Beberapa hari berlalu dan Tang Su menjalani hari perkuliahannya sampai saat ini tanpa seorang teman di sisinya.
Namun gadis itu terlihat tetap riang dan sama sekali tak menunjukkan raut muka kesedihan di wajahnya.
Suatu hari di kelas saat mata kuliah sedang berlangsung. Seorang dosen memberikan mata kuliah Kimia Organik dan di tengah sesi pelajaran dosen itu memberikan tugas pada para mahasiswa yang ada di sana.
“Baiklah... untuk memperdalam materi sekarang saatnya kalian mengerjakan tugas dariku. Bapak minta kalian membentuk satu grup yang beranggotakan lima orang untuk mengerjakan tugas ini.”ucap dosen menjelaskan tugas yang harus dikerjakan oleh para mahasiswa saat ini.
Dua menit kemudian para mahasiswa yang ada di kelas segera duduk berkelompok.
Tampak Tang Su berdiri dari tempat duduknya untuk mencari anggota kelompok. Gadis itu menghampiri beberapa mahasiswa yang ada di kelas yang belum mendapatkan kelompok.
“Hai... bolehkah aku bergabung dengan kelompok kalian ?”ucap Tang Su pada seorang lelaki yang sudah beranggotakan empat orang dan kurang satu orang saja.
Ke empat mahasiswa itu saling pandang dalam diam dan belum memutuskan. Seorang gadis berdiri dan mencondongkan tubuhnya ke depan lalu berbisik pada temannya.
“Aku tidak mau satu kelompok dengan dia. Terserah apa saja kata mu yang penting aku tidak ingin dia bergabung dengan kelompok kita.”ucap gadis itu lalu kembali duduk dan diam.
“Maaf... kami sudah ada satu orang yang akan mengisi kelompok ini. Lebih baik kau mencari kelompok lain.”ucap seorang lelaki menolaknya.
“Hyah... baiklah kalau begitu...”balas Tang Su sambil menghembuskan nafas berat meninggalkan mereka.
Dia lalu melihat ke bangku lainnya untuk mencari kelompok yang masih kekurangan anggota.
“Hai permisi bolehkah aku bergabung dengan kelompok kalian...?”ucap Tang Su bertanya pada seorang gadis di barisan bangku depan.
Gadis tadi tersenyum kemudian menatap ketiga teman lainnya dengan mengedipkan mata.
“Maaf... kami ingin anggota kelompok yang setidaknya sama dengan kami.”balas salah satu gadis terang-terangan menolaknya secara tegas.
Tang Su kemudian pergi meninggalkan mereka dan melihat ke sekitar kelas untuk mencari kelompok yang masih kekurangan anggota.
“Sepertinya sudah tidak ada lagi kelompok yang kekurangan anggota. Jika begitu lebih baik aku mengerjakan tugas ini seorang diri.”batin Tang Su setelah melihat tidak ada lagi kelompok yang kekurangan anggota dan dia pun kembali ke tempat duduknya.
Dari depan kelas dosen memantau dan melihat apakah semuanya sudah mempunyai kelompok atau belum.
“Apa semuanya sudah mempunyai kelompok ? Apa ada yang belum mendapatkan kelompok ?”ucap dosen dengan lantang bertanya pada seisi kelas.
“Sudah...”jawab para mahasiswa yang sudah mendapatkan kelompok.
Tang Su yang belum mendapatkan kelompok mengangkat tangan yang tinggi-tinggi.
“Ya... yang duduk di belakang ada apa ?”tanya sang dosen pada Tang Su.
Tang Su berdiri karena duduk di barisan paling belakang agar suaranya terdengar jelas dan dimengerti oleh dosennya.
“Maaf bapak... aku belum mendapatkan kelompok.”jawab Tang Su lantang menatap lurus ke depan.
Dosen kemudian Berjalan ke depan ke tengah mahasiswa yang sedang duduk di kursinya masing-masing untuk melihat apakah masih ada yang belum mendapatkan kelompok.
Dosen melihat ada satu kelompok yang anggotanya terdiri dari empat orang.
“Anggota kelompok mu kurang satu orang.”ucap sang dosen menghampiri kelompok yang kekurangan anggota.
Keempat mahasiswa itu saling berpandangan dan diam menatap dosennya.
“Kalau begitu kalian tambahkan satu mahasiswa itu dalam kelompok kalian.”ucap dosen menyambung kalimatnya.
Keempat mahasiswa tadi saling berpandangan lagi. Mereka sebenarnya tidak mau menerima Tang Su untuk menjadi kelompok mereka namun mereka tak bisa berbuat apapun jika dosen yang turun tangan secara langsung.
“Baik pak...”jawab keempat mahasiswa itu secara bersamaan sambil mengangguk dan terpaksa.
Dosen berbalik dan menatap ke arah Tang Su.
“Mahasiswi yang di sana cepat ke sini dan bergabung dengan kelompok ini.”ucap dosen memanggil Tang Su.
“Baik pak...”jawab gadis itu sambil tersenyum dalam hati dan merasa senang karena akhirnya mendapatkan kelompok.
Tang Su segera berjalan keluar dari tempat duduknya lalu menuju meja barisan depan dan menghampiri dosennya.
“Baik sekarang gadis ini akan menjadi kelompok kalian. Maka segera kerjakan tugas yang kuberikan untuk kalian semua.”ucap dosen tadi pada keempat mahasiswa tadi.
“Terima kasih, pak...”ucap Tang Su pada dosen yang telah membantunya.
Dosen itu hanya mengangguk kemudian berjalan kembali ke depan kelas dan duduk di tempatnya.
Tang Su kemudian segera duduk dan bergabung dengan kelompok tadi. Keempat mahasiswa itu tak bisa berbuat apa-apa lagi dan membiarkan gadis itu duduk dengan mereka.
semua mahasiswa yang ada di kelas saat ini sedang terlibat diskusi dengan kelompok mereka masing-masing untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh dosennya.
Kelompok Tang Su pun terlihat serius berdiskusi mengerjakan tugas.
“Hei Tang Su... kau mengerti tidak dengan tugas kita ?”tanya salah seorang gadis yang terlihat meremehkan Tang Su.
“Mungkin dia tidak tahu Wei Lan...”jawab seorang lelaki yang juga ikut memandang rendah Tang Su dan mempunyai pikiran yang sama Jika garis itu merupakan gadis bodoh di lihat dari penampilannya.
Tang Su tidak langsung menjawab namun dia membaca terlebih dulu soal-soal yang diberikan tadi.
“Aku bisa mengerjakannya teman-teman.”jawab Tang Su sambil tersenyum yakin dan membuat keempat orang yang duduk bersamanya tak percaya pada ucapannya.
Tang Su melihat anggotanya tidak percaya pada dirinya. Maka dia pun membuktikannya dengan mengerjakannya agar membuat para temannya itu percaya pada kemampuannya.
“sraat... tik...”Tang Su mengerjakan tiga soal dengan cepat.
“Ini soal yang sudah ku kerjakan...”ucap Tang Su sambil menunjukkan soal yang sudah dia kerjakan pada para temannya.
Keempat mahasiswa itu melihat soal yang sudah dikerjakan oleh Tang Su.
“Jawaban yang dia tulis benar.”batin keempat mahasiswa tadi.
“Tentu saja kau bisa mengerjakannya karena ini soalnya mudah sekali.”ucap salah satu anggota kelompoknya tak mau mengakui kemampuan Tang Su.
“Coba saja kau kerjakan soal lainnya.”ucap salah satu gadis dan menyadarkan beberapa soal lagi pada Tang Su.
Tang Su pun mengerjakan beberapa soal tadi dan menunjukkan nya pada anggota kelompoknya.
Keempat anggota lainnya melihat jawaban Tang Su dan ternyata jawabannya benar.
Mereka pun tersenyum lebar dan dengan senang hati menggunakan jawaban Tang Su kemudian mengumpulkannya.
Satu jam kemudian mata pelajaran Bio Kimia berakhir.
Begitu mata kuliah itu selesai keempat orang tadi segera berdiri dari tempat duduknya masing-masing dan kembali ke tempat duduk mereka sebelumnya.
Mereka meninggalkan Tang Su tanpa menyapa atau mengajaknya bicara.
Sedangkan Tang Su hanya menatap saja keempat mahasiswa tadi dan tanpa berkata-kata dia pun juga segera kembali ke tempat duduknya.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Kucing Liar
Jika ak yang jd Tang Su, ak tidak akan mencari kelompok untuk mengerjakan tugas yg diberikan dosen,, karna ak tau ak bisa menyelesaikan semua tugas dengan kemampuanku sendiri
2022-10-08
2
sandi akbar
Harusnya kamu malah nunjukin pada mereka kalau kamu tuh lebih hebat dari mereka tangsu
2022-08-14
0
cinta indonesia
dikucilkan belum berarti pantas untuk digojekan namun ia lebih baik kamu lebih semangat menjalani kehidupan
2022-08-13
0