Mama

Setelah kecelakaan itu Sofia sudah tidak sadarkan diri, Wanita itu pergi ke sebuah tempat dan tidak dia ketahu. tembakan sudah mengenai tubuh Sofia, akhirnya wanita itu hilang entah ke man. Beberapa hari kemudian seorang wanita sudah berada di tempat yang begitu asing. matanya masih terpejam dia terluka cukup parah.

"Kapan Mama akan bangun, papa?" tanya gadis kecil.

"Kan sudah Papa bilang kalau mama sebentar lagi pasti bangun, Ayla duduk manis dan Jangan melakukan apapun ya." pinta Xander.

"Aku ingin tidur di samping Mama." rengek Ayla.

"Ya sudah kalau begitu, Ayla tunggu Mama di sini Papa mau keluar. Papa masih ada urusan." jawab Xander yang kemudian pergi meninggalkan Putrinya.

Beberapa saat kemudian Sofia mulai menggerakkan tubuhnya, matanya menatap di sekitar tempat dia berada. begitu asing dia benar-benar tidak tahu di mana dia berada.

"Di mana ini." guman Sofia dalam hati.

"Mama!!" teriak Ayla ketika melihat wanita yang dia sangka sebagai Mamanya itu membuka mata. gadis kecil itu langsung memeluk Sofia dengan erat. "Mama.. Mama..,," panggil Ayla lagi.

Sofia Vergara sangat terkejut karena saat dia bangun tiba-tiba saja ada gadis kecil yang memanggilnya mam. "Siapa kamu?" tanya Sofia dengan nada yang begitu terkejut sekaligus aneh.

"Mama, mama udah bangun. Hore, Mama juga bangun!!" Ayla yang terus berteriak karena bahagia saat dia melihat Mamanya sudah terbangun.

"Ini gadis kecil siapa sih, Kok dari tadi panggil aku mama mama. masak aku mati seperti di novel itu, aku masuk ke tubuh orang lain sih." gerutu Sofia yang berusaha untuk menenangkan dirinya.

Sofia menatap tempat dia berada, sesaat kemudian gadis muda itu mengangkat tangannya yang terluka.

"Auhhh..sakit," rintih Sofia dia melihat dadanya memang benar-benar terasa sakit. kemudian dia melihat dan menyentuh perutnya masih sakit. Sofia yakin kalau dia tidak sedang berada di dunia imajinasi novel, Sofia menatap tangannya yang memang banyak luka. berarti ini benar-benar adalah tubuhnya.

"Ini benar-benar tubuhku, lalu Siapa gadis kecil ini? kenapa dia memanggilku mama." guman Sofia dalam hati. sesaat kemudian Sofia berusaha bangun namun Ayla yang melihat hal itu tentu saja dia langsung menghentikan Sofia.

"Mama mau ke mana!!" teriak Ayla.

Sofia tidak menghiraukan gadis kecil itu, dia nampak berusaha untuk berdiri sembari Memegang perutnya. "Kalau ini neraka atau surga, Kok aneh banget ya." ucap Sofia yang berjalan mendekati sebuah meja rias yang ada cermin. habis itu Sofia menatap dirinya wajahnya masih sama tubuhnya masih sama, namun Kenapa ada gadis kecil di sampingnya dan memanggil dia mama Mama terus.

Seketika Ayla berlari dan memeluk mamanya.

"Siapa kamu??" tanya Sofia.

"Mama, mama mau ke mana? kenapa Mama tidak ingat Ayla." ucap Ayla yang kemudian menangis dengan begitu keras.

Sofia hanya terdiam, dia terus memikirkan mengenai imajinasi bertukar dimensi atau bertukar tubuh. sesaat kemudian salah satu pembantu memasuki ruangan itu.

"Nyonya sudah bangun!" seru seorang wanita setengah baya yang sudah memasuki Kamar Sofia.

"Nyonya siapa?" tanya Sofia.

Tidak ada jawaban dari wanita tua itu, malah dia berlari untuk mencari dokter yang sudah merawat Sofia dari kemarin.

"Kamu ini siapa gadis kecil???" tanya Sofia.

"Aku adalah putrimu, Mama." jawab Ayla dengan nada suara yang begitu keras.

DEG...

"Putri?" tentu saja Sofia benar-benar sangat kebingungan. "Putri?" tiba-tiba ada seorang gadis kecil yang mengatakan kalau dia putrinya. seketika pandangan mata Sofia berkunang-kunang dan gadis muda itu kembali pingsan karena dia sangat terkejut saat ada gadis kecil yang mengatakan kalau dia adalah putrinya.

"Ada apa?" tanya dokter yang sudah merawat Sofia.

"Wanita itu sudah bangun, dokter." jawab pembantu tua yang mengatakan hal itu. seketika dokter itu berlari ke ruang seorang gadis muda yang ditemukan oleh Putri Xander kemarin, dokter menatap Sofia kemudian memeriksanya.

"Tidak apa-apa, mungkin dia masih lelah." jawab dokter.

Sekitar beberapa menit kemudian Sofia kembali bangun, dia menatap seorang wanita dan beberapa orang asing di tempat itu. namun gadis kecil itu selalu mengira kalau dia ibunya. kedua mata Sofia kembali terbuka, dia menatap beberapa orang yang ada di ruangannya.

"Siapa Kalian?" tanya Sofia.

"Nyonya sudah bangun?" tanya bibit tua.

Sofia kembali bingung dengan orang-orang yang ada di tempatnya itu, dia nampak mencoba untuk membangunkan tubuhnya dan Duduk menatap beberapa orang yang ada di ruangan itu. Mama kenapa Mama tidur lagi?" tanya gadis kecil.

Sofia sedikit kebingungan. "Siapa kalian ini dan kenapa gadis kecil ini memanggilku Mama?" tanya Sofia.

Pembantu tua kemudian menelpon Xander dan mengatakan kalau wanita yang kemarin dia temukan sudah bangun, sekitar satu jam kemudian Xander sudah kembali dengan raut wajah yang benar-benar sangat menakutkan.

"Apakah kau sudah memberikan dia makan?" tanya Xander

"Sudah, Tuan." jawab pembantu tua.

"Ya sudah kalau begitu ajak pergi putriku jangan sampai dia masuk." perintah Xander. setelah memberikan perintah akhirnya pembantu tua mengajak gadis kecil itu pergi. Ayla terlihat menatap Papanya, sedangkan Sofia menatap seorang pria yang tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya.

"Siapa kamu?" tanya Sofia dengan nada suara yang sedikit keras. Xander berdiri menatap Sofia, pria itu memang benar-benar begitu angkuhh bagaikan besi panas yang baru keluar dari perapian.

"Kau ingin hidup atau mati?" tanya Xander yang tiba-tiba mengatakan hal itu. Sofia yang mendengar perkataan seperti itu dia merasa begitu biasa, dunia yang digeluti oleh Sofia adalah dunia keras. saat mendengar perkataan seperti itu dari pria yang baru datang Tentu saja dia tahu kalau pria yang ada di depannya itu adalah pria yang sangat berbahaya.

"Aku tanya lagi padamu, kamu ingin hidup atau kamu ingin mati?" tanya Xander. Sofia tersenyum,, gadis berusia 17 tahun itu hanya menunjukkan kalau dia tidak takut pada pria yang ada di depannya itu.

"Dengarkan aku, Tuan. aku tidak mengenalmu dan aku tidak mengenal orang-orang yang ada di tempat ini. Jadi kenapa aku harus menjawab pertanyaan mu?" tanya Sofia.

jawaban yang diberikan oleh Sofia seolah memberikan tanda sebuah informasi atau jawaban yang begitu tidak dia inginkan.

"Putriku sudah Menemukanmu kemarin, dia mengira kalau kau adalah ibunya, jadi aku minta padamu untuk tutup mulut sebagai ganti Karena dia sudah menyelamatkanmu." ancam Xander kepada Sofia. bukan Sofia namanya Jika dia begitu saja mau menurut.

"Dengarkan Aku baik-baik, Tuan. kita tidak saling kenal. Aku adalah orang asing dan kau juga adalah orang asing, kita tidak saling mengenal dan tidak saling membutuhkan jadi jangan pernah mengatakan hal itu padaku." jawab Sofia dengan nada yang begitu angkuh.

** BERSAMBUNG **

mohon dukungannya buat Kakak pembaca, semoga aku bisa membuat karya yang lebih baik. mohon tinggalkan komentar dan jejak ya. terimakasih banyak 😊😊

Episodes
Episodes

Updated 61 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!