Beberapa menit mereka habiskan dengan perbincangan yang lebih banyak memperkenalkan latar belakang Aisyah dan Reyhan. Sedikit tak menyangka Aisyah sudah berumur 25 tahun, itu artinya mereka hanya selisih 2 tahun. Kesan pertama yang Reyhan berikan, mungkin Aisyah masih berumur kisaran 21 tahun.
...🦋...
Tak terasa sudah jam 5 lebih. Umi dan Aisyah sudah berpamitan pulang. Mereka pun mengantarkan Umi dan Aisyah sampai keduanya masuk kedalam mobil.
Sesampainya didalam rumah, Papa terlebih dahulu berjalan kedalam kamar, akan membersihkan dulu dirinya, Reyhan yang tidak bisa lagi membendung pertanyaan menghampiri Hana. "Kenapa Mama tiba-tiba ngejodohin Rey?" tanya Reyhan dengan nada bicara yang sudah tidak bisa dia haluskan lagi, amarahnya benar-benar sudah meninggi.
"Mama rasa umur kamu udah cukup matang buat menikah Rey." Raut wajah yang begitu tenang membuat Reyhan menggelengkan kepalanya, dia tidak mengerti dengan apa yang sedang kedua orangtuanya pikirkan.
Reyhan kembali menatap Hana dengan fokus. "Kan ada Rere Ma, Mama bisa nyuruh Rey nikahin Rere, besok juga Rey siap," protes Reyhan.
Hana menghela nafasnya. Kemarin dia melihat sendiri Rere yang bersama dengan teman-temannya, baju mereka begitu terbuka menampilkan pusar, dan gaya bahasa terlalu kasar semakin membuat Hana meringis saat membayangkan perempuan seperti itu akan menjadi menantunya. "Mama nggak suka Rere, Rey! Kamu mau yang mendidik anak kamu nanti perempuan yang bahasanya kasar? Pergaulannya bebas? Minum-minuman keras dan perokok? Mendingan Aisyah Rey, dia perempuan dari kalangan keluarga terdidik Islami, berpendidikan tinggi, berhijab dan tahfidzul Qur-an. Apa yang kurang dari Aisyah Rey?"
Reyhan menghela nafasnya. Ini pertama kalinya Reyhan membantah bahkan sampai berdebat seperti ini. "Bukannya Mama sendiri yang pernah ngajarin Rey buat nggak ngeliat seseorang dari luarnya? Ngehargai semua orang dan gak boleh ambil keputusan disaat marah?" Hana terdiam. Ia tak menyangka Reyhan bisa berbicara seberani itu kepadanya.
"Tapi maaf Ma. Saat ini Rey lagi marah. Rey nggak mau ngambil keputusan apapun." Reyhan berdiri dari duduknya. Namun saat hendak pergi, ucapan Hana menghentikan langkahnya.
"Mama bakal ngebatalin perjodohan ini asal Rere mau di Jilbab. Memperbaiki dirinya... Impian Mama cuma satu, bisa punya menantu yang mau saling ngingetin dan menambah ilmu agama diumur Mama yang udah tua ini, disaat suami dan anak Mama sibuk mengejar dunia. Mama butuh bekal buat akhirat Mama nanti, jadi Mama mohon, tolong kabulkan permintaan Mama yang satu ini." Reyhan terdiam, namun tak menunggu lama dia menganggukan kepalanya, dan pergi dengan hati yang berkecamuk.
Apa yang harus dia lakukan sekarang? bisakah Rere bekerjasama dengannya? Semua ini terlalu mendadak, Reyhan sedikit ragu jika Rere akan menerima ajakannya untuk menikah disaat karir Rere sedang melonjak tinggi seperti itu. "Argh!" pekik Reyhan tertahan sambil menutup pintu kamar cukup kencang, kepalanya langsung sakit jika sudah kembali mendapatkan masalah mengenai hubungannya dengan Rere. Terlalu banyak penolakan yang diberikan Hana dan melakukan perjodohan tanpa persetujuannya terlebih dahulu adalah hal yang paling parah bagi Reyhan.
Dengan cepat Reyhan mengeluarkan ponselnya, dia mencari nomor Rere dan mulai mengirimkan sebuah pesan agar mereka bisa bertemu, masalah ini harus berakhir dengan cepat, tidak bisa dibiarkan terlalu lama karena ada orang lain yang menunggu kelanjutan dari perjodohan ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
sakura🇵🇸
tp reyhan memang cukup sopan menolak keinginan ortunya😍
2022-07-26
1
Kurnia Dewi
belum tau sifat rere gimana🤔
2022-07-18
0
Triiyyaazz Ajuach
yakin ax Rere nggak mgkn mau pkai hijab
2022-07-17
0