Setelah seminggu pertemuan Ailda dengan Samoel, Samoel sering sekali memgirimkan pesan pada Ailda yang di kenalnya sebagai Alice.
Namun Ailda tak terlalu banyak membalas pesan dari Samoel hanya satu dua kata yang Ailda balas, bukannya apa apa Ailda takut jika dirinya merasa jatuh cinta pada Samoel dia akan kecewa karena nantinya dia akan di hempas jauh kalau Nona Alice sudah di temukan.
" Nona ada undangan dari teman kuliah Anda" ucap Pelayan pada Ailda yang sedang duduk di dekat taman rumah tuan David.
"Undangan apa bi" tanya Ailda.
Pelayan itu langsung menyodorkan undangan itu pada Ailda.
"Reuni kampus" gumam Ailda.
Pelayan itu langsung pergi meninggalkan Ailda sendirian yang sedang mematung menatap undangan itu.
"Bagaimana ini apa aku harus datang" gumam Ailda.
"Ada apa Nona Ailda" tanya tuan David Delmar yang sudah berada di belakang Ailda berdiri.
Ailda langsung berbalik menatap tuan David yang sudah berada di belakangnya.
"Apa apa Nona" tanya tuan David lagi.
"Ini tuan ada undangan" ucap Ailda sambil menyodorkan undangan itu pada tuan David.
"Datanglah Ailda gantikan Alice, aku mohon jangan ada orang yang tau kalau kau bukan Alice" ucap tuan David.
"Baiklah tuan waktunya nanti malam, aku akan datang" ucap Ailda.
"Kamu akan di antar oleh Jack, biar aku yang akan memberitaunya" ucap tuan David sambil pergi dari hadapan Ailda.
"Bagaimana ini apa aku kan tak mengenal teman Nona Alice, bagaimana jika aku salah sebut" gumam Ailda.
"Tenang Nona aku akan memberitaumu siapa saja nama teman Nona Alice" ucap Jack yang sudah berdiri di hadapan Ailda.
Ailda menatapnya dengan wajah datar, Ailda sangat kesal pada sikap Jack yang seperti orang Toxic itu.
Ailda langsung berbalik dan pergi dari hadapan Jack, dari pada harus berdebat dengan Jack Ailda lebih memilih untuk pergi.
"Tunggu Nona Ailda, maafkan aku" ucap Jack yang menyadari kesalahannya belakangan ini.
Namun Ailda tak menggubrisnya dia hanya tak ingin berbicara dengan Jack yang sangat membuatnya kesal itu.
Drttt Drttt..
Ponsel Ailda berbunyi ada pesan masuk dari Samoel.
[Alice apa kau akan pergi ke Reuni kampus] tanya Samoel dalam pesannya.
Alida langsung membalasnya dengan singkat.
[Iya] balas Ailda.
Ailda menaruh ponselnya di atas nakas, dia merasa sangat bosan karena harus terus terusan berdiam diri di rumah tak ada kegiatan sama sekali sedangkan Nenek Mathilda neneknya harus terus menemani Eliv agar segera sembuh dari penyakit mentalnya.
Ailda duduk di bibir ranjang dia memikirkan betapa indahnya hidup di kampung, memetik anggur milik Bibi Mona dan mendapat uang.
Waktu terus berlalu hingga sudah menunjukan pukul enam sore.
Matahari pun sudah mulai tenggelam dan menampakan sinar senja yang cukup indah.
Tokkk
Tokkk..
Kamar Ailda di ketuk oleh pelayan, mereka sudah di perintah oleh tuan David untuk merias Ailda agar cantik dan anggun.
"Nona kami di suruh oleh tuan David untuk merias anda" sahut pelayan.
"Baiklah masuk saja" ucap Ailda.
Ailda mandi dan di pakaikan gaun warna putih yang coraknya sangat bagus, gaun itu hanya selutut dan tanpa lengan.
"Aku pakai baju ini apa gak terlalu seksi" tanya Ailda polos pada Pelayan.
"Nona bukannya anda suka dengan gaun ini" ucap pelayan.
Ailda lupa kalau dirinya sedang berpura pura menjadi Alice yang kaya raya dan cantik, bukan Ailda yang hanya sebagai pemetik Anggur.
