Episode #02

Saat itu Milan mengatakan jika Selina adalah anak dari pembantu mereka karena itu para tamu tidak curiga.

Sangat sakit bagi Selina melihat Milan yang hari ulang tahun nya di rayakan sedang kan Selina yang berulang tahun juga di hari itu hanya bisa menjadi pelayan tamu-tamu mereka, begitu lah di setiap tahun nya.

****

"Di mana Selin?"Tanya Leo yang biasanya memang memangil Selina dengan sebutan Selin karena panggilan semua orang kepada nya juga Selin.

"Dia, dia sudah lama pergi, karena ibu nya tidak lagi bekerja di sini jadi dia ikut ibu nya untuk pulang ke desa mereka."Jawab Milan berbohong.

"Baik lah kalau begitu, tapi apa kau bisa memberi tahu ku di mana kampung mereka?"Tanya Leo kepada Milan.

"Aku tidak tau tentang itu, maaf."Ucap Milan karena tidak ingin Leo tau bahwa keluarga mereka telah mengirimkan Selina ke pulau terpencil.

Leo yabg bodoh pun percaya-percaya saja dengan ucapan Milan, ia pun melupakan Selina karena bagi nya Milan juga wanita yang baik dan cantik mungkin ia bisa menerima Milan karena Selina sudah tidak ada,ia juga berfikir jika Selina sama sekali tidak menghargai dirinya karena pergi tampa ada kata perpisahan atau memberikan sepucuk surat untuk nya, hal itu pun membuat nya kecewa.

Dengan cepat dua tahun berlalu.

Kini umur Selina sudah genap dua puluh tahun dan dia masih hidup di pulau terpencil tersebut dengan gelar ratu keabadian, wajah nya semakin cantik bahkan semua orang yang tinggal di pulau tersebut takut kepada nya karena sosok kalem penuh dendam yang siapa saja menatap nya akan merasakan hawa panas atau kebencian di dalam diri Selina.

Ia hidup dengan makan tumbuhan dan buah-buahan segar di hutan tersebut.

Tepat pagi ini ada sebuah helikopter yang mendarat di pulau terpencil tersebut.

Semua orang berlari menjauh dan bersembunyi, karena mereka yang memiliki gangguan jiwa berfikir itu adalah orang-orang jahat yang kembali akan melempar kan orang baru ke tempat tersebut.

Namun berbeda dengan Selina ia tetap diam membisu di bawah sebuah pohon rindang tempat biasa ia berteduh,ia diam memeluk lutut nya dan menundukkan kepada Tampa sepatah kata pun.

Suara tembakan pun terdengar jelas di depan Selina, seorang laki-laki bertubuh tinggi dan sangat tampan menembakkan peluru dari pistol nya ke atas menandakan agar tidak boleh ada yang bersembunyi atau kabur.

Hal itu sontak membuat Selina terkejut namun ia tidak berkutik sedikit pun.

Laki-laki tersebut di kelilingi beberapa orang di samping nya.

Mereka menatap Selina dan kemudian menghampiri nya karena hanya dia yang tidak kabur dari sana.

Laki-laki bertubuh tinggi dan tampan itu pun berjongkok dan menatap Selina yang sedang menunduk, lalu memegang dagu Selina agar ia bisa mengamati wajah Selina.

"Lumayan,dia menatap wajah ku Tampa rasa takut."Batin laki-laki tersebut sambil mengamati wajah cantik Selina.

"Mengapa orang ini terlihat seperti pesicopat?"Batin Selina sedikit takut.

"Bawa dia."Ucap laki-laki tampan tersebut kepada anak buah nya.

"Tapi tuan muda, apa tidak mau pilih-pilih lagi? Di sini banyak orang yang masih bisa di pilih."Ucap asisten dari laki-laki itu.

"Tidak perlu."Ucap laki-laki itu yang kemudian berjalan mendahului anak buah nya.

Selina pun akhirnya di bawa menuju helikopter mereka dan memasukan nya.

Sementara itu para tahanan pulau terpencil yang lain hanya bisa mengamati Selina yang di seret pergi oleh mereka.

