bab 5: Ailda mabuk

Setelah seminggu pertemuan Ailda dengan Samoel, Samoel sering sekali memgirimkan pesan pada Ailda yang di kenalnya sebagai Alice.

Namun Ailda tak terlalu banyak membalas pesan dari Samoel hanya satu dua kata yang Ailda balas, bukannya apa apa Ailda takut jika dirinya merasa jatuh cinta pada Samoel dia akan kecewa karena nantinya dia akan di hempas jauh kalau Nona Alice sudah di temukan.

" Nona ada undangan dari teman kuliah Anda" ucap Pelayan pada Ailda yang sedang duduk di dekat taman rumah tuan David.

"Undangan apa bi" tanya Ailda.

Pelayan itu langsung menyodorkan undangan itu pada Ailda.

"Reuni kampus" gumam Ailda.

Pelayan itu langsung pergi meninggalkan Ailda sendirian yang sedang mematung menatap undangan itu.

"Bagaimana ini apa aku harus datang" gumam Ailda.

"Ada apa Nona Ailda" tanya tuan David Delmar yang sudah berada di belakang Ailda berdiri.

Ailda langsung berbalik menatap tuan David yang sudah berada di belakangnya.

"Apa apa Nona" tanya tuan David lagi.

"Ini tuan ada undangan" ucap Ailda sambil menyodorkan undangan itu pada tuan David.

"Datanglah Ailda gantikan Alice, aku mohon jangan ada orang yang tau kalau kau bukan Alice" ucap tuan David.

"Baiklah tuan waktunya nanti malam, aku akan datang" ucap Ailda.

"Kamu akan di antar oleh Jack, biar aku yang akan memberitaunya" ucap tuan David sambil pergi dari hadapan Ailda.

"Bagaimana ini apa aku kan tak mengenal teman Nona Alice, bagaimana jika aku salah sebut" gumam Ailda.

"Tenang Nona aku akan memberitaumu siapa saja nama teman Nona Alice" ucap Jack yang sudah berdiri di hadapan Ailda.

Ailda menatapnya dengan wajah datar, Ailda sangat kesal pada sikap Jack yang seperti orang Toxic itu.

Ailda langsung berbalik dan pergi dari hadapan Jack, dari pada harus berdebat dengan Jack Ailda lebih memilih untuk pergi.

"Tunggu Nona Ailda, maafkan aku" ucap Jack yang menyadari kesalahannya belakangan ini.

Namun Ailda tak menggubrisnya dia hanya tak ingin berbicara dengan Jack yang sangat membuatnya kesal itu.

Drttt Drttt..

Ponsel Ailda berbunyi ada pesan masuk dari Samoel.

[Alice apa kau akan pergi ke Reuni kampus] tanya Samoel dalam pesannya.

Alida langsung membalasnya dengan singkat.

[Iya] balas Ailda.

Ailda menaruh ponselnya di atas nakas, dia merasa sangat bosan karena harus terus terusan berdiam diri di rumah tak ada kegiatan sama sekali sedangkan Nenek Mathilda neneknya harus terus menemani Eliv agar segera sembuh dari penyakit mentalnya.

Ailda duduk di bibir ranjang dia memikirkan betapa indahnya hidup di kampung, memetik anggur milik Bibi Mona dan mendapat uang.

Waktu terus berlalu hingga sudah menunjukan pukul enam sore.

Matahari pun sudah mulai tenggelam dan menampakan sinar senja yang cukup indah.

Tokkk

Tokkk..

Kamar Ailda di ketuk oleh pelayan, mereka sudah di perintah oleh tuan David untuk merias Ailda agar cantik dan anggun.

"Nona kami di suruh oleh tuan David untuk merias anda" sahut pelayan.

"Baiklah masuk saja" ucap Ailda.

Ailda mandi dan di pakaikan gaun warna putih yang coraknya sangat bagus, gaun itu hanya selutut dan tanpa lengan.

"Aku pakai baju ini apa gak terlalu seksi" tanya Ailda polos pada Pelayan.

"Nona bukannya anda suka dengan gaun ini" ucap pelayan.

Ailda lupa kalau dirinya sedang berpura pura menjadi Alice yang kaya raya dan cantik, bukan Ailda yang hanya sebagai pemetik Anggur.

"Baiklah aku akan memakainya" ucap Ailda pasrah padahal waktu di kampung Ailda belum pernah memakai gaun seseksi ini.

Ailda sudah selesai di rias dan tinggal turun dari kamarnya menuju ke halaman rumah untuk segera pergi ke Reuni kampus itu.

"Honey, kamu sangat cantik sekali" ucap Eliv saat melihat Ailda sedang berjalan hendak ke luar rumah.

"Mommy, Alice mau pergi ke Reuni kampus" jawab Ailda.

"Baiklah jaga diri baik baik ya, jangan pulang larut malam ya" ucap Eliv.

-

Ailda dan Jack sudah sampai di acara kampus itu, Ailda kagum melihat banyak orang yang memakai pakaian dan barang yang sangat mewah dan elegan.

Ailda tak henti hentinya menatap dekorasi ruangan itu seperti pesta pernikahan yang elegan, namun Ailda tak merasa kalau ada teman temannya Alice yang mendekatinya.

"Hay Alice, How are you"tanya temannya Alice.

"Hay, i fine" ucap Ailda gugup dia tak tau nama wanita itu.

"Alice aku sangat merindukanmu, sudah hampir satu bulan kita gak ketemukan" ucap Wanita yang satunya lagi.

"Hehe Ya aku sibuk" ucap Ailda.

Sedangkan Jack hanya menunggu di mobil dan tak memberitau Ailda siapa nama teman temannya Alice.

"Alice apa kau mau minum, ayo kita kesana" ucap wanita itu sambil memegang tangan Ailda.

"Minumlah Alice kenapa kau sangat berbeda Alice apa kau sakit? Atau kau lupa kalau aku adalah temanmu" ucap teman Alice.

"Tidak aku tak suka minum minuman seperti itu" ucap Ailda jujur.

"What? Dimana Alice yang aku kenal dulu" ucap teman Alice yang satunya lagi merasa terkejut dengan ucapan Ailda.

"Aku sedang tak ingin minum itu untuk saat ini" ucap Ailda gugup.

"Baiklah aku juga tak akan minum, hidup sehat memang lebih baik" ucap teman Alice.

Padahal dalam hati teman Alice dia sangat ingin mengerjai Alice, karena dulu Alice lah yang menjebaknya untuk meminum minuman itu sehingga membuatnya kecanduan.

"Aku akan menjebakmu seperti kau menjebakku Alice" batin Angel temannya Alice.

Angel menggantikan minuman Ailda dengan minuman keras berjenis anggur merah,

Angel memberikannya pada Ailda untuk di minumnya.

"Alice minum ini jus anggur" ucap Angel.

Karena Ailda tak mengetahui bau dan bentuk minuman keras jika sudah di dalam gelas, Ailda meminumnya sampai habis karena dia juga merasa haus.

"Jus anggurnya enak" ucap Ailda.

Tak lama kemudian Ailda merasa pusing tetapi membuatnya ingin menari dan menyanyi, karena pengaruh minuman keras Ailda menjadi sedikit pemberani.

"Ayo kita menari" ucap Ailda yang sudah terpengaruh minuman.

Ailda berdiri di tengah tengah dan menari layaknya orang tak waras, namun karena teman temannya mengerti apa yang Ailda lakukan, mereka mulai memutar lagu dan menari bersama Ailda.

"Minuman apa yang kau berikan pada Alice, Angel" tanya Bety teman Alice juga.

"Hanya anggur merah kau tenang saja Bety, Alice tak akan apa apa" ucap Angel yang langsung ikut menari.

-

Di dalam mobil Jack sedang mendengarkan musik menggunakan earphone pada telinganya.

Jack langsung tersadar kalau Ailda belum tau nama nama temannya.

"Ya ampun aku lupa untuk menjelaskan teman teman Nona Alice pada Ailda" gumam Jack sambil melepas earphonenya sambil beranjak masuk kedalam.

Namun saat Jack sudah berada di dalam, dia terkejut melihat Ailda yang sedang menari dengan naik keatas meja.

"Ya ampun makan apa dia sampai berprilaku begitu" gumam Jack.

Jack berusaha menyeluduk kerumunan yang sedang menari dan bersenang senang.

Saat Jack sudah berada dekat Ailda, Jack menyuruh Ailda untuk turun dan pergi dari tempat itu.

"Ikut aku Nona" ucap Jack sambil menyeret tangan Ailda.

Ailda yang sedang mabuk itu tak tau apa yang dia lakukan sekarang karena pengaruh minuman Ailda jadi semakin berani.

Jack membawa Ailda masuk kedalam mobil dan mendudukan Ailda yang sedari tadi meracau tak jelas dan tangannya tak mau diam.

"Nona dengarkan aku, tunggu disini jangan kemana mana aku akan cari minum untukmu" ucap Jack sambil memegang tangan Ailda.

Namun saat Jack melepaskan tangan Ailda dan hendak pergi untuk mencari minum, tangan Ailda langsung menarik tangan Jack dan membuat Jack mendekat pada Ailda yang sedang duduk di dalam mobil.

Ailda menyuruh Jack masuk kedalam mobil lalu menutup pintu mobil itu sehingga membuat Jack gerah karena melihat Ailda yang sangat seksi dengan memakai dress selutut.

Ailda duduk berhadapan dengan Jack, Ailda mengalungkan tanganya di leher Jack yang merasa gerah karena sangat nafsu apa lagi dengan sikap Ailda yang sangat membuatnya gugup.

"Jangan sentuh aku Nona" ucap Jack ketus berusaha menutupi rasa gugupnya.

"Tuan Jack apa kau takut pada wanita" ucap Ailda tak jelas.

"Apa maksudmu" tanya Jack.

"Aku sangat menyukaimu tuan" ucap Ailda sambil membelai wajah Jack dengan tangannya dan tangan sebelahnya lagi dia biarkan masih berada di leher Jack.

Meski pun Jack selalu berfikir mesum pada Ailda tetapi Jack juga merasa takut jika melihat Ailda menjadi sangat agresif begitu.

Ailda berusaha mencium leher Jack dan Ailda mencoba menggigit leher Jack sehingga membuat Jack mengeluarkan suara desahannya.

Namun dengan cepat Jack tersadar, otak warasnya berkata jangan namun sebagai seorang lelaki Jack sangat menginginkan hal itu.

Jack langsung melepaskan ciuman Ailda pada lehernya, Jack langsung keluar dari mobil untuk mencari minum untuk Ailda.

Leher Jack terasa sakit karena Ailda menggigitnya, namun kejadian itu terasa berputar putar di benak Jack.

"Nyonya saya beli air putih satu" ucap Jack.

Saat Jack sudah membayar air itu Jack kembali lagi ke mobil dan Ailda sedang memainkan jendela sehingga membuat jendelanya naik turun.

"Minumlah Nona, kau harus sadar sekarang" ucap Jack yang langsung menyodorkan air botol pada mulut Ailda.

Jack masuk kedalam mobil dan melajukan mobil dengan kecepatan sedang dia ingin membawa Ailda pulang karena kalau berlama lama dengannya Jack bisa pulang dengan lemas.

Ailda terus saja meracau tak jelas bahkan sesekali dia tersenyum melihat Jack yang sedang menyetir.

"Hey Tuan Jack apa kau tak tertarik padaku" tanya Ailda yang membuat Jack menelan ludahnya.

Pertanyaan Ailda seakan menggoda Jack yang memang sudah lama suka pada Ailda dan menginginkan lebih dari sekedar ini.

"Tidak Nona aku sangat tertarik padamu tapi bukan sekarang waktunya, nanti aku akan membuatmu jatuh cinta padaku Nona" gumam Jack.

Karena hari sudah malam jadi jalanan sangat macet bahkan mobil pun tak bisa bergerak sangking padatnya.

"Ck kenapa harus macet sekarang" gumam Jack kesal.

Jack melihat Ailda yang berada di kursi belakang, Jack melihat kalau Ailda sudah tertidur dengan pulas sehingga terdengar dengkuran halus.

Jack menutupi tubuh Ailda dengan jasnya yang sengaja dia lepas untuk menutupi tubuh Ailda supaya dia tak merasa gerah saat melihat postur tubuh Ailda yang sangat menggoda.

"Dasar wanita, berlaga so polos tetapi jika sudah mabuk dia akan berubah menjadi ganas" gumam Jack sambil tersenyum membayangkan perlakuan Ailda padanya tadi.

*bersambung...

hati hati nanti baper Jack*...

Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5: Ailda mabuk
6 bab 6: rekaman Ailda
7 bab 7: Aku yang melakukannya.
8 bab 8: Ailda bar bar
9 bab 9: Jack akan di jodohkan
10 bab 10: keberadaan Nona Alice
11 bab 11: Ailda Jadi Alice
12 bab 12: Ailda menerima perjodohan
13 bab 13: pengantin
14 bab 14: di tinggal di malam pertama
15 bab 15: perubahan Samoel
16 bab 16: Ailda ke rumah Sam
17 bab 17: kebenaran keluarga Vincen
18 Bab 18: Sam mulai suka pada Ailda
19 bab 19: perdebatan Sam dan Priska
20 bab 20: Priska merasa iri
21 bab 21: obat perangsang
22 bab 22 : Ailda kesal
23 bab 23: Ailda meminta bantuan Jack
24 bab 24: Jack cemburu
25 bab 25: kedatangan Jack ke rumah Sam
26 bab 26: lingrie hitam
27 bab 27: permintaan maaf Jack
28 bab 28: Hamil?
29 bab 29: kebenaran dari Sam
30 bab 30: rencana kedua
31 bab 31: amarah Priska
32 bab 32: "ceraikan aku"
33 bab 33: rindu
34 bab 34: pertemuan
35 bab 35: ancaman Sam
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42 : Ailda dan Priska di sekap
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 promosi Novel " Dendam lama sang Mafia"
Episodes

Updated 81 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5: Ailda mabuk
6
bab 6: rekaman Ailda
7
bab 7: Aku yang melakukannya.
8
bab 8: Ailda bar bar
9
bab 9: Jack akan di jodohkan
10
bab 10: keberadaan Nona Alice
11
bab 11: Ailda Jadi Alice
12
bab 12: Ailda menerima perjodohan
13
bab 13: pengantin
14
bab 14: di tinggal di malam pertama
15
bab 15: perubahan Samoel
16
bab 16: Ailda ke rumah Sam
17
bab 17: kebenaran keluarga Vincen
18
Bab 18: Sam mulai suka pada Ailda
19
bab 19: perdebatan Sam dan Priska
20
bab 20: Priska merasa iri
21
bab 21: obat perangsang
22
bab 22 : Ailda kesal
23
bab 23: Ailda meminta bantuan Jack
24
bab 24: Jack cemburu
25
bab 25: kedatangan Jack ke rumah Sam
26
bab 26: lingrie hitam
27
bab 27: permintaan maaf Jack
28
bab 28: Hamil?
29
bab 29: kebenaran dari Sam
30
bab 30: rencana kedua
31
bab 31: amarah Priska
32
bab 32: "ceraikan aku"
33
bab 33: rindu
34
bab 34: pertemuan
35
bab 35: ancaman Sam
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42 : Ailda dan Priska di sekap
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
promosi Novel " Dendam lama sang Mafia"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!