Episode #04

Lagi-lagi Melvin kesal melihat Selina yang tidak melakukan perintah nya.

Selina perlahan mulai sedikit menjauh dari Melvin agar Melvin tidak memaksa dia untuk memeluk nya lagi.

Namun tiba-tiba Melvin memegang kuat pergelangan tangan Selina sehingga Selina mematung karena kesakitan.

"Astaga ini sakit sekali, pria gila ini benar-benar kuat."Batin Selina menahan rasa sakit nya.

"Kau ini, apa kau tidak mendengar ku? Apa kau tuli? Aku meminta mu untuk memeluk ku."Ucap Melvin mengulang ucapan nya sambil mengangkat ke atas tangan Selina agar ia bisa merebahkan kepalanya di lengan Selina.

"Astaga,apakah laki-laki kejam ini juga bisa manja? Dia bahkan berbaring di lengan ku,risih sekali."Batin Selina menggerutu.

Namun Melvin terlihat nyaman dengan posisi tersebut.

"Laki-laki ini ... emm apakah dia benar-benar tidur dengan posisi seperti ini di saat kakak nya masih hidup? Apa dia menjadi seperti ini gara-gara kehilangan kakak nya?"Batin Selina sambil sesekali menatap Melvin yang mulai memejamkan matanya.

"Kak,aku ingin bercerita, kemarin papa datang menemui aku, dia meminta uang dan rumah kepada ku, kau pikir itu lucu atau tidak? Dia hidup senang-senang setelah kepergian mu, aku bahkan tidak bisa menikmati kebahagiaan apapun selama kau tidak ada.

"Dia jelas-jelas lebih gila dari aku, bahkan dia menganggap ku sebagai kakak nya, dia memejamkan mata nya dan bercerita seperti orang mengigau saja."Batin Selina mengumpat namun masih mendengar kan cerita itu dengan baik.

"Kak papa kerja nya hanya bisa senang-senang, apa kah ini yang di namakan keluarga? Seperti nya aku tidak salah bertindak kejam terhadap papa, bahkan saat kau pergi dia tidak begitu bersedih saat itu aku masih berumur sepuluh tahun aku masih mengingat dengan jelas kejadian itu kak, maaf kan aku di saat itu aku tidak bisa berbuat apa-apa, tapi sekarang umur ku sudah Dua puluh empat tahun tetapi sama saja,aku masih tidak bisa melakukan apapun untuk mu."Racau Melvin sambil terus memejamkan mata nya.

Benar sekali saat kakak nya meningal usia Melvin baru menginjak sepuluh tahun.

"Meskipun aku tidak mengerti dengan apa yang dia bicarakan tetapi suaranya terdengar begitu sedih."Ucap Selina yang sedari tadi dengan setia mendengarkan Melvin.

"Kak,kalau begini aku jadi ingat masa kecil."Ucap Melvin yang tiba-tiba mengalihkan pembicaraan.

"Wah apa lagi ini."Batin Selina mulai khawatir.

Perlahan Melvin meraih tangan Selina yang satunya dan menaruh nya di lengan nya.

"Jika begini aku akan segera tidur."Ucap Melvin meminta agar tangan Selina terus mengelus lengan nya.

"Astaga di usia ini, baru kali ini aku tidur seranjang dengan seorang laki-laki, meskipun dia tampan tadi dia kejam dan mengerikan,tapi tidak apa yang penting dia cepat tidur dan tidak banyak tingkah lagi."Batin Selina sambil terus mengelus lengan Melvin.

Beberapa menit kemudian Selina pun menyadari jika Melvin sudah benar-benar tidur pulas.

"Huh, tangan ku pegal sekali."Batin Selina sambil berusaha menarik tangan nya dari kepala Melvin.

"Jangan banyak gerak."Ucap Melvin yang menyadari jika Selina ingin menarik tangan nya.

"Huhh, laki-laki ini sangat peka, tapi kalau di lihat-lihat,dia seperti ini lebih terlihat seorang anak kecil yang merindukan mama nya, tetapi setelah keluar dari sini dia malah terlihat seperti pesicopat yang dengan mudah membantai orang-orang di sekitar nya."Batin Selina sambil menatap Melvin yang semakin lama semakin tertidur dengan lelap.

Mereka pun akhirnya sama-sama tertidur lelap.

Flashback on dalam mimpi.

"Kakak."Pangil Melvin saat melihat Kakak nya memegang sebuah pisau yang berlumuran darah.

"Aku-Aku sudah membunuh orang."Ucap wanita yang terlihat seperti Selina itu dengan gaun penuh darah dan pisau di tangan nya.

Malam itu adalah malam ulang tahun kesepuluh Melvin dan keluarga mereka merayakan dengan meriah.

Namun di tengah-tengah pesta yang berlangsung Kakak dari Melvin yang memiliki penyakit mental melihat Melvin di bawa kabur oleh seseorang yang berpakaian serba hitam,ia pun bergegas mengikuti orang yang membawa adik nya tersebut sambil membawa sebilah pisau dari dapur mansion nya.

Di keramaian itu tidak ada yang menyadari jika Melvin di culik kecuali kakak nya itu.

Saat laki-laki tersebut berhenti di tempat gelap dan berusaha mengikat tangan Melvin diam-diam kakak Melvin menyergap laki-laki tersebut dari belakang dan menusuk laki-laki itu dengan pisau yang berada di tangan nya.

Melvin yang melihat laki-laki yang menculiknya tersebut tersungkur ke tanah pun merasa lega karena terbebas dari bahaya,dia yang masih polos pun tak mengerti akan apa yang terjadi selanjutnya kepada sang kakak.

"Kak,ayo kita pulang."Ucap Melvin ingin mendekati kakak nya.

"Jangan dekati aku, tidak apa, cepat pergi dari sini, setidaknya kau selamat."Ucap kakak dari Melvin yang tiba-tiba angkat bicara.

"Tidak kak,ayo kita pulang bersama-sama."Ucap Melvin polos.

Tepat saat itu hujan salju pun turun.

Kakak perempuan Melvin tersebut menatap langit dan tersenyum lalu tiba-tiba menusuk perut nya dengan pisau tersebut karena tidak ingin mencemari nama baik keluarga mereka akibat dirinya yang notabennya sudah membunuh orang.

Melvin yang melihat itu sontak menjerit memangil kakak nya dan tepat saat kejadian orang-orang yang mencari mereka saat menyadari mereka berdua tidak ada di pesta tersebut.

"Kakak!"Jerit Melvin dan terbangun dari tidurnya dengan keringat bercucuran.

Flashback off.

Itu lah kejadian yang sering muncul di mimpi Melvin dan sampai saat ini ia tidak bisa melupakan kejadian mengerikan tersebut melihat sang kakak yang meningal bunuh diri di depan mata nya.

"Huh, mimpi itu lagi."Batin Melvin sambil mengelap keringat nya.

Ia pun menoleh ke arah Selina yang masih tertidur lelap dan ia pun kembali merebahkan tubuh nya menghadap Selina.

Melvin menatap wajah Selina dalam-dalam.

"Bisa-bisa nya aku tertarik dengan wanita gila ini."Batin Melvin sambil memainkan jarinya di pipi Selina.

Melvin pun akhirnya sadar dengan apa yang dia lakukan,ia hampir saja khilaf dan ingin berbuat aneh-aneh kepada Selina.

"Tidak bisa di biar kan,aku tidak boleh tertarik kepada nya, bukan kah dia ku ambil hanya untuk mengantikan kakak."Batin Melvin yang kembali mengatur posisi duduk di ranjang.

Namun Melvin tidak bisa menyembunyikan rasa gemas nya terhadap Selina yang sedang tertidur itu,ia pun kembali duduk dekat di sebelah Selina yang tertidur pulas.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Aidah Djafar

Aidah Djafar

Malvin kek ny mulai bucin nih 🤔😁

2023-08-07

0

Yunaeni Fadilah

Yunaeni Fadilah

bagus kak cuman mngkin blom bnyak yg tau jd pmbcanya msih sdkit ttp smngtt thor bnyak promo kak biar bnyak yg baca smngttt

2022-08-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!