bab 4

Ailda berjalan keluar dari kamar Jack dengan wajah kecut karena marah.

Semua pelayan merasa heran kenapa bisa Nona Alice keluar dari kamar Jack.

Semua pelayan saling tatap karena merasa keheranan, sedangkan Ailda hanya diam saja tak memperdulikan pelayan yang menatapnya aneh.

Lalu Jack juga ikut keluar dari kamarnya, dan itu membuat pelayan yang berada disana merasa terkejut serta keheranan.

Bagaimana mungkin Nona Alice yang sombong dan angkuh bisa mau sama Jack yang hanya anak buahnya tuan David, pikir para pelayan.

Jack menyusul Ailda yang sedang marah padanya, dan hal itu membuat para pelayan menerka nerka kalau Nona Alice dan jack memang ada apa apa.

"Tunggu aku Nona, maafkan aku" sahut Jack sambil tersenyum.

"Diamlah aku benci kau tuan Jack" sahut Ailda sambil berlari menjauh dari Jack yang terus mengikutinya.

Ailda masuk kekamar Nona Alice dia membanting pintu kesal karena ulah Jack,

Ailda duduk di tepi ranjang yang besar itu.

Brakkk..

Pintu kamar Nona Alice di buka paksa oleh Jack yang merasa tak enak hati pada Ailda karena kelakuannya tadi.

"Mau apa kau kesini tuan Jack" tanya Ailda sambil berteriak.

"Maafkan aku Nona aku gak sengaja tadi aku hanya becanda, jangan di masukan kedalam hati ya" ucap Jack.

"Apa kau tak malu tuan datang ke kamar anak gadis" sahut Ailda ketus.

"Apa? Aku tak percaya kalau kau masih gadis" ejek Jack menggoda Ailda yang polos itu.

"Pergi dari sini tuan aku gak mau satu kamar dengan orang yang pikirannya jorok seperti kau" bentak Ailda.

Jack malah semakin mendekat kearah Ailda yang sedang marah padanya.

"Berhenti atau aku akan berteriak tuan Jack" ancam Ailda sambil ketakutan.

"Teriaklah Nona Ailda tak akan ada yang mendengarmu" ucap Jack masih berjalan mendekat kearah Ailda.

Tokkk...

Tokkk...

Seorang pelayan mengetuk pintu kamar itu membuat Ailda lega karena ada orang lain jadi Jack tak bisa macam macam padanya.

"Maaf Nona Alice, Nyonya besar memanggil anda" sahut pelayan.

"Nyonya besar" gumam Ailda.

"Mommy Nona Alice" bisik Jack yang paham kalau Ailda tak tau siapa Nyonya besar.

"Ayo antarkan saya ke sana" ucap Ailda sambil berjalan melalui Jack yang masih berdiri di sebelahnya.

"Aku akan menunggumu sampai kau siap Nona" bisik Jack tepat saat Ailda berjalan di hadapannya.

Ailda tak menggubris ucapan Jack barusan.

-

"Nona, Nyonya besar ada di dalam" sahut pelayan itu.

"Terima kasih" ucap Ailda sambil membuka pintu itu dan masuk kedalam.

Ailda masuk ternyata di dalamnya hanya ada Nyonya Eliv saja dan satu pelayan yang berdiri di sampingnya.

"Alice akhirnya kau datang juga" sahut Eliv yang melihat kedatangan Ailda kesana.

"Duduklah disini sayang, kau boleh pergi sekarang" sahut Eliv pada pelayannya itu.

Ailda duduk di tepi Ranjang dekat dengan Eliv yang sedang duduk.

Ailda merasa canggung karena dia belum pernah berhadapan dengan Nyonya besar di rumah ini.

Walau pun Ailda di sangka Alice Nona muda di rumah mewah itu tapi tetap saja Ailda ya Ailda, Nona Alice ya Nona Alice.

"Baby are you oke?"tanya Eliv melihat putrinya yang selalu menunduk.

Ailda hanya menganggukan kepalanya tanda dia baik baik saja.

"Alice Mommy tau kalau kamu pasti gak setuju dengan perjodohan ini tapi demi Daddy, kamu harus mau ya sayang" ucap Eliv.

"Iya Mommy" jawab Ailda gugup.

"Baiklah Mommy punya sesuatu buat kamu lihatlah baju gaun bagus untuk besok kamu pakai, bagus gak?" tanya Eliv sambil memperlihatkan gaun mewah berwarna maroon.

"Bagus Mom, Aku suka" ucap Ailda antusias.

" bawalah dan simpan besok kamu pakai karena keluarga tuan Vincen akan datang besok" sahut Eliv.

