“I know you there. Get out! Or I’ll call the police!”ancam Rafael.
“Aduh..malah ketahuan”gerutu Jessica dalam hati
Karena sudah ketahuan, Jessica akhirnya memilih keluar dari persembunyiannya. Jessica keluar sambil menundukkan kepalanya karena malu sudah ketahuan mengintip lelaki itu. Mengintip lelaki yang sedang mengagumi keindahan tubuhnya sendiri.
Setelah keluar, Rafael yang tak bisa melihat dengan jelas wajah “penguntit”nya itu, tampak mendekatkan kepalanya untuk melihat wajah orang yang sudah ditangkapnya.
“Who are you?”tanya Rafael sambil berusaha melihat wajah Jessica
Tetapi karena terus menoleh menghindari tatapan Rafael, membuat wajah Jessica tidak terlihat jelas. Kesal karena terus menghindari tatapan matanya, Rafael terus berjalan mendekati Jessica.
Jessica yang bingung dengan tingkah Rafael, terus mundur karena takut lelaki itu akan melukai dirinya. Jessica terus mundur sampai dirinya menabrak tembok. Dan saat itulah Jessica menghadapkan wajahnya ke arah Rafael.
Deg..deg..deg
Jessica membelalakkan matanya. Bagaimana tidak jika tepat di depan wajah Jessica, ada wajah lelaki tampan dengan sorot mata yang sangat tajam dan ekspresi yang sangat dingin sedang menatap lurus ke arah dirinya.
“Clumsy girl?”panggil Rafael begitu menyadari gadis cantik di depannya adalah Jessica.
Gadis yang sama yang ditemuinya di pelataran menara Eifel pagi tadi saat sedang pemotretan di bawah menara Eifel.
“I’m not clumsy girl”seru Jessica tak terima
“Whatever.. What are you doing here? Are you a stalker?”tuduh Rafael
Jessica tertawa kecil dituduh sebagai seorang penguntit oleh lelaki yang belum genap sehari bertemu dengannya.
“Stop teasing me! It’s not like what you imagine. I just need the rest room. So can you let me go now, Mr. Narcissistic?”sindir Jessica
Wajah Rafael semakin mengeras setelah mendengar gadis cantik di depannya itu memanggilnya dengan sebutan Mr. Narcissistic.
“What you just called me?”tanya Rafael sambil mendekatkan wajahnya di depan wajah Jessica
“Are you deaf? I just called you.. Mr. Narcissistic”balas Jessica dengan ekspresi wajah yang sama seriusnya dengan wajah Rafael
Rafael mengeratkan giginya menahan emosi dalam hatinya setelah dikatai dengan sebutan Mr. Narcissistic oleh gadis cantik itu. Tangan Rafael juga mengepal dengan kuat.
“Bughh”
Rafael memukulkan kepalan tangannya ke dinding di samping kepala Jessica. Membuat gadis cantik itu mengedipkan matanya beberapa kali dan tubuhnya sedikit terkejut dengan reaksi Rafael yang memukulkan tangannya sendiri ke tembok. Jessica dapat melihat api kemarahan yang berkobar di mata Rafael. Sebisa mungkin Jessica menguasai tubuhnya yang sebenarnya sangat ketakutan dengan kemarahan Rafael. Tubuh itu bahkan bergetar setelah merasakan kepalan tangan Rafael yang mengenai tembok di samping kepalanya.
“What do you want? I’m not scared of you”tantang Jessica dengan nada suara bergetar menahan rasa takutnya.
“Do you want to hit me?”tanya Jessica
Keduanya saling bertatapan dengan sengit. Keduanya saling memendam emosi masing-masing.
Tiba-tiba dari arah luar ruang gym, masuk seseorang yang ingin memanggil Rafael.
“Hey Raf..boss is looking for you”ucap Leon, manager Rafael
Dua orang yang sedang bertengkar itu pun menoleh secara bersamaan ke arah Leon. Leon yang sadar sudah mengganggu “kemesraan” bos nya dengan seorang wanita cantik buru-buru meminta maaf.
“Oh..sorry Raf. A-aku akan kembali nanti. Kau teruskan saja dulu!”ucap Leon sambil menggerakkan kedua tangannya seolah meminta Rafael melanjutkan urusannya yang tertunda akibat kehadirannya.
Rafael kembali menatap ke arah Jessica tetapi ternyata gadis itu sudah melarikan diri saat Rafael lengah.
“Kemana gadis ceroboh itu?”gumam Rafael dalam hati sambil mencari keberadaan Jessica yang tiba-tiba menghilang.
Rafael mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruang gym tetapi sosok gadis cantik itu sudah tidak dapat dilihatnya lagi. Rafael tanpa sadar menyunggingkan senyum di bibirnya begitu menyadari betapa lucunya Jessica yang sudah melarikan diri di saat dirinya lengah.
“Clumsy girl”gumam Rafael dalam hati
Di tempat yang lain,
“Huft..huft…”
Jessica menghentikan langkahnya. Dengan nafas terengah-engah Jessica memegangi dadanya yang berdegup kencang setelah berhasil melarikan diri dari Rafael.
“Akhirnya..”
Jessica yang sudah berhasil melarikan diri dari Rafael berniat kembali ke kantor Amanda. Jessica memperlambat laju langkahnya yang semula berlari. Sambil sesekali menengok ke belakang takut jika Rafael mengikuti dirinya. Jessica mengatur kembali deru nafasnya yang berkejar-kejaran akibat usahanya melarikan diri dari cowok narsis pemilik tubuh atletis itu.
