Kesialan Yona tak sampai disitu saja, namun ia tak menemukan orang yang berjualan dan sialnya malam kian larut.
Yona kembali lagi ke Rumah nya dengan tangan kosong dan perut lapar, dia membuka kulkas dan mengambil telur.
"Huh, gak apalah yang penting tak lapar" gumam nya dengan pelan.
*
Wulan? Dia sendiri sedang asyik makan dengan kekasih nya di tenda penjual sate kambing terkenal di komplek itu. Dia sama sekali tidak menghiraukan panggilan Ibu nya, entah kenapa dia malas sekali.
"Kenapa tidak di angkat, sayang?" tanya kekasih nya dengan pelan.
"Aku malas saja, Ibu selalu saja marah-marah kalau tidak ada makanan. Aku kasihan juga sama Mbak Aul yang selalu di tindas oleh Ibu, namun aku tak bisa apa-apa" jelas Wulan dengan sendu.
"Kadang aku berniat berhenti sekolah saja dan cari kerja, namun aku mikir lagi karena sayang biaya yang sudah di keluarkan oleh Kak Bisma dan Mbak Aul" ucap nya lagi dengan helaan nafas kasar.
Kekasih nya mengusap pelan punggung Wulan, dia memang tahu semua masalah keluarga sang kekasih. Tak jarang juga Wulan selalu menangis di Rumah nya karena merasa kesal pada sang Ibu, namun tak bisa melawan karena takut.
"Sudahlah, kamu sekarang sudah besar dan kamu juga tahu mana yang benar dan buruk. Jadi, pintar-pintarlah membela Mbak mu, jika memang itu menurutmu tak salah" ucap Rio, Kekasih Wulan.
"Ya kamu benar, sayang. Ayo pulang ah sudah mau larut" ajak Wulan.
Kemudian keduanya bergegas dari sana, Rio mengantarkan Wulan jauh dari Rumah nya. Bukan karena apa, Wulan sendiri melarang nya dan takut sang Ibu akan tahu.
***
Keesokan pagi nya, Wulan sudah bangun sejak tadi dan sudah siap berangkat sekolah. Bahkan sebelum mandi dia sempat membersihkan Rumah nya terlebih dulu, namun karena takut kesiangan Wulan akhir nya melupakan sarapan.
"Mbak, aku berharap kau lama disana. Bukannya tak suka, hanya saja aku takut kalau kembali lagi kesini kamu akan menderita" gumam Wulan sambil terus berjalan menuju ujung komplek.
Tin
Tin
"Eh" kaget Wulan sampai terperanjat.
"Mbak Mira, ngagetin aja" gerutu Wulan saat berbalik dan ada Mira yang sedang tertawa kecil.
"Melamun saja, ayo cepat biar aku antar" ucap nya seraya masih tertawa.
"Wah terimakasih ya, Mbak. Tau aja kalau uangku pas-passan" kekeh Wulan sambil naik ke atas motor nya.
Mira menggelengkan kepala nya, dia lalu melajukan motor nya ke arah sekolah Wulan terlebih dulu. Karena memang dia hari ini akan ke toko yang memang satu arah dengan sekolah Wulan.
Hingga beberapa saat mereka sampai, Wulan turun dan tak lupa mengucapkan terimakasih.
"Belajar yang benar, jangan sia-siakan usaha Abang dan ipar mu yang sudah membiayai mu, Wulan" ucap Mira lembut
"Tentu saja, Mbak. Aku akan belajar sungguh-sungguh hingga suatu saat kesuksesan akan aku capai" balas Wulan yakin.
Mira tersenyum, dia mengangguk lalu kemudian berpamitan pada Wulan.
Wulan sendiri masuk dan langsung menuju ke kelas nya, dia tak banyak memiliki teman namun memiliki sahabat 1 orang. Dia dari orang kalangan biasa namun Wulan sangat nyaman bersahabat dengan nya.
Jam pelajaran pun di mulai, Wulan belajar dengan bersungguh-sungguh dan fokus.
**
Berbeda dengan sang Ibu, Yona sudah bangun namun sudah bersiap akan pergi yang entah kemana tujuannya. Bahkan dia tidak memperdulikan dapur yang berantakan ulah nya karena selesai makan, bahkan cucian pun sudah menumpuk di belakang.
Yona melenggang pergi dengan gaya angkuh nya, dia akan menunggu taxi yang sudah dia pesan sejak tadi sebelum keluar Rumah.
"Haih mana lagi taxi nya" gerutu nya dengan kesal.
Hingga terlihat ada beberapa warga yang sedang memilih sayuran di depan pagar Rumah nya.
"Eh Bu Yona, bagaimana keadaan Aulia? Kata Mira dia sempat di rawat di klinik dan harus istirahat total?" tanya Ibu nya Mira.
"Tidak tahu, kenapa kalian kepo" jawab nya dengan ketus.
"Biarkan saja Bu, toh dia itu kan mertua yang sangat kejam pada menantu nya. Padahal di kasih menantu baik, cantik, rajin lagi" celetuk yang lainnya.
"Iya, udah pergi aja nanti nyesel" ledek yang lain.
"Aku gak akan nyesel, justru bahagia" ucap Yona bangga.
Lalu Yona masuk ke dalam taxi, dia lalu menyuruh sopir taxi pergi dengan segera dari sana.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Kar Genjreng
mak lampir mana ada sejarahnya menyesal...mjahat gitu
2022-12-12
0
Syinta Azmi
HAISHHHHH
CKCKCKCK😬😬
2022-12-12
0
Lidiya Setiawati
dasar setaaaaaaaan
2022-08-30
0