Hari-hari berlalu di kampus Shangjiang. Tang Su aktif mengikuti mata perkuliahan setelah selesai mengikuti kegiatan ospek yang digelar selama satu minggu lamanya.
Di siang hari, di tengah terik matahari saat jam istirahat. Tang Su merasa sangat haus sekali. telepon berjalan seorang diri ke kantin untuk membeli minuman yang bisa menyegarkan tenggorokannya yang terasa kering kerontang.
“tap... tap... tap...”Tang Su berjalan menuju ke kantin melewati mahasiswa lainnya yang berjalan bersama teman mereka masing-masing.
“Mereka berjalan bersama temannya sedangkan aku berjalan seorang diri... kapan aku punya teman seperti mereka...”batin Tang Su melihat para mahasiswa di sana yang mengobrol bersama temannya dan sedikit merasa iri pada mereka.
“haha... hihi...” terdengar suara tertawa kecil dari para mahasiswa yang mengobrol di sepanjang jalan menuju ke kantin.
Tang Su melewati mereka dan sesekali menetap ke arah mereka, terlihat sedikit sedih namun dia tetap tersenyum kecil dan menyemangati dirinya sendiri.
“Aku datang ke kota ini untuk menempuh pendidikan bukan mencari teman...”batin gadis itu kembali mengingatkan prioritas utamanya setelah teringat nasihat dari ayah dan ibunya yang tinggal di desa.
Orang tua Tang Su adalah seorang petani dan peternak yang hidup di desa. Mereka Meskipun orang desa namun mempunyai pemikiran seperti orang kota. Mereka ingin anak-anaknya hidup lebih baik dari mereka. Dan karena hal itu mereka meminta Tang Su untuk belajar di kota. Agar gadis itu nantinya tidak hidup sebagai seorang petani seperti mereka.
Tang Su sampai di kantin. Dia menuju ke lemari pendingin es di mana terdapat banyak berbagai jenis minuman segar di sana mulai dari teh oolong, soft drink, minuman beralkali dan lainnya.
“Apa yang sebaiknya aku beli ?”batin Tang Su terlihat bingung saat melihat jenis minuman yang ada di sana.
Dia sebenarnya ingin mengambil soft drink namun dia urungkan dan memilih yang lain.
“Sepertinya air alkali ini lebih baik daripada soft drink dan meredakan dehidrasi ku lebih cepat.”batin Tang Su kemudian mengambil satu botol minuman beralkali.
Dari belakangnya ada seorang gadis yang juga merasa haus dan ingin mengambil beberapa minuman segar dari sana.
“Sudah belum... ayo cepat pergi jika sudah mengambil minuman yang kau inginkan ! Kenapa lama sekali ?”ucap seorang gadis protes dan tidak sabaran.
Tang Su menoleh ke belakang sambil mengangguk kemudian bergeser ke samping kiri untuk memberikan ruang pada gadis tadi.
“Maaf....”ucap Tang Su lirih sambil menunduk tak berani menatap mata gadis tadi.
“Dasar... lama sekali kau mengambil minuman saja. Dasar gadis gendut....”balas gadis tadi masih menatap Tang Su dengan tatapan kesal.
Tang Su merasa sedih mendapatkan olokan akan seperti itu dan segera pergi dari sana.
“Aku bukan gadis gendut... berat badanku hanya kelebihan sembilan kilo saja dari berat badan normal.”batin Tang Su sambil menahan amarahnya dan mengepalkan tangannya keluar dari kantin.
Di luar kantin Tang Su mencari tempat duduk yang kosong untuk minum karena di dalam kantin penuh dan sesak.
Di tengah jalan dia melihat sesosok lelaki yang tak asing baginya berjalan masuk menuju ke kantin bersama mahasiswa lainnya melewati dirinya.
“Bukankah lelaki itu adalah lelaki yang pernah menyelamatkanku tempo hari lalu saat menyebrang di zebra cross... ?”batin Tang Su yang masih ingat dengan jelas sosok lelaki yang telah menyelamatkan dirinya.
Tang Su hanya berdiri dan menatap lelaki manis itu melewati dirinya. Dia pun ingin mengucapkan rasa terima kasihnya pada lelaki tadi.
“Hey... hei... berhenti aku mau bicara denganmu.”ucap Tang Su memanggil lelaki tadi tanpa menyebut namanya karena tidak tahu namanya.
