Mimpi buruk

Aku mengerjapkan mataku membukanya secara perlahan-lahan, karna rasanya nya mataku menolak untuk melihat.

Apa aku belum keluar dari mimpi buruk ini? Padahal semalam aku sudah pingsan, namun mengapa aku belum juga usai dari Mimpi ini.

“Alsa,” seorang pelayan kerajaan yang seumuran dengannya menepuk pundaknya.

Sepertinya aku belum bangun dari mimpi yang benar-benar buruk ini, seperti nyata saja yang membuat jantung ku berdetak kencang dari biasanya.

“Apa Alsa sudah bangun?”

Seorang pelayan datang membawa pakaian untuk Alsa.

Lagi dan lagi aku mendengar nama Alsa, nama itu tidak asing bagi diriku tapi aku lupa, di mana aku pernah mendengar nama Alsa.

Aku berusaha keras untuk mengingatnya, nama yang tidak asing, sampai aku bawa mimpi seperti ini.

“Alsa sudah bangun, hanya saja dia belum membuka matanya,” sahut gadis muda yang suaranya terdengar sedih.

Saking terkejutnya aku dengan nama tersebut, aku langsung melotokan mataku dan melihat atap-atap kamar yang aku tempati dengan bercorak keemasan.

Sekarang aku ingat, siapa itu Alsa. Yang namanya tidak asing bagiku. Nama itu….Nama yang berada dalam buku yang aku beli dua minggu yang lalu.

Aku ingat, Alsa merupakan gadis lemah yang selalu di siksa oleh kekasih pangeran Roy, yaitu Maeve.

“Alsa sudah membuka matanya,” pelayan itu tersenyum sumringah melihat Alsa sudah membuka matanya.

Aku langsung melirik ke samping ku, dua gadis yang ku perkirakan seumuran denganku tengah menatap ku.

''Nona, kau pingsan tiga hari tiga malam.''

Aku langsung meneguk salivaku dengan susah payah, saat mendengar gadis di hadapan ku ini bicara dengan lugas. Apa katanya tadi, aku sudah pingsan tiga hari tiga malam?

Itu berarti, aku sudah terjebak dalam mimpi ini beberapa hari. Atau mungkin ini bukan mimpi, atau ini…..Nyata!

''Aku Alsa?'' Aku menunjuk diriku sendiri dengan tidak percaya.

“Nona, tidak lupa ingatan ‘kan?” kata Kavita dengan wajah sedih. ''Apa Nona tau, ini pertama kalinya nona pingsan tiga hari tiga malam,” lanjut Kavita.

“Apa kalian tau?” Tanyaku dengan menggantung ucapan ku, aku yakin, jika aku tidak mimpi di tempat ini. Aku yakin, ini semua takdir ku, membawaku kesini. Mungkin dengan tujuan mengubah takdir gadis lemah yang tubunya sekatang aku tempati.

“Tau apa?” Tanya Kavita penasaran.

“Kalau aku bukan Al-“ perkataan Elsa langsung tercekat di tenggerokanya saat melihat pria tampan masuk ke kamar ini.

“Maeve menyakitimu lagi?” tanya Pria tampan itu dengan raut wajah datar.

Dia mengenakan baju khas kerajaan bercorak keemasan, dan di samping kiri bajunya terdapat corak warna merah, nampak samar namun itu adalah darah.

Pria tampan di hadapan ku ini, aku yakin jika dia salah satu pangeran di kerajaan ini, dia mempunyai rambut sedikit panjang.

Aku lupa, dia pangeran siapa, karna buku yang ku baca baru beberapa halaman saja yang telah usai ku baca, padahal bab buku itu menghampiri 600 bab dan kalau aku tidak salah, aku baru membaca 20 bab, yang bukan seberapa dari alur ini.

Aku tidak membalas ucapan pangeran didepanku, aku sibuk dengan pikiran ku. Entah ini mimpi atau sebaliknya.

“ Alsa, jaga dirimu baik-baik. Aku membutuhkan mu,” kata pangeran Zero. ''Jaga Alsa baik-baik. Pastikan dia meminum obatnya dengan teratur.''

''Baik pangeran,'' jawab Ginjar dan Kavita bersamaan dengan menunduk penuh hormat pada pangeran yang bernama Zero.

Setelahnya dia meninggalkan kamar Alsa. Membuat dua pelayan Alsa menghembuskan nafas legah.

Terpopuler

Comments

Kyli

Kyli

Lanjut kak

2022-07-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!