Pergi Untuk Bahagia!
"Auliaaaaaaa" teriak Yona, sang Ibu mertua dengan sangat nyaring.
"Iya Bu, ada apa?" tanya Aulia yang datang dengan pakaian basah karena sedang mencuci.
Brak.
"Bayar tagihan listrik dan jangan lupa uang belanja" ucap Yona sambil meletakan rekening listrik di meja makan.
Deg.
"Bu, bulan ini gajih Mas Bisma sudah aku bayarkan untuk sekolah Wulan" balas Aulia menundukan kepala nya.
"Jadi harus Ibu yang bayar, begitu? Gajih Bisma kan besar pasti ada lebih nya, kenapa pelit amat" ucap Yona dengan keras.
Setelah itu, Yona pergi dengan melenggang tanpa menatap sang menantu. Dia akan pergi arisan di Rumah teman nya bersama Wulan, Adik ipar Aulia.
"Bagaimana ini, uang dari Mas Bisma memang masih ada tapi untuk kebutuhan yang lainnya dan juga uang belanja" gumam Aulia meremas daster nya kuat.
Lalu Aulia membawa rekening tersebut, dia letakan di nakas kamar dan dia sendiri kembali ke belakang untuk mencuci.
Hari ini Weekend, Bisma biasanya sedang bersepeda keliling komplek. Dan Aulia sendiri mencuci pakaian seluruh penghuni Rumah.
**
Jam 10 pagi Bisma pulang, dia langsung ke kamar untuk membersihkan diri. Namun netra mata nya melihat rekening listrik.
"Pasti Ibu menyuruh Aulia membayar nya, padahal uangku habis untuk Wulan" gumam Bisma dengan kesal.
Bisma melangkah masuk ke kamar mandi, dia akan menanyakan langsung nanti pada Ibu nya.
Sedangkan Aulia, baru saja selesai membersihkan Rumah dan yang lainnya. Dia masuk ke kamar dan menyiapkan baju ganti untuk Suami nya, Aulia sudah tahu karena tadi melihat Bisma masuk ke kamar.
"Huh, lelah sekali" gumam Aulia mendudukan bokong nya di sofa.
Aulia memejamkan mata nya sebentar guna merilekan tubuh nya yang lelah, dia juga menghela nafas kasar beberapa kali agar lelah nya segera pergi.
Ceklek.
"Aul, kamu kenapa?" tanya Bisma saat melihat Istri nya yang cukup pucat.
Aulia yang mendengar suara Bisma pun membuka mata nya, dia lalu menggelengkan kepala seraya tersenyum.
"Kamu sakit, sayang?" tanya Bisma kembali seraya melangkah mendekati Aulia.
"Tidak Mas, aku hanya butuh istirahat sejenak saja" jawab Aulia dengan lirih.
Bisma menggeleng, dia lalu mengenakan pakaian dengan segera. Setelah nya dia mendekati Aulia dan meraba kening Istri nya.
"Kamu demam, sayang. Ayo ke Rumah sakit" ajak Bisma dengan panik.
"Gak perlu, Mas. Aku hanya perlu Istirahat saja dan nanti juga sembuh sendiri" ucap Aulia lembut.
Bisma hanya bisa pasrah, dia lalu menggendong Aulia untuk berbaring di atas kasur.
"Tidurlah, Mas akan ke apotik untuk beli obat" ucap Bisma.
Aulia mengangguk, dia lalu memejamkan mata nya kembali karena merasakan pusing yang mendera kepala nya.
Cup.
Bisma mengecup kening Aulia dengan lembut, lalu dia pergi untuk ke apotik yang ada di ujung komplek. Sebenarnya dia merasa cemas karena apotik nya cukup jauh dan Aulia sendirian, namun jika tidak cepat maka lebih kasihan juga Aulia.
Aulia tertidur saat Bisma menutup pintu kamar nya, dia memang cukup lelah karena pekerjaan Rumah dia yang menghandle.
*
Bisma melajukan mobilnya dengan lumayan tinggi, dia sangat cemas karena Aulia sendirian di Rumah.
Hingga beberapa saat dia sudah sampai di apotik, namun sangat sayang karena apotiknya tutup.
"Ah sial, kenapa harus tutup. Huh, terpaksa harus ke dekat Rumah sakit" gerutu Bisma dengan melajukan mobil nya dengan agak tinggi.
"Semoga saja Ibu cepat pulang, aku cemas sekali karena tak ada siapapun di Rumah" gumam Bisma kembali.
Bisma fokus kembali pada jalanan, dia lalu melihat kesana kemari berharap ada apotik yang buka di sekitaran sana.
Dan sangat kebetulan, tak jauh dari sana ada apotik dan Bisma sangat bersyukur.
Bisma langsung membeli obat penurun panas dan yang lainnya, dia akan menyetok beberapa obat agar Istri nya nanti tidak repot.
"Ah syukurlah disana ada bubur, aku sekalian saja" gumam Bisma berbinar saat tak jauh dari apotik ada penjual bubur ayam.
Setelah selesai, Bisma melajukan kembali mobilnya untuk pulang. Dia sudah cukup lama meninggalkan Aulia di Rumah sendirian.
Entah kenapa perasaan Bisma mendadak tak enak, dia teringat akan Aulia yang di Rumah. Bahkan dada nya terasa sesak saat mengingat wajah pucat Aulia.
"Kamu yang sabar ya, sayang. InsaAllah jika uangku nanti cukup, aku akan membawa kamu pergi dari Rumah Ibu" gumam Bisma.
Tak berselang lama, dia sudah sampai di halaman Rumah Ibu nya. Bisma langsung keluar dan bergegas masuk ke dalam Rumah.
Deg.
"Auliaaaaa" teriak Bisma dengan lantang.
Bruk.
"Bi bisma" lirih Yona
Bisma langsung meraih tubuh sang Istri yang sudah terkulai tak berdaya di atas lantai. Lalu sorot mata nya menatap Adik dan Ibu nya dengan tajam.
"Apa yang kalian lakukan pada Istriku?" tanya Bisma dengan geram.
"Kak Aulia malah enak-enakan tidur, jadi Ibu menyeretnya untuk memasak makan siang buat kita. Namun dia malah memecahkan benda kesayangan Ibu karena jalannya sempoyongan dan akhirnya Ibu marah" jawab Wulan dengan santai.
Yona hanya melototkan mata tajam pada Putri nya, dia geram karena Wulan membongkar di depan Bisma.
Bisma mengepalkan tangannya dengan kuat, dia lalu berlalu dari sana dan membawa Aulia keluar Rumah. Bisma akan membawa nya ke Klinik yang tak jauh dari Rumah sanh Ibu.
"Maafkan aku, sayang" gumam Bisma dengan berkaca-kaca.
Bisma meninggalkan Rumah nya dengan segera, dia sudah khawatir akan keselamatan sang Istri.
Sedangkan Yona, dia menjewer Putri nya dengan kesal. Bagaimana dia bisa sepolos itu, atau memang bodo*.
"Ibu, sakit" kesal Wulan melepaskan tangan sang Ibu dari kuping nya
"Kenapa kau malah jujur pada Kakak mu, hah. Dasar gadis bodo*" teriak Yona penuh dengan kekesalan.
Ck.
"Kan memang itu kenyataannya, lagian Ibu juga sih tega amat sama Kak Aul" balas Wulan dengan berdecak.
"Sudahlah sana pergi, kau hanya membuatku pusing saja" usir Yona.
Dengan senang hati Wulan pergi dari Rumah, dia akan menemui pacar nya.
Wulan baru saja menginjak kelas 1 Sekolah menengah atas, namun entah kenapa dia seakan bersikap polos atau lebih ke bo*oh jika menyangkut Yona.
Tetapi Wulan sangat pintar, bahkan dia selalu juara umum di sekolah nya.
*
Yona masuk ke dalam kamar nya, dia terus saja menggerutu karena sikap bo*oh Putri nya.
Sudah di pastikan bahwa nanti Bisma akan marah padanya.
"Semua gara-gara Wulan, awas saja kau" gerutu nya sambil menghentakan kaki.
"Bagaimana aku mencari alasannya nanti, ahhhh" kesal Yona.
Dia lalu menghempaskan tubuh nya ke atas kasur empuk, dia tidak tahu akan berakibat seperti ini.
.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Syinta Azmi
ihh nyata juga ternyta ada,,,
kirain cma di sinetron ikan terbang doang😑😪
2022-12-12
0
Kar Genjreng
mampir nich kisah nyata ...Thor ada mertua yang seperti di sinetron ikan terbang.... mungkin karena sering liat kali ya..🤭🤭
2022-12-12
1
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬₚᵣₒₗₒ𝓰ᵗᵃⁿᵖᵃₑₚᵢₗₒ𝓰📴
yasalam itu mertua gak punya hati banget sah tau aulia itu capek mengerjakan semua sendiri malah disuruh masak pula
2022-10-27
0