Sedari tadi Kavita menggoyangkan tubuh milik Elsa, karna gadis itu tertidur. Kavita sempat terkejut saat masuk kedalam kamar Alsa dan melihat gadis itu tengah tertidur pulas.
“Nona, bangun. Nona belum membersihkan diri. Bersihkan dulu tubuh nona baru tidur!”
Sudah berulang kali Kavita bersuara, namun Elsa tak kunjung bangun.
Kavita mengambil sesuatu seperti bulu kucing, tapi entahlah itu apa. Lalu dia mendekatkanya di kaki Alsa agar gadis itu merasa geli dan segera bangun.
“Bangun, Nona!”
“ALSA!!”
BRAK
Kavita langsung terjungkal karna Elsa langsung bangun, dan jangan lupa kakinya ikutan bergerak padahal di bawah kakinya ada Kavita yang mengoceh dengan suara lembutnya.
Suara ringisan dari bawah membuat ku langsung melihat kearah bawah. Aku langsung menutup mulutku dengan kedua tanganku saat melihat Kavita sedang terbaring di bawah dengan memegang bokongnya.
Apa yang di lakukan gadis itu dibawah sana?
“Kavita, apa yang kau lakukan disana?'' tanyaku, sementara Kavita sudah bergerak memperbaiki dirinya.
“Maaf, Nona. Saya membangunkan nona untuk mandi.
Aku langsung mengingat mimpi ku barusan, dimana aku ketemu dengan Alsa yang wajahnya sangat mirip dengan ku, namun penampilannya saja yang mengenaskan.
“Aku ketemu, Alsa dalam mimpiku,” kata ku kepada Kavita membuat gadis itu bingung.
“Nona ini kenapa, Nona adalah Alsa,'' kata Kavita padaku membuat ku terdiam, aku lupa jika keberadaan ku Disini sebagai Alsa, bukan Elsa.
“Semenjak pingsan, nona bersikap aneh,” kata Kavita santai membuatku lagi-diam.
Aku memang bukan, Alsa.
“Nona cepatlah mandi, nanti akan ada tabib istana yang akan mengobati yang mulia raja. Semogah saja pangeran Zero bisa menyuruh tabib itu untuk mengobati luka di pipih sama punggung Nona,” kata Kavita dengan sedih.
“Luka? Di pipih sama punggung?” menolog ku dan dibalas anggukan kepala oleh Kavita.
“Iya, satu minggu yang lalu pangeran Alroy dengan kekasihnya memberikan Nona hukuman. Seluruh rakyat kerajaaan menyaksikannya.” Kata Kavita membuat nafasku bergerumuh.
“Hukuman apa yang dia berikan pada Alsa?” tanyaku membuat alis Kavita kembali tertaut. “Maksudku, hukuman apa yang dia berikan pada ku sehingga ada luka menyedihkan ini,” kataku agar Kavita menjelaskan nya, jujur saja alur ini belum aku baca.
“Satu minggu yang lalu, Nona membuat kesalahan, Nona tidak sengaja menumpahkan makanan di baju Maeve, kekasih pangeran Roy. Sehingga Maeve melaporkan perbuatan Nona dengan pangeran Alroy. Karna pangeran Alroy mencintai kekasihnya dia mengikuti permintaan Maeve untuk menghukum Nona di depan seluruh rakyat kerajaan,” kata Kavita sembari menahan tangisnya.
“Maeve menampar Nona berulang kali, sehingga menciptakan bekas tamparan ini,” tunjuk Kavita pada pipih putih milik Elsa. Dia mengusap air matanya. “Dan bekas di punggung Nona adalah bekas cambukan dari pangeran Alroy, kekasihnya menyuruhnya untuk mencambuk Nona,” lanjut Kavita membuat dadaku terasa perih.
Aku pikir, hukuman yang di jalankan Alsa hanya sebatas di penjara saja, ternyata lebih dari itu.
Dasar pangeran dajjal. Dasar nenek lampir!
“Apa kau tau, aku dan Ginjar juga mendapatkan hukuman saat itu,” kata Kavita membuat ku langsung melirik gadis itu.
“Karna ingin melepaskan Nona dari sana, tapi karna kita hanya orang biasa maka yang kami dapat adalah hukuman,” kata Kavita dengan senduh.
“Hukuman apa yang dia berikan padamu,” aku sudah geregetan dengan sikap pasangan kekasih itu, yang tidak punya hati sedikitpun.
Kavita mengusap air matanya, aku sangat kasihan padanya. Jujur saja, alur ini tidak ada ku baca sampai bab 20.
“Hukuman aku dan Ginjar tidak seberat dengan hukuman Nona,” katanya membuat ku penasaran dengan kelanjutan perkataan gadis ini. “Kami hanya tidak diberikan makan selama tiga hari, dan hanya boleh minum air putih,” sambungnya membuat tanganku terkepal kuat dengan cerita Kavita.
“Itu semua atas perintah, nenek lampir?” tanyaku membuat Kavita terheran.
“Maksud aku, ini semua permintaan Maeve?” tanyaku dan dibalas anggukan kepala oleh Kavita. “Dan dikabulkan oleh pangeran Alroy?”
“ Iya Nona,” kata Kavita membuat ku bernafas berat.
Pasangan kekasih itu sudah keterlaluan, dia memberikan hukuman tamparan pada Alsa dan juga hukuman cambuk yang di saksikan oleh seluruh warga kerajaan.
Dan apa Kavita tadi, dia juga tidak diberikan makan selama tiga hari hanya karna membelah Nonanya, dasar manusia tidak punya hati sedikitpun.
“Kenapa raja tidak menghentikan semuanya? Dia mempunyai kekuasaan lebih ketimbang pangeran istana ini!” kataku dengan tegas membuat Kavita terlonjak kaget dengan perkataan ku barusan.
“Nona.”
“Kenapa? Apa raja patuh dengan putranya? Ck, dasar raja tidak maha adil!”
Lagi dan lagi aku melihat wajah keterkejutan Kavita, terserah dialah, aku ini Elsa bukan Alsa. Aku hanya menumpang di tubuh Alsa, bukan berarti aku harus mengikuti peran Alsa yang kayak yupi.
“Nona,'' panggil Kavita dengan khawatir.
“Aku tidak apa-apa,” balasku dengan senyuman tipis.
“Aku malas mandi, aku ing-“
“NONA ALSA!”
Suara menggemah dan cempreng itu langsung masuk kedalam gendang telingaku. Rupanya dia Ginjar.
“Hewan kesayangan Nona__.”
“Sejak kapan aku punya hewan kesayangan?”
Kavita dan Ginjar langsung menatap ku.
“Kelinci kesayangan Nona Alsa, yang selalu nemenin Nona kalau di penjara bawa tanah!” kata Ginjar membuatku tersadar.
Jika Alsa mempunyai hewan kesayangan, mungkin ini yang di sampaikan oleh Ginjar.
Aku juga sudah diberikan amanah untuk menjaga hewan milik Alsa.
“Siapa yang berani menyakitinya?” tanyaku penasaran.
Ginjar langsung menarik pergelangan tanganku membawaku keluar dari kamar ini, sementara dari belakang ku dengar Kavita berteriak untuk menyuruh ku mandi.
Sampai di belakang istana, aku melihat wanita yang aku temui di penjara bawah tanah tengah menyayat kelinci putih bersih itu.
Aku melihat nenek lampir itu tersenyum sembari menyakiti kelinci milik Alsa.
Aku melihat di sebelah kanan, rupanya ada pangeran Alroy tengah duduk menikmati kepulan asap rokoknya, rokok zaman kerajaan.
“Terimaksih Ginjar, kau sudah membawa gadis lemah ini kesini, menyaksikan kelinci kesayanganya yang selalu menamainya sudah mati,” kata Maeve dengan senyuman, ''dan dia akan menyusul kelincinya ini. Secepatnya.''
“Dasar bodoh!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments