Eps. 5 Tubuhmu berat

Ceklak!!!

Pintu terbuka sepasang kekasih sedang melakukan hubungan intim.

wanita yang melihat pemuda itu berteriak kencang,

karena ia kaget bukan main seseorang masuk tanpa izin dan melihat pergulatan itu. Laki-laki yang sedang bercinta itu marah dengan Laing hang dan berkata. "Pergi, dasar mesum."teriaknya membuat Liang keluar dan menutup pintu lagi. Sedang xiao Lei menutup telinganya tidak tahan dengan teriakan itu sambil menutup matanya karena ia tahu kalau yang datang itu Liang hang.

Liang hang berjalan meninggalkan orang-orang tadi.

"Yang mesum aku atau dia...cih..."pikirnya dia hari ini merasa hidupnya sial pencuri tidak dapat namun yang ia lihat diluar dugaan dan sekarang sudah membuat matanya ternodai ia merasa sangat jengkel namun juga merasa malu.

Xiao Lei melihat liang hang sudah pergi merasa sedikit aman dan menghela nafasnya namun ia punya masalah yang jauh lebih menantang karena pemilik ruangan ini belum enggan menyudahi aktivitasnya. Xiao Lei sudah merasa gerah dan kepanasan lalu memberanikan diri keluar dari pada tinggal disitu bisa membuatnya kekurangan oksigen. Xiao Lei kemudian keluar, dan orang itu tidak menyadari kalau orang lain sedang berada di dalam ruangannya, Karena ia hanya sibuk dengan cintanya. Dan disaat xiao Lei berdiri ia baru sadar kalau seseorang sedang berada di dalam kamarnya.

"Kau."ucap pria itu dengan tatapan kemarahan karena selain pemuda tadi ada juga pemuda lain.

"maaf tuan, hamba masuk tanpa izin, hamba dikejar orang gila jadi saya masuk di sini, tapi aku bukan orang seperti pemuda tadi yang mesum."ucapnya berusaha meyakinkan.

"oo...jadi pria tadi orang gila, yah sudah cepat kau pergi."ucapnya.

"terimakasih tuan."ucapnya cepat meninggalkan ruangan yang hampir membuat dirinya tidak bisa bernafas bukan karena kekurangan oksigen tapi melainkan ulah kedua orang itu.

Xiao Lei beranjak pergi dan terlihat wajah kesal karena ia tidak berhasil kali ini, itu semua karena ulah liang hang ditambah lagi kejadian barusan. Ia lalu pergi ke hutan mencari tempat yang aman dan duduk di bawah pohon sambil menyandarkan tubuhnya. Dari kejauhan ia melihat seorang pemuda beserta kudanya berpacu dengan kencang, tatapan xiao Lei sangat fokus dan tajam namu tatapannya bukan pada pemuda itu melainkan pada kantong uang di pinggang pemuda berkuda. "Tidak masalah misi yang tadi gagal, tapi yang ini harus berhasil."gumam Xiao Lei dan tersenyum karena apalagi yang ia lihat pemuda dengan pakaian mewah pasti dari keluarga kaya, pikirnya.

Dengan secepat kilat xiao Lei sudah berada di jalur yang akan di lewati pemuda kaya itu dan melihat seseorang di depannya pemuda kaya itu dengan cepat menghentikan pacu kudanya.

Tatapan tajam xiao Lei mengarah pada pemuda itu namun hatinya pada kantong uang itu. "Serahkan uangmu."ucapnya tanpa bertele-tele.

"Aku tidak mau."ucap dong fan putra bangsawan yang merupakan sahabat kecil pangeran liang hang, dan ia juga sudah terbiasa menghadapi para perampok apalagi melewati hutan ini ia sudah tahu jelas bahaya apa yang akan ia temui, meski begitu ia tetap berusaha melewati hutan ini hingga akhirnya seseorang menghalangi jalannya.

Xiao Lei mendengar hal itu langsung menyerang dan sudah berada di atas kuda dong fan tepat di depannya, mereka berdua saling bertarung dengan gerakan tangan, pergerakannya saat ini seimbang, tatapan dong fan tajam mengarah ke arah wajah dan mata xiao Lei, dan ia hendak membuka penutup wajah xiao Lei dengan gerakan cepat hampir saja terbuka untung xiao Lei menyadarinya dan memukul tangan dong fan dan berhasil merebut kantong uangnya.

"Terimakasih tuan."ucapnya sudah berada di belakang kuda hendak pergi. Namun melihat hal itu dong fan tidak mempermasalahkan masalah uangnya yang dicuri ia hanya penasaran dengan orang itu terlebih lagi ia berterimakasih.

"Dasar aneh."gumam dong fan, Ia berpikir sejenak karena seseorang baru saja mengalahkannya dengan sangat muda, sedang keahlian bertarungnya cukup terkenal dan kuat hanya pangeran liang hang saja yang bisa mengalahkannya. Dong fan kemudian melanjutkan pacu kudanya meninggalkan hutan.

Tampak seseorang dari tadi mengintip di balik pohon menyaksikan pertarungan yang berlangsung, dia Feng pria pimpinan yang pernah menghalangi jalan liang hang saat hendak melaksanakan tugasnya. Ia sangat marah terlihat dari raut wajahnya bukan main karena dari tadi ia menunggu mangsa ternyata ada orang lain yang mengincarnya selain dirinya, ia sangat kesal dan pergi.

Xiao Lei berjalan cepat menuju ke desa yang tak jauh dari hutan dan saat ia sampai semua orang sudah berkumpul dan menunggunya dengan wajah lusuh terlebih lagi seorang anak kecil terlihat bahagia melihat kedatangan xiao Lei. Melihat hal itu hati xiao Lei sakit jika tak ada dirinya siapa lagi yang akan membantu orang-orang ini.

"Semuanya, maaf aku datang terlambat, aku saat ini tidak bisa menemui kalian, karena tuan besar dari Wei sedang melakukan penyelidikan dan aku tidak bisa bebas."ucapnya sambil memberikan sekantong uang dari hasil curian kepada tetua barisan paling depan.

"Terimah kasih, karena kamu mau membantu kami."ucapnya.

"sama-sama."balasnya lalu pergi.

Feng berjalan menuju rumahnya dengan raut kekesalan namun juga merasa sedih karena iya tak dapat apa-apa jadi hari ini iya dan orang-orang tidak makan, namun saat sampai ia melihat semua orang di desanya sedang memakan makanan.

"Darimana kalian semua mendapatkannya?"ucapnya heran.

"Sini, ini dari pahlawan kita hari ini dia datang lagi, dan kita semua bisa makan."ucap salah seorang diantara mereka.

Mendengar hal itu Feng ikut bergabung dan memakan apa yang ada didepannya karena memang ia sudah sangat kelaparan.

Xiao Lei dan Feng memiliki misi yang sama namun status mereka berbeda xiao Lei dari keluarga terkemuka sedang Feng dari desa, sang perampok di hutan demi makan dan membantu orang-orang desa nya, karena ia sama sekali tidak pernah mendapat bantuan dari kerajaan.

*****

Xiao Lei menuju ke pasar tapi bukan dengan penampilan seorang pemuda melainkan penampilan aslinya wanita, kali ini ia membuka penyamarannya pergi ke pasar untuk mencari informasi apakah identitasnya belum terbongkar dan sedikit lega karena ia karena bantuannya hari ini banyak wajah-wajah bahagia yang ia temui dari orang-orang desa itu.

Saat sampai di pasar, dari kejauhan Xiao Lei melihat kuda berlari kencang dan di depan sana terlihat pula seorang pemuda yang berjalan namun ia tidak menyadari kalau seekor kuda dan tuannya sedang mengarah kepadanya. Dengan cepat xiao Lei berlari dan menarik liang hang hingga mereka berdua terguling dan membuat xiao Lei berada di atas tubuh liang hang.

Melihat pemandangan itu, pemuda berkuda menarik pacu kudanya dan berbalik cepat menuju kepada dua orang yang sedang tergeletak. Lalu ia turun dan mendekatkan kedua tangannya di dada

Xiao Lei dan Liang hang saling beradu tatap dengan tajam, irama jantung mereka semakin kencang. Liang hang mendorong xiao Lei dengan kencang dan membuat xiao Lei terjatuh.

"Apa yang kamu lakukan, tubuhmu berat!!."ucapnya.

"Tidak bisakah kamu berterimakasih, masih untung saya menolongmu."ucap xiao Lei jengkel. Namun ia baru sadar ternyata pemuda yang ia tolong adalah tuannya, ia liang hang, sebelum liang hang berkata lagi ia dengan cepat berdiri dan pergi meninggalkan liang hang karena takut ketahuan

"Hei!!!"panggil liang hang. Namun xiao Lei tak menghiraukan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!