Reyhan menatap perempuan yang sudah menemaninya selama dua tahun. Hubungan ini seakan tidak memiliki cahaya terang akan melangkah kemana. Perdebatan seakan selalu jadi jalan keluar. "Gak bisa kamu nurut sekali aja sama aku?" kini Reyhan menatap serius kearah Rere. Dia tau perempuan itu tengah malas dengan bercakapan ini.
Rere menarik nafasnya dalam, dia tersenyum tipis yang terlihat terpaksa. "Sayang. Stop ya, kita kan udah pernah bahas ini sebelumnya. Dan aku tegasin lagi ke kamu, maaf, aku belum bisa berhijab."
"Gak bisa untuk sebulan dua bulan?" Rere menggelengkan kepalanya dengan tegas. "Ini kunci biar aku bisa langsung nikahin kamu," ucap Reyhan yang lagi-lagi membujuk Rere agar mau mendengarkannya.
"Aku belum siap. Satu lagi, kalo aku cuma sebulan dua bulan pake hijab bisa-bisa reputasi aku ancur, ih gak bener banget, copot pasang aja terus." Rere menatap Reyhan tanpa ekspresi. "Dan aku gak mau dapet sindiran kayak gitu."
Reyhan membuang wajahnya, dia marah. Sudah habis kata-katanya. Dengan sedikit memberanikan diri untuk mengambil keputusan, Reyhan menatap serius Rere, tangannya menggapai tangan Rere yang berada diatas meja. "Kamu sayang sama aku?" tanya Reyhan dengan serius.
"Itu gak usah jadi pertanyaan, kita udah dua tahun sayang," jawab Rere.
"Kamu mau kita nikah?" tanya Reyhan kembali.
"Mau,” jawab Rere mulai kembali melembut.
"Di hijab. Tinggalin pekerjaan kamu," ujar Reyhan sangat berhati-hati.
Rere terdiam, mata mereka paling pandang, sedikit menundukkan wajah lalu Rere menggelengkan kepalanya. "Aku gak bisa. Ini pekerjaan impian aku. Lagian kamu udah dewasa untuk ambil keputusan, kita bisa nikah tanpa restu Mama kamu, mereka akan restuin kita kalo udah nikah nanti," Reyhan menggelengkan kepalanya, ia tak sanggup melihat kedua orangtuanya kecewa. "Bahkan aku siap terima konsekuensi apapun asal kamu gak maksa aku lagi untuk berhenti dari pekerjaan ini."
"Konsekuensi apapun?" ulang Reyhan, sedikit terkejut dengan keputusan yang diambil Rere.
"Iya, kayak seberapa lama kamu mau nikahin aku kapan juga aku tunggu, itu konsekuensi aku, lagian aku masih mau kejar karir aku, kita gak usah buru-buru," Reyhan sedikit meremas tangan Rere, ia bertemu hanya ingin menyakinkan keputusannya, dengan jawaban seperti ini ia tahu harus mengambil keputusan apa.
"Jadi kesimpulannya kamu gak mau dihijab dan terima semua konsekuensi dari keputusan kamu?" Tanya Reyhan menyakinkan.
Rere mengangguk pasti. Perlahan Reyhan melepaskan genggamannya, dia berdiri dengan senyuman kecut. "Aku pulang dulu ya. Jaga diri baik-baik," lirih Reyhan pelan, seakan tak aneh dengan ucapan itu, Rere menarik kembali tangan Reyhan.
"Sebenernya ada yang belum aku omongin. Aku takut kamu marah."
"Apa?" Tanya Reyhan bingung.
"Aku… aku ditawarin main FTV di Jakarta. 2 Minggu." Reyhan terdiam. Lagi-lagi Rere mengingkari janjinya, dulu ia pernah berjanji tidak akan sampai ada shooting film. Reyhan termasuk orang yang cemburuan, ia tak bisa melihat perempuan miliknya disentuh siapapun. Reyhan menarik nafasnya panjang.
"Aku ijinin. Kejar impian kamu Re," wajah itu terlihat amat bahagia, karena hanya ini yang mampu Reyhan berikan untuk perpisahan.
"Kamu beneran sayang?" pekik Rere senang, ia berdiri dari kursinya dan memeluk tubuh Reyhan erat. Dengan sedikit rasa bersalah, Reyhan membalas pelukan Rere, mancium kening Rere untuk terakhir kalinya.
"Maaf aku terlalu ngekang. Mulai sekarang aku bebasin kamu. Kejar semua impian kamu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
teti kurniawati
bebas.. wah kayanya bebas disini lepas deh
2022-10-06
0
ade juni
ini blm clear donk bilang putus🤔🤔
2022-08-19
0
sakura🇵🇸
reyhan tegas,rere juga masih mau kejar impian g salah...yang salah ketika nanti udah jd laki orang tiba2 dia jd pelakor😅😅
2022-07-26
1