"Aneh mengapa dia tidak melakukan perlawanan?"Ucap seorang wanita yang nasip nya juga seperti Selina di buang di sana tanpa ada penyakit apapun.

"Pertama dia ingin keluar dari sini, makanya dia tidak melawan."Jawab laki-laki yang berdiri di sebelah wanita tersebut.

"Kedua?"Ucap wanita itu penuh tanda tanya.

"Kedua, yang harus di khawatir kan bukan lah dia, tetapi orang yang telah membuangnya ke sini, dia pasti kembali dengan sejuta dendam di hati nya."Ucap laki-laki tersebut.

Setelah keluar dari tempat terpencil itu Selina tingal di sebuah Fila besar milik laki-laki yang membawa nya kemarin dia terus berpura-pura seperti orang yang memiliki gangguan jiwa dan setiap hari nya di jaga oleh dua orang pelayan.

Sebenarnya Selina diam bukan lah karena ia memiliki gangguan mental namun ia pura-pura karena ingin berusaha mencari cara agar bisa kabur dari Fila tersebut.

"Apa yang sebenarnya akan di lakukan tuan muda Melvin kepada wanita itu? Dia tidak memiliki uang dan juga data pribadi."Ucap pelayan yang sedang mengamati Selina yang tengah duduk di ayunan sambil berayun pelan.

"Aku juga tidak tau, mungkin karena wajah nya cantik, dan akan di jadikan istri oleh tuan muda."Ucap pelayan tersebut.

"Hus, jangan asal bicara, tuan muda Melvin masih sehat mana mungkin Menikahi wanita yang memiliki penyakit mental seperti dia?"Ucap pelayan satunya lagi.

"Iya benar juga,aku rasa mungkin akan jadi bahan siksaan tuan muda saja, apa kau ingin beberapa hari yang lalu ayah tuan muda Melvin datang ke sini untuk meminta uang,dan tuan muda mengusir nya dengan kejam, aku tidak habis fikir."Ucap pelayan tersebut melanjutkan gosip mereka.

"Iya sejak jadi pemimpin perusahaan,tuan muda Melvin jadi semakin kejam, beda dengan tuan muda Melvin yang dulu, dia juga terlihat santai saat beberapa tahun lalu adik nya di culik dan di potong jari oleh penculik tersebut dan aneh nya tuan muda Melvin masih bisa tertawa, sungguh jiwa pesicopat."Ucap pelayan tersebut tak habis fikir.

"Betul dan dia juga memaksa ayah nya untuk menyerahkan seluruh aset kekayaan ke tangan nya termasuk perusahaan."Ucap pelayan satunya.

Namun belum sempat mereka melanjutkan pergosipan mereka Melvin pun datang ke tempat tersebut.

Selina yang asik berayun pun berdiri dari ayunannya, namun karena tubuh nya yang tidak terjaga keseimbangan nya ia pun terhuyung ke tubuh Melvin.

Dengan cepat Melvin memegang tangan Selina agar dia tidak terjatuh.

Melihat hal tersebut kedua pelayan itu menjadi pucat karena hampir membuat Selina celaka karena mereka tidak menjaganya dengan baik.

"Maaf kan kami tuan muda maaf kan kami."Ucap kedua pelayan tersebut membungkuk takut.

"Apa-apaan kalian ini, mengurus orang seperti ini saja kalian tidak becus."Ucap Melvin yang kemudian mengendong Selina dan kembali masuk ke dalam Fila.

"Kalian sudah mendapatkan peringatan pertama, ingat jangan ada kejadian seperti ini lagi kalau tidak aku pastikan kalian akan mendapatkan hukuman."Ucap asisten Melvin dengan tegas.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

lily

lily

maaf Thor meluruskan harusnya Villa bukan Fila itu seperti nama orang jadinya , dan kata "Tampa" harusnya "tanpa"

2025-01-07

0

Aidah Djafar

Aidah Djafar

seru nih..
kejam psikopat kah Malvin🤔🤦

2023-08-07

0

Itsaku

Itsaku

mulai penasaran

2023-08-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!