David berangkat menggunakan taksi dalam perjalanannya. Namun tiba-tiba, sebuah truk menabrak taksi yang ditumpangi oleh David. Sebelum kejadian tersebut, David sudah merasa tidak enak di perjalanan dan curiga bahwa ada seseorang yang ingin mencelakainya. Meskipun merasa pasrah, David menyadari bahwa hidupnya masih berarti karena ada orang yang dicintainya, yaitu Gracia. Ia kemudian mengirim pesan singkat kepada Gracia.
Dalam pesan singkatnya, David mengucapkan, "Hiduplah dengan baik, selamat tinggal, dan terima kasih" kepada Gracia. Namun, saat itulah, mobil taksi yang ditumpangi oleh David menabrak pembatas jalan dan meledak.
Supir truk tersebut kemudian menghubungi seseorang bernama Xavier Lin melalui telepon.
"Halo, Bos," sapa sang supir.
"Apakah kamu berhasil melakukannya?" tanya Xavier.
"Sudah, Bos. Misi sudah selesai," jawab supir truk tersebut.
"Baiklah, nanti aku akan mengirimkan uangnya," kata Xavier.
Setelah berbicara dengan Xavier, sang supir menutup teleponnya. "Sekarang tidak ada lagi yang menghalangiku. Kini saatnya aku bersama Gracia," pikirnya.
Sementara itu, berita tentang kecelakaan tersebut telah menjadi sorotan utama. Gracia sedang berada di kantornya saat membuka ponselnya. Ia melihat pesan dari David yang berbunyi, "Hiduplah dengan baik, selamat tinggal, dan terima kasih."
"Kenapa dia mengirim pesan seperti ini? Apa dia sudah tidak waras?" gumam Gracia.
Merasa cemas, Gracia membuka media sosial dan terkejut melihat berita tentang kecelakaan yang melibatkan taksi dengan plat nomor mirip dengan yang ditumpangi oleh David.
"Kenapa aku merasa tidak enak? Apa jangan-jangan terjadi sesuatu dengannya?" berpikir Gracia.
Kemudian, ingatan Gracia tentang pesan dari David yang berisi ucapan selamat tinggal kembali muncul.
Gracia pergi ke lokasi kecelakaan untuk melihat korban kecelakaan. Sesampai di sana, dia mendekati salah satu saksi dan bertanya, "Pak, mengapa kecelakaan ini terjadi?"
"Saya melihat truk menabrak taksi, lalu taksi itu menabrak pembatas jalan dan meledak," jawab saksi.
"Apakah Anda tahu siapa korban kecelakaan ini?" tanya Gracia.
"Saya tidak tahu, mungkin mereka tidak selamat akibat kecelakaan atau terjebak di dalam mobil dan terbakar dalam ledakan tadi," jawab saksi.
Kemudian, polisi tiba di lokasi dan mulai melakukan penyelidikan. Saat mencari bukti, mereka menemukan sebuah dompet. Setelah membukanya, mereka menemukan identitas korban dan sebuah foto di dalamnya.
Mendekati polisi, Gracia bertanya, "Maaf Pak Polisi, apakah Anda tahu siapa nama korban kecelakaan tadi?"
Polisi melihat wajah Gracia dan menyadari bahwa dia sangat mirip dengan wanita yang terlihat di foto yang mereka temukan di dalam dompet korban.
"Maaf, apakah Anda memiliki hubungan dengan korban kecelakaan tersebut?" tanya polisi sambil menunjukkan foto itu.
Melihat foto itu, Gracia sangat terkejut dan air matanya mulai menetes.
"Kenapa Anda terlihat begitu terkejut?" tanya polisi.
"Aku mengenal korban, dia adalah mantan suamiku. Kami baru saja bercerai," jawab Gracia dengan sedih.
"Apakah Nona terlibat dalam kecelakaan ini? Apakah Nona memiliki dendam dengan korban?" tanya polisi dengan curiga.
"Tidak, kami berpisah dengan baik. Kami tidak memiliki masalah pribadi yang besar. Mengapa Anda bertanya begitu?" tanya Gracia bingung.