Ailda hanya mengangguk paham dan pamit untuk pergi ke kamarnya.

-

Keesokan harinya.

Ailda sudah mandi dan di pakaikan riasan oleh beberapa pelayan, Ailda hanya menerima semuanya dengan ikhlas! Apa lagi sekarang dia akan di jodohkan dengan seseorang.

"Nona Alice segeralah pulang" batin Ailda.

Para pelayan sudah merias Ailda dengan riasan Natural sehingga membuat Ailda sangat mirip persis dengan Nona Alice dengan balutan gaun mewah berwarna maroon membuat Ailda benar benar seperti Nona Alice.

"Nona semua orang sudah menunggu anda di ruang tamu" sahut pelayan yang sedari tadi berada di kamar Ailda.

"Apa keluarga lelakinya sudah datang" tanya Ailda sambil berusaha bangun dari tempatnya duduk sekarang.

"Sudah Nona keluarga tuan Vincen sudah datang dari tadi, mereka menunggu anda Nona" jawab Pelayan.

"Baiklah antar aku kesana" ucap Ailda.

Ailda berjalan ke ruang tamu dengan memakai hill tinggi yang bahkan dia belum pernah memakainya dulu.

Kaki Ailda tak bisa berdiri kokoh karena Hill itu sangat tinggi bagi Ailda yang tak pernah memakainya.

"Tuan itu putri kami Alice" sahut tuan David memperkenalkan Ailda sebagai Alice putrinya.

Ailda mendekat kearah dimana tuan David dan Nyonya Eliv duduk, Ailda melewati Jack yang sedang berdiri Ailda menatap wajah Jack sekilas terlihat Jack sangat terpesona pada Ailda.

"Duduk si sini Sayang" sahut Eliv pada Ailda.

Keluarga Vincen pun sangat tertarik pada Ailda yang sangat cantik itu, bahkan Ailda lebih cantik dari pada Nona Alice setelah di rias.

"Putri anda sangat cantik tuan, pasti Samoel putra kami sangat beruntung bisa berjodoh dengan Alice" sahut tuan Vincen.

"Baiklah, Alice ajak Sam untuk berkenalan" titah tuan David.

"Baik Daddy" jawab Ailda.

Ailda bangkit dan mengajak Samoel untuk berkenalan sambil melihat lihat rumah mewah tuan David.

"Alice apa yang kamu suka" tanya Samoel membuka percakapan.

"Euhh aku suka" ucap Ailda gugup karena untuk pertama kalinya dia berbincang dengan seorang lelaki.

"Kau kenapa Alice, jangan gugup begitu anggap saja aku temanmu" sahut Samoel yang paham keadaan Ailda.

"Maaf Tuan aku belum pernah dekat dengan laki laki" sahut Ailda.

"Alice panggil aku Sam jangan tuan, aku kan calon suami kamu" ucap Samoel.

"Hah suami" Ailda terkejut dan jantungnya terasa berdetak sangat kencang.

"Hahahhha" samoel tertawa melihat Ailda yang polos itu.

"Apa kau tau Alice aku sering mendengar tentangmu dari orang lain tapi saat langsung bertemu denganmu ternyata kau tak seperti yang orang lain bicarakam" ucap Samoel.

"Benarkah, apa kata orang lain tentangku" tanya Ailda.

"Orang lain bilang kalau kau cantik Alice tetapi orang lain salah" ucap Samoel terpotong.

"Apa aku tak cantik Sam" ketus Ailda.

"Kau sangat cantik Alice sangat sangat cantik" ucap Samoel yang membuat hati Ailda berbunga bunga.

"Kamu bisa aja Sam" sahut Ailda pipinya merah merona karena di puji oleh Samoel.

"Alice dimana kamarmu" tanya Samoel.

"Itu kamarku Sam" ucap Ailda sambil menunjuk ke arah kamarnya yang berada tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Apa boleh aku melihat kamarmu Alice" tanya Samoel.

"Maaf Sam aku tak bisa membawamu masuk kedalam kamar, aku malu di lihat orang lain nanti saja ya kalau sudah menikah" sahut Ailda menolak.

"Oh" ucap Samoel singkat.

"Kau marah Sam" tanya Ailda.

"Tidak aku tak marah" sahut Samoel sambil tersenyum.

"Maaf" lirih Ailda takut jika Samoel marah.

"Tenang aja Alice aku gak marah" ucap Samoel sambil memegang pipi kanan Ailda dan hal itu membuat pipi Ailda merona.

"Ehemkk" Jack berdehem saat melihat keromantisan Ailda dan Samoel.

