🍁 Happy Reading 🍁
Kediaman Rigel.
"Sayang, apa kamu mau pergi?" Tanya Carina sambil menimang-nimang boneka Renita.
"Iya." Jawab Rigel sambil mengoleskan pomade di rambutnya.
"Tapi Renita sedang sakit Sayang, apa kamu tidak bisa menunda kepergian mu? Bantu aku menjaga Renata, Sayang. Aku mohon." Rengek Carina.
Rigel berhenti mengoleskan pomade di rambutnya sejenak. Ia melirik Carina sesaat yang sedang mondar-mandir di belakangnya sambil menimang Renita sambil menghela nafasnya kasar.
Ingin sekali ia meneriaki Carina dan mengatakan kalau itu yang sedang ditimang Carina bukanlah anak mereka Renita melainkan hanya lah boneka. Tapi apa artinya meneriaki orang yang sedang mengalami gangguan jiwa? Percuma saja!.
"Apa kamu lupa Sayang, malam ini adalah hari pameran seni patung? Jadi aku tidak mungkin tidak pergi, karena beberapa karya seni ku juga di pamerkan disana." Jawab Rigel penuh kesabaran sambil melanjutkan mengoleskan pomade ke rambutnya.
"Apa pameran itu lebih penting daripada anak-anak kita?" Tanya Carina kesal, nada suaranya juga sudah meninggi.
Mendengar suara Carina yang meninggi, emosi Rigel juga menjadi terpancing.
"Carina stop!! Yang kamu gendong-gendong itu bukan anak-anak kita!! Anak-anak kita sudah meninggal!" Bentak Rigel.
Mendapat bentakan Rigel ditambah Rigel yang mengatakan kalau anak-anak mereka meninggal, air mata Carina pun menggenang.
Melihat Carina yang mau menangis, Rigel pun cepat-cepat menyudahi memberikan pomade ke rambutnya lalu berjalan menuju ranjang dan mengambil jas yang sudah Rigel letakkan disana.
"Aku pergi!" Pamit Rigel lalu berjalan menuju pintu kamarnya dan meninggalkan Carina yang sudah menangis tanpa suara.
BRAAAK..
Rigel menutup pintu kamarnya dengan kasar.
"Aaargh!!!!" Teriak Carina begitu mendengar suara pintu yang tertutup keras sambil melempar boneka Renita yang sedang dalam gendongannya.
"Kamu jahat Rigel!! Kamu jahat!!" Teriak Carina histeris.
Sedangkan di luar kamar, Rigel bukannya tidak mendengar teriakan histeris Carina, ia mendengar tapi pura-pura tidak mendengar.
Tapi tidak dengan Mbak Asri yang ada di dapur.
Mendengar teriakan Carina, Mbak Asri yang ada di kamarnya langsung berlari menuju kamar majikannya.
Ternyata Rigel masih berdiri di depan pintu kamar.
"Bu Carina kenapa, Pak?" Tanya Mbak Asri panik.
Rigel tak menjawab dan hanya menghela nafasnya kasar.
"Tolong kamu urus istri saya yah. Pastikan dia meminum obatnya." Ucap Rigel.
"Saya pergi dulu." Pamit Rigel lalu berjalan menuju pintu yang tersambung ke garasi.
Setelah Rigel pergi, Mbak Asri pun masuk kedalam kamar majikannya untuk melihat kondisi Carina.
🍁🍁🍁
Hotel YXY
Kini Aluna sudah sampai di depan pintu function room hotel YXY.
Karena ini adalah acara besar dan pastinya tamu-tamu yang datang dari kalangan pejabat, artis dan konglomerat, maka pintu masuk mendapat penjagaan ketat. Ada empat orang berbadan besar menjaga disana dan dua orang wanita yang betugas menerima tamu.
Setiap tamu yang datang di wajibkan menunjukkan tiket masuk atupun tiket undangan.
Aluna pun mengeluarkan tiketnya yang diberikan Jessy padanya dari dalam tas-nya.
Setelah memastikan tiket yang ditunjukkan Aluna adalah tiket asli, penerima tamu wanita itu pun mengarahkan Aluna untuk mendapat pemeriksaan metal detektor dari petugas keamanan.
Setelah mendapat lulus pemeriksaan metal detektor, barulah petugas keamanan mengizinkan Aluna masuk kedalam ruangan.
"Woah..." Satu kata yang langsung terucap dari mulut Aluna begitu ia masuk kedalam function room hotel.
Banyak sekali patung bernilai seni tinggi yang terpajang di sisi kanan-kiri ruangan.
Dengan mulut yang menganga Aluna berjalan melihat satu persatu patung yang terpajang sambil melihat siapa nama pemahat yang sudah membuat patung itu. Tak lupa juga Aluna mengeluarkan note dan pena-nya untuk mencatat patung-patung yang ada disana, sebagai bahan untuk membuat skripsi-nya dan sebagai bahan inspirasinya untuk mencari bahan untuk membuat patung, tugas yang di berikan Rigel pada mahasiswa kelas seni patung.
Aluna sangat serius memperhatikan satu persatu patung, sampai-sampai ia tidak melihat jalannya dan membuat ia menyenggol patung yang ada disebelahnya.
"Aaakh..." Teriak Aluna saat patung yang ia senggol hampir jatuh ke lantai. Tapi untungnya patung itu berhasil ditangkap oleh seseorang yang melihat Aluna menyenggol patung itu.
Mata Aluna saat melihat seseorang yang membantunya menyelamatkan patung yang ia senggol.
"Pa-pak..."
🍁🍁🍁
Bersambung...
Jangan lupa LIKE, KOMEN, HADIAH dan VOTE-nya. Terimakasih. 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Jamayah Tambi
Betul tu aku juga jadi gila liat Carina.
2025-01-23
0
Sariahbb Sataihh
jngn kebanyakan ttg Carina yg lg gila ya thor...bc nya ikut pusing
2025-01-23
1
AnggieYuniar
kita aja yg baca bisa ikutan gilaa kyk carina aplg rigel yaa 😂
2022-10-11
2