Sesampainya di kantor Amanda, Jessica langsung duduk di kursi sofa. Amanda yang sedang memeriksa beberapa berkas di hadapannya tampak mengernyitkan dahinya melihat kelakuan sepupunya itu.
“Kamu darimana aja Jess? Kenapa seperti orang baru lari? Kamu ga tersesat kan di gedung ini?”goda Amanda
“Ga lah kak”ucap Jessica.
Belum usai Jessica mengatur nafasnya, datang seseorang ke dalam kantor Amanda. Amanda yang melihat salah satu model favorit di agensinya datang, langsung menyapa lelaki tampan itu.
“Oh..Raf. Kamu sudah datang. Duduklah!”pinta Amanda
Jessica yang menyadari tamu Amanda memiliki nama yang sama dengan lelaki menyebalkan yang baru saja berusaha dihindari Jessica, tampak membelalakkan matanya dan menoleh ke arah yang lain.
“Ga mungkin kan dia Rafael lelaki menyebalkan tadi?”gumam Jessica dalam hati
“Ada perlu apa kau memanggilku?”tanya Rafael sambil duduk di kursi sofa tak jauh dari Jessica.
Rafael yang menyadari ada orang lain di kantor Amanda, menatap sosok gadis yang duduk tak jauh dari dirinya.
“Sepertinya aku mengenal baju itu?”gumam Rafael sambil sesekali menatap ke arah Jessica.
Amanda berjalan ke arah dua orang yang sebelumnya sedang bertengkar itu dan ikut duduk di kursi sofa bersama.
“Oh ya..kenalkan ini sepupuku Jessica. Dia baru datang dari Indonesia”ucap Amanda mengenalkan Jessica.
“Jess, kenalkan dia Rafael, salah satu model di agensiku”ucap Amanda pada Jessica
Jessica mau tak mau mengubah posisi duduknya dengan senyum yang dipaksakan tersungging di wajah cantiknya. Perlahan-lahan posisi tubuh Jessica menghadap ke arah Rafael.
“Kenalkan aku Jessica, sepupu Amanda”ucap Jessica sambil mengulurkan tangannya ke arah Rafael namun dengan kepala yang menunduk dan tubuh yang membungkuk hingga Rafael tak bisa melihat wajah Jessica.
Amanda yang melihat tingkah konyol Jessica, justru tertawa kecil.
“Kamu kenapa Jess? Kenalan kok kayak gitu”ucap Amanda sambil menyenggol tubuh Jessica.
Dengan mengumpulkan seluruh keberaniannya, Jessica mengangkat tubuhnya dan mendongakkan kepalanya menatap ke arah Rafael.
“Kamu?”seru Rafael kaget dengan suara tinggi dan tangan yang menunjuk ke arah Jessica
Jessica memaksakan senyum di bibirnya. Amanda menatap keduanya dengan wajah kebingungan.
“Kalian sudah saling kenal?”tanya Amanda
“Lebih tepatnya tidak sengaja kak”jawab Jessica
“Rafael ini adik sahabatku. Dia adalah top model di agensi modelku ini. Bisa dibilang dia adalah aset berharga di agensiku ini”jelas Amanda mengenalkan Rafael.
“Jadi dia sepupumu Amanda?”tanya Rafael dengan senyum sinis di wajahnya
Jessica yang menyadari senyum sinis Rafael, melirik lelaki tampan bertubuh atletis yang sudah diintipnya tadi dengan tatapan tajam.
“Iya. Jessica ini sepupuku. Dia disini untuk kuliah S2”jawab Amanda
“Sepertinya kalian sedang sibuk. Sebaiknya aku di luar saja. Permisi”pamit Jessica
Rafael menatap kepergian Jessica. Amanda yang menyadari tatapan Rafael pada sepupunya segera memperingatkan Rafael.
“Jangan macam-macam dengan Jessica! Dia bukan gadis yang bisa kau permainkan. Aku peringatkan kau jangan coba-coba mendekati dia. Kau mengerti!”ancam Amanda dengan tatapan tajam pada Rafael.
“Kenapa serius sekali? Tenang saja! Dia bukan tipeku! Aku sama sekali tak tertarik dengan gadis seperti sepupumu itu”jawab Rafael asal
“Syukurlah! Aku pegang kata-katamu”ucap Amanda
Keduanya kemudian berdiskusi bersama membahas proyek dari brand fashion terkemuka di dunia yang bekerjasama dengan mereka. Brand fashion itu ingin menjadikan Rafael sebagai foto model untuk mempromosikan produk terbaru mereka. Amanda dan Rafael membahas proyek tersebut dengan sangat serius. Jika sudah menyangkut proyek besar, Rafael dan Amanda memang partner yang luar biasa. Keduanya bisa saling melengkapi. Insting bisnis Rafael yang sangat kuat, sangat membantu Amanda mengembangkan perusahaan agensi modellingnya.
Itu sebabnya Rafael juga menjadi salah satu pemegang saham di perusahaan agensi model itu. Sudah banyak perusahaan yang bekerjasama dengan agensi modeling Amanda. Bahkan mereka sering diundang untuk mengikuti ajang fashion tingkat dunia yang rutin diadakan di Paris, apalgi jika bukan Paris Fashion Week.
Jessica yang sedang bosan, hanya berkeliling dari satu tempat ke tempat yang lain. Dan begitu sampai di sebuah meeting room yang lumayan besar yang sedang kosong, Jessica pun memberanikan diri memasukinya dan duduk di sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments