Yoga dan Maya

Sementara itu

"Sayang,aku datang."Ucap Yoga dan melangkah mendekati Ilona.

Ilona segera turun dari atas ranjang dan menghampiri Yoga lalu memeluknya,Yoga pun balas memeluk Ilona.

Merekapun melepaskan pelukannya dan saling pandang sambil melempar senyum.

"Apa sakit nya sudah sembuh saat melihatku?"Ucap Yoga.

"Tentu,langsung sembuh.Tapi lihatlah,kulitku ada bintik-bintik merah nya."Ucap Ilona sambil menunjukkan lengannya.

"Tidak masalah,ini pasti akan segera hilang."Ucap Yoga tersenyum.

"Kamu bawain aku buah,baiknya.Tapi lebih baik kalau kamu kupas dan memotongnya untukku."Ucap Ilona.

"Apapun untukmu."Ucap Yoga.

Yoga pun mengupas kan apel untuk Ilona serta memotongnya,sementara Ilona duduk di tepi ranjang sambil terus memperhatikan wajah tampan Yoga.

"Aku tahu kalau aku itu tampan."Ucap Yoga tanpa menoleh kearah Ilona.

"Ya,maka dari itu banyak sekali gadis yang menyukaimu dan berusaha mendekatimu."

"Tapi aku sudah ada yang punya,maka dari itu aku tidak terlalu memperdulikan mereka."Ucap Yoga dan memberikan potongan buah apel untuk Ilona.

Ilona menerimanya dan memakannya,Yoga terus saja memperhatikan Ilona makan.

Tidak,lebih tepatnya memperhatikan bibir seksi Ilona.

"Ilona."Panggil Yoga perlahan,Ilona pun menatap Yoga.

Yoga mendekatkan wajahnya ke wajah Ilona,semakin dekat dan semakin dekat.

Yoga pun akan mencium bibir Ilona tapi tiba-tiba saja.....

"Ehemmm."Pak Anders pun berdehem dengan keras,posisi Yoga membelakangi pintu.

Yoga pun langsung berdiri tegak dan menoleh kearah pintu.

"Sudah sore,lebih baik kamu pulang sekarang."Ucap pak Anders.

"Iya Om,aku pulang dulu ya."Ucap Yoga menatap Ilona.

"Iya,hati-hati di jalan."Ucap Ilona tersenyum.

Yoga pun pulang,pak Anders dan Ilona hanya saling tatap dalam diam.

Pak Anders pun memutuskan untuk pergi dari kamar Ilona.

Malam harinya

Alergi Ilona semakin parah,dia merasa sangat gatal di kulitnya,tubuhnya juga demam dan kepalanya juga pusing.

"Pusing banget kepala aku,ini juga gatal banget."Gumam Ilona yang menyelimuti seluruh tubuhnya yang menggigil.

Pak Anders dan Adelia sedang makan malam berdua.

"Mas,Ilona enggak makan?"Ucap Adelia saat mereka baru saja selesai makan malam.

"Enggak tahu,sebentar mas panggil."Ucap pak Anders berdiri dari duduknya dan melangkah pergi ke kamar Ilona.

Tok

Tok

Tok

"Ilona,kamu enggak makan malam apa?!"Ucap pak Anders,tapi tak ada jawaban.

Pak Anders pun membuka pintu kamar Ilona,terlihat sangat gelap hanya lampu tidur yang ada di atas nakas saja yang menyala.

Milo pun menghampiri pak Anders dan mengeong,setelah itu Milo langsung berjalan menuju ranjang Ilona dan naik.

"Ilona."Panggil pak Anders.

"Pa."Ucap Ilona pelan dan membuka selimutnya.

"Kamu kenapa,astaga panas banget."Ucap pak Anders sambil menyentuh kening Ilona.

"Kita ke rumah sakit sekarang ya."Ucap pak Anders langsung menggendong Ilona pergi ke halaman dimana mobilnya terparkir,diikuti Milo di belakang.

"Mau kemana mas?"Ucap Adelia saat berpapasan dengan pak Anders di ruang tamu.

"Mau ke rumah sakit,Ilona demam."Ucap pak Anders panik dan langsung melangkah pergi.

Pak Anders pun langsung membawa Ilona pergi ke salah satu rumah sakit terbaik di kota itu dengan menggunakan mobil.

"Bi aku benar-benar tidak tahu jika Ilona alergi terhadap jamur."Ucap Adelia sedih saat Bi Marni datang menghampirinya.

"Tidak apa-apa nyonya,non Ilona pasti akan segera sembuh kok."Ucap Bu Marni menenangkan.

Setelah diperiksa dan diberikan obat oleh dokter Ilona dirawat di rumah sakit 1-2 hari tergantung kondisi Ilona.

"Ini semua salah istrinya papa yang jahat itu."Ucap Ilona yang sedang berbaring di atas ranjang rumah sakit bersama dengan Milo.

"Adelia tidak tahu jika kamu alergi jamur Ilona,kalau dia tahu pasti dia tidak akan memberikan kamu makanan yang dari jamur."Ucap pak Anders yang sangat sabar menghadapi Ilona.

"Papa belain dia,iya iya Ilona tahu papa sangat sayang dan mencintai dia."Ucap Ilona memutar kedua bola matanya malas.

"Papa enggak mau ya berdebat sama kamu,lebih baik sekarang kamu makan.Kamu kan belum makan malam tadi."Ucap pak Anders dan menyiapkan makanan untuk Ilona.

Ilona pun duduk bersandar dan makan,pak Anders pun duduk di sofa dan menghubungi Adelia jika malam ini dia akan menginap di rumah sakit untuk menjaga Ilona melalui pesan singkat.

3 hari kemudian

Ilona sudah sembuh dan hari ini dia sudah masuk kuliah,tapi sayang Yoga tidak bisa menjemputnya.

Ilona pun berangkat kuliah bersama dengan Helena yang memang membawa mobil sendiri.

"Ilona."Panggil Helena pelan saat di perjalanan.

"Iya?"

"2 hari ini aku sering lihat kalau Yoga jalan sama Maya,aku lihat mereka itu pulang bareng.Terus saat aku sama Clarissa pergi ke cafe setelah pulang kuliah aku lihat Yoga juga ada di sana bersama dengan Maya,tidak ada Gavin ataupun Brian di sana.Hanya Yoga dan Maya."Ucap Helena hati-hati.

"Benarkah,apa kamu tidak bohong?"Ucap Ilona.

"Tidak,untuk apa aku bohong.Tapi semoga saja mereka tidak punya hubungan apa-apa,mungkin hanya kebetulan saja mereka berada di dalam cafe atau pulang bersama."Ucap Helena asal.

"Tapi jika Yoga dan Maya punya hubungan bagaimana?"Tanya Ilona sedih.

"Tidak,bukankah Yoga sangat mencintai kamu.Tidak mungkin dia berpaling dari kamu hanya demi Maya,gadis sombong seperti dia."

Tak berselang lama mobil Helena pun berhenti di parkiran kampus.

Saat mereka keluar dari dalam mobil mereka melihat Yoga yang sedang membukakan pintu mobil untuk seseorang,dan seseorang itu adalah Maya.

"Helena lihatlah,kenapa bisa mereka berangkat bersama.Tadi Yoga bilang jika dia tidak bisa menjemputku,ta-tapi kenapa Yoga bersama dengan Maya?!"Ucap Ilona benar-benar kecewa.

"Aku tidak tahu,ayo kita pergi saja."Ajak Helena.

"Enggak,aku akan samperin mereka."Ucap Ilona dan melangkah pergi mendekati Yoga dan Maya yang sedang berjalan meninggalkan parkiran,diikuti Milo dan Helena.

"Ehemmm!!"Ilona pun berdehem dengan keras saat sudah berada tepat di belakang Yoga dan Maya.

Yoga dan Maya pun membalikkan badannya,Yoga terkejut melihat Ilona ada di sana.

"Sa-sayang."Ucap Yoga gugup.

"Tadi katanya kamu enggak bisa jemput aku,tapi kenapa bisa kamu sama Maya.Jangan-jangan kalian ada hubungan ya!!!"Tuduh Ilona.

"Tidak."

"Iya."

Ucap Yoga dan Maya bersamaan,mereka berdua pun saling pandang.

"Enggak sayang dia bohong."Bela Yoga.

"Terus kenapa kalian bisa berangkat bersama?!"

"Tadinya itu aku mau berangkat sama Gavin sama Brian juga tapi ternyata mereka berdua sudah berangkat ke kampus,terus saat perjalanan ke kampus aku lihat Maya yang sedang berdiri di samping mobilnya yang bannya bocor.Jadi aku berinisiatif untuk mengajaknya berangkat ke kampus bersama."Ucap Yoga berbohong.

"Benarkah begitu?"Tanya Ilona.

"Tentu saja sayang,masak sih aku bohong."Ucap Yoga tersenyum,Ilona pun balas tersenyum.

"Pergi kamu,dasar pengganggu!!!"Ucap Ilona dan mendorong bahu Maya.

"Ayo kita pergi,udah biarin saja dia."Ajak Yoga.

Yoga dan Ilona pun melangkah pergi dari sana,diikuti Milo sementara Helena masih berada di sana bersama dengan Maya.

"Aku tahu kalau kamu suka sama Yoga,tapi kamu juga tahu kan kalau Yoga sudah memiliki Ilona."Ucap Helena.

"Tidak penting,yang terpenting adalah aku bisa memiliki Yoga tidak peduli apapun."Ucap Maya sinis.

"Udah salah nyolot lagi,awas ya kalau aku lihat kamu jalan lagi sama Yoga!"Ucap Helena dan melangkah pergi dari sana.

Terpopuler

Comments

ꭱⷽᴀᷡꭲᷡⲙⷽ ͽ֟֯͜᷍ꮴ🔰π¹¹™

ꭱⷽᴀᷡꭲᷡⲙⷽ ͽ֟֯͜᷍ꮴ🔰π¹¹™

You're the best

2022-08-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!