Beberapa hari berlalu, tidak ada yang istimewa antara Ardian dan juga Riana.
Ardian hanya mencoba mengubungi Riana, menemuinya pun gadis itu menolak.
Gadis itu sudah lelah, membiarkan apapun dalam hidupnya berjalan begitu saja. Tidak mau lagi ambil pusing dengan perihal menikah.
Sedangkan Ardian terlihat berfikir di salah satu tempat favoritnya di café.
“Apa aku harus melakukannya?”
“Tapi aku belum siap”
“Bukankah memang tidak seharusnya mengambil langkah jika masih tidak ingin atau bahkan tidak siap”
Begitulah celotehan Ardian dalam gumamnya, mengaduk coklat hangat tanpa berniat menyeruputnya.
...***...
Ting
Ting
Ting
Suara ponsel Riana berbunyi, menandakan telah ada pesan masuk.
Dia pikir itu Ardian tapi, setelah dibuka ternyata pesan dari akun instargramnya.
Halo, selamat siang
Begitulah isi pesannya.
Jika itu orang lain, mungkin Riana tidak akan meresponnya tapi, masalahnya itu adalah, “Jeremy Nathan?” Gumam Riana melihat profil akunnya.
“Apa ada urusannya dengan Ardian ya?”
^^^Iya? Ada yang bisa aku bantu?^^^
Karena merasa mereka sudah pernah bertemu, tentu saja Riana membalas pesannya dengan ramah.
Aku ingin pesan jilbab untuk teman perempuanku tapi, karena aku non-islam aku jadi tidak tau harus memilih model jilbab yang bagaimana. Bisa kau membantuku?
^^^Boleh, biasanya dia menggunakan jilbab yang bagaimana ya? Atau jilbab warna-warna seperti apa yang biasa ia kenakan?^^^
Biasanya dia menggunakan jilbab dengan warna-warna pastel, polos, dan mungkin dengan potongan kain yang panjang?
^^^Baiklah, mungkin kau bisa datang ke toko kami jika jaraknya tidak terlalu jauh dengan tempat tinggalmu^^^
Boleh aku tau alamat dan juga kontakmu? Mungkin aku bisa menghubungimu ketika bingung atau ada kendala saat pergi ke tokomu?
^^^Alamatnya tepat di sebelah mall XXX, sangat mudah dicari. Kau bisa menghubungi admin toko. Jika mengalami kendala kau bisa menghubungi admin toko kami dari media sosial yang sudah tertera di bioku. Terimakasih^^^
Boleh kita bertemu sebentar saja nanti ketika aku tiba disana?
^^^Tentu^^^
...***...
“Selamat siang mbak Riana”
“Siang Lea, ada apa?” Tanya Riana to the point. Saat ini dia sedang ada dalam panggilan telepon dengan karyawan resepsionis tokonya.
“Ada yang ingin bertemu dengan anda atas nama Jeremy Nathan” Ucap seseorang yang dipanggil Lea tadi.
“Baiklah, aku akan kesana sebentar lagi”
“Baik mbak, akan saya sampaikan. Terimakasih”
Lea menutup panggilannya dengan Riana.
“Bagaimana katanya?” Tanya Nathan pada Lea.
Terlihat sangat berani, baru kemarin Riana mempersilahkan Nathan datang ke tokonya, sekarang malah lelaki itu benar-benar datang menemuinya.
“Anda bisa menunggunya disana” Jawab Lea, menunjuk sofa dan sebuah meja yang sepertinya sengaja diletakkan di dekat ruang ganti untuk tamu.
“Baiklah, terimakasih” Ucap Nathan lalu pergi meninggalkan Lea, berjalan menuju tempat yang dimaksud sang resepsionis.
Kira-kira 15 menit menunggu, akhirnya Riana datang menenteng tasnya dan juga beberapa berkas pekerjaan.
“Hai?” Ucap Riana saat sudah tiba di depan Nathan.
Nathan pun menoleh, mengalihkan fokusnya dari ponsel miliknya.
“Riana?” Tanya Nathan memastikan.
“Ya, ada yang bisa aku bantu? Sampai mau repot-repot menungguku” Ucap Riana.
“Ah tidak, aku hanya ingin bertemu denganmu, mengobrol sedikit lebih banyak mungkin?” Ucap Nathan.
Riana merasa bingung, gadis itu mengerutkan keningnya. Memangnya Nathan tidak tau ya jika Riana adalah mantan kekasih teman masa kecilnya? Batin gadis itu.
“Apa kau mau pulang?” Tanya Nathan, emlihat Riana yang sudah membawa tasnya.
“Mungkin. Aku pikir kau hanya akan mencari jilbab untuk temanmu itu” Jawab Riana.
Jeremy nathan terlihat tersenyum, mengangkat plastik dengan logo toko Riana. “Aku sudah membelinya tadi, sambil menunggumu” Jawabnya.
“Ah begitu”
Riana hanya menganggukkan kepalanya, tanda bahwa dia mengerti.
“Bisa kita pergi jalan sebentar?” Kata Nathan.
...***...
Nathan dan juga Riana saat ini sudah berada di sebuah café, dimana itu adalah cabang dari café milik Ardian.
“Owner dari tempat ini adalah teman masa kecilku, Ardian. Aku lihat di akun sosial media milikmu, sepertinya kau sempat satu kelas dengannya waktu SMK?” Tanya Nathan basa-basi.
“Ya, aku mengenalnya” Ucap Riana.
“Jika kau bertemu denganku begini, apa aku tidak akan merusak persahabatan kalian?” Lanjut Riana.
Terlihat Nathan sedikit terkejut.
“Bagaimana maksudnya? Apa kau sedang menjalin hubungan dengannya?” Tanya Nathan.
Disini, Riana sama terkejutnya. Bukankah Nathan tau bahwa dirinya adalah kekasih Ardian?
“Bukankah kita pernah bertemu sebelumnya?” Tanya Riana.
“Kapan?”
Nathan malah balik bertanya.
“Di acara pernikahan Okta bukan?” Ucap Riana, memastikan bahwa yang saat itu bertemu dengannya memang lelaki di hadapannya.
“Oh, jadi itu dirimu? Yang bersama Ardian? Maafkan aku, aku tidak begitu mengenalimu, saat itu kan juga suasananya malam, aku tidak begitu memperhatikanmu” Ucap Nathan.
Keduanya sedikit terkekeh, merasa bahwa mereka sedang dipermainkan oleh keadaan.
“Aku sudah berakhir dengan Ardian, ketidak pastian darinya membuatku lelah” Ucap Riana, masih terdapat kesedihan dimatanya, Nathan bisa melihat hal itu.
“Kebetulan sekali, aku juga lelah dengan sikap mantan kekasihku yang masih kekanakan. Mungkin kita bisa mencoba untuk bersama?” Ucap Nathan to the point.
“Aku tidak tau bagaimana mengatakannya tapi, aku juga tidak sedang ingin bercanda dalam menjalin hubungan, aku sendiri menginginkan hubungan serius, dimana ada wanita yang mau menemaniku di titik rendahku ini sampai menanjak nanti mungkin?” Lanjut lelaki itu.
Riana langsung terdiam, bingung dengan posisinya saat ini. Dimana Nathan menawarkan hal bagus padanya tapi, di sisi lain mereka bahkan baru pertama kali berbincang begini.
“Maafkan aku, mungkin ini terlalu cepat jadi, bisakah kita saling mengenal dulu? Kau tau, bahkan kita baru pertama kali berbincang seperti ini”Ucap Riana.
Nathan hanya mengangguk, menyetujui ucapan Riana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments