Dengan manja Farah pun meminta Alan untuk menemuinya di tempat mereka selalu menghabiskan waktu bersama yaitu di apartemen milik Farah..
Dengan cepat Alan pun sudah sampai di apartemen Farah setelah sebelumnya berbohong kepada Bella bahwa dia mau bertemu dengan klien.
Bella pun tanpa rasa curiga mengizinkan Alan untuk pergi apalagi hatinya sedang bahagia karena tahu dirinya sedang mengandung benih cinta mereka..
Bella pun mulai menikmati hidupnya sebagai wanita hamil karena sebelumnya dia selalu saja sibuk kerja dan kerja.
Setelah Bella mengandung Bella berncana untuk memberikan Alan jabatannya tapi dia masih berfikir untuk menyerahkan perusahaan peninggalan kedua orang tuanya.
Di tempat yang berbeda Alan sedang bertemu dengan Farah mereka pun segera melepaskan rindu yang sudah di ubun ubun. Alan begitu lihai dalam memainkan peran sehingga Farah pun dengan begitu mudahnya di buat melambung tinggi ke Nirwana..
Tak hanya disitu saja Alan pun memberikan Farah sebuah hadiah berupa kalung berlian dengan harga yang fantastik..
"Sayang ini beneran untuk aku?Aku sangat bahagia sekali sayang terima kasih ya karena kamu aku bisa menikmati hidup ini. Tapi aku kesel jika membayangkan kamu melakukan itu dengan Bella biar bagaimanapun aku cemburu."
Farah pun kembali memeluk Alan dengan begitu mesra..
Alan pun kembali mengingat bagaimana dia membuat Bella bertekuk lutut diatas ranjang sehingga dengan begitu cepat dia bisa hamil Alan pun senyum senyum sendiri..
Alan memikirkan bahwa dirinya memang sangat hebat dalam menahlukan bebrapa wanita sehingga membuat dia begitu puas bisa berganti wanita manapun sesuka dia..
Alan pun terus senyum senyum sendiri membuat Farah pun mulai menaruh curiga..
"Sayang apa yang sedang ada dalam fikiran kamu? Sekarang kamu bersamaku dan masih pantaskah kamu memikirkan istrimu di hadapanku!"
Farah pun mulai sedikit curiga terhadap sikap Alan, jika istrinya saja bisa dia khianati lantas bagaimana dengan dirinya wanita yang hadir sebagai orang ketiga di dalam rumah tangga sang kekasih..
Alan pun langsung memeluk Farah dan menciumnya dengan lembut.
"Kamu ini mikir apa sayang? Mana mungkin aku mikirin dia disaat aku bersamamu malah kamu tahu saat aku bersamanya yang ada dalam hati dan pikiranku itu hanya kamu. Dan saat aku menjamah tubuhnya itu aku berharap bahwa aku sedang menjamahmu karena hanya denganmu lah aku bisa merasakan kenikmatan yang tiada duanya."
Lagi lagi kata kata Alan bisa meluluhkan hati Farah wanita mana yang tak luluh dengan rayuan buaya darat yang hanya menginginkan kesenangan semata..
Farah pun semakin di buat terlena dengan semua ucapanan Alan. Mereka pun melakukan lagi dan lagi..
❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️
Di sini lain Bella sedang berada di dalam kamarnya sendiri tiba tiba dia menemukan sebuah kertas berisikan tagiha tagihan Alan yang memang begitu besar. Disana tertulis bahwa Alan telah membeli sebuah kalung berlian dengan harga yang tak sedikit. Bella pun menjadi bingung karena belum menerima hadiah apapun dari sang suami tapi Bella mencoba berfikir positif.
"Sepertinya Mas Alan mau membuat kejutan. Sebaiknya aku tunggu saja mana mungkin laki laki sebaik Alan akan tega mengkhianati semua kepercayaan yang telah aku berikan."pekik Bella salam hatinya..
Bella pun kemudian memeriksa beberapa file dari dalam laptopnya ada sesuatu hal yang mencurigakan bahwa pengeluaran kantor sangat banyak dan semua uang itu berasal dari rekening Alan.
”Apa apaan ini kenapa pengeluaran perusahaan begitu besar? Mas Alan juga mengambil uang dengan jumplah sebesar ini untuk apa?"
Bella pun mulai sedikit curiga sehingga membuatnya merasakan nyeri yang hebat di kepalanya dan juga membuat perutnya menjadi kram.
"Sayang maafin Bunda ya,kamu harus baik baik saja maafin Bunda." Bella pun berlari keluar sembari menahan nyeri di kepalanya dan meminta supir untuk mengantarkannya kerumah sakit..
Bella pun mencoba menghubungi Alan namun panggilannya tak terjawab berulang kali namun tak pernah ada jawaban..
"Kamu ini dimana si Mas kenapa kamu gak mau mengangkat telfon dariku?" ucap Bella dalam hatinya...
Tak lama kemudian Bella pun telah sampai di rumah sakit bersama seorang Art nya dan supir mereka adalah orang orang kepercayaan almarhum Ayahnya untuk menjaga Bella..
"Bii aku gak kuat ini sakit sekali." Bella pun mulai merintih kesakitan di bagian perutnya..
Wanita paruh baya yang bisa di panggil Darsih pun merasa cemas dan khawatir melihat Nyonyanya kesakitan..
"Iya Non sabar ya, sebentar lagi pasti Dokter akan segera datang." Bii Darsih dan Pak Kirman adalah sepasang suami istri yang begitu perduli kepada Bella mereka juga menyayangi Bella seperti mereka menyayangi putrinya sendiri..
Tak lama kemudian Dokter pun datang kemudian memeriksa Bella. Dokter itu berkata bahwa Bella mengalami tekanan sehingga membuatnya sedikit stress,untuk menghindari hal hal yang tak di inginkan disarankan untuk Bella menginap di rumah sakit..
Bella pun mengikuti apa yang di ucapkan oleh dokter setelah di kasih obat rasa sakit di kepalanya pun berangsur sembuh,begitupun dengan kram di perutnya Bella berusaha untuk tenang demi keselamatan calon anak pertamanya..
Bi Darsih dan Pak Kirman pun mencoba menghubungi Alan tapi ponselnya malah mati..
"Bagaimana Pak apa Mas Alan bisa di hubungi?" tanya Bella sembari menatap kearah pengasuhnya.
Pak Kirman pun menggeleng..
"Gak bisa Non tadi aktif tapi sekarang malah mati."
jawaban Pak Kirman membuat Bella menjadi tambah sedih..
Bi Darsih pun memeluk Bella dengan lembut pelukan seorang Ibu yang Bella sangat rindukan..
"Susah Non mungkin Mas Alan sedang sibuk kan ada bibi dan Paman jadi Non jangan khawatir ya.? Bi Darsih memperlakukan anak majikannya seperti anaknya sendiri..
Bella pun mengangguk dan kemudian Bella tidur didalam pelukan Bi Darsih..
Tepat pukul tujuh malam Alan baru saja selesai bersenang senang dengan Farah karena di ketiduran membuat Alan klabakan..
"Aduh mati aku ini udah malam lagi. Sayang maaf aku harus pulang aku gak mau Bella curiga dan aku akan kesini lagi jika ada waktu."
Alan hanya mengucapkan itu lalu pergi begitu saja.
Farah pun menjadi sangat kesal karena merasa dirinya itu hanya di cari ketika butuh dan dilupakan ketika hasratnya telah di penuhi..
Farah pun menjadi murung dan dia menatap dirinya sendiri didalam cermin apakah dia kuat menghadapi kehidupan seperti ini? Walupun semuanya di penuhi oleh Alan kekasihnya tapi hatinya tetap saja terluka ketika Farah harus merelakan Alan untuk kembali kepada istrinya..
"Mas Alan sampai kapan kamu akan menjadikanku cadangan saja? Aku ingin pengakuan Mas dan aku ingin kamu menjadi satu satunya milikku. Aku kecewa sama kamu aku benci."
Farah pun mulai frustasi karena tak tahu lagi harus bagaimana dia bingung apakah ini cinta atau hanya sekedar pelampiasan saja..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
budane daffa
di tunggu kelanjutanya lagi
2022-07-16
0