Rumsi menghampiri ibu nya di dapur.Disana sudah terlihat rantang bekal untuk bapak nya.
"Bu Rumsi ngantar bekal bapak dulu ya!"Rumsi meraih bekal bapak nya.
"Makan dulu Rum,kamu juga baru pulang sekolah nanti sakit perut!"
"Rumsi belum lapar bu,biar Rum antar saja dulu bekal bapak ,pasti sekarang bapak lagi nungguin Rum."Kukuh Rumsi
"Ya sudah kalau gitu,kamu hati hati kalau sudah ngantar bekal langsung pulang saja!"
"Iya bu.Rum pergi dulu ya!"
Bu Naila yang melihat putri nya sangat baik merasa bahagia.Bu Naila dan Pak Saiful mempunyai dua orang anak yang pertama Rumsi dan yang kedua Dian.
Namun saat ini Dian sedang menjenguk teman nya yang sedang sakit bersama teman teman sekolah nya.
Sampai di tempat kerja,Rumsi melihat bapaknya yang sedang beristirahat sambil mengipas ngipas badan nya yang pasti kepanasan.
Keringat mengalir di tubuh nya seketika Rumsi merasa sedih karena sudah melanggar perintah bapak nya untuk tidak pacaran dulu dan fokus sekolah.
"Nak.."Sapa Pak Saiful yang melihat kedatangan putri nya
"Maaf Pak.Rum terlambat datang,bapak pasti sudah lapar sekali kan?"Tanya Rumsi
"Enggak kok nak.Bapak juga baru istirahat"
Rumsi membuka bekal bapak nya,menyiapkan nya dan menuangkan minum nya.Pak Saiful menerima bekal yang di siapkan anak nya dengan senyum mengembang.Pak Saiful hanya seorang buruh tani di desa nya karena keadaan yang pas pasan membuat dia dan kedua anak nya harus berhemat.
"Kamu sudah makan nak?"Tanya Pak Saiful
"Belum pak,tadi Rum langsung kesini karena takut bapak kelamaan nunggu Rum."Jawab Rumsi
"Ya udah kita bagi dua aja bekal nya!"
"Enggak pak gak usah, Rum makan di rumah saja.Lagian Rum belum lapar kok."
"Ya udah kalau gitu biar bapak cepat makan nya biar kamu bisa cepat pulang."Pak Saiful berhenti bicara dan memakan makanan.
"Pelan pelan saja pak!"Rum melihat bapak nya makan agak cepat dari biasanya.
Setelah membereskan wadah bekal bapak nya,Rum pun membawa pulang kembali, namun di tengah perjalanan pulang Rumsi bertemu dengan Heri yang kebetulan juga akan pulang ke rumah nya.
"Sayang..Kamu dari mana?"Tanya Heri
"Dari kebun mas,ngantar bekal bapak."Jawab Rumsi malu malu
"Duh,pacar nya mas baik banget berbakti lagi sama orang tua.Jadi makin sayang mamas."Goda Heri.Rumsi yang mendengar gombalan Heri bersemu pipinya.
"Maaf mas,kalau bisa jangan panggil sayang ya.Rum malu dan Rum juga takut ada yang denger!"Rum merasa khawatir jika bapak nya tahu bahwa dia pacaran dengan Heri.
"Ya udah mas gak panggil sayang lagi.Tapi kalau pas lagi berdua boleh ya?"
Rumsi menganggukkan kepala nya samar sama seperti saat dia menerima Heri menjadi pacarnya tadi.
"Ya udah mas duluan ya"Setelah melihat Rumsi menganggukkan kepala nya Heri pun segera melesat meninggalkan Rumsi yang kini hanya memandang punggung Heri yang kian menjauh.
"Begini amat ya jatuh cinta?Rasanya berbunga bunga sekali"Batin Rumsi
Setelah punggung Heri benar benar menghilang dari pandangan nya Rumsi bergegas pulang ke rumah nya.
"Buk...!"
"Sudah pulang nak?Ayo makan sudah ibu siapin."
Rumsi pun segera makan karena perut nya juga sudah mulai lapar.Rasa masakan ibu nya memang juara bagi Rumsi dan Dian sekalipun menu masakan yang di buat Ibu nya hanya masakan sederhana saja.
