penuh cinta, jika tidak penyesalan dimasa depan menunggumu di tempat dan jam yang sama. Namun waktu tidaklah lagi berpihak padamu.

Terpopuler

Comments

Shellia

Shellia

Mencoba memahami,karena sejauh ini aku belum paham. Maaf ya thor kok berantakan ya ceritanya.
Mohon maaf ya thor sampai disini aja,susah dipahami. 🙏🙏🙏

2021-07-01

0

Priskha

Priskha

terlalu banuak kata2nya dan diulang2 trs bikin bosan bacanya dan bingung

2021-04-01

0

Esther Koraag Kale

Esther Koraag Kale

aneh cerita ini ya...ko ulang lg dan ulang lagi ya thor?

2020-10-13

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!