Balas Dendam Menantu Tak Berguna
"David, bisakah kamu tolong mencuci baju saya?" ucap Gracia Norton sambil memandang suaminya dengan tatapan tajam. David Norton telah menikah dengan Gracia selama tiga tahun, namun sayangnya ia sering dianggap sebagai menantu yang tidak berguna. David dan Gracia menikah karena keinginan kakeknya, meskipun sebenarnya Gracia tidak menyukai David. Bagi Gracia, David hanya seorang parasit yang ingin merebut harta keluarganya. Namun di sisi lain, David hanya ingin terus bersama istrinya. Ia berharap bisa membuat istrinya yang dingin itu jatuh cinta padanya.
Setelah mencuci pakaian istrinya, David melanjutkan dengan memasak makanan untuknya. Setelah selesai memasak, ia segera melanjutkan pekerjaan lainnya.
Ibu Gracia telah bangun dari tidurnya. Dia kemudian menghardik David, "David, sampai kapan kamu akan terus begini? Seharusnya kamu merasa malu di depan Gracia. Dia bekerja siang dan malam, sedangkan kamu hanya berada di dalam rumah saja."
"Bu Gracia yang meminta saya untuk melakukan pekerjaan rumah."
"Jangan berbohong padaku. Apakah kamu tahu Gracia menikah denganmu hanya untuk membalas budi kakeknya? Lebih baik kamu menceraikan Gracia. Seharusnya dia menikah dengan seseorang yang lebih pantas daripada kamu, bukan dengan pria rendahan seperti kamu," kata Ibu Gracia. Kata-kata tersebut membuat David sangat terluka. Padahal dia telah berusaha keras untuk keluarga ini, namun tidak ada yang menghargai atau berterima kasih sedikit pun.
"Maaf Bu, jika berbicara tentang perceraian, mengapa Ibu tidak langsung bertanya kepada Gracia?"
"Pokoknya, kamu harus menceraikan Gracia. Kalau tidak, aku akan membuatmu menyesal."
"Gracia sedang sibuk bekerja di kantor saat tiba-tiba seorang pria datang membawa bunga untuknya. Pria tersebut adalah Xavier Lin, yang selalu mengikuti Gracia. Setelah mengetahui bahwa Gracia sudah menikah dengan David, Xavier sangat marah dan tidak menyangka bahwa Gracia akan menikah dengan seseorang yang tidak berkualitas seperti David."
Xavier kini berada di dalam ruangan Gracia.
"Gracia, tolong terimalah bunga ini," ucap Xavier. Namun, Gracia menolak, "Maaf, Xavier. Aku tidak bisa menerimanya."
Xavier bertanya, "Mengapa kamu tidak mau menerima cintaku, Gracia? Aku benar-benar tulus mencintaimu. Ketika kamu menikah dengan pria tak berguna itu, aku belum bisa menerimanya. Sekarang kamu harus menerima cintaku dan segera menceraikan suamimu."
Gracia menjawab tegas, "Maaf, aku tidak akan menceraikan David."
Meskipun Gracia tidak mencintai David, dia merasa nyaman ketika bersama dengannya dan tidak ingin menceraikan suaminya.
"Kenapa, Gracia? Mengapa kamu tidak mau menceraikan pria tak berguna itu? Apa yang telah dia lakukan selama tiga tahun menikahimu? Dia hanya terus berada di dalam rumah."
"Baiklah, aku akan pergi, tapi pastikan bahwa aku akan kembali lagi dan aku akan membuatmu jatuh cinta padaku."
Xavier hanya menghela nafas dan meninggalkan ruangan Gracia dengan rasa kecewa. Ia merasa sedih dan frustrasi karena usahanya untuk mendapatkan hati Gracia selalu berakhir dengan kegagalan. Namun, di balik itu semua, ia tetap yakin bahwa suatu hari nanti Gracia akan benar-benar mencintainya.
Gracia kembali fokus pada pekerjaannya dan tidak terganggu oleh tindakan Xavier. Namun, di dalam hatinya, ada kekhawatiran bahwa Xavier akan terus mengganggunya dan mengacaukan kehidupannya dengan David.
Di dalam mobil, Xavier memukul kemudi dengan kesal. "Sialan, mengapa begitu sulit bagiku untuk mendapatkan wanita itu? Semua ini gara-gara pria tak berguna itu. Kalau saja dia tidak muncul, mungkin aku sudah bisa menikahinya."
Sementara itu, Gracia menerima panggilan dari ibunya.
"Halo Bu, ada apa?"
"Gracia, tolong kamu segera menceraikan suamimu."
"Bu, aku tidak akan menceraikan David."
"Mau sampai kapan kamu bersama dengan pria yang tidak berguna itu? Kamu seharusnya menikah dengan Xavier Lin, dia adalah lelaki yang pantas bagimu."
"Maupun sampai kapan pun, aku tidak akan menikah dengannya Bu."
