WLIA 02

Laras berlari meninggalkan gedung tempat dimana kedua sahabatnya sedang menunggu nya. Laras berlari dengan cepat dengan air mata yang bercucuran beriring dengan keringatnya. Laras tidak perduli pada tatapan beberapa orang yang melihat ke arahnya dengan pandangan aneh.

Hatinya hancur, dia begitu kecewa dengan kenyataan yang ada di depan matanya. Kenyataan kalau ternyata dirinya yang baru saja berusaha mempertahankan rumah tangganya dengan menegur wanita yang dia kira adalah wanita yang telah menggoda suaminya ternyata adalah istri pertama suaminya itu sendiri.

Dengan terus menyeka air matanya sambil terus berlari, Laras masih ingat dengan jelas apa yang tadi wanita itu katakan padanya. Wanita itu bahkan tidak terkejut sama sekali, apakah sebenarnya suami yang dia kira seorang pria baik dan bertanggung jawab itu hanyalah seorang playboy berkedok malaikat. Laras sungguh tidak mengerti. Yang jelas dia merasa sangat sakit hati pada apa yang sudah Abi lakukan padanya.

Dan Laras juga merasa sangat malu, karena sudah berani berteriak pada wanita yang seharusnya merutuki dirinya karena telah menjadi madu dari suaminya. Kenyataan nya adalah Wanita lain itu adalah dirinya, wanita lain di rumah tangga Abi dan Sarah adalah Laras.

Laras sudah tiba di sebuah halte bus, dan karena dia masih fokus berlari, kakinya terselandung anak tangga yang cukup tinggi. Laras memegangi lututnya yang terasa sakit, tapi hatinya lebih sakit. Laras terus menyeka air matanya yang tak mau berhenti sejak tadi meski dirinya sudah menyekanya berulang kali.

Bayangan pertama kali dia bertemu Abi terlintas di pikirannya. Ketika dia menangis memeluk ayahnya yang terlibat kecelakaan dan harus di operasi, saat itu Abi datang sebagai malaikat dan menanggung semua biaya operasi serta rawat inap dan semua obat ayah Laras.

Pria yang begitu baik yang bahkan Laras belum tahu namanya hingga dia meninggalkan rumah sakit. Lalu bayangan ketika adiknya di keroyok anak nakal dan babak belur saat itu Abi jugalah yang membantu adiknya itu dan mengantarkan adik Laras pulang ke rumah. Sejak itu hubungan mereka semakin dekat dan semakin dekat.

Laras tidak menyangka kalau selama satu tahun dirinya sudah di tipu mentah-mentah oleh orang yang sangat dia percayai. Di tengah rasa sakit hatinya, Laras teringat akan dua orang teman satu desanya yang ikut bersamanya pergi ke pesta pernikahan Tasya. Laras segera mengambil ponselnya, dan benar saja ratusan panggilan tak terjawab dari Abi yang sejak tadi terdengar namun sama sekali tidak ada niat dari Laras untuk mengangkatnya sama sekali.

Laras lalu mencari kontak Wulan dan menghubungi nya.

"Astagfirullah Laras, kamu dimana? ini kita udah selesai salaman sama Tasya. Kamu gak kesasar kan?" tanya Wulan terdengar sangat cemas.

"Wulan... kamu sama Tari nikmati saja pestanya, aku tadi sakit perut. Aku balik ke hotel duluan. Kalian nanti naik taksi saja ya, aku akan transfer ke akun mu buat ongkos taksinya ke hotel!" ucap Laras berusaha untuk tenang dan tidak sesenggukan.

"Laras... kamu sakit perut, sakit banget ya? kok suara kamu gini? Laras, kamu dimana? di rumah sakit atau sudah di hotel, kita susul ke sana ya?" tanya Wulan yang begitu khawatir pada keadaan Laras.

"Gak papa kok, ini lagi abis minum obat. Lagi di jalan mau ke hotel. Sudah ya!" ucap Laras lalu langsung mentransfer sejumlah uang pada akun Wulan.

Laras menyimpan kembali ponselnya dan segera menghentikan sebuah taksi yang kebetulan lewat karena dia sudah melihat Abi yang berlari ke arahnya.

Abi yang melihat Laras hendak menaiki taksi langsung mempercepat larinya.

"Laras, dengarkan aku dulu... Laras!" teriak Abi memanggil Laras namun sudah tak di hiraukan lagi oleh Laras yang meminta supir taksi melajukan taksinya dengan kecepatan tinggi.

Laras tak menoleh sama sekali ke arah Abi. Hatinya begitu hancur dan terluka, dia sudah menjadi perusak rumah tangga orang lain tanpa dia sadari. Dia telah menghancurkan sebuah hubungan yang di jalani selama 7 tahun dalam ikatan pernikahan. Dia menyakiti hati seorang wanita lain tanpa dia sadari.

Laras terus menangis dan menyesali semua yang terjadi. Di sisi lain Abi yang juga frustasi karena semua yang dia sembunyikan selama ini telah diketahui oleh Laras dan juga Sarah.

Dengan Sarah, Abi sama sekali tidak masalah. Karena perasaannya pada wanita itu telah lama hilang. Semua juga karena perbuatan Sarah sendiri. Sarah lebih sering menghabiskan waktu dengan teman-teman sosialitanya di bandingkan dengan Abi dan juga putri kecil mereka. Membuat Abi merasa seperti tidak punya istri, karena setiap pulang kerja, istrinya tidak pernah ada di rumah. Dan tidak pernah sekalipun menyiapkan makanan ataupun memasak untuknya.

Abi memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Karena dia juga tidak tahu dimana Laras menginap. Karena saat menghubungi Laras pun, Laras tidak menjawabnya. Dan ratusan pesan dari Abi juga tidak dibaca oleh Laras.

Setibanya di rumahnya, Abi langsung masuk ke dalam ruang tamu. Disana sudah ada Sarah yang berdiri dengan ekspresi wajah sangat emosi. Dengan kedua tangan terlipat di depan dada, Sarah menatap Abi dengan tajam.

"Ceraikan wanita itu!" pekik Sarah yang merasa sangat kesal.

"Apa perduli mu?" tanya Abi yang langsung bergegas menuju ke arah kamarnya. Namun sebelum Abi melangkah jauh, Sarah menarik tangan Abi dan mendorong pria yang sudah 7 tahun menjadi suaminya itu.

"Ceraikan dia, atau aku akan membuat perhitungan dengannya!" gertak Sarah.

Abi menepis tangan Sarah, dia lalu berdiri di depan Sarah dan menatap istrinya itu dengan tatapan yang begitu tajam.

"Berani kamu menyentuhnya, aku akan membuat mu menyesal seumur hidupmu!" gertak Abi tak mau kalah.

Sarah terkesiap, bahkan air mata sudah menetes dari kedua sudut matanya.

"Kamu berani berkata seperti itu padaku? apa hebatnya wanita itu? wanita kampungan itu hanya akan menghabiskan hartamu, jangan bermimpi dia mencintai mu dengan tulus!" kesal Sarah.

"Yang jelas dia tidak egois seperti mu!" jawab Abi dengan rahang yang terlihat mengeras.

"Aku egois?" tanya Sarah sambil menunjuk ke arah dirinya.

"Semua orang juga tahu siapa yang selingkuh? bagaimana bisa kamu berkata akulah yang egois. Abi, aku katakan sekali lagi padamu! ceraikan wanita kampungan itu, atau kamu tidak akan pernah melihat Cindy lagi!" ancam Sarah lagi pada Abimanyu.

Tapi bukannya takut, Abi malah mengacuhkan Sarah yang terus berteriak padanya. Abi masuk ke dalam kamarnya dan membanting pintu dengan kencang. Setelah itu dia keluar dengan sebuah tas besar, dan meminta baby sitter Cindy untuk membawa Cindy ke rumah orang tua Abi.

Sarah yang melihat Abi membawa Cindy berusaha menghentikan Abi.

"Mau kamu bawa kemana putriku?" tanya Sarah kesal.

"Putrimu? aku yakin kamu juga tidak tahu berapa nomor sepatunya sekarang kan? aku akan bawa dia ke rumah ayahku, atau kamu akan melampiaskan kekesalan mu padaku pada Cindy!" tegas Abi lalu meminta baby sitter Cindy dan anaknya itu masuk ke dalam mobil.

"Abi, breng*sek kamu! aku tidak akan membiarkan mu! Hah...!" teriak Sarah yang tidak bisa mengejar mobil Abi yang sudah keluar gerbang.

Abi yang melihat kelakuan Sarah itu hanya bisa memijat dahinya.

'Kamu bahkan bisa berkata kasar seperti itu di depan Cindy, ibu macam apa kamu Sarah?' tanya Abi dalam hati.

***

Bersambung...

Terpopuler

Comments

anonim

anonim

wuaahhh Abi yg cari masalah neeehhhh...

2023-08-07

1

🍾⃝ ͩMᷞᴇͧᴍᷡᴀͣˢ⍣⃟ₛ ❤️⃟Wᵃf 𝐀⃝🥀

🍾⃝ ͩMᷞᴇͧᴍᷡᴀͣˢ⍣⃟ₛ ❤️⃟Wᵃf 𝐀⃝🥀

pantes aja abi lebih memilih laras, karena dah bosan akan sikap sarah tooo

2022-09-06

0

.

.

hidih tidak semua wanita mencintai laki-lakinya karena harta, justru kebanyakan orang seperti kamu lah yang suka ber pesta menghabiskan uang

2022-08-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!