Setelah selesai makan Rumsi segera membantu ibu nya membereskan rumah.Itu sudah menjadi kegiatan Rumsi dan Dian setelah pulang sekolah.Tapi mereka tak pernah di ijinkan ikut membantu di kebun ,setelah membereskan rumah Rumsi dan Dian lalu belajar itu sebab nya mereka menjadi anak yang pintar.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Keesokan hari nya Rumsi berangkat sekolah dia memang hanya berjalan kaki saja untuk menghemat ongkos lagi pula jarak rumah dan sekolah nya tidak terlalu jauh.
Tin...tin...
Suara sepeda motor terdengar mendekat membuat Rumsi sedikit berjalan ke pinggir namun motor itu justru berhenti tepat di samping nya.
"Mas Heri."Rumsi terkejut ternyata itu adalah suara motor Heri.
"Iya,Rum mau pergi sekolah?Mas antar ya!"Ajak Heri
"Gak usah mas.Rum jalan aja seperti biasa."Tolak Rumsi
"Jangan gitu dong,ini kan mumpung gak ada orang lagian mas udah bela belain pagi pagi keluar cuma buat anter pacar mas ini sekolah loh."Bujuk Heri
Sementara Rumsi yang merasa tidak enak menolak akhirnya pasrah setelah memastikan tidak ada yang melihat dia naik ke motor Heri.
"Ya udah deh,tapi nanti turunnya jangan di depan gerbang ya mas.Rumsi malu!"
"Iya mas ngerti kok sayang.Pegangan dong nanti Rumsi jatuh mas kan kesepian!"
Lagi lagi Rumsi tersipu dengan gombalan Heri dan hanya nurut saat tangan Heri membimbing tangan nya untuk memeluk pinggang nya.
"Kalau begini mas kan jadi gak takut Rumsi jatuh"Bibir Heri tersenyum atau lebih tepat nya menyeringai.
Dalam perjalanan tak ada yang di bicarakan Heri dan Rumsi mereka tenggelam dalam pikiran mereka masing masing.
"Udah sampe nih sayang,kok cepet banget ya?"Heri menunjukkan rasa kecewa karena perjanan yang sangat singkat.
"Makasih ya mas."
"Jangan makasih sayang,kita kan pacaran jadi wajar dong mas anterin Rumsi."
Entah lah pipi Rumsi memerah terus mendengar gombalan Heri.
"Sayang.Nanti pulang sekolah mas jemput ya!Kita jalan sebentar ,mas mau kenalin kamu sama temen temen mas."Ajak Heri
Rumsi tidak menjawab tapi dia masih khawatir kalau sampai pulang telat apa yang akan di jawab jika ibu nya bertanya.
"Tapi mas,,Rum takut kalau pulang telat nanti ibu nyari Rum gimana?"
"Sebentar saja kok sayang.Cuma kenalan doang abis itu mas akan antar kamu pulang,mas janji gak akan lama.Lagian mas gak mau pacar mas ini dilihat sama temen mas lama lama."Bujuk Heri
Rumsi merasa melayang kelangit ketujuh mendengar sifat posesif Heri yang tak ingin dia dilihat lama lama oleh teman nya sendiri.
"Janji ya mas gak akan lama!"
"Iya mas janji.Oh iya ,ini buat jajan Kamu sayang!"Heri menyodorka selembar uang biru.
Rumsi yang melihat nya langsung menolak dia merasa tidak enak hati menerima uang pemberian Heri.
"Gak usah mas.Rum punya uang kok."Tolak Rumsi
"Gak apa apa sayang.Kamu kan pacar mas jadi kamu harus mau menerima nya ya.Lagian mas sedih kalau kamu nolak pemberian mas."Heri yang sudah ahli dalam merayu wanita tak akan kesulitan untuk melelehkan hati Rumsi yang belum terkontaminasi.
"Sudah cepat di terima,sebentar lagi gerbang nya di tutup atau kamu mau ikut mas aja?"Goda Heri
Setelah melihat pak satpam sudah memegang pintu pagar Rumsi dengan sedikit ragu ragu menerima uang yang di sodorkan Heri.
"Ya sudahlah uang nya bisa Rum simpan dulu"Batin Rumsi.
"Mas pergi dulu ya.Ingat jangan deket deket sama cowok nanti mamas marah!"Setelah mengatakan itu dan mendapat anggukan dari Rumsi ,Heri segera pergi.
Sementara Rumsi segerà berlari menuju gerbang sebelum tertutup sempurna.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments