" *arzan... maafkan aku.. aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini... hiks... "
" tapi kenapa... hubungan kita selama ini baik baik saja kan.... "
" aku di jodohkan... dengan anak teman ayah ku.. maaf aku tidak bisa melawan ayah ku.. selamat tinggal... "
" TIDAK.... AKU TIDAK BISA MENERIMA INI TIDAK BISA.... "
" maafkan aku hiks.... "
" nadiaaaaaa.... "
" maaf... "
" TIDAAAAAAKKKK..... "
dan perlahan entah karena apa tubuh nadia menghilang bagaikan asap putih dihadapan arzan*.
bersamaan dengan itu pula sosok pemuda sekitar umuran 40-an terbangun terengah engah dari tidurnya karena bermimpi.
ya tadi itu adalah mimpi seorang pemuda ini.
" hah.. hah.... hah... t-tidak mungkin.. hah.. "
Brak.....
suara pintu terpelanting keras karena dibuka secara tidak sopan.
" ada apa... " terlihat seorang lelaki seumuran pria yang bermimpi tadi mendekat ranjang itu.
" nadiaaaa......." lirih pemuda bergigi kelinci itu bahkan sekarang ia telah menangis.
" kau bermimpi.... hmm.. tentang gadis itu.. " tanya lelaki bermata sipit itu sambil memeluk lelaki yang sudah dianggap adiknya.
pria itu mengangguk.
" dia... aku ingat... dia... dia... adalah orang yang berarti dalam hidupku... hiks... "
" nadia sahara... " lanjutnya.
lelaki bermata sipit atau lebih akrab dipanggil nama yanza itu tersenyum mendengar nama yang disebutkan barusan.
" kau mengingat nya arzan ralvian... syukurlah... aku senang mendengar nya... "
" hiks... a-aku tidak sepenuhnya mengingat nya... yang aku tau dia adalah kekasih ku dan kami terpisah karena dia dijodohkan oleh ayahnya... dan mungkin sekarang dia sudah bahagia dengan keluarganya.. " sendu arzan dan yanza hanya bisa tersenyum kecut.
" aku senang kau bangun dari koma selama dua puluh tahun... ini adalah ketiga kali kau membuka mata dan sekarang kau mau berbicara aku senang sekali... " ucap yanza.
" apa...??. " tanya arzan shock..
" ya dua puluh tahun lalu kau mengalami kecelakaan dan koma.. "
" dua puluh tahun.. " tanyanya lagi.
yanza mengangguk dan lagi lagi menampilkan senyum manis nya.
" apa yang terjadi selama aku koma. " tanya arzan.
" banyak.. sekarang pulihkan dulu dirimu dan jika kau benar-benar sembuh maka kita akan pulang ke negeri mu.. " jelas yanza.
" apa... maksud mu... " lagi lagi arzan dibuat shock.
" kita sedang berada di Amerika, selama ini kau dirawat disini.. sudah ya.. aku ingin mandi dulu dan besok kita akan melatih jalanmu.... karena mungkin selama koma seluruh tubuhmu jadi kaku...." arzan hanya mengangguk atas apa yang dibicarakan pria asing ini baginya.
" sekarang tidurlah lagi... " lanjut yanza.
" sudah dua puluh tahun aku tidur dan sekarang kau belum puas dan menyuruh ku tidur lagi. " cibir arzan.
" hehehe... maksudku istirahat lah... ya sudah aku keluar dulu ya kalau butuh apa apa jangan manja ambil sendiri... daaa... " ucap yanza pengen ditampol dan berlalu darisana.
" cih... menyebalkan...huh... nadia... bagaimana kabarmu... hah... sudah dua puluh tahun.. mungkin kau sudah bahagia dengan suami dan anak anakmu disana... apalah dayaku yang tidak boleh berharap lebih... " lirih arzan.
dan siapa sangka itu hanyalah sebuah mimpi dimana dia sedang menjalin kasih dengan gadisnya.. lalu tiba tiba terbangun dan mendapati realita tak seindah yang diimpikan.
satu bulan kemudian................
kini arzan telah 100% sembuh dan hari ini ia dan yanza sedang menempuh perjalanan kembali ke negaranya.
ohya tentang siapa yanza dia adalah orang yang selama ini menemani arzan dalam masa koma sekaligus menjadi perawat arzan disana, dan berkat sifatnya yang humoris jadilah sekarang ia berteman baik dengan arzan.
singkat nya mereka telah sampai dinegara tercinta yaitu Indonesia.
" huahh... kangen sama cilok... " ucap arzan kini mereka berada disebuah Bandara setelah turun dari pesawat tadi.
" cilok???... apaan tu.. " tanya yanza dengan wajah melongo.
" yeee gausah pura pura gak tau deh lo. " cibir arzan.
" ya kan aku orang Amerika jadi mana tau makanan Indonesia. "
" tapi bapak lo kan orang Indonesia juga goblok... kalau goblok tau gak lo... gak tau juga syukurin deh lo... "
memang benar yanza adalah keturunan Indonesia- Amerika. ibunya adalah orang Amerika sedangkan ayahnya asli Indonesia. dan sejak kecil yanza sudah bolak balik dari Indonesia kesana, jadi jangan heran kalau yanza menguasai bahasa ayahnya.
tentang cilok mana mungkin dia tidak tau apalagi itu adalah makanan favoritnya, kalo yang tadi biasa itu bikin arzan naik darah.
" sialan... kalo itu gue tau... "
" giliran umpatan yang lo tau.. "
" udah yok panas nanti kulit aku gosong. " ajak yanza dan arzan pun ikut saja karena benar udara disini sangat panas.
setelah makan makan dan segala macam kini mereka pun melanjutkan perjalanan ke rumah arzan dan menemui orang tua tercintanya.
sungguh ia sangat merindukan ayah dan ibunya karena mereka yang arzan punya secara arzan kan adalah anak tunggal.
sampai mereka didepan rumah yang telah lama ia tinggal kan.
sudah dua puluh tahun namun rumah itu masih tetap sama tidak banyak yang berubah hanya saja mungkin catnya yang diganti.
rumah besar mewah di depannya adalah milik arzan, toh dia adalah keturunan yang berada tapi kenapa ayah nadia tidak menyukainya, mungkin ada kendala lain.
sejenak dia menatap rumah itu dan detik kemudian ia mengetuk nya.
tok tok tok....
" permisi....... "
tok tok tok...
ceklek......
pintu terbuka dan tanpa aba aba arzan langsung menumbruk ke pelukan wanita paruh baya dihadapan nya siapa lagi kalau bukan wanita yang melahirkannya.
" hiks... ibu.... hiks... "
" syukurlah nak... kamu pulang dan sudah pulih sayang.... hiks.. ibu merindukan mu... tiap malam menangisi putra ibu ini... hiks.. " tangis wanita paruh baya itu yang bernama lengkap afinda sarita atau akrab dipanggil nyonya rahendra dikarenakan diambil dari nama suaminya yang bernama lengkap rahendra damris.
" aku juga merindukan mu bu... hiks.. "
yanza juga sempat menyeka airmata melihat pertemuan ibu dan anak itu.
" ayah dimana... " tanya arzan setelah melepas pelukannya.
" ayahmu sedang dikantor ayo masuk dulu nanti kalau dia pulang temui ayahmu.... dia juga pasti sangat senang melihat putra semata Wayang nya telah sehat kembali. " jelas nyonnya rahendra.
" bu ini yanza... " ucap arzan sambil menunjuk yanza yang berdiri disampingnya.
" yanza tante... " ucap yanza lalu menyalami tangan nyonya rahendra.
" orang suruhan suami saya ya untuk menjaga arzan.. " tanya nyonya rahendra sambil mengelus pundak yanza.
yanza tersenyum dan mengangguk sopan.
" sudah punya anak berapa.. "
deg..... glup...
kini pertanyaan nyonya ini mampu membuat yanza meneguk ludah.
" ahahahaha.. ahaha.. istri saja belum punya apalagi anak... dia ini masih single bu... " sialan ingin membalas tapi yanza takut ada emaknya.
" ups.. maaf yaa.. kamu juga kenapa ketawa diumur mu yang segini masih single juga kan... dasar... makanya jangan suka ngeledek orang kamu... " ucap nyonya rahendra membuat arzan mengerut dan giliran yanza yang tertawa.
" ahahahaha... terimakasih tante sudah mewakili saya hahaha.... "
" sialan.... "
" sudah sudah umur udah tua masih suka berantem.. ayo masuk tante udah siapin makanan tu.. "
" iya tante... "
" aku bu... "
" kamu kan udah tau sendiri gak usah diajak lagi toh.. "
" yahh... ibuuu... "
" ahahaha.... "
umur boleh tua tapi kelakuan masih tetap sama, modal tampang kumis tipis dan perubahan lainnya tak menghilang kan ketampanan seorang arzan ralvian saat diumur 20-an.
kini ia masih tetap sama bahkan yang berisi hanya pipi gembul nya saja dan yang lainnya masih tetap sexsi dengan perut sixpack nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Saniyati Munir
Wah hebat ya ceritanya
2022-11-19
2