Samoel yang mendengar langsung melepaskan tangannya dari pipi Ailda dan melirik kearah suara itu.

Jack sudah berdiri tak jauh dari mereka.

"Tuan Sam di tunggu oleh semua di meja makan" sahut Jack.

"Baiklah kita makan sekarang, maaf Tuan Jack merepotkan anda karena harus datang kemari untuk memberitau kami" sahut Samoel sambil pergi meninggalkan Jack dan Ailda.

Saat Ailda hendak berjalan untuk menyusul Samoel, Jack mencekal tangan Ailda dan berbisik di telinga Ailda.

"Jangan berani macam macam dengannya atau kau akan merasakan akibatnya Nona" bisik Jack yang cemburu melihat kedekatan Ailda dengan Samoel.

"Kalau itu terserah saya tuan, anda tak berhak melarang saya lagian anda juga bukan siapa siapa saya kan" ucap Ailda sambil mencoba melepas cekalan kuat Jack.

Ailda langsung pergi meninggalkan Jack yang masih berdiri mematung di tempatnya berdiri saat ini.

Jack merasa kalau ucapan Ailda ada benarnya juga, Jack bukan siapa siapanya Ailda bahkan Jack tak punya hak apa apa untuk melarang Ailda.

"Stop Jack jangan pedulikan cewek sombong itu" gumam Jack.

Jack ikut bergabung dengan Keluarga tuan David yang sudah berada di meja makan.

"Jack makanlah ikut gabung dengan kami" sahut tuan David.

"Iya tuan" ucap Jack yang langsung duduk tepat sebelah Ailda duduk.

Acara makan berjalan dengan lancar.

bersambung...

***jangan lupa like comen dan votenya ya..

salam manis Nurleni***

Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5: Ailda mabuk
6 bab 6: rekaman Ailda
7 bab 7: Aku yang melakukannya.
8 bab 8: Ailda bar bar
9 bab 9: Jack akan di jodohkan
10 bab 10: keberadaan Nona Alice
11 bab 11: Ailda Jadi Alice
12 bab 12: Ailda menerima perjodohan
13 bab 13: pengantin
14 bab 14: di tinggal di malam pertama
15 bab 15: perubahan Samoel
16 bab 16: Ailda ke rumah Sam
17 bab 17: kebenaran keluarga Vincen
18 Bab 18: Sam mulai suka pada Ailda
19 bab 19: perdebatan Sam dan Priska
20 bab 20: Priska merasa iri
21 bab 21: obat perangsang
22 bab 22 : Ailda kesal
23 bab 23: Ailda meminta bantuan Jack
24 bab 24: Jack cemburu
25 bab 25: kedatangan Jack ke rumah Sam
26 bab 26: lingrie hitam
27 bab 27: permintaan maaf Jack
28 bab 28: Hamil?
29 bab 29: kebenaran dari Sam
30 bab 30: rencana kedua
31 bab 31: amarah Priska
32 bab 32: "ceraikan aku"
33 bab 33: rindu
34 bab 34: pertemuan
35 bab 35: ancaman Sam
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42 : Ailda dan Priska di sekap
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 promosi Novel " Dendam lama sang Mafia"
Episodes

Updated 81 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5: Ailda mabuk
6
bab 6: rekaman Ailda
7
bab 7: Aku yang melakukannya.
8
bab 8: Ailda bar bar
9
bab 9: Jack akan di jodohkan
10
bab 10: keberadaan Nona Alice
11
bab 11: Ailda Jadi Alice
12
bab 12: Ailda menerima perjodohan
13
bab 13: pengantin
14
bab 14: di tinggal di malam pertama
15
bab 15: perubahan Samoel
16
bab 16: Ailda ke rumah Sam
17
bab 17: kebenaran keluarga Vincen
18
Bab 18: Sam mulai suka pada Ailda
19
bab 19: perdebatan Sam dan Priska
20
bab 20: Priska merasa iri
21
bab 21: obat perangsang
22
bab 22 : Ailda kesal
23
bab 23: Ailda meminta bantuan Jack
24
bab 24: Jack cemburu
25
bab 25: kedatangan Jack ke rumah Sam
26
bab 26: lingrie hitam
27
bab 27: permintaan maaf Jack
28
bab 28: Hamil?
29
bab 29: kebenaran dari Sam
30
bab 30: rencana kedua
31
bab 31: amarah Priska
32
bab 32: "ceraikan aku"
33
bab 33: rindu
34
bab 34: pertemuan
35
bab 35: ancaman Sam
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42 : Ailda dan Priska di sekap
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
promosi Novel " Dendam lama sang Mafia"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!