"Semoga mereka cocok ya. Aisyah udah 25 tahun, udah siap jadi istri yang Sholehah," ucap Umi Bilqis sambil tertawa lembut
"Insyaallah umi," lirih Aisyah.
Hatinya tak menentu saat jam menunjukkan pukul 4 sore lebih. Itu artinya Reyhan yang ada difoto tadi akan pulang bersama Papa-nya.
"Ayah Aisyah apa udah merestui?" Tanya Hana tiba-tiba.
Umi Bilqis tersenyum dan menganggukan kepalanya. "Udah Hana, kalo mereka cocok dan Aisyah setuju, beliau mau pulang ke Indonesia dan menjadi wali."
Tak lama, sebuah ketukan pintu membuat perempuan berjilbab panjang itu langsung berdiri dengan semangat.
...🦋...
Reyhan mengekori Papa yang terlebih dahulu masuk, Reyhan tersenyum lembut saat melihat 3 perempuan tengah duduk disofa. "Assalamu’alaikum," ucap Reyhan dan Papa bersamaan.
“Wa 'alaikumus salam wa rahmatullahi wabarakatuh,” jawab Aisyah begitu pelan. Reyhan mencium tangan Mama, lalu menempelkan kedua tangannya, memberikan salam jauh lengkap dengan senyumnya yang lembut kepada umi Balqis dan seorang perempuan bercadar.
Reyhan pun duduk disamping Hana. "Rey, sebenernya ada yang mau Papa sama Mama obrolin dari dulu. Karena gak pernah ada waktu yang pas, jadi hari ini Papa harap kamu bisa mengikuti rencana kami dulu." Reyhan langsung terkesiap. Rencana apa? Apa yang akan dibicarakan?
"Kami dan Umi Balqis sudah berteman lama dari sebelum kamu lahir, dan Umi Balqis kedua anaknya putra."
"Sebentar Pah. Ini maksudnya apa ya?" Potong Reyhan dengan cepat.
"Rey, Umi dan Mama kamu pernah merencanakan perjodohan dulunya. Namun karena anak Umi laki-laki semua, itu artinya tidak akan ada perjodohan. Dan Alhamdulillah, ditahun ini keponakan Umi dateng dari Kairo, dia masih lajang, dan kebetulan Rey juga masih lajang," tutur Umi Balqis lembut. Reyhan melirik sekilas perempuan bercadar itu, ia begitu tenang bagai tak ada masalah apapun.
"Maaf umi, tapi Rey udah—" ucapannya terhenti saat mendapati peringatan dari Papanya.
"Kita lanjutin dulu, kalo kalian cocok Alhamdulillah, kalo kalian merasa gak cocok, ya mau bagaimana lagi," ujar Papanya pelan. Walau hati Reyhan kini tengah marah, ia berusaha meredamnya, ia harus menghargai tamu.
"Aisyah, lepas sebentar ya cadar kamu. Biar Rey bisa melihatnya," ucap Umi Balqis lembut, perempuan itu mengangguk, hijab berwarna mocca dan cadar berwarna hitam, sebagai lelaki Reyhan juga memiliki rasa penasaran, secantik apa wajah dibalik cadar itu. Matanya memang indah, dan kulit putih sudah cukup menggambarkan kecantikan perempuan itu, namun rasanya belum cukup, Reyhan ingin melihat seluruh wajahnya.
Reyhan terdiam sesaat, wajahnya sangat cantik, senyuman halus itu menambah anggun wajah Aisyah. Ia sempat terseret oleh pesona Aisyah, namun bayangan Rere seakan menyadarkannya, Rere pun cantik. Yang membedakan Aisyah tanpa make up pun sudah cantik, sedangkan Rere juga cantik ditambah make up yang selalu menambah kilauan kecantikan nya. "Gimana Rey?" tanya Papa nya, menyadarkan Reyhan dari pikirannya yang sedang beradu.
"Gimana dengan dek Aisyah?" tanya Reyhan balik bertanya. Aisyah sudah memasang kembali cadarnya, terlihat anggukan samar dari perempuan itu.
"Alhamdulillah," ucap semuanya.
Reyhan tersenyum kecil yang terkesan hambar. Dia melirik semua orang yang ada di sana. "Maaf, Rey belum bisa kasih jawabannya sekarang, tapi insyaallah Rey akan kasih keputusan beberapa hari lagi," terlihat kekecewaan ditunjukan semuanya, hanya Aisyah yang masih sabar dengan ekspresinya. Terlihat dari garis matanya, perempuan itu masih tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
teti kurniawati
wah kayanya bakal seru...
2022-10-06
0
sakura🇵🇸
nurut sama ortu biasanya akan lebih baik karena diawali niat baik rey...
2022-07-26
0
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
Jodoh tak akan tertukar aisyah....
Meski Rey puxa pacar tpi ortu gk restu takkan terjadi janur melengkung...
Bila Sudah tiba masax pasti akan duduk di pelaminan berduaa... ☺
2022-07-21
1