Ailda berjalan keluar dari kamar Jack dengan wajah kecut karena marah.
Semua pelayan merasa heran kenapa bisa Nona Alice keluar dari kamar Jack.
Semua pelayan saling tatap karena merasa keheranan, sedangkan Ailda hanya diam saja tak memperdulikan pelayan yang menatapnya aneh.
Lalu Jack juga ikut keluar dari kamarnya, dan itu membuat pelayan yang berada disana merasa terkejut serta keheranan.
Bagaimana mungkin Nona Alice yang sombong dan angkuh bisa mau sama Jack yang hanya anak buahnya tuan David, pikir para pelayan.
Jack menyusul Ailda yang sedang marah padanya, dan hal itu membuat para pelayan menerka nerka kalau Nona Alice dan jack memang ada apa apa.
"Tunggu aku Nona, maafkan aku" sahut Jack sambil tersenyum.
"Diamlah aku benci kau tuan Jack" sahut Ailda sambil berlari menjauh dari Jack yang terus mengikutinya.
Ailda masuk kekamar Nona Alice dia membanting pintu kesal karena ulah Jack,
Ailda duduk di tepi ranjang yang besar itu.
Brakkk..
Pintu kamar Nona Alice di buka paksa oleh Jack yang merasa tak enak hati pada Ailda karena kelakuannya tadi.
"Mau apa kau kesini tuan Jack" tanya Ailda sambil berteriak.
"Maafkan aku Nona aku gak sengaja tadi aku hanya becanda, jangan di masukan kedalam hati ya" ucap Jack.
"Apa kau tak malu tuan datang ke kamar anak gadis" sahut Ailda ketus.
"Apa? Aku tak percaya kalau kau masih gadis" ejek Jack menggoda Ailda yang polos itu.
"Pergi dari sini tuan aku gak mau satu kamar dengan orang yang pikirannya jorok seperti kau" bentak Ailda.
Jack malah semakin mendekat kearah Ailda yang sedang marah padanya.
"Berhenti atau aku akan berteriak tuan Jack" ancam Ailda sambil ketakutan.
"Teriaklah Nona Ailda tak akan ada yang mendengarmu" ucap Jack masih berjalan mendekat kearah Ailda.
Tokkk...
Tokkk...
Seorang pelayan mengetuk pintu kamar itu membuat Ailda lega karena ada orang lain jadi Jack tak bisa macam macam padanya.
"Maaf Nona Alice, Nyonya besar memanggil anda" sahut pelayan.
"Nyonya besar" gumam Ailda.
"Mommy Nona Alice" bisik Jack yang paham kalau Ailda tak tau siapa Nyonya besar.
"Ayo antarkan saya ke sana" ucap Ailda sambil berjalan melalui Jack yang masih berdiri di sebelahnya.
"Aku akan menunggumu sampai kau siap Nona" bisik Jack tepat saat Ailda berjalan di hadapannya.
Ailda tak menggubris ucapan Jack barusan.
-
"Nona, Nyonya besar ada di dalam" sahut pelayan itu.
"Terima kasih" ucap Ailda sambil membuka pintu itu dan masuk kedalam.
Ailda masuk ternyata di dalamnya hanya ada Nyonya Eliv saja dan satu pelayan yang berdiri di sampingnya.
"Alice akhirnya kau datang juga" sahut Eliv yang melihat kedatangan Ailda kesana.
"Duduklah disini sayang, kau boleh pergi sekarang" sahut Eliv pada pelayannya itu.
Ailda duduk di tepi Ranjang dekat dengan Eliv yang sedang duduk.
Ailda merasa canggung karena dia belum pernah berhadapan dengan Nyonya besar di rumah ini.
Walau pun Ailda di sangka Alice Nona muda di rumah mewah itu tapi tetap saja Ailda ya Ailda, Nona Alice ya Nona Alice.
"Baby are you oke?"tanya Eliv melihat putrinya yang selalu menunduk.
Ailda hanya menganggukan kepalanya tanda dia baik baik saja.
"Alice Mommy tau kalau kamu pasti gak setuju dengan perjodohan ini tapi demi Daddy, kamu harus mau ya sayang" ucap Eliv.
"Iya Mommy" jawab Ailda gugup.
"Baiklah Mommy punya sesuatu buat kamu lihatlah baju gaun bagus untuk besok kamu pakai, bagus gak?" tanya Eliv sambil memperlihatkan gaun mewah berwarna maroon.
"Bagus Mom, Aku suka" ucap Ailda antusias.
" bawalah dan simpan besok kamu pakai karena keluarga tuan Vincen akan datang besok" sahut Eliv.
Ailda hanya mengangguk paham dan pamit untuk pergi ke kamarnya.
-
Keesokan harinya.
Ailda sudah mandi dan di pakaikan riasan oleh beberapa pelayan, Ailda hanya menerima semuanya dengan ikhlas! Apa lagi sekarang dia akan di jodohkan dengan seseorang.
"Nona Alice segeralah pulang" batin Ailda.
Para pelayan sudah merias Ailda dengan riasan Natural sehingga membuat Ailda sangat mirip persis dengan Nona Alice dengan balutan gaun mewah berwarna maroon membuat Ailda benar benar seperti Nona Alice.
"Nona semua orang sudah menunggu anda di ruang tamu" sahut pelayan yang sedari tadi berada di kamar Ailda.
"Apa keluarga lelakinya sudah datang" tanya Ailda sambil berusaha bangun dari tempatnya duduk sekarang.
