Perjalanan dua puluh menit akhirnya Deliana dan Sang Ayah sampai di restoran yang menjadi tempat untuk makan siang dan sudah di booking langsung oleh sang Bunda.
Deliana menggandeng lengan sang Ayah untuk memasuki restoran, Deliana tersenyum karena Bunda nya sudah duduk manis menunggunya.
Bunda Nida begitu cantik dengan balutan gamis dan hijab yang pas untuknya, tak heran kalau Deliana berparas cantik karena dari sang Bunda lah mewarisi kecantikannya.
''Assalamualaikum Bunda......''
ucap sapa Deliana sambil mencium tangan sang Bunda.
''Kalian ini lama sekali, Bunda sampai kesal dan kesemutan menunggunya. ''
jawab sang Bunda dan Ayah Deliana hanya tersenyum.
''Walaikumsallam Bunda......''
sindir Ayah nya Deliana karena sang istri tidak menjawab salam putrinya.
''Ya allah sampai lupa jawab salam kamu, Bunda ulang lagi yah.......Walaikumsallam. ''
ucap sang Bunda dan Deliana hanya tersenyum sambil duduk untuk melihat daftar menu makan siangnya.
''Di biasakan jawab salam Bunda dan jangan marah marah terus karena gak baik untuk kesehatan juga kan, ayo kita lanjutkan makan siang nya. ''
ucap Ayah Farhan sambil duduk di samping sang istri.
Deliana langsung memesan makanan dan minumannya karena restoran ini sudah menjadi langganan keluarganya saat berkumpul untuk makan bersama selain di rumah.
''Sudah selesai urusan nya Ayah?? ''
ucap Bunda Nida saat memberikan daftar pesanan pada pelayan.
''Sudah selesai......makanya langsung ngajakin makan siang ke Bunda. ''
jawab Ayah Farhan sambil membuka handphone nya karena terdengar pesan masuk.
''Gimana urusan kampusnya sudah rampung kan sayang?? apa ada kekurangan lagi?? ''
ucap Bunda Nida yang mengalihkan pembicaraan pada putrinya.
''Semua sudah selesai Bunda sesuai prosedur, awal bulan depan baru di mulai perkuliahannya. ''
jawab Deliana dan Bunda Nida hanya mengangguk tersenyum.
''Bunda yakin kamu akan cepat lulus menyelesaikan S2 kamu dan secepatnya gabung dengan perusahaan Ayah juga, Bunda sangat percaya kamu akan dapat memegang kendali perusahaan dengan semua kepintaran kamu Deliana. ''
''Bunda ......Deliana kan wanita, apa pantas seorang wanita menjadi pemimpin?? Deliana merasa malu dengan pekerja laki laki nantinya. ''
''Kenapa mesti malu dan Ayah sangat yakin kalau putri ayah mampu mengendalikan semuanya. ''
''Ayah ini.....sama ajah seperti Bunda karena mempercayai seorang manusia seperti Deliana, itu sangat gak baik. ''
''Karena kami adalah orang tua kamu sayang, maka kami percaya padamu. ''
ucap Sang Ayah sambil menggenggam tangan Deliana dan Bunda nya hanya tersenyum.
Makan siang pun di mulai dan Deliana begitu menikmati makanannya tanpa kesusahan dengan cadar yang di gunakannya saat ini.
Deliana begitu bahagia dengan suasana seperti ini karena kedua orang tuanya begitu harmonis, Ayah begitu penuh cinta menatap Bunda Nida.
''Bagi aku kebahagiaan di atas segalanya, apapun akan aku lakukan untuk kebahagiaan keluarga kita Ayah.....Bunda.....terimakasih sudah menjadi orang tua untuk aku. ''
gumam Deliana dalam hatinya sambil menatap kedua orang tuanya bergantian yang sedang bercengkrama penuh bahagia.
Saat asik makan bersama tiba tiba seorang wanita menghampiri dan langsung memanggil Ayah Farhan.
''Farhan.......''
ucap seorang wanita seusia Bunda Nida.
Bunda Nida sampai terpaku melihatnya, bahkan Sang Ayah pun langsung beranjak dan menatap wanita yang memanggilnya.
''Amanda......ini kah kamu?? ''
ucap Ayah Farhan dan Wanita itu mengangguk.
Deliana langsung menatap sang Bunda yang hanya diam bahkan tatapannya langsung kosong saat melihat Ayah Farhan di hadapannya.
''Nanti kita lanjutkan mengobrol nya saat ini aku ada keperluan takut keburu pergi orang nya. ''
ucap Tante Amanda sambil menerima kartu nama dari Ayah Farhan yang memberikannya.
Ayah Farhan langsung duduk dan terdiam, Bunda Nida pun jadi diam sedangkan Deliana terus bertanya tanya siapa wanita itu, tatapan sang Ayah begitu teduh menatapnya berbeda dengan saat menatap sang Bunda.
''Siapa wanita itu Ayah?? bolehkan Deliana tau?? ''
ucap Deliana yang memecahkan keheningan.
''Nanti ayah ceritakan sayang, kita akhiri makan siang nya yah, ayo ikut ayah karena mobil kamu kan ada di kantor Ayah. ''
jawab Ayah Farhan dan Deliana menatap sang Bunda.
''Ayah pergi sajah duluan biar supir yang bawakan mobil Deliana, Kayanya Deliana pulang sama Bunda ajah yah. ''
ucap Deliana dan sang Ayah mengangguk.
''Ayah duluan ke perusahaan yah, Bunda pulang sama Deliana gak apa apa kan?? ''
ucap Ayah Farhan sambil menatap Bunda Nida.
''Iya gak apa apa Ayah, biar Deliana yang menemani Bunda pulang dan Ayah hati hati. ''
jawab Bunda Nida dan Ayah Farhan mengangguk lalu segera keluar dari area restoran.
Setelah kepergian sang Ayah, Deliana langsung melakukan pembayaran dan menghampiri sang Bunda untuk di ajak pulang.
''Kita pulang sekarang atau mau ke butik Bunda dulu?? Deliana akan menemani Bunda. ''
ucap Deliana dan Bunda Nida terdiam.
''Kita pulang sajah sayang, Bunda merasa gak enak badan soalnya. ''
jawab Bunda Nida dan Deliana mengangguk lalu menggandeng lengan Bunda Nida.
Selama perjalanan Bunda Nida hanya diam dan menatap jalanan di luar, sungguh saat ini Deliana merasa serba salah, ingin bicara tapi takut Bundanya terganggu, kalau diam malah terasa janggal di hatinya.
''Tanyakan sajah apa yang mau kamu tau Sayang, Bunda akan jawab sesuai kemampuan Bunda. ''
ucap Sang Bunda yang seperti mengetahui apa yang ada di dalam fikiran putrinya.
''Apa ini dinamakan ikatan batin antara anak dan seorang Ibu?? Bunda ko tau kalau Deliana ingin bertanya?? ''
ucap Deliana dan Sang Bunda langsung tersenyum sambil mengenggam tangan Deliana.
''Bunda yang mengandung kamu sembilan bulan, Bunda yang melahirkan kamu, Bunda yang memberikan kehidupan pertama kali untuk kamu dengan ASI, Bunda juga yang membesarkan kamu dari kamu bayi hingga sekarang, Bunda hanya bisa merasakan kalau putri Bunda ini sangat menjanggal di hati dan fikirannya. ''
ucap Bunda Nida dan Deliana langsung memeluk sang Bunda.
''Deliana sayang sekali sama Bunda, apapun yang terjadi Deliana akan tetap dengan Bunda. ''
ucap Deliana dan Bunda Nida mengangguk lalu mencium puncak kepala putri manjanya.
''Wanita yang tadi di restoran namanya Amanda, dia teman ayah dan bunda semasa kecil hingga kami kuliah, ada sebuah tragedi yang membuat Amanda pergi dari kota ini bahkan negara ini, Bunda juga gak tau kapan Amanda tiba ke tanah air, karena jejaknya begitu susah di temukan, Bunda saat ini hanya takut sayang, kisah masa lalu akan terungkit dengan kedatangannya. ''
''Maksud Bunda apa?? deliana gak ngerti. ''
ucap Delina dan Bunda Nida hanya menghembuskan nafasnya.
''Nanti Ayah kamu sajah yang jelaskan, udah sampai rumah soalnya dan Bunda juga ingin istirahat. ''
ucap Bunda Nida sambil keluar dari mobil karena sudah memasuki pintu utama kediamannya.
Deliana hanya terpaku melihat sikap Bunda Nida yang terlihat tidak biasanya.
''Sabarkan hati aku ya allah, mungkin akan mengetahui jawabannya nanti setelah semuanya membaik. ''
gumam Deliana dalam hatinya sambil masuk kedalam rumah untuk menuju kamarnya.
.
.
.
.
............................
tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Nelly Rosyidah
👍
2022-08-28
2
ADAM BALE
masasi keharmonisan ini akan hancur karna masa lalu???
2022-08-28
3
امي
semoga bukan masalalu yg buruk
2022-08-27
2