bab 2

Jack melonggo saat melihat rumah Ailda yang sangat kumuh dan sudah terbilang tua.

"Apa ini rumahmu Nona? apa kau tak takut jika malam hati rumah ini Roboh?" tanya Jack seakan menghina rumah Ailda.

Ailda tak menjawab pertanyaan Jack dia hanya berlalu masuk kedalam rumahnya, Ailda mengajak Neneknya yang sedang duduk di kursi roda untuk keluar menemui Jack dan kedua anak buah tuan David.

"Nenek ada tamu diluar" sahut Ailda sambil mendorong kursi roda yang di duduki Neneknya.

"Siapa Ail? Tumben ada tamu?" tanya Neneknya.

"Gak tau Nek" jawabnya.

Ailda sampai di luar rumahnya dengan Neneknya.

"Nek ada yang mau bertemu dengan Nenek" sahut Bibi Mona yang menyadari kalau Nenek Ailda sudah berada di luar.

"Siapa?" tanyanya.

"Saya Jack Arlan, anak buah tuan David Delmar dari kota Xxxxx, tujuan saya datang kesini saya mau membawa cucu Nenek untuk bekerja dengan kami" sahut Jack.

"Benarkah, bagus itu Ail" ucap Nenek Ailda setuju.

"Tapi Nek aku tak kenal dengan mereka" sahut Ailda menolak.

"Ail pergilah, Nenek sudah tua Nak kamu berhak menentukan hidupmu sendiri, Nenek gak mau kamu terus bergantung pada desa ini" sahut Nenek Ailda.

"Tapi Nek Ailda tak mau" rengek Ailda.

"Jangan menolak nak bisa saja ini adalah takdirmu untuk berbahagia" bujuk Nenek Ailda.

"Tidak masalah Nek jika Ailda tak mau kita bisa kok membawa Nenek ikut kesana" sahut Jack.

"Benarkah terima kasih Nak" sahut Nenek Ailda.

SATU MINGGU KEMUDIAN...

Ailda sudah bersiap mengemasi pakaiannya dan pakaian Neneknya, Hari ini mereka akan pergi ke kota bersama Jack.

"Sudah, bawa Nenekmu aku tunggu di mobil" sahut Jack sambil membawa dua koper yang isinya baju Ailda dan Neneknya.

"Nek apa benar kita akan hidup di kota orang" tanya Ailda tak percaya karena dia tak mengenal Jack apa lagi Tuan David.

"Ini mungkin sudah rencana tuhan nak" jawab Nenek Ailda.

Jack sudah menjelaskan tujuannya mau membawa Ailda pergi dan Nenek Ailda tak melarangnya, asalkan Ailda berguna untuk orang lain Neneknya tak pernah mempermasalahkan itu.

"Masuklah Nona biar Nenek saya yang gendong" bisik Jack tepat di telinga Ailda.

-

5 jam perjalanan.

Akhirnya mereka sampai juga di rumah mewah Tuan David Delmar.

Sudah ada banyak pelayan yang menyambut kedatangan Ailda dan Neneknya.

Namun mereka tak tau kalau gadis itu Ailda mereka hanya tau kalau itu Nona Alice putri semata wayang tuan David.

"Nona biar saya yang dorong Neneknya" sahut satu pelayan wanita.

"Tidak Nyonya tidak usah" sahut Ailda menolak takut menyusahkan.

Semua pelayan menatap Ailda karena telah berbicara sopan dan memanggil pelayan dengan sebutan Nyonya.

"Nona kau jadi Nona Alice bukan Ailda lagi panggil dia Bibi Pelayan" bisik Jack.

"Tidak Bibi aku bisa sendiri" sahut Ailda.

Semua pelayang langsung masuk kedalam dan mempersilahkan Ailda beserta Neneknya masuk kedalam rumah mewah tuan David.

"Tetap seperti itu ingat kamu Nona Alice bukan Ailda lagi" bisik Jack.

Ailda menganggukan kepalanya.

"Pelayan bawa Nenek ini ke kamar tamu, berikan apa pun yang dia inginkan" sahut Jack.

Beberapa pelayan membawa Nenek Ailda masuk kedalam kamar tamu dan melayaninya layaknya Nyonya rumah.

Dan Jack membawa Ailda untuk bertemu dengan tuan David Delmar.

"Tuan apa tuanmu tak akan menyakitiku" tanya Ailda ragu karena takut.

"Tergantung jika kamu keras kepala dan tak menurut maka Tuan David akan marah dan menyakitimu" jawab Jack ketus.

Ailda terdiam mendengarnya.

"Masuklah ini ruangan pribadi tuan David" sahut Jack.

Ailda merasa ketakutan dia memainkan jarinya sangking takutnya bertemu dengan tuan David.

"Tuan apa kau akan menemani aku masuk" gumam Ailda dengan suara serak seperti orang yang mau menangis.

Ailda memegang tangan Jack.

Deg..

Jack merasa nyaman saat tangan Ailda menyentuh tangannya, apa lagi Ailda sangat dekat dengan Jack.

"Lepaskan tanganku Nona, aku akan mengantarmu kedalam" sahut Jack.