"Baiklah aku akan memakainya" ucap Ailda pasrah padahal waktu di kampung Ailda belum pernah memakai gaun seseksi ini.
Ailda sudah selesai di rias dan tinggal turun dari kamarnya menuju ke halaman rumah untuk segera pergi ke Reuni kampus itu.
"Honey, kamu sangat cantik sekali" ucap Eliv saat melihat Ailda sedang berjalan hendak ke luar rumah.
"Mommy, Alice mau pergi ke Reuni kampus" jawab Ailda.
"Baiklah jaga diri baik baik ya, jangan pulang larut malam ya" ucap Eliv.
-
Ailda dan Jack sudah sampai di acara kampus itu, Ailda kagum melihat banyak orang yang memakai pakaian dan barang yang sangat mewah dan elegan.
Ailda tak henti hentinya menatap dekorasi ruangan itu seperti pesta pernikahan yang elegan, namun Ailda tak merasa kalau ada teman temannya Alice yang mendekatinya.
"Hay Alice, How are you"tanya temannya Alice.
"Hay, i fine" ucap Ailda gugup dia tak tau nama wanita itu.
"Alice aku sangat merindukanmu, sudah hampir satu bulan kita gak ketemukan" ucap Wanita yang satunya lagi.
"Hehe Ya aku sibuk" ucap Ailda.
Sedangkan Jack hanya menunggu di mobil dan tak memberitau Ailda siapa nama teman temannya Alice.
"Alice apa kau mau minum, ayo kita kesana" ucap wanita itu sambil memegang tangan Ailda.
"Minumlah Alice kenapa kau sangat berbeda Alice apa kau sakit? Atau kau lupa kalau aku adalah temanmu" ucap teman Alice.
"Tidak aku tak suka minum minuman seperti itu" ucap Ailda jujur.
"What? Dimana Alice yang aku kenal dulu" ucap teman Alice yang satunya lagi merasa terkejut dengan ucapan Ailda.
"Aku sedang tak ingin minum itu untuk saat ini" ucap Ailda gugup.
"Baiklah aku juga tak akan minum, hidup sehat memang lebih baik" ucap teman Alice.
Padahal dalam hati teman Alice dia sangat ingin mengerjai Alice, karena dulu Alice lah yang menjebaknya untuk meminum minuman itu sehingga membuatnya kecanduan.
"Aku akan menjebakmu seperti kau menjebakku Alice" batin Angel temannya Alice.
Angel menggantikan minuman Ailda dengan minuman keras berjenis anggur merah,
Angel memberikannya pada Ailda untuk di minumnya.
"Alice minum ini jus anggur" ucap Angel.
Karena Ailda tak mengetahui bau dan bentuk minuman keras jika sudah di dalam gelas, Ailda meminumnya sampai habis karena dia juga merasa haus.
"Jus anggurnya enak" ucap Ailda.
Tak lama kemudian Ailda merasa pusing tetapi membuatnya ingin menari dan menyanyi, karena pengaruh minuman keras Ailda menjadi sedikit pemberani.
"Ayo kita menari" ucap Ailda yang sudah terpengaruh minuman.
Ailda berdiri di tengah tengah dan menari layaknya orang tak waras, namun karena teman temannya mengerti apa yang Ailda lakukan, mereka mulai memutar lagu dan menari bersama Ailda.
"Minuman apa yang kau berikan pada Alice, Angel" tanya Bety teman Alice juga.
"Hanya anggur merah kau tenang saja Bety, Alice tak akan apa apa" ucap Angel yang langsung ikut menari.
-
Di dalam mobil Jack sedang mendengarkan musik menggunakan earphone pada telinganya.
Jack langsung tersadar kalau Ailda belum tau nama nama temannya.
"Ya ampun aku lupa untuk menjelaskan teman teman Nona Alice pada Ailda" gumam Jack sambil melepas earphonenya sambil beranjak masuk kedalam.
Namun saat Jack sudah berada di dalam, dia terkejut melihat Ailda yang sedang menari dengan naik keatas meja.
"Ya ampun makan apa dia sampai berprilaku begitu" gumam Jack.
Jack berusaha menyeluduk kerumunan yang sedang menari dan bersenang senang.
Saat Jack sudah berada dekat Ailda, Jack menyuruh Ailda untuk turun dan pergi dari tempat itu.
"Ikut aku Nona" ucap Jack sambil menyeret tangan Ailda.
Ailda yang sedang mabuk itu tak tau apa yang dia lakukan sekarang karena pengaruh minuman Ailda jadi semakin berani.
Jack membawa Ailda masuk kedalam mobil dan mendudukan Ailda yang sedari tadi meracau tak jelas dan tangannya tak mau diam.
"Nona dengarkan aku, tunggu disini jangan kemana mana aku akan cari minum untukmu" ucap Jack sambil memegang tangan Ailda.
Namun saat Jack melepaskan tangan Ailda dan hendak pergi untuk mencari minum, tangan Ailda langsung menarik tangan Jack dan membuat Jack mendekat pada Ailda yang sedang duduk di dalam mobil.
Ailda menyuruh Jack masuk kedalam mobil lalu menutup pintu mobil itu sehingga membuat Jack gerah karena melihat Ailda yang sangat seksi dengan memakai dress selutut.
Ailda duduk berhadapan dengan Jack, Ailda mengalungkan tanganya di leher Jack yang merasa gerah karena sangat nafsu apa lagi dengan sikap Ailda yang sangat membuatnya gugup.
"Jangan sentuh aku Nona" ucap Jack ketus berusaha menutupi rasa gugupnya.
"Tuan Jack apa kau takut pada wanita" ucap Ailda tak jelas.
"Apa maksudmu" tanya Jack.
"Aku sangat menyukaimu tuan" ucap Ailda sambil membelai wajah Jack dengan tangannya dan tangan sebelahnya lagi dia biarkan masih berada di leher Jack.
Meski pun Jack selalu berfikir mesum pada Ailda tetapi Jack juga merasa takut jika melihat Ailda menjadi sangat agresif begitu.
Ailda berusaha mencium leher Jack dan Ailda mencoba menggigit leher Jack sehingga membuat Jack mengeluarkan suara desahannya.
Namun dengan cepat Jack tersadar, otak warasnya berkata jangan namun sebagai seorang lelaki Jack sangat menginginkan hal itu.
Jack langsung melepaskan ciuman Ailda pada lehernya, Jack langsung keluar dari mobil untuk mencari minum untuk Ailda.
Leher Jack terasa sakit karena Ailda menggigitnya, namun kejadian itu terasa berputar putar di benak Jack.
"Nyonya saya beli air putih satu" ucap Jack.
Saat Jack sudah membayar air itu Jack kembali lagi ke mobil dan Ailda sedang memainkan jendela sehingga membuat jendelanya naik turun.
"Minumlah Nona, kau harus sadar sekarang" ucap Jack yang langsung menyodorkan air botol pada mulut Ailda.
Jack masuk kedalam mobil dan melajukan mobil dengan kecepatan sedang dia ingin membawa Ailda pulang karena kalau berlama lama dengannya Jack bisa pulang dengan lemas.
Ailda terus saja meracau tak jelas bahkan sesekali dia tersenyum melihat Jack yang sedang menyetir.
"Hey Tuan Jack apa kau tak tertarik padaku" tanya Ailda yang membuat Jack menelan ludahnya.
Pertanyaan Ailda seakan menggoda Jack yang memang sudah lama suka pada Ailda dan menginginkan lebih dari sekedar ini.
"Tidak Nona aku sangat tertarik padamu tapi bukan sekarang waktunya, nanti aku akan membuatmu jatuh cinta padaku Nona" gumam Jack.
Karena hari sudah malam jadi jalanan sangat macet bahkan mobil pun tak bisa bergerak sangking padatnya.
"Ck kenapa harus macet sekarang" gumam Jack kesal.
Jack melihat Ailda yang berada di kursi belakang, Jack melihat kalau Ailda sudah tertidur dengan pulas sehingga terdengar dengkuran halus.
Jack menutupi tubuh Ailda dengan jasnya yang sengaja dia lepas untuk menutupi tubuh Ailda supaya dia tak merasa gerah saat melihat postur tubuh Ailda yang sangat menggoda.
"Dasar wanita, berlaga so polos tetapi jika sudah mabuk dia akan berubah menjadi ganas" gumam Jack sambil tersenyum membayangkan perlakuan Ailda padanya tadi.
*bersambung...
hati hati nanti baper Jack*...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments