"Makasih banyak," Rere masih sangat bahagia tanpa memahami apa yang diucapkan Reyhan.
"Aku pulang dulu ya," Rere melepaskan pelukannya. Ia memeluk tangan Reyhan dan menemani Reyhan sampai didepan pintu rumah.
Tanpa menatap Rere, Reyhan masuk kedalam mobilnya, ia harus meyakinkan dirinya, tidak mungkin selamanya ia harus terikat dengan zina. Ia harus menikah dan menyempurnakan agamanya. Kali ini mamahnya benar, apa yang ia cari didunia ini padahal kita hidup mencari bekal untuk akhirat nanti.
...🦋...
"Rey terima perjodohan ini," raut wajah bahagia itu menghangatkan hati Reyhan, ia akan mencoba, bukannya cinta akan hadir seiring berjalannya waktu? Lagi pula wajah Aisyah begitu cantik, lambat laun Reyhan akan mencintai perempuan itu dengan sendirinya.
"Alhamdulillah Rey. Mama bilangin berita bahagia ini dulu ke umi Bilqis, pokoknya biar Mama yang siapin ini semua," Reyhan mengangguk dengan senyum kecil, apa ia sudah benar mengambil keputusan?
...🦋...
Hari pernikahannya sudah ditentukan, 2 Minggu lagi dan Rere pun pagi ini sudah berangkat ke Jakarta. Reyhan tak bisa mengatakan tentang pernikahannya sekarang, mungkin beberapa hari lagi ia akan mengabari Rere untuk kabar pernikahan sekaligus mengakhiri hubungannya. Ia takut membuat Rere tidak bisa fokus untuk pekerjaannya.
...🦋...
Hari-hari pun bergulir dengan cepat, tak terasa 4 hari lagi menuju pernikahan, Reyhan masih sibuk dengan pekerjaannya dikantor. Saking sibuknya ia tak sempat menerima telpon Rere dan belum memberitahukan acara pernikahan nya.
Rapat pun berakhir, Reyhan masuk ke dalam ruangannya, ia menyandarkan tubuhnya di kursi. Rasanya begitu lelah. Reyhan memejamkan matanya, entah menyesal atau tidak. Kini Rey tidak bisa membayangkan wajah Aisyah, malah wajah Rere yang selalu membayang dipikirannya. Apakah ini pertanda bahwa tidak akan ada kecocokan antar dirinya dengan Aisyah? Atau hanya godaan dihari-hari mendekati pernikahan nya? "Bismillahirrahmanirrahim," gumam Reyhan mengeluarkan ponselnya, ia akan mengirimkan gambar undangan pernikahan pada Rere.
"Re, maaf kita gak berjodoh," tepat diucapan itu Reyhan mengirimkan gambar. Ia mematikan ponselnya, tak siap dengan reaksi Rere yang akan membuat Reyhan luluh kembali.
Suara ketukan pintu sedikit menyadarkan Reyhan. "Masuk."
"Permisi pak. Ini hasil rapat tadi."
"Terimakasih Sin," Sinta, sekertarisnya mengangguk dan keluar kembali dari ruangan Reyhan, ia membuka map itu, membaca dengan teliti apa saja poin penting yang tadi ia tangkap dengan yang ada di tulisan. Ini posisi yang ia mau, dan Reyhan harus fokus dengan pekerjaannya.
...🦋...
Aisyah menatap wajahnya dicermin, ia baru saja pulang dari perawatan rambut, wajah hingga tubuh. Walaupun semuanya di tutup kembali dengan gamis, hijab dan cadar. Itu semua harus dipersiapkan untuk suaminya nanti, kata Umi. "Ibu. Aisyah sebentar lagi menikah, do'akan Aisyah agar bahagia ya ,Bu," gumam Aisyah pada sosok yang ia rindukan, tak pernah bertemu dan hanya bisa menatapnya lewat foto, Ayah-nya akan datang malam besok, dan hati Aisyah begitu resah mendekati hari pernikahannya. Ia gugup.
Aisyah ingat wajah Reyhan. Laki-laki yang akan menjadi suaminya. Entah kenapa Aisyah langsung menerimanya, padahal saat di Kairo pun ada seorang laki-laki yang menemui Ayah-nya untuk mengkhitbah Aisyah, ia begitu sopan dengan tutur kata yang lembut, soal agama tidak perlu diragukan lagi, namun hati Aisyah merasa tidak cocok. Entah mungkin karena saat itu ia masih terkejut dengan kabar Yusuf yang menikah? Entahlah, hanya saja melihat Reyhan Aisyah seakan tenang, ia melihat langsung perlakuan laki-laki itu pada ibunya. Begitu lembut dan tulus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
teti kurniawati
mantafff...
2022-10-06
0
sakura🇵🇸
reyhan memang lembut pada ibunya,semoga kamu jg diperlakukan dengan baik ya aisyah...
2022-07-26
1
Kurnia Dewi
laki2 yg memperlakukan ibunya dengan baik kebanyakan juga pasti memperlakuka istrinya juga dgn baik, semoga ya aisyah😊
2022-07-18
0