Tak lama kemudian Ilona pun sudah ada di ruang makan,Ilona hanya diam mematung saat melihat papa dan ibu tirinya sedang duduk di kursi makan dan mengobrol dengan asyik.
"Ilona,sini makan."Ucap pak Anders saat melihat Ilona.
Ilona hanya diam melihat papanya lalu melirik kearah Adelia.
"Ilona nggak mau."Ucap Ilona lalu mengambil tasnya.
