Arsenio Dan Aurora

Arsenio Dan Aurora

1. Meski tak punya uang

Dimalam hari yang sangat cerah, Aurora baru saja selesai mandi. Kini dirinya tengah mengeringkan rambutnya.

"Siinggggg"

Saat Aurora mengeringkan rambutnya, tiba tiba ada seseorang yang mengetuk pintu rumah Aurora. Aurora pun meletakkan pengering rambutnya lalu membuka pintu rumahnya.

Dan Betapa kagetnya Aurora ketika baru saja membuka pintu tetapi Seseorang langsung memanggil namanya dengan nada tinggi

"Aurora!"

Aurora pun bertanya kepada seorang wanita yang ada di hadapannya sekarang. Wanita itu adalah ibu kos yang kosnya sekarang di tempati oleh Aurora. Namanya Bu Ambar.

"Ada apa bu?"

"Kau lupa! Sudah lewat berapa hari ini? Kau mau ku usir?" Seru wanita itu dengan nada tinggi.

Mendengar hal itu, Aurora Ingat bahwa dirinnya bulan ini belum membayar sewa kosnya. Tetapi kali ini Aurora benar benar tak mempunyai uang, uangnya tinggal 400 rb. Dan itu akan Aurora gunakan untuk membayar ujian di sekolahnya.

"Eee ma maaf bu, tetapi uang saya akan saya bayarkan buat ujian di sekolah. Dan untuk membayar kos saya belum punya"

Wanita itu pun melebarkan matanya, ia berdiri di hadapan Aurora dengan berkacak pinggang. Mendengar Aurora yang menunda untuk membayar kos membuatnya semakin emosi.

"Hey! Kalau kau tak mampu bayar, silahkan keluar dan akan ku sewakan untuk orang lain yang mampu membayar! Lagi pula kalau di pikir kan lebih enak di pakai orang yang mampu membayar daripada yang tidak mampu membayar!"

"Kau pikir aku peduli dengan sekolahmu Ha? Cepat bayar sekarang, ambil uang mu itu, atau aku akan mengambilnya sendiri di dalam" seru wanita itu mendorong Aurora untuk cepat cepat mengambil uang hingga Aurora terjatuh

"Bruk"

"Ak" pekik Aurora

Mendengar hal itu, Aurora ketakutan. Ia berfikir bagaimana jika dirinya di usir dari kos ini? Lalu ia akan pergi kemana?

Karena takut, Aurora berfikir cepat. Ia pun mengambil uang 400 rb itu untuk membayar kosnya.

"Sebentar bu saya ambilkan uangnya"

Tak lama dari itu, Aurora telah kembali dengan sejumlah uang 350 rb itu, lalu memberikan uang itu pada Wanita itu.

Melihat hal itu, wanita itu menyengir

"Kau benar-benar gadis tidak jelas. Kau masih muda tetapi kau sudah seperti orang tua. Pembohong. Bilangnya tidak punya uang padahal punya uang" seru wanita itu seraya menatap tajam Aurora lalu pergi meninggalkan Aurora.

Wanita pemilik kos itu berbicara tanpa berfikir. Padahal uang yang baru saja ia terima itu akan digunakan Aurora untuk membayar ujian di sekolahnya. Tetapi bagi Bu Ambar biaya pendidikan Aurora tidaklah penting baginya, yang terpenting Aurora bisa membayar kos.

Aurora pun menutup pintu, lalu menangis di balik belakang pintu itu. Hatinya sangat sakit, mengapa tak ada satupun orang yang mengerti tentang dirinya? Disatu sisi Aurora juga iri dengan Gadis lain yang memiliki orang tua dan dicukupi kebutuhan mereka oleh orang tuanya.

Tetapi Aurora, ia harus mati Matian mencari nafkah untuk dirinya sendiri. Orang tuanya telah meninggal 3 tahun yang lalu karena mempunyai penyakit jantung. Kehilangan kedua orangtuanya Membuat Aurora harus berjuang untuk hidupnya sendiri.

10 menit kemudian, Aurora mengingat bahwa ada pr yang harus ia kerjakan. Ia pun berdiri lalu beranjak ke kamarnya, lalu mengeluarkan buku buku untuk mengerjakan pr nya.

Dengan hati yang sangat berat, pikiran yang tidak bisa tenang, tetapi ia tetap harus mengerjakan pr nya.

Saat dirinya mengerjakan pr, tak lama dari itu Seseorang mengetuk pintunya lagi.

"Tok tok tok"

Aurora pun bergegas untuk membuka pintunya. Lalu ternyata yang datang adalah tetangganya dan meminta Aurora untuk membayar hutangnya sebesar 50 Ribu.

"Aurora, hutangmu itu sudah 3 Minggu tapi kau belum membayarnya, meskipun cuma uang 50 Ribu tetapi kau harus membayarnya"

"Sialan!" Batin Aurora. Ia tak percaya kalau dirinya lupa dengan membayar hutang hutannya.

Aurora pun kembali ke kamarnya, dan membuka dompetnya. Dan.... di dalam dompet itu tertinggal selembar uang 50 Ribu.

Perasaan Aurora semakin tidak enak, tetapi dirinya harus Merelakan uang 50 Ribu itu.

Ia pun kembali menemui temannya yang sudah menunggunya sejak Sedari tadi di luar.

"Ini uangnya, terima kasih"

"Baiklah"

Aurora kembali ke kamarnya, wajahnya sangat muram. Ia benar-benar tak tahu harus bagaimana lagi. Kini dirinya tak mempunyai uang sepeser pun.

Keesokannya

Sinar matahari yang menembus kaca jendela itu membuat mata Aurora silau, perlahan lahan Aurora pun membuka matanya.

Lalu ia melihat jam dinding, dan ternyata sudah jam 6:30.

"Ah, sialan! Kenapa aku bisa kesiangan sih!"

Ia pun langsung beranjak ke kamar mandi, ia mandi secepatnya agar tidak terlambat masuk ke sekolah. Lalu setelah itu ia mengemasi buku bukunya lalu memasukkannya ke dalam tas.

Lalu kemudian, Aurora mengecek dompetnya untuk membayar bus, dan ternyata... Uangnya sudah habis. Ia baru ingat semalam semua uangnya ia gunakan untuk membayar kos dan hutang.

Lalu ia pun mencari cari uang receh di meja, siapa tahu ada uang yang menyangkut di meja maupun di rak buku atau di dalam laci.

Tak lama dari itu setelah dirinya mencari cari uang, akhirnya Aurora menemukan uang 5 ribu di sela sela buku bukunya.

Ia pun tersenyum dan langsung beranjak ke meja makan, ia membuka kulkas dan ternyata....

Kulkasnya kosong, Hanya ada air putih saja.

"Tidak apa apa! Aku masih bisa hidup dengan air putih ini" serunya mengambil Air putih itu, lalu ia masukkan ke dalam tasnya.

Lalu ia pun mengunci pintunya. Dan berlari secepat mungkin menuju ke halte bus. Langkah kaki Aurora Sangat cepat hingga tak lama dari itu, Aurora terjatuh.

"Bruk"

Aurora pun berdiam sejenak untuk mengurangi rasa sakit di kakinya yang baru saja terjatuh.

"Ahhh Sial!" Umpatnya

Tak lama dari itu, bus datang. Aurora pun cepat cepat berdiri dan berjalan secepatnya. Dengan kakinya yang sedikit masih sakit, ia terus berjalan untuk sampai di depan halte bus itu.

Tak lama kemudian, Aurora telah sampai di halte bus, ia pun langsung Menaiki bus itu. Ia duduk di samping kaca, lalu membuka kaca bus itu.

"Hahhhh" ia duduk bersandar, kini dirinya lega tak ketinggalan bus.

Tak lama dari itu, Aurora telah sampai di depan sekolahnya. Ia pun langsung turun dari bus dan langsung masuk ke dalam kelasnya.

"Hai Aurora! Kau baru sampai" seru temannya

"Em!" Aurora mengangguk

10 menit kemudian, bel untuk berganti baju olahraga untuk kelas 11 B telah berbunyi. Kelas itu juga di tempati oleh Aurora.

Aurora pun turun ke bawah menuju ke toilet untuk mengganti bajunya, lalu setelah itu dirinya beranjak ke lapangan untuk mengikuti kegiatan olahraga.

"Baik anak anak, tema olahraga kali ini adalah bermain sepak bola" seru seorang pelatih sepak bola.

Saat seorang pelatih sepak bola menjelaskan bagaimana cara bermain bola, tiba tiba kaki Aurora sakit.

"Tidak jangan sekarang!"

...Terima kasih sudah membaca teman teman...

...Maaf kalau banyak kekurangan...

...Jangan lupa Like, Vote, komen, dan Favorit nya...

...Terima kasih...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!