Gracia langsung menutup telepon begitu ibunya meminta agar dia dan David bercerai. Dia tidak menyangka ibunya akan meminta sesuatu yang seperti itu. Kini hari semakin larut, dan Gracia baru saja pulang dari kantor. Di rumah, David telah menyiapkan makan malam untuknya.
"Selamat datang, sayang," ucap David sambil tersenyum. Dia kemudian mengundang Gracia untuk makan malam.
Sementara itu, David mengambil makanan untuk istrinya dan memutuskan untuk makan bersamanya. Tiba-tiba, ibu Gracia datang dan langsung menyerangnya. "Biarkan dia mengambil makanannya sendiri. Orang sepertimu tidak pantas makan bersama kami. Lebih baik pergi ke dapur dan makan makanan sisa yang ada di sana," ujar ibu Gracia dengan nada tegas.
David hanya mengangguk dan pergi ke dapur. Di sana, ia memakan sisa-sisa makanan. Seharusnya makanan tersebut diberikan kepada hewan peliharaan, tetapi David memilih untuk memakannya sendiri.
Kali ini, Xavier datang ke rumah Gracia membawa bunga dan cokelat untuknya. Ketika mengetahui kedatangan Xavier, David merasa marah. Namun, ibu Gracia, Santika, menyambut kedatangan Xavier dengan ramah.
"Selamat datang, Xavier. Silakan duduk. Kami sedang makan malam bersama. Lebih baik kamu bergabung dengan kami," ujar Santika dengan penuh keramahan.
"Terima kasih, Tante. Ini ada hadiah untuk Tante dan Gracia," ujar Xavier sambil memberikan hadiah tersebut.
"Oh, terima kasih, Xavier. Kamu benar-benar perhatian dengan kami," ucap Santika dengan senang.
Melihat kedatangan Xavier, Gracia langsung beranjak dari meja makan dan keluar dari ruangan.
"Maaf, Bu. Aku harus pergi ke kamar. Aku merasa lelah," ujar Gracia dengan sopan kepada ibunya.
"Gracia, Xavier datang untuk menemui kamu. Kamu seharusnya menyambutnya dengan baik," ujar ibu Gracia dengan lembut.
"Bu, aku tidak menyuruhnya datang kemari. Dia datang ke sini atas inisiatifnya sendiri," jelas Gracia kepada ibunya.
"Sudahlah, Tante. Tidak apa-apa. Mungkin Gracia sedang kelelahan. Lebih baik dia beristirahat saja," ucap Xavier pura-pura, meskipun hatinya sebenarnya sangat marah.
Sementara itu, Gracia kini berada di dalam kamar. Dia tidak menyangka bahwa Xavier akan datang ke rumahnya.
Sementara itu, Xavier masih berada di ruang makan bersama Santika.
"Tante, di mana Pria tak berguna itu?" tanyanya.
"Oh, dia sedang berada di dapur. Ada apa?" jawab Santika.
"Tante, tolong bantu bujuk Gracia untuk segera bercerai dengan Pria tak berguna itu," pinta Xavier.
"Aku sudah mencoba memaksa dia untuk bercerai, tapi Gracia masih belum mau menceraikannya," jawab Santika dengan nada rendah.
"Tante, pokoknya kita harus bisa memisahkan Gracia dan Pria tak berguna itu. Kita harus menjebak Pria tak berguna itu," ucap Xavier dengan tegas.
"Bagaimana caranya?" tanya Santika.
"Kita akan membuat dia berselingkuh dengan wanita lain. Setelah itu, aku akan menyuruh seseorang untuk mengambil fotonya dan memberikan semua bukti kepada Gracia. Pasti Gracia akan marah dan dia akan menceraikan Pria tak berguna itu," jelas Xavier dengan rencana yang licik.
"Aku setuju dengan saranmu, tetapi sudahkah kamu menemukan wanita yang bisa membuat David tertarik untuk tidur dengannya?"
"Tenang saja, Tante. Aku sudah menemukannya. Kita hanya perlu menyusun rencana dengan matang."
"Baik, aku setuju."
Sementara itu, David sudah tertidur lelap di sofa miliknya. Keesokan harinya, David langsung menyiapkan sarapan untuk istrinya dan melakukan pekerjaan rumah seperti biasanya.
"Sekarang, David, kamu harus pergi berbelanja," ucap Santika.
"Baik, Bu."
David menyalakan motornya dan bersiap-siap untuk pergi berbelanja. Sementara itu, Santika langsung menghubungi Xavier.
"Xavier, aku sudah menyuruh David keluar dari rumah. Sekarang giliranmu untuk bertindak," ucap Santika.
"Baik, Tante," balas Xavier dengan senyuman terdengar dalam suaranya melalui telepon."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Wirda Lubis
lanjut
2024-01-02
0
Saefulloh Isep
gawat david dan gracia mau buat salah faham. akankah mereka berpisah
2023-05-19
0
Ayi Hadi
lanjut
2022-11-01
3