"Kami tidak yakin. Menurut saksi, ada truk yang menabrak korban. Saat ini, kami sedang menyelidiki kasus kecelakaan ini," jelas polisi.
Gracia merasa sedih dan cemas atas kecelakaan yang menimpa mantan suaminya. Dia memutuskan untuk membantu polisi dalam penyelidikan kasus ini jika dibutuhkan.
"Baiklah, Pak. Jika ada informasi tambahan, tolong hubungi saya," kata Gracia kepada polisi.
"Baik, Nona," jawab polisi.
Gracia pergi dengan perasaan bersalah. Jika dulu dia tidak bercerai dengan David, mungkin kecelakaan ini tidak akan terjadi. Dia memandang foto pernikahannya dengan David, di mana David tampak sangat bahagia, sementara Gracia terlihat begitu tidak bahagia.
"David, maafkan aku. Aku baru menyadari bahwa aku tidak pernah menghargai kamu. Sekarang aku merasa begitu sakit setelah kehilanganmu," ucap Gracia sambil menangis.
Gracia pulang ke rumah dan membiarkan kenangan bersama David mengisi pikirannya. Ia merasa seperti melihat bayangan David di dapur, sibuk memasak makanan untuknya.
"Sayang, sudah lapar? Aku akan masak untukmu," bayangan David berkata dalam ingatannya.
Kemudian, ia masuk ke ruang makan dan mengingat, "Sayang, makanlah. Aku sudah menyiapkan makanan."
Itulah kenangan yang masih terasa hidup dalam rumah tersebut, kenangan tentang David. Gracia merenung sejenak, merasa sedih dan penuh penyesalan. "Mengapa saat kita berpisah, hatiku begitu sakit, David? Apa kamu benar-benar telah pergi selamanya?" gumamnya perlahan, sambil menatap kosong foto pernikahan mereka.
"David, aku baru menyadari betapa beratnya rasa kehilanganmu," ucap Gracia sambil menangis. "Aku sangat merindukanmu, dan bahkan masakanmu."
Dia merasa menyesal karena perlakuan buruk yang pernah ia tunjukkan kepada David dan keluarga Norton. Ia menyadari bahwa selama ini dia tidak pernah menghargai mereka.
Sementara itu, ibu Gracia yang tahu tentang kematian David merasa bahagia. Ia merasa akhirnya bisa menghilangkan "hambatan" itu.
Kemudian ibu Gracia keluar dari kamar dan melihat Gracia menangis.
"Gracia, ada apa? Mengapa menangis?" tanya Santika.
"Bu, David sudah pergi selamanya. Dia meninggal," jawab Gracia sambil menangis.
"Meninggal? Bagaimana ini terjadi?" tanya Santika pura-pura tidak tahu.
"David mengalami kecelakaan. Taksi yang dia tumpangi menabrak pembatas jalan dan meledak," jelas Gracia dengan sedih.
Melihat Gracia menangis atas kematian David membuat Santika marah.
"Gracia, mengapa menangisi Pecundang? Kamu harusnya senang karena dia tidak akan mengganggu lagi," ujar Santika dengan nada marah.
"Apa yang Anda katakan? Saya tidak mengerti," jawab Gracia dengan bingung.
"Sudahlah, aku muak dengan tangisanmu. Kamu tidak seharusnya menangisi Pecundang. Tidak ada manfaatnya," ujar Santika dengan tegas.
"Bolehkah Anda diam? Saya tidak ingin berbicara dengan Anda lagi," ucap Gracia sambil pergi ke kamarnya.
Sementara itu, seorang pemuda sedang dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan. Dia berhasil diselamatkan oleh seseorang dan sedang menjalani perawatan medis. Pemuda itu menderita luka bakar dan cedera otak akibat benturan yang parah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Chir Shuddin
gasken masih mulai akan berjalan cerita
2024-04-03
0
Wirda Lubis
David selamat
2024-01-02
0
Saefulloh Isep
david selamat. siap pembalasan dendam di mulai
2023-05-20
0