Mereka berdua masuk kedalam ruangan tuan David.

Tuan David sedang duduk di kursi namun matanya Fokus pada layar laptop yang ada di meja kerjanya.

"Tuan" sahut Jack.

Tuan David melihat siapa yang datang menemuinya.

"Alice apa itu kau" tanya tuan David yang langsung berdiri karena melihat Ailda sedang berdiri di samping Jack.

"Dia Ailda Rajacenna tuan orang yang mirip dengan Nona Alice" jelas Jack.

"Aku kira kau putriku, kenapa kau sangat mirip dengan putriku hah?" tanya tuan David menatap nyalang ke arah Ailda yang sedang ketakutan.

"Aku juga berpikir begitu Tuan, namun ternyata salah Nona Alice belum di temukan" sahut Jack merasa menyesal karena belum mendapat kabar tentang Alice.

"Baiklah aku akan menampungmu disini, kau boleh menjadi pengganti putriku Alice, dan ingat jangan ada orang yang tau kalau kau Ailda bukan Alice, ingat itu" ucap tuan David serius.

"Ba-baik Tuan" ucap Ailda terbata bata.

"Jack antar dia ke kamar Alice dan jelaskan bagaimana karakter Alice padanya" titah tuan David.

"Kalau begitu saya permisi tuan" sahut Jack.

-

"Ini kamar Non Alice, lihat Fotonya dia sangat cantik kau beda jauh dengan Nona Alice, lihat dia senyumnya manis dan kau hanya raut wajah takut yang kau tunjukan padaku" ejek Jack pada Ailda.

"Tuan apa aku akan tidur disini" tanya Ailda.

"Memangnya kau akan tidur dimana, apa kau mau tidur denganku Nona?" goda Jack menjahili Ailda yang polos itu.

"Tentu saja Tidak Tuan kau kejam aku tak suka padamu" gumam Ailda.

"Kau membicarakanku Nona" tanya Jack.

"Tidak tuan" ketus Ailda.

"Baiklah silahkan nikmati kemewahan ini, jika kau butuh sesuatu silahkan panggil pelayan" sahut Jack sambil pergi dari kamar Nona Alice.

Ailda mendekati Foto kecil yang terletak di atas nakas dekat lampu duduk.

Ailda mengambil satu Foto Nona Alice yang sedang tersenyum memakai gaun merah dan topi hitam.

"Dia terlihat sangat mirip denganku wajahnya postur tubuhnya benar benar mirip denganku hanya saja baju kita yang berbeda, apa akan terdengar masuk akal jika dia pergi dari rumah dan meninggalkan semua kemewahan ini" gumam Ailda sambil memperhatikan Foto Nona Alice yang lain.

Klek..

Pintu kamar Nona Alice terbuka, Ailda yang sedang duduk di bibir ranjang merasa kaget dan takut jika ada orang yang masuk dan memarahinya karena sudah berani masuk kedalam kamar Nona Alice.

"Nona apa kau mau mandi?" tanya seorang pelayan yang barusaja masuk kedalam kamarnya.

"Iya Bi saya akan mandi sekarang" jawab Ailda ragu ragu.

"Apa mau aku siapkan air hangatnya" tanya pelayan lagi.

"Tidak, tidak usah Bi saya bisa sendiri" ucap Ailda menolak bantuan pelayan itu.

Pelayan itu pun hanya melongo dan tak protes pada keputusan baru Nona Alice KW itu, padahal sikap Alice yang asli sangatlah sombong dan tak berperasaan.

Bahkan pernah Alice melempar seorang pelayan dengan pas bunga karena pelayan itu melakukan kesalahan saat dirinya sedang bekerja.

Alice pun tak akan segan segan memecat pelayan jika dia tak menyukai pelayan itu.

"Baiklah Nona saya permisi keluar dulu" sahut pelayan yang langsung meninggalkan Ailda sendirian.

Ailda hanya menganggukan kepalanya jujur saja dia tak mengetahui letak kamar mandinya dimana sedangkan di kamar ini saja ada 3 pintu yang Ailda tak tau isinya apa.

Ailda membuka pintu pertama yang berwarna Coklat dengan desain mewah yang membuat mata Ailda terpaku melihat keindahan di depan matanya.

Klek..

Alida membuka pintu itu, begitu terpananya Ailda pada setiap barang yang berada di kamar itu, tempat belajar Nona Alice yang tertata rapih dan meja belajar yang sangat bagus dengan corak mewah.

Namun Ailda tak mau di sebut orang yang tak tau malu, dia langsung menutup lagi pintu itu. Lalu Ailda berjalan ke pintu kedua yang cukup kecil lalu ada pajangan Foto Nona Alice di pintu itu.

Klekk.

Ailda membukanya ternyata di dalamnya sangat banyak sekali pakaian Nona Alice yang tertata Rapih di lemari kaca yang sangat tinggi.

Ada banyak baju yang bagus di pajang kesini sepatu bagus tertata rapih di lemari sebelahnya lagi tas dan yang lainnya berjajaran disana.

