MAWAR BERDURI
Pagi senja di kejauhan, seorang gadis kecil yang terpaksa lahir di penjara. dunia yang begitu kejam harus di rasakan oleh bayi kecil itu.
* Penjara *
"Wanita ini akan melahirkan!!" seru salah satu petugas penjara.
"Kita harus membawanya ke rumah sakit yang ada di dekat sini, jika tidak kondisinya dalam bahaya." seorang wanita yang menjadi teman satu sel wanita hamil tersebut.
Kepala sipir mendekati ruang penjara tersebut. "Cepat kalian bawa dia ke klinik penjara, biar dokter yang akan menanganinya!!" seru seorang sipir penjara yang bernama Tuan Gerald.
"Apa yang akan kita lakukan, Tuan?" tanya anak buah sipir penjara..
"Tentu saja kita harus membawanya dulu ke klinik, nanti kita akan tahu apa yang harus kita lakukan." jawab Tuan Gerald.
Akhirnya wanita hamil tersebut dibawa ke rumah sakit,
"Quina, kau harus tetap bertahan. kamu harus melihat putrim." teman Wina yang terlihat terus memberikan semangat untuk temannya tersebut. Namun wanita yang berusia 30 tahun itu benar-benar tidak bisa melakukan apapun, tubuhnya terasa lemah air matanya terus mengalir saat dia di bawah ke klinik penjara.
"Tuhan bantu aku, jangan biarkan putriku menjadi wanita lemah." ucap Wina yang terlihat berusaha untuk menguatkan dirinya. di ruang bersalin tersebut wanita itu berusaha untuk melahirkan anaknya. dia tidak akan membiarkan putrinya meninggal sebelum menatap dunia ini.
Orang-orang yang ada di luar klinik nampak menunggu kelahiran bayi tersebut, begitu pula dengan kepala sipir yang bisa menunggu salah satu tahanan yang sedang melahirkan..
"Tuan, Apakah wanita itu akan baik-baik saja?" Tanya teman Wina.
"Tentu saja dia akan baik-baik saj, Aku yakin dia adalah wanita yang kuat." jawab kepala sipir.
Sekitar 1 jam kemudian terdengar suara tangisan yang begitu menggelegar..
OEK....
OEKK...
suara tangisan yang terdengar dari dalam Klinik Bersalin, Pak sopir dan teman Wina nampak terdiam mereka begitu legah mereka begitu bahagia saat mendengar suara tangisan di dalam klinik penjara.
Beberapa hari kemudian setelah kelahiran bayi kecil tersebut Pak sipil memanggil Wina. "Bagaimana, Apakah kau sudah memberi nama putrimu?" tanya Pak sipir.
Belum tuan, saya belum memberinya nama." jawab Wina.
"Ini sudah 3 hari Masak kamu belum mempunyai nama." jawab pak sipir.
"Saya tidak tahu tuan, Saya benar-benar tidak mempunyai nama untuk putri saya." jawab Wina. tubuh yang lemah dan wajah yang memucat itu. pak sipir dapat melihat kesakitan yang dirasakan oleh Wina.
"Kamu sudah meminum obat itu?" tanya Pak sipir.
"Sudah Pak, saya sudah meminumnya." jawab Win.
"Dengarkan Aku, kau tidak boleh seperti ini Lihatlah putrimu dia masih membutuhkanmu." ucap pak sipir.
"Bagaimana bisa saya bertahan Pak saya tidak akan pernah menyangka kalau orang-orang itu menjebak Saya. orang yang begitu saya cintai dan orang-orang yang begitu saya percayai sudah membuat saya seperti ini." ucap Wina yang terlihat begitu lemah.
"Kamu tidak boleh berkata seperti itu, Kamu harus kuat." pinta kepala sipir.
"Apakah saya bisa meminta tolong, tuan?" tanya Wina kepada Pak sipi.
"Memangnya ada apa?" tanya Pak sipir kembali.
"Bisakah anda merawat putri saya, tuan. dia sudah tidak punya siapa-siapa dia adalah satu-satunya garis keturunan keluarga saya. dia akan menjadi incaran orang-orang yang sudah mengkhianati saya" ucap Wina.
Pak sipir sudah mengetahui Sebenarnya apa yang terjadi kepada wanita yang berusia 30 tahun tersebut, Namun Pak sipir tidak bisa melakukan apapun. dia tidak bisa mendapatkan satu bukti pun untuk membantu wina bahkan suami Wina dan keluarga dari suaminya juga tidak tahu kalau wanita itu sudah hamil saat dipenjara.
"Tenanglah, aku pasti membantumu." jawab Pak sipir.
Beberapa hari kemudian tubuh Wina semakin melemah, wanita itu semakin hari semakin tidak bisa mengontrol tubuhnya. ternyata suaminya dan keluarga dari suaminya sudah memberikan obat penghancur saraf yang akan membuat satu persatu tubuh Wina tidak bisa bereaksi.
"Kau harus bertahan, Kau tidak boleh pergi meninggalkan putrimu!" seru teman Wina.
"Aku sudah tidak kuat, tubuhku sudah tidak bisa merasakan apapun." jawab Wina.
"Lihatlah putrim, Apakah kau tidak merasa kasihan dengannya?" tanya Pak sipir.
"Tentu saja saya sangat kasih, Tuan. tapi saya tidak akan bisa, tuan Tolonglah jaga putri saya, saya akan sangat berterima kasih kepada Tuan." ucap Wina di sela-sela nafas terakhirnya.
"Aku pasti akan menjaga putrimu, kau tenang saja." Jawab Pak sipil. setelah mendengar perkataan dari Pak pikir terlihat Wina tersenyum sembari menata pria tua itu, nafasnya sudah sangat tidak teratur sesaat kemudian tiba-tiba nafas itu sudah hilang dengan wajah yang begitu bahagia.
Akhirnya Wanita itu sudah meninggal, sedikit cerita flashback ke belakang. Wina adalah putri dari konglomerat yang sangat kaya, Dia tidak mempunyai keluarga Dia hidup bersama ayahnya. namun beberapa tahun yang lalu ayahnya sudah meninggal, seluruh kekayaan sang ayah. jatuh kepadanya. keluarga dari ayahnya juga adalah orang-orang yang sangat kaya, namun kekayaan Sebesar apapun pasti mereka masih kurang. sudah berulang kali keluarga dari ayah dan ibunya selalu berusaha untuk membunuh Wina namun sayangnya mereka selalu tidak bisa. Wina menikah dengan seorang pria yang begitu dia cintai namun sayangnya ternyata pria itu adalah pria yang juga ingin kekayaan dari Wina. namanya Robby seorang pria yang begitu antusias untuk menjadi orang kaya namun Sayangnya dia tidak terlalu suka hidup susah, Robby adalah pria tampan dengan otak yang lumayan cerdas, namun sayangnya kecerdasannya dibuat untuk menipu wanita yang benar-benar mencintainya dengan begitu tulus. keluarga Robi mendukung pria itu untuk mengambil seluruh kekayaan Wina, tak ada satu orang pun yang bisa membantu.
Akhirnya Robby dan Wina menikah, pria itu terus menggerogoti kekayaan Wina, memang Wina yang tidak pernah menyangka kalau pria yang dia cinta itu adalah pria brengsek. tentu saja Wina hanya bisa diam tanpa mengetahui apapu.
Setiap hari keluarga Robby terus memberi Wina racun agar membuat wanita itu segera mati dan mereka bisa mengambil seluruh kekayaa. teman-teman Wina yang selalu bersikap baik itu pun mereka hanyalah orang-orang yang selalu bermuka dua, bahkan salah satu teman Wina adalah selingkuhan dari suaminya sendiri. suatu ketika Robby sudah memutuskan untuk menjebak Wina dengan tuduhan pembunuhan temannya, tak ada orang yang berusaha membantu Wina.
Akhirnya wanita itu dipenjara dengan hukuman yang sangat berat, Wina benar-benar begitu prestasi, dia tidak tahu apa yang akan terjadi dengan saat dipenjara. dia membuat surat wasiat dan diberikan kepada kepala sipir dan pengacara yang ada di penjara, sebuah surat wasiat yang akan menjadi jalan untuk membuka sebuah kehidupan yang mungkin akan menjadi penghancur bagi orang-orang yang sudah melukai Wina.
** Bersambung **
Mohon dukungannya sama novelku ini ya kak, mohon tinggalin jejak. terimakasih banyak😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Eka oktavia
Mulai baca…semoga menarik…cuss
2022-08-12
0