🍁 Happy Reading 🍁
Tak sampai sepuluh menit Aluna pun keluar dari dalam kamar mandi dan bergegas memakai pakaiannya.
Hari ini Aluna harus mengejar dosen pembimbingnya untuk berkonsultasi tentang judul skripsi yang akan ia buat untuk skripsinya.
Sudah dipusingkan dengan urusan skripsi, kini Aluna dan teman-temannya yang mengikuti mata kuliah Rigel harus di pusingkan dengan tugas akhir yang diberikan Rigel dan tugas terakhir itu juga salah satu penilaian untuk kelulusan.
Aluna bukan lah mahasiswi yang peduli dengan penampilannya. Penampilan Aluna terkesan biasa dan itu juga yang para mahasiswa di kampus Aluna, baik yang satu jurusan dengan Aluna maupun yang beda jurusan, yang seangkatan maupun yang beda angkatan tidak ada yang melirik Aluna.
Padahal kalau saja Aluna sedikit berdandan atau berpakaian yang membuat bentuk tubuhnya kelihatan, pasti para mahasiswa pun mengejar-ngejar Aluna.
Sayangnya, Aluna hanya memakaikan bedak baby di wajahnya dan liptint di bibirnya. Rambutnya juga ia gulung sampai menjulang keatas seperti tugu monas. Pakaian yang ia pakai juga pakaian yang oversize.
Setelah selesai bersiap, Aluna pun memasukkan notebook kedalam tas punggungnya lalu mengambil ponsel dan mengalungkan tali ponsel keleher-nya.
Setelah itu Aluna pun keluar dari dalam unit apartemennya.
Karena jarak dari gedung apartemen ke kampusnya tidak jauh, Aluna selalu jalan kaki dari gedung apartemennya ke kampus-nya. Begitu juga dengan pagi ini, dengan setengah berlari Aluna pergi ke kampus.
🍁🍁🍁
Pukul 07.45.
Kini Aluna sudah berada di depan ruangan dosen.
"Pak Niko sudah datang?" Tanya Aluna pada salah satu mahasiswa yang sepertinya juga ingin berkonsultasi dengan Pak Niko.
"Pak Niko gak datang katanya hari ini. Mau temanin istrinya kontrol kandungan." Jawab mahasiswa yang ditanyai Aluna.
"Astaga!!!" Pekik Aluna. Tubuhnya lemas seketika.
Sudah mandi bebek, pergi ke kampus juga terburu-buru. Ternyata yang di kejar tidak datang.
Aluna pun berjalan lemas pergi dari depan ruang dosen.
Karena belum sarapan, Aluna pun berjalan menuju kantin.
"Lun..." Saat sedang berjalan menuju kantin, tiba-tiba dari belakang ada yang menepuk pundaknya.
Mendengar suara orang yang memanggilnya Aluna tidak kaget dan tidak membalikkan tubuhnya.
"Kamu kenapa? Kok lemas?" Tanya Jessy, teman Aluna.
"Pak Niko gak dateng." Jawab Aluna.
"Oh, aku pikir kamu lemas karena pusing memikirkan tugas dari Pak Rigel." Balas Jessy.
"Astaga!! Itu lagi!!" Pekik Aluna yang baru ingat kalau ia belum sama sekali memikirkan ide untuk membuat patung sesuai tema yang di berikan Rigel.
"Kamu udah punya ide pose patung pasangan kekasih yang akan kamu buat?" Tanya Aluna.
"Udah dong. Tinggal survei bahan aja."
"Pose gimana?" Tanya Aluna kepo.
"Aku ingin membuat pose pasangan kekasih yang sedang duduk di bangku taman, dimana si perempuan sedang menyandarkan kepalanya di pundak si laki-laki." Jawab Jessy.
"Haish, itu sih terlalu biasa. Aku yakin pasti nanti ada yang membuat pose yang sama dengan yang kamu buat." Balas Aluna.
"Biar saja, yang penting tugas ku selesai."
"Iya, tapi pose yang biasa membuat nilai mu juga biasa." Balas Aluna tak mau kalah.
"Kamu sendiri bagaimana?" Tanya Jessy.
"Entahlah, aku belum memikirkannya kira-kira pose apa yang tidak biasa dan pastinya dengan tingkat kesulitan yang tinggi, biar nilai ku juga tinggi dan tidak biasa." Jawab Aluna.
"Cih.. dasar pemburu nilai A+" cibir Jessy.
🍁🍁🍁
Bersambung...
Jangan lupa LIKE, KOMEN, HADIAH dan VOTE-nya. Terimakasih. 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Jamayah Tambi
A+ itu mesti diburu.
2025-01-23
0
May Keisya
apa dalemnya juga oversize🤔😁
2024-11-25
1
May Keisya
jgn ya lunaaa...inget kamu tuh kuliah bukan mau nyari cowo😂
2024-11-25
0