2 hari setelah pernikahan
"Vinnie Mama harap kamu betah dengan rumah baru ini " Ucap Luna Scott sebelum berpamit pulang padaku.
"Terima kasih Mah ini sudah lebih dari cukup, rumahnya bahkan terlalu luar biasa untuk di tinggali oleh wanita dari keluarga sederhana seperti ku." Mamah Luna memelukku sedih, mungkin ia berpikir bahwa aku melalui hari yang berat selama ini.
"Oh sayang, kamu adalah segala nya untuk kami. gunakan rumah ini senyaman mungkin. Mama sudah sediakan pembantu, tukang kebun serta satpam agar rumah ini terasa ramai untuk wanita cantik sepertimu," wajahku tersipu mendengar itu betapa perhatiannya Mama Luna padaku. Aku tidak pernah berpikir akan di perlakukan sebaik ini oleh keluarga kaya seperti Marga Scott. Mama Luna dan Papa Hans sangat baik, aku jadi semakin terharu karena mereka sangat menyayangi- ku. Bahkan baru 2 hari setelah pernikahan kami mereka sudah menyediakan segala fasilitas di rumah baru ini.
"Terima kasih Mama," Ucapku terharu langsung memeluk tubuh Mama Luna. Aku benar kagum dengan Mama Luna, meskipun usia Mama Luna sudah mencapai 50 tahun namun wajahnya masih awet muda. Benar- benar cantik dan aku ingin sepertinya ketika tua nanti.
"Baiklah Mama harus pulang, jika butuh sesuatu telpon saja Mama sayang, jangan lupa jika Adam berbuat salah beri tahu Mama.. " Nasihat Mama Luna mencium kedua pipi ku. Aku mengangguk pada Mama Luna yang sudah ku anggap seperti ibuku sendiri, Tidak lama Papa Hans keluar dari dalam menghampiri kami, aku tersenyum menyapa Papa Hans.
"Bagaimana apa menantu Papa betah tinggal disini? " Tanya Papa Hans sambil mengelus pucuk kepalaku dengan lembut seperti anak sendiri yang harus ia lindungi dan sayangi.
"Tentu Pa, terima kasih.." Ucapku lembut pada Papa Hans. Papa Hans menatapku sambil terkekeh kecil, mungkin ia lucu memandangku yang berpostur tubuh seperti remaja SMA, ayolah usia ku sudah mencapai 20 tahun.
"Ya sudah buat dirimu senyaman mungkin nak. " pinta Papa Hans memeluk tubuh mungilku. Setelah kepergian Papa Hans dan Mama Luna aku melangkahkan kakiku ke lantai atas dimana mas Adam sedang tertidur lelap. Aku pikir mas Adam membenci ku, kami tidak pernah bertegur sapa setelah pernikahan. Apakah pernikahan karena perjodohan memang seperti ini? benar- benar hubungan yang canggung.
Aku tersenyum getir, menikah dengannya entah itu suatu keberkahan atau musibah aku bisa mati kebosanan bila terus menghadapi situasi canggung ini. Perilaku mas Adam benar- benar kasar, mulutnya hanya mengeluarkan umpatan dan hal- hal ketus. Sejujurnya aku membenci itu. Suami yang baru kukenal beberapa hari, pesona- nya begitu membuatku sedikit tertarik. Mengapa aku terus memikirkannya? padahal ia berada di dekatku. Mungkin karena wajahnya yang tampan sehingga aku sulit untuk melupakannya. Sulit untuk memungkiri aku sedikit bahagia menikahi pria tampan sepertinya, terkadang takdir seseorang siapa yang tahu? Meskipun kepribadiannya buruk terhadapku tidak dapat di pungkiri aku menyimpan secercah perasaan padanya. Apa salahnya sedikit mencintai suami sendiri?
Aku memperhatikan ia begitu damai dalam tidurnya, tidak seperti dalam keadaan sadar yang selalu memarahi ku!apa masalahnya kaya atau miskin? mengapa ia membeda- bedakan status seseorang. Bukannya bukannya sistem kasta sudah hapuskan. Sebenarnya meskipun aku sudah kehilangan status virgin ku, aku juga merasa sedikit rugi menikahi pria kasar sepertinya, hidupku akan berakhir mengurus pria matang sepertinya hingga aku wafat. Memang benar pria itu hampir mendekati sempurna, pendidikan hingga Pascasarjana, kaya, genius dan berfisik jauh di atas standar. Namun sikap kasarnya itu hampir membuatku gila. Mungkin aku tidak akan awet muda seperti Mama Luna, yang ada aku akan cepat menua menghadapi temperamen buruknya itu.
Berpikir positif adalah kalimat andalanku mau tidak mau suka tidak suka, aku harus tetap melanjutkan pendidikan S1 ku, setidaknya Mama Luna membantu perekonomian keluarga kami. Jadi aku tidak terlalu khawatir dengan bapak dan ibu di kampung halaman ku.ari pekerjaan paruh waktu jika mas Adam tidak memberikan uang bulanan, suami yang kasar sepertinya aku tidak ingin selalu mengandalkannya. karena ia memang tidak dpat di andalkan, dari sikapnya aku sudah tahu bahwa ia masa bodoh denganku! pria gila itu hanya bisa marah- marah tidak jelas. Jika ia diam seperti saat tidur itu adalah suatu keberkahan tersendiri untukku.
Hari ke 3 setelah pernikahan, ini adalah rutinitas pagiku yang menggembirakan, aku sudah terbiasa hidup sebagai OKB, (Orang Kaya Baru) mempunyai pelayan, tukang kebun, satpam, supir, tinggal di rumah bak istana. Wow! faktanya adalah aku hanya tinggal di rumah mewah serta mendapatkan pelayan yang di gaji oleh Mama Luna, suami bajingan itu tidak memberi uang sepeser pun. Setidaknya ia memberi ku uang belanja meskipun 500 ribu perbulannya, betapa pelitnya dia padaku hanya karena tidak menyukai ku. Kulihat banyak berita di TV istri tega membunuh suami secara brutal mungkin sebabnya karena jarang memberi uang belanja.
Hari ini mas Adam kulihat kesiangan, aku memang sengaja tidak membangunkannya. Uangku sudah menipis untuk belanja makanan mewah permintaan pria sialan itu, aku juga punya batas kesabaran. Enak saja dia yang kaya jika aku yang harus menafkahinya! Aku bukan perempuan bodoh yang mau memberikan uang dan makan hanya karena cinta pada pria sepertinya.
"Kenapa kau tidak membangunkanku? pakaianku juga belum di setrika! bahkan tidak ada sarapan!" teriaknya marah di telingaku, aku tersenyum sambil melipat tanganku menatap matanya kesal. Aku menikah dengannya bukan untuk ini,
"Wahai anak muda, kau urus saja dirimu sendiri! aku juga punya kesibukan. Minta makan enak tidak pernah mau memberi uang belanja kau kira ini sinetron Indosiar!" teriakku di telinganya, ia menatap ku tidak percaya. Mungkin karena biasanya aku sangat baik dan penurut, tapi ini dunia realita. Aku tidak harus jadi karakter cengeng yang perlu di kasihani. Dunia juga perlu uang untuk bertahan hidup.
"What the ****!" umpatnya, namun aku tidak peduli telingaku sudah kebal dengan hinaan dan umpatan, bahkan aku tidak ingat terakhir kali dosen menerangkan mengenai rumus Algoritma. Apalagi umpatan yang tidak manfaatnya, bodoh sekali jika aku harus galau dan memasukannya dalam hati.
Setelah melihat kepergianku, Adam buru- buru ke kamar mandi karena sudah telat kantor. Dalam hati aku menertawakannya. Jaman sekarang perempuan lemah dan cengeng sudah punah apa dia bodoh jika percaya aku takut setiap kali dengan amukan-nya. Justru dalam hati aku menertawakannya karena dia hanya besar.
"Rasakan itu!" ucapku dalam hati
Aku sudah bertekad akan meminta uang belanja, dengan malas aku terpaksa memanggilnya. "Mas! ... Mas! .. Masssss....!!" panggilku membuatnya menghentikan langkahnya, ia menatapku tajam menyorotkan tatapan seperti elang. Dia kira aku takut di tatap seperti itu? bahkan tatapan dosen killer yang memarahi saat aku tertidur di kelas saja aku tidak takut. Wajah cute sepertinya sok menakuti- nakutiku! apa dia Gila? aku menghembuskan napas berat di depannya yang baru saja menuruni tangga kini berdiri depan wajahku hanya 3 jengkal. Jujur tadi aku baru sarapan tumis jengkol,
"Ya tuhan bau napas apa ini! " teriaknya seperti mau pingsan, mungkin dia belum pernah makan jengkol.
"Bau jengkol, wangikan! mana uang belanja untuk makan kita?" tanyaku percuma jika punya pembantu tapi tidak ada yang di masak. Dia menatapku tidak percaya aku kembali mengulurkan tanganku meminta uang belanja, "Udah mana? aku mau masuk kampus ini Mas " pintaku padanya. Ia langsung memberiku uang kertas sejuta.
"Ini jangan panggil saya Mas lagi, saya benci itu!" ucapnya dengan nada dingin, aku tertawa kecil mengimpas wajahku dengan uang sejuta.Ia menatapku heran dengan perilaku absurd ku.
"Ok, suami, sayang atau beib? mau panggilan yang mana? " tanyaku padanya.
"Nama saya saja, saya tidak punya waktu bicara denganmu! saya pergi,' idih gayanya, aku juga mau pergi dari tadi kalau bukan karena uang belanja. Udah cuman sejuta, jaman sekarang 50 ribu juga baru dapet cabe, bawang. Tapi untunglah dari pada gak ada sama sekali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Shellia
jd siapa yg udh bikin Vinnie gak virgin?
2021-07-01
0
Priskha
thor maaf hanya masukan aja tlg kata2nya jgn terlalu puanjang ya biar yg baca tdk bosan makasih 🙏🙏🙏🙏
2021-03-31
0
Rio Neny
qo diulang terus c pas bagian yg ni mah
2020-10-06
2