Bab 5. Janjian

"Pelan pelan nak!Ibu cuma bertanya kenapa sampai terkejut begitu?"Ibu Naila menyerahkan air minum untuk anaknya.

"Emm iya bu.Rum cuma kaget aja.Iya belakangan ini memang ada tambahan pelajaran karena beberapa bulan lagi akan ujian agar tidak kesulitan nanti nya bu."Lagi dan lagi Rum berbohong dengan ibu nya.

"Oh begitu ya?Kamu jangan capek capek ya.Istirahat juga jangan belajar terus!"Bu Naila mengingatkan anak nya.Sementara Rumsi merasa tidak enak terus terusan berbohong dengan ibu nya itu.

"Sudah lanjutkan makan nya,ibu mau kebelakang dulu!"Bu Naila meninggalkan Rumsi makan.Dan Rumsi merasa makanannya kini terasa hambar karena rasa bersalah sudah membohongi ibu nya sementara untuk jujur Rumsi tidak berani karena dia tahu bahwa orang tuanya pasti akan marah dan melarang nya berhubungan dengan Heri.

Malam hari Rumsi memikirkan kembali apa yang di katakan Fero tentang Heri tadi siang.Tapi menurut dari yang Rumsi tahu beberapa hari ini sikap Heri normal normal saja,dia juga tidak pernah macam macam atau bersikap kurang ajar.

"Ya pasti Fero ingin merebut mas Heri dari aku karena mas Heri memilih aku jadi pacar nya.Fero pasti cemburu karena dia menyukai mas Heri."Naif Rumsi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sementara Heri kini sedang minum minuman keras walau tidak sampai teler karena Heri harus pulang mengendarai motor sendiri jadi dia masih ada rasa takut mati konyol di jalan.

"Kamu beneran punya rencana agar Rumsi mau menikah sama kamu secepat nya Her?"Tanya Ferdi yang masih bingung dengan rencana yang di rahasiakan Heri.

"Iya,kalian tenang saja pokok nya siapkan saja moge nya ya!"Kata Heri penuh percaya diri.

"Yakin banget kalau rencana kamu berhasil?"

"Pasti lah.Kalian lihat sendirikan gimana dia?Sama kalian saja dia langsung bilang kalau dia tu pacar aku?"Jawab Heri sambil tersenyum

"Iya deh iya!"Mereka hanya tertawa mendengar ucapan Heri.

"Paling lama dua bulan kita pasti udah nikah."

"Gila ..Dua bulan man."Yoga tertawa mendengar nya dan disambut tawa teman teman nya yang lain.

Sudah tersusun rapi rencana di dalam otak Heri.Tak sabar rasanya ingin menjalankan renacana nya agar bisa segera menikah dengan Rumsi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Seperti biasa Heri sudah menunggu Rumsi di pertigaan guna mengantar nya pergi kesekolah.Kini Rumsi juga sudah tidak canggung lagi karena sudah merasa yakin Heri benar benar mencintainya.

Heri yang merasakan sikap Rumsi padanya sudah tidak sekaku saat pertama kali merasa senang,dengan begini dia bisa menjalankan rencana nya.Karena waktu dua bulan yang di janjikan nya juga mulai berkurang.

"Sayang..Kapan kapan kita jalan yuk!"Ajak Heri dengan wajah di buat memelas.

"Tapi Rum takut mas kalau ada yang lihat dan ngadu ke bapak."Khawatir Rumsi.

"Kamu jangan khawatir kita bisa ketemuan dimana gitu biar gak ada yang lihat."Bujuk Heri

Rumsi tampak berpikir dengan apa yang dikatakan Heri dan tak lama Rumsi menganggukkan kepalanya.

"Ya sudah mas.Kapan mas mau ajak Rum jalan jalan?"Tanya Rumsi

"Hari minggu saja gimana?Kamu bisa kan cari alasan agar bisa keluar?"

"Emm iya mas.Rum bisa buat alasan sama ibu,nanti kita ketemu di jalan sana saja mas jam sembilan pagi gimana?"

"Hemm boleh.Ya sudah ya kita sepakat hari minggu jam sembilan pagi di jalan sana."Heri memperjelas

"Iya, ya sudah mas,Rum masuk dulu!"Rumsi pamit pada Heri dan seperti.biasa Heri memberikan uang pada Rumsi walau tidak pernah Rumsi gunakan.

Di sudut gerbang Fero yang melihat Rumsi semakin akrab dengan Heri sebenarnya merasa khawatir dengan Rumsi tapi Fero takut jika menegurnya malah membuat Rumsi semakin marah padanya.

Bagi Fero yang terbiasa berada di tengah laki laki dia paham betul bagaimana menilai sikap seorang pria yang tulus dengan yang bulus.

Tidak seperti Rumsi yang masih polos dan mudah sekali di tipu .

Saat di dalam kelas Rumsi tak seperti biasa.Sangat terlihat sedikit menjauhi Fero namun Fero sama sekali tidak marah.Sebisa mungkin Fero akan terus menasehati Rumsi agar tidak sampai menjadi korban Heri.Akhirnya Fero memutuskan untuk memperingati Rumsi.

"Rum.."Panggil Fero

"Hemm.."Rumsi hanya mendehem bahkan tidak menengok ke arah Fero.

"Kamu masih jalan sama Heri?"Tanya Fero dengan hati hati.

"Memang kenapa?Bukan urusan kamu juga kan?"Rum merasa jengah dengan Fero

"Iya cuma sebagai temen aku mau ngingetin kamu agar tidak menjadi korbannya Heri.Dia itu gak baik Rum!"Fero masih berusaha meyakinkan Rumsi.

Rumsi merasa Fero sudah terlalu jauh ikut campur dalam urusan nya.Mungkin dia harus bersikap sedikit tegas terhadap Fero.

"Baiklah Fero.Terimakasih sudah mengingatkan ku tapi hubungan ku dengan mas Heri bukan urusan mu dan juga sebagai teman kau tidak pantas terlalu ikut campur.Apa pun yang terjadi padaku itu adalah urusanku jadi aku tegaskan jangan ikut campur!"Rumsi menegaskan bahwa apapun yang terjadi dia akan menanggung resiko nya sendiri.

Fero yang merasa sudah tidak bisa menasehati Rumsi pun hanya menghela nafas nya saja.

"Baiklah Rum,jika itu sudah menjadi keputusan mu sebagai sahabatmu aku sudah mengingatkan mu dan jika suatu saat nanti Heri menyakitimu dan kau butuh teman untuk bercerita datang lah padaku!"Fero hanya bisa berkata seperti itu karena Rumsi sudah membuat keputusan.

Rumsi tidak menjawab lagi ucapan Fero yang menurutnya terlalu berlebihan.

Mereka tidak lagi melanjutkan pembicaraan yang semakin membuat mereka canggung.

"Sudahlah,aku hanya tinggal melihat saja bagaimana selanjutnya."Batin Fero

Mereka kini hanya terdiam dengan pikiran masing masing .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bel panjang terdengar tanda pelajaran yang terasa lama dan membosan kan telah selesai.Baik Fero maupun Rumsi menghela nafas nya dan masih sama sama diam sepanjang pelajaran berlangsung tadi.

Keluar dari gerbang motor Heri sudah terparkir cantik di sana di tambah senyum manis Heri yang selalu membuat hati Rumsi berbunga bunga.

"Sudah selesai sayang?"Tqnya Heri sembari memberika helm pada kekasih nya.

"Iya mas.Sudah lama?"Tanya Rumsi

"Belum,masih beberapa menit kok.Kamu kenapa kok seperti ini wajah nya?Ada yang mengganggu kamu?"Tanya Heri melihat wajah Rumsi yang di tekuk.

"Gak apa apa mas.Cuma ada pelajaran yang agak sulit saja sedikit."Bohong Rumsi

"Ya sudah,mas traktir makan bakso yuk?"ajak Heri.

"Tapi mas."Ragu Rumsi.Heri sangat bosan mendengar alasan klasik Rumsi yang itu itu saja dia berpikir apakah Rumsi tidak bisa memberi alasan pada orang tuanya.

Karena melihat Heri yang diam saja Rumsi merasa tidak enak hati"Baiklah mas,tapi jangan lama lama ya!"Pinta Rumsi

Heri yang mendengar ucapan Rumsi pun tersenyum senang setidaknya sudah ada kemajuan dalam hubungan mereka.

Episodes
1 Bab 1.Air mata Rumsi
2 Bab 2.Di antar sekolah
3 Bab 3.Salah paham.
4 Bab 4.Berkenalan
5 Bab 5. Janjian
6 Bab 6. Memulai Rencana
7 Bab 7.Heri berubah
8 Bab 8.Melakukan kesalahan yang sama.
9 Bab 9. Positif
10 Bab 10.Menemui Heri
11 Bab 11.Menikahi Rumsi
12 Bab 12. Penyesalan Rumsi
13 Bab 13. Moge hadiah taruhan
14 Bab 14.Bertemu Calon istri Heri.
15 Bab 15.Datang menemui Rumsi
16 Bab 16. Bu Retno mengancam pak Saiful
17 Bab 17.Kedatangan Fero
18 Bab 18. Rumsi di paksa bu Retno
19 Bab 19.Kepergian bu Naila
20 Bab 20. Gunjingan warga
21 Bab 21.Rumsi mengamuk.
22 Bab 22.Ke makam ibu Naila.
23 Bab 23.Menemui pak Saiful
24 Bab 24.Rumsi pergi.
25 Bab 25.Rumsi mencari kerja
26 Bab 26.Mendapat pekerjaan.
27 Bab 27.Terancam di pecat.
28 Bab 28.Menemui Pak Rey
29 Bab 29.Berkata jujur
30 Bab 30.Belum jujur sepenuhnya.
31 Bab 31.Di antar pak Rey.
32 Bab 32.Makan malam enak.
33 Bab 33.Menekan Fero
34 Bab 34.Fero vs Empat brandalan
35 Bab 35.Rumsi dalam kebimbangan
36 Bab 36.Pindah dari Kosan.
37 Bab 37.Heri mengamuk.
38 Bab 38.Merajut mimpi baru
39 Bab 39.Mencari keberadaan Rumsi
40 Bab 40.Heri kecewa
41 Bab 41.Terlunta lunta di jalan
42 Bab 42. Drama pagi.
43 Bab 43.Rumsi terluka
44 Bab 44.Mengetahui kebenaran.
45 Bab 45. Penasaran
46 Bab 46.Rumsi keluar dari rumah sakit
47 Bab 47.Melihat sosok Heri
48 Bab 48.Membuka diri
49 Bab 49.Menghindar dari Heri
50 Bab 50.Heri kesal
51 Bab 51.Kebohongan yang terbongkar
52 Bab 52.Meninggalkan rumah
53 Bab 53.Kegigihian Heri
54 Bab 54.Suasana kacau Rumsi dan Dian.
55 Bab 55.Mengancam Fero
56 Bab 56.Mencari Heri
57 Bab 57.Menemui Bapak
58 Bab 58.Pertemuan yang tidak di sengaja.
59 Bab 59.Kembali ke rumah.
60 Bab 60.Memberi peringatan
61 Bab 61.Konspirasi
62 Bab 62.Masuk Rumah sakit lagi.
63 Bab 63.Rumsi di culik
64 Bab 64.Ingin mengakhiri
65 Bab 65.Menyelamatkan Rumsi
66 Bab 66.Memarahi Rumsi.
67 67.Pesta kecil
68 Bab 68.Terluka
69 Bab 69 Donor darah
70 Bab 70.Menyusun rencana
71 Bab 71.Terkejut batin
72 Bab 72.Masa lalu yang kembali
73 Bab 73.Mengubah rencana
74 Bab 74.Bingung..
75 Bab 75.Nasihat Fero
76 Bab 76 .Damian mode menyebalkan.
77 77.Bicara empat mata.
78 Bab 78.Tawaran Rey
79 Bab 79.Tak henti bersyukur
80 Bab 80.Dendam yang tidak pernah mati
81 Bab 81.Alergi
82 Bab 82.Acara misteri
83 Bab 83.Resmi bertunangan
84 Bab 84.Menemukan petunjuk
85 Bab 85.Kehilangan kesempatan.
86 Bab 86.Suasana duka
87 Bab 87.Rumsi hilang
88 Bab 88.Mengeluarkan semua pelayan
89 Bab 89.Pak Jo dan Jodi
90 Bab 90.Pengakuan
91 Bab 91.Hukuman untuk Carlos.
92 Bab 92.Extra part.
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 1.Air mata Rumsi
2
Bab 2.Di antar sekolah
3
Bab 3.Salah paham.
4
Bab 4.Berkenalan
5
Bab 5. Janjian
6
Bab 6. Memulai Rencana
7
Bab 7.Heri berubah
8
Bab 8.Melakukan kesalahan yang sama.
9
Bab 9. Positif
10
Bab 10.Menemui Heri
11
Bab 11.Menikahi Rumsi
12
Bab 12. Penyesalan Rumsi
13
Bab 13. Moge hadiah taruhan
14
Bab 14.Bertemu Calon istri Heri.
15
Bab 15.Datang menemui Rumsi
16
Bab 16. Bu Retno mengancam pak Saiful
17
Bab 17.Kedatangan Fero
18
Bab 18. Rumsi di paksa bu Retno
19
Bab 19.Kepergian bu Naila
20
Bab 20. Gunjingan warga
21
Bab 21.Rumsi mengamuk.
22
Bab 22.Ke makam ibu Naila.
23
Bab 23.Menemui pak Saiful
24
Bab 24.Rumsi pergi.
25
Bab 25.Rumsi mencari kerja
26
Bab 26.Mendapat pekerjaan.
27
Bab 27.Terancam di pecat.
28
Bab 28.Menemui Pak Rey
29
Bab 29.Berkata jujur
30
Bab 30.Belum jujur sepenuhnya.
31
Bab 31.Di antar pak Rey.
32
Bab 32.Makan malam enak.
33
Bab 33.Menekan Fero
34
Bab 34.Fero vs Empat brandalan
35
Bab 35.Rumsi dalam kebimbangan
36
Bab 36.Pindah dari Kosan.
37
Bab 37.Heri mengamuk.
38
Bab 38.Merajut mimpi baru
39
Bab 39.Mencari keberadaan Rumsi
40
Bab 40.Heri kecewa
41
Bab 41.Terlunta lunta di jalan
42
Bab 42. Drama pagi.
43
Bab 43.Rumsi terluka
44
Bab 44.Mengetahui kebenaran.
45
Bab 45. Penasaran
46
Bab 46.Rumsi keluar dari rumah sakit
47
Bab 47.Melihat sosok Heri
48
Bab 48.Membuka diri
49
Bab 49.Menghindar dari Heri
50
Bab 50.Heri kesal
51
Bab 51.Kebohongan yang terbongkar
52
Bab 52.Meninggalkan rumah
53
Bab 53.Kegigihian Heri
54
Bab 54.Suasana kacau Rumsi dan Dian.
55
Bab 55.Mengancam Fero
56
Bab 56.Mencari Heri
57
Bab 57.Menemui Bapak
58
Bab 58.Pertemuan yang tidak di sengaja.
59
Bab 59.Kembali ke rumah.
60
Bab 60.Memberi peringatan
61
Bab 61.Konspirasi
62
Bab 62.Masuk Rumah sakit lagi.
63
Bab 63.Rumsi di culik
64
Bab 64.Ingin mengakhiri
65
Bab 65.Menyelamatkan Rumsi
66
Bab 66.Memarahi Rumsi.
67
67.Pesta kecil
68
Bab 68.Terluka
69
Bab 69 Donor darah
70
Bab 70.Menyusun rencana
71
Bab 71.Terkejut batin
72
Bab 72.Masa lalu yang kembali
73
Bab 73.Mengubah rencana
74
Bab 74.Bingung..
75
Bab 75.Nasihat Fero
76
Bab 76 .Damian mode menyebalkan.
77
77.Bicara empat mata.
78
Bab 78.Tawaran Rey
79
Bab 79.Tak henti bersyukur
80
Bab 80.Dendam yang tidak pernah mati
81
Bab 81.Alergi
82
Bab 82.Acara misteri
83
Bab 83.Resmi bertunangan
84
Bab 84.Menemukan petunjuk
85
Bab 85.Kehilangan kesempatan.
86
Bab 86.Suasana duka
87
Bab 87.Rumsi hilang
88
Bab 88.Mengeluarkan semua pelayan
89
Bab 89.Pak Jo dan Jodi
90
Bab 90.Pengakuan
91
Bab 91.Hukuman untuk Carlos.
92
Bab 92.Extra part.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!