Mendengar Abah Baharuddin masuk rumah sakit, keluarga pak Rahman langsung menuju ke rumah sakit sentosa. Firdaus ikut menjenguk mertuanya.
"Kenapa pak Kiyai bisa masuk ke rumah sakit?" tanya Pak Rahman melihat wajah pucat Abah, tadi Abah baik-baik saja tapi sekarang Abah masuk rumah sakit dengan tiba-tiba.
"Tiba-tiba saja serangan jantung pak Kiyai kambuh mungkin terlalu banyak beban karena tidak sabar ingin memiliki menantu,"
Canda Umi Salma menyembunyikan pertikaian Melur dan Abah tadi saat di rumah. Tidak mungkin, Umi Salma mengatakan itu semua pada calon besannya.
"Mas Firdaus, bisa kita bicara sebentar!"
Melur terpaksa angkat bicara karena ia tidak ingin suatu saat akan ada yang tersakiti, baik dia atau pun Firdaus karena ia tahu bahwa cinta itu tidak bisa di paksakan pada siapapun.
"Mau bicara tentang Apa?" tanya Firdaus menatap datar ke arah Melur.
"Ada sesuatu yang ingin Melur bicara tapi tidak disini, di kantin rumah sakit saja," kata Melur berjalan keluar, Firdaus mengangguk lalu mengikuti dari belakang.
Firdaus tersenyum senang, ternyata Melur mau bicara dengannya. Ia pun tak henti menatap Melur dari jauh, ia tidak sabar ingin memperistrikan Melur.
Sampai di kantin rumah sakit, Melur duduk berhadapan dengan Firdaus. mereka merasa canggung dan tidak enak di lihat oleh banyak orang.
"Mau bicarakan apa?" tanya Firdaus dengan lembut.
Hening, lidah Melur kelu saat ingin mengatakan sesuatu.
"Aku tahu pernikahan ini bukan atas keinginan mu, kita baru saja bertemu bahkan kita tidak saling kenal satu sama lain. Tapi biarkan pernikahan ini terjadi setidaknya demi Abah," kata Firdaus menatap kesembarang arah, Melur terkejut mendengar perkataan Firdaus sedikit tidak Ia tahu isi hati Melur.
Lagi-lagi Melur diam, lidahnya seakan Kelu tak bisa untuk berucap. Dia membenarkan apa yang di katakan oleh Firdaus.
"Lalu bagaimana kita jalani pernikahan ini tanpa cinta," kata Melur spontan membuat Wajah Firdaus pias tapi ia mampu untuk mengendalikannya lagi.
"Allah lah sang pemilik hati, dialah yang meletakkan cinta di setiap hati manusia. Jika sekarang kamu tidak mencintaiku maka izinkan aku berusaha untuk membuat mu jatuh cinta,"
Mata Melur membulat kala mendengar semua itu, ia tidak menyangka jika Firdaus menanggapinya dengan biasa saja. Tidak marah ternyata ia bisa mengontrol emosinya di depan Melur .
"Ada yang mau di bicarakan lagi?" tanya Firdaus sekilas menoleh ke arah Melur kemudian kembali mengalihkan pandangannya ke samping.
"Aku ingin kita tidak terjadi kontak fisik sebelum aku benar-benar mencintai kamu," kata Melur dengan hati-hati.
Meskipun dia tahu perkataannya pasti membuat Firdaus sakit hati, tapi ia harus mengatakannya sebelum semua terjadi.
Wajah Firdaus berubah pias, ia merasa seperti di permainkan oleh wanita yang sebentar lagi akan menjadi istrinya.
"Aku tidak akan menyentuh kamu tanpa kamu memberikan izin padaku,"
Firdaus bangkit setelah mengatakan itu semua, hatinya sakit mendengar semua itu. Dia pikir mencintai seseorang semudah yang dia kira tapi ternyata Firdaus salah.
Firdaus berjalan ke taman rumah sakit, ia duduk di bawah pohon. Angin sepoi-sepoi membuat otaknya sedikit dingin, Firdaus mengambil rokok lalu menyalakannya.
Asapnya mengepul di udara, permintaan yang di luar nalar membuat ia harus berpikir untuk bisa mendapatkan hati Melur bukan mudah tapi cukup sulit.
Satu jam berada di taman, Firdaus kembali keruangan Abah. Dia sudah terlalu lama meninggalkan orang tuanya,ia pun bangun untuk kembali ke ruangan Kiyai Baharuddin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Maulana ya_Rohman
melur sepertinya egois ya,🤔🤔🤔🤔🤔🤔
2022-08-16
0
Nazila Nisa
next
2022-07-16
0