Setelah menjalankan misi pertamanya mengantar Rumsi sekolah ,Heri segera kembali ke rumah nya untuk melanjutkan tidur nya lagi.
Orang tua Heri tak pernah melarang atau menasehati tingkah Heri yang tidak bertanggung jawab pada diri nya sendiri.Sehingga Heri pun bersikap sesuka hatinya saja.
"Loh kamu mau tidur lagi sayang?"Tanya Bu Retno yang melihat anak nya menuju ke kamar.
"Iya ma,Heri masih ngantuk"Jawab nya
"Makan dulu baru lanjut tidur lagi!"
"Ntar aja ma,beneran ngantuk ini,nanti kalau pas tidur perut nya lapar kan jadi nya bangun lagi pula nanti siang Heri mau melanjutkan misi kedua."
"Ya sudah,kalau begitu kamu lanjutkan tidur kamu!"Bu Retno tak lagi memaksa anak nya yang memang terlihat mengantuk walau sebenarnya dia masih ingin bertanya tentang misi yang di maksud anak nya.
Entah memang masih mengantuk atau memang Heri yang pemalas,karena begitu kepalanya bertemu dengan bantal Heri langsung mendengkur halus.Tidak lupa dia memasang alarm di handpone nya satu jam sebelum jam pulang sekolah Rumsi agar dia tidak telat menjemputnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Bu buatkan saja bekal bapak sekarang!Agar nanti Rum tidak perlu mengantar bekal bapak,kasihan dia sudah capek pulang sekolah malah harus mengantar bekal lagi.Suruh saja dia istirahat terus belajar apalagi inikan sudah mendekati ujian biar nilainya bagus."Pak Saiful tidak tega dengan anak gadis nya itu apalagi sekarang Dian sedang tidak di rumah jadi tidak bisa bergantian mengantar bekalnya.
"Iya pak,ibu buatkan dulu ya!"Segera bu Nilam menyiapkan bekal untuk suaminya karena menurutnya apa yang di katakan suaminya ada benar nya juga.
"Pak kemarin Rum pulang sedikit telat,katanya pelajaran nya agak sulit jadi dia butuh waktu untuk menyeleseikan nya."Adu Bu Nilam
"Ya sudah bu gak apa apa,mungkin benar yang di katakan Rum.Yang terpenting bagi bapak dia fokus dulu sekolah jadi orang bener jangan seperti kita."
Bu Nilam hanya diam mendengar tanggapan suaminya,sebenarnya dia juga tidak marah karena Rum telat pulang, hanya saja jika ia sudah memberi tahukan apa yang terjadi di rumah maka dia merasa tenang.
"Ini pak bekal nya!"IBu Nilam menyerahkan rantang bekal pada suaminya.
"Iya bu.Trimakasih bapak pergi dulu ya!"Pamit pak Saiful.
¤¤¤¤¤¤¤¤¤
Di sekolah Rumsi tidak bisa berkonsentrasi penuh karena jantung nya terus berdetak kencang.Ini adalah pertama kali nya bagi Rumsi akan jalan berdua dengan lawan jenis.
Ada rasa gugup dan juga minder mengingat dia hanya gadis sederhana yang jangan kan berpenampilan modis seperti teman nya memakai lipbalm saja dia tak pernah bahkan tak punya.
Rumsi sedikit menghembuskan nafas nya saat bel tanda pelajaran berakhir telah berbunyi tapi jantung nya semakin cepat berdetak.
"Kamu kenapa Rum?"Fero teman satu meja Rumsi "Dari tadi kayak nya kamu gugup terus,apa kamu sakit?"Tambahnya.
"Eh..Enggak Fer,aku baik baik saja."Rumsi memikirkan apakah dia harus bertanya pada Fero tentang bagaimana seharusnya orang yang berpacaran mengingat Fero sudah sering punya pacar.
Dengan agak ragu ragu Rumsi memutuskan untuk bertanya pada Fero,agar tidak membuat Heri malu nanti.
"Ada apa Rum?"Tanya Fero lagi yang melihat tingkah teman nya agak berbeda.
"Emmm Fer aku boleh nanyak gak?"Rumsi bertanya dengan suara kecil
"Kamu ngomong apa sih Rum?Gak denger aku."Fero memang tak mendengar suara Rumsi yang pelan dan dia mengatakan dengan kepala menunduk khas Rumsi.
"Aku boleh nanyak gak?"Rumsi mengulangi pertanyaan nya.
"Oh..Mau nanyak apa?"Fero menghadap Rumsi agar lebih jelas mendengar apa yang ingin di tanyakan Rumsi.
"Kalau berpacaran harus nya gimana sih?"Tanya Rumsi malu malu bahkan pipinya kini merona.
"APA...???"Fero tak mempercayai pendengaran nya sendiri
"Apa kamu bilang ,pacaran?"Tanya Fero balik.
"Sussh...Jangan kenceng kenceng Fero aku malu!"Rumsi membekap mulut Feronika
"Astaga beneran kamu udah punya pacar?"Tanya Fero lagi
Rumsi tidak menjawab tapi hanya menganggukkan kepala nya dengan pipi yang merona malu.
"Ya ampun Rum,kamu pacaran sama siapa?Setahu ku bapak mu gak ngijinin kamu buat pacaran?"Tanya Fero lagi
"Iya Fer,aku pacaran sama mas Heri dan soal bapak, aku dan mas Heri sepakat pacaran diam diam biar bapak gak tahu."Rumsi menjelaskan
"Kamu kok nekad gitu sih Rum,pacaran sama Heri lagi kamu apa gak tahu kalau dia itu playboy?"Fero tak habis fikir dengan teman nya ini walau Fero bukan orang baik tapi dia juga tak ingin jika sampai Rumsi yang polos di sakitin Heri.
"Iya aku tahu kalau mas Heri itu playboy,tapi manusia kan bisa berubah ya siapa tahu setelah kami berpacaran dia berubah dan menjadikan aku wanita terakhir nya?"Jawaban polos Rumsi membuat Fero geleng geleng kepala.
"Seorang Heri berubah setia?Rasa nya itu suatu keajaiban."Jawab Fero.
"Ya mungkin saja."Rumsi masih yakin dengan pilihan nya.
"Rum,kamu denger aku ya!Heri itu gak baik ,dia gak akan berubah dan gak akan pernah berubah.Lagian harusnya kamu dengerin apa yang di katakan sama bapak kamu bukan malah pacaran sama orang yang jelas jelas di larang sama bapak mu untuk di deketin."
"Tapi kamu sendiri pacaran kan?Kamu baik baik saja sampai sekarang apa lagi setahu ku pacar mu terus gonta ganti."Tanya Rumsi pada Fero
"Aku beda sama kamu Rum.Jangan ikutin aku!Kamu masih polos ibarat kertas kamu masih bersih sedang aku sudah banyak coretan di setiap lembarnya."Fero merasa sedih.Jika bisa dia tidak ingin jadi seperti ini,diusia nya yang masih belia dia sudah menjadi wanita panggilan karena ulah bapak tiri nya yang biadap.
Saat masih duduk di bangku SMP Fero di perkosa bapak tiri nya sendiri yang lebih menyakitkan hatinya saat dia mengadu pada ibu nya justru Fero yang di salahkan karena ibu nya menganggap Fero lah yang sudah menggoda bapak tiri nya sendiri.
Sejak saat itu Feronika pergi dari rumah,namun tetap sèkolah agar bisa mengubah masa depan nya kelak.Karena dia juga tidak ingin selama nya menjadi wanita panggilan, Fero juga tahu itu dosa tapi dia merasa tidak punya pilihan lagi.
"Fer....Fero..!"Rumsi yang melihat Fero melamun jadi bingung sendiri.
"Ehh..Maaf Rum aku jadi melamun.Tapi kalau bisa jangan lagi berhubungan dengan Heri.Lebih baik kamu fokus sekolah dan menggapai impianmu seperti yang di harapkan orang tuamu."Fero menasehati Rumsi karena dia perduli.
"Kamu ngomong gini bukan karena kamu suka dengan mas Heri kan?"Rumsi merasa tidak ada gunanya bertanya pada Fero karena sejak tadi Fero seakan meminta nya untuk menjauhi Heri.
Sontak saja Fero menggeleng cepat.Dia merasa Rumsi salah paham dengan apa yang dia sampaikan .
"Rum maksud aku baik.Bukan aku mau sama Heri bukan.Kamu jangan salah paham."Fero panik saat melihat Rumsi sudah menenteng tas nya akan pergi.
"Sudah.Aku ngerti kok!"Rumsi pergi meninggalkan Fero yang merasa tidak enak hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Ryan Afriansah
nyicil baca thor.
2022-09-25
0