Namun Ailda tak mau menyentuh barang itu takut ada orang yang memarahinya karena sudah berani menyentuh barang Nona Alice tanpa persetujuan tuan David.

Namun karena Ailda terpaku melihat gaun Nona Alice yang sangat bagus dia sampai tak menyadari kalau Jack masuk dan kedalam kamarnya.

"Hey Nona apa kau suka" bisik Jack tepat di telinga Ailda yang masih memperhatikan Gaun itu.

Ailda terkejut mendengar perkataan Jack yang sudah berada tepat di belakangnya.

Ailda berbalik kebelakang namun karena jarak mereka yang sangat dekat jadi wajah Ailda langsung menempel pada dada Jack.

Jantung Jack berdetak sangat kencang karena baru kali ini dia berdekatan dengan seorang wanita yang baru saja dia kenal.

Jack memundurkan badannya dari hadapan Ailda yang masih mematung karena merasakan jantung Jack yang berdetak sangat kencang.

"Nona kau membuat kemejaku kotor" sahut Jack berusaha mengontrol jantungnya itu.

"Lihat Nona noda lipstikmu ada di kemejaku" sahut Jack merasa risih.

"Maaf tuan, sini biar saya bantu membersihkan" sahut Ailda yang berusaha mendekat kearah Jack untuk menghapus noda lipstiknya.

"Tidak perlu Nona aku bisa sendiri" ketus Jack.

"Kata tuan David kau boleh memakai semua yang di miliki oleh Nona Alice, jika kau suka kau boleh mengambilnya" ucap Jack.

"Tapi apa Nona Alice tak akan marah padaku tuan" tanya Ailda gugup.

"Apa kau tau Nona, bahkan Nona Alice bisa membeli lagi barang barang yang lebih bagus dari barangnya itu" jelas Jack.

"Ohh" gumam Ailda.

"Baiklah kau mandi dulu sana, lalu kau keluar karena sekarang ada makan malam keluarga" ucap Jack.

"Tuan dimana kamar mandinya" tanya Ailda polos.

"Ckk disana Nona, apa kau mau aku mandikan Nona" kesal Jack.

"Oh terima kasih tuan" ucap Ailda.

bersambung....

***jangan lupa like comen dan Votenya ya..

salam manis Nurleni***

Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5: Ailda mabuk
6 bab 6: rekaman Ailda
7 bab 7: Aku yang melakukannya.
8 bab 8: Ailda bar bar
9 bab 9: Jack akan di jodohkan
10 bab 10: keberadaan Nona Alice
11 bab 11: Ailda Jadi Alice
12 bab 12: Ailda menerima perjodohan
13 bab 13: pengantin
14 bab 14: di tinggal di malam pertama
15 bab 15: perubahan Samoel
16 bab 16: Ailda ke rumah Sam
17 bab 17: kebenaran keluarga Vincen
18 Bab 18: Sam mulai suka pada Ailda
19 bab 19: perdebatan Sam dan Priska
20 bab 20: Priska merasa iri
21 bab 21: obat perangsang
22 bab 22 : Ailda kesal
23 bab 23: Ailda meminta bantuan Jack
24 bab 24: Jack cemburu
25 bab 25: kedatangan Jack ke rumah Sam
26 bab 26: lingrie hitam
27 bab 27: permintaan maaf Jack
28 bab 28: Hamil?
29 bab 29: kebenaran dari Sam
30 bab 30: rencana kedua
31 bab 31: amarah Priska
32 bab 32: "ceraikan aku"
33 bab 33: rindu
34 bab 34: pertemuan
35 bab 35: ancaman Sam
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42 : Ailda dan Priska di sekap
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 promosi Novel " Dendam lama sang Mafia"
Episodes

Updated 81 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5: Ailda mabuk
6
bab 6: rekaman Ailda
7
bab 7: Aku yang melakukannya.
8
bab 8: Ailda bar bar
9
bab 9: Jack akan di jodohkan
10
bab 10: keberadaan Nona Alice
11
bab 11: Ailda Jadi Alice
12
bab 12: Ailda menerima perjodohan
13
bab 13: pengantin
14
bab 14: di tinggal di malam pertama
15
bab 15: perubahan Samoel
16
bab 16: Ailda ke rumah Sam
17
bab 17: kebenaran keluarga Vincen
18
Bab 18: Sam mulai suka pada Ailda
19
bab 19: perdebatan Sam dan Priska
20
bab 20: Priska merasa iri
21
bab 21: obat perangsang
22
bab 22 : Ailda kesal
23
bab 23: Ailda meminta bantuan Jack
24
bab 24: Jack cemburu
25
bab 25: kedatangan Jack ke rumah Sam
26
bab 26: lingrie hitam
27
bab 27: permintaan maaf Jack
28
bab 28: Hamil?
29
bab 29: kebenaran dari Sam
30
bab 30: rencana kedua
31
bab 31: amarah Priska
32
bab 32: "ceraikan aku"
33
bab 33: rindu
34
bab 34: pertemuan
35
bab 35: ancaman Sam
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42 : Ailda dan Priska di sekap
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
promosi Novel " Dendam lama sang Mafia"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!