Lelaki tadi tak mendengar dan asik bercanda dengan teman lelakinya.
“Hey... hey...”panggil Tang Su lagi dengan lebih lantang.
Beberapa orang lelaki yang berjalan di belakang lelaki tadi menoleh ke arah Tang Su sambil berbicara menggunakan kode isyarat. Dia membuka jari telunjuknya dan menunjuk ke dirinya.
Tang Su bisa mengerti kode yang dikirimkan oleh lelaki tadi dan menggeleng.
Lelaki tadi kemudian menggerakkan jari telunjuknya dan menunjuk lelaki yang berjalan di depannya dan melihat Tang Su yang mengangguk.
“Hihihi...”lelaki tadi tersenyum aja sambil menutup mulutnya. Dia pun kemudian menepuk bahu lelaki yang ada di depannya.
“Hey... kau mendapatkan fans lagi tapi kali kali ini fansmu benar-benar tidak seperti yang dibayangkan.”ucap lelaki itu masih terkekeh.
Lelaki tampan tadi berhenti dan menatap temannya yang menepuk bahunya.
“Apa maksud mu Yun Jue... ?”balas lelaki tampan tadi.
“Lihat gadis yang berdiri di sana... dia memanggilmu tadi.”balas Yun Jue sambil menunjuk ke arah Tang Su.
Lelaki tampan tadi kemudian menatap ke arah Tang Su dan berhenti sebentar.
“Dasar kau ini... aku tidak mengenalnya.” balasnya kemudian berjalan lagi bersama para temannya masuk ke kantin.
Tang Su merasa kecewa karena lelaki tadi hanya berhenti saja menatapnya dan kembali berjalan.
“Sudahlah mungkin memang dia tidak mengingatku.”gumam Tang Su kemudian kembali berjalan menuju ke sebuah kursi panjang yang ada di dekat taman dan duduk di sana.
“Glek...glek...glek...”Tang Su segera meminum air isotonik yang dibelinya dengan meneguknya secara langsung dari botol.
Beberapa mahasiswa yang duduk di sebelahnya melihat dan memperhatikan cara gadis itu meminum terlihat berbisik.
“Ihh... gadis itu lihat minumnya saja sembarangan dan jorok seperti anak lelaki...”ucap seorang gadis berbisik lirih pada temannya setelah menatap Tang Su.
“Iya... kita pindah saja kalau begitu...”balas seorang gadis yang ikut menjadi ilfil melihat cara minum Tang Su yang tidak seperti seharusnya seorang gadis.
Dua gadis yang ada di sana kemudian berdiri dan segera berjalan mencari tempat duduk lain yang jauh dari Tang Su.
“Aaah... segarnya...”ucap Tang Su setelah menghabiskan dua botol minuman isotonik lalu menghapus bibirnya secara sembarangan dengan tangannya tanpa menggunakan sapu tangan.
Tang Su menoleh ke arah kiri dan dia melihat ada seorang gadis yang duduk sendirian di sana. Dia pun berdiri kemudian duduk di sampingnya.
“Hai... boleh aku duduk di sini ?”ucap Tang Su dengan tersenyum manis menatap gadis rambut pendek yang disapanya.
Namun tak disangka gadis itu seketika berdiri setelah melihat Tang Su dan meninggalkannya begitu saja tanpa menjawab sapaannya.
“Kenapa dia pergi begitu saja Padahal aku hanya ingin mengobrol dengannya saja.”gumam Tang Su kecewa.
Dia pun kembali melihat beberapa orang gadis duduk di dekatnya.
“Permisi... boleh aku bergabung dengan kalian ?”ucapnya bertanya.
Namun seperti sebelumnya beberapa gadis itu sama sekali tak merespon ucapan Tang Su dan segera berdiri lalu meninggalkannya pergi begitu saja.
Tang Su lagi lagi merasa kecewa dan sedih karena tak ada yang mau diajaknya berteman. Dia pun duduk seorang diri sambil menatap tumbuhan hijau yang ada di depannya dengan tersenyum.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
lebah ganteng
Perdana
2022-08-14
0
musafir cinta
Maukah kau berteman denganku tapi dengan syarat semua makananmu untukku jika aku lapar hehehe
2022-08-14
0
sandi akbar
Ya nanti tak lama-lama punya teman kan masih baru
2022-08-14
0