"Sudah Nona keluarga tuan Vincen sudah datang dari tadi, mereka menunggu anda Nona" jawab Pelayan.
"Baiklah antar aku kesana" ucap Ailda.
Ailda berjalan ke ruang tamu dengan memakai hill tinggi yang bahkan dia belum pernah memakainya dulu.
Kaki Ailda tak bisa berdiri kokoh karena Hill itu sangat tinggi bagi Ailda yang tak pernah memakainya.
"Tuan itu putri kami Alice" sahut tuan David memperkenalkan Ailda sebagai Alice putrinya.
Ailda mendekat kearah dimana tuan David dan Nyonya Eliv duduk, Ailda melewati Jack yang sedang berdiri Ailda menatap wajah Jack sekilas terlihat Jack sangat terpesona pada Ailda.
"Duduk si sini Sayang" sahut Eliv pada Ailda.
Keluarga Vincen pun sangat tertarik pada Ailda yang sangat cantik itu, bahkan Ailda lebih cantik dari pada Nona Alice setelah di rias.
"Putri anda sangat cantik tuan, pasti Samoel putra kami sangat beruntung bisa berjodoh dengan Alice" sahut tuan Vincen.
"Baiklah, Alice ajak Sam untuk berkenalan" titah tuan David.
"Baik Daddy" jawab Ailda.
Ailda bangkit dan mengajak Samoel untuk berkenalan sambil melihat lihat rumah mewah tuan David.
"Alice apa yang kamu suka" tanya Samoel membuka percakapan.
"Euhh aku suka" ucap Ailda gugup karena untuk pertama kalinya dia berbincang dengan seorang lelaki.
"Kau kenapa Alice, jangan gugup begitu anggap saja aku temanmu" sahut Samoel yang paham keadaan Ailda.
"Maaf Tuan aku belum pernah dekat dengan laki laki" sahut Ailda.
"Alice panggil aku Sam jangan tuan, aku kan calon suami kamu" ucap Samoel.
"Hah suami" Ailda terkejut dan jantungnya terasa berdetak sangat kencang.
"Hahahhha" samoel tertawa melihat Ailda yang polos itu.
"Apa kau tau Alice aku sering mendengar tentangmu dari orang lain tapi saat langsung bertemu denganmu ternyata kau tak seperti yang orang lain bicarakam" ucap Samoel.
"Benarkah, apa kata orang lain tentangku" tanya Ailda.
"Orang lain bilang kalau kau cantik Alice tetapi orang lain salah" ucap Samoel terpotong.
"Apa aku tak cantik Sam" ketus Ailda.
"Kau sangat cantik Alice sangat sangat cantik" ucap Samoel yang membuat hati Ailda berbunga bunga.
"Kamu bisa aja Sam" sahut Ailda pipinya merah merona karena di puji oleh Samoel.
"Alice dimana kamarmu" tanya Samoel.
"Itu kamarku Sam" ucap Ailda sambil menunjuk ke arah kamarnya yang berada tak jauh dari tempat mereka berdiri.
"Apa boleh aku melihat kamarmu Alice" tanya Samoel.
"Maaf Sam aku tak bisa membawamu masuk kedalam kamar, aku malu di lihat orang lain nanti saja ya kalau sudah menikah" sahut Ailda menolak.
"Oh" ucap Samoel singkat.
"Kau marah Sam" tanya Ailda.
"Tidak aku tak marah" sahut Samoel sambil tersenyum.
"Maaf" lirih Ailda takut jika Samoel marah.
"Tenang aja Alice aku gak marah" ucap Samoel sambil memegang pipi kanan Ailda dan hal itu membuat pipi Ailda merona.
"Ehemkk" Jack berdehem saat melihat keromantisan Ailda dan Samoel.
Samoel yang mendengar langsung melepaskan tangannya dari pipi Ailda dan melirik kearah suara itu.
Jack sudah berdiri tak jauh dari mereka.
"Tuan Sam di tunggu oleh semua di meja makan" sahut Jack.
"Baiklah kita makan sekarang, maaf Tuan Jack merepotkan anda karena harus datang kemari untuk memberitau kami" sahut Samoel sambil pergi meninggalkan Jack dan Ailda.
Saat Ailda hendak berjalan untuk menyusul Samoel, Jack mencekal tangan Ailda dan berbisik di telinga Ailda.
"Jangan berani macam macam dengannya atau kau akan merasakan akibatnya Nona" bisik Jack yang cemburu melihat kedekatan Ailda dengan Samoel.
"Kalau itu terserah saya tuan, anda tak berhak melarang saya lagian anda juga bukan siapa siapa saya kan" ucap Ailda sambil mencoba melepas cekalan kuat Jack.
Ailda langsung pergi meninggalkan Jack yang masih berdiri mematung di tempatnya berdiri saat ini.
Jack merasa kalau ucapan Ailda ada benarnya juga, Jack bukan siapa siapanya Ailda bahkan Jack tak punya hak apa apa untuk melarang Ailda.
"Stop Jack jangan pedulikan cewek sombong itu" gumam Jack.
Jack ikut bergabung dengan Keluarga tuan David yang sudah berada di meja makan.
"Jack makanlah ikut gabung dengan kami" sahut tuan David.
"Iya tuan" ucap Jack yang langsung duduk tepat sebelah Ailda duduk.
Acara makan berjalan dengan lancar.
bersambung...
***jangan lupa like comen dan votenya ya..
salam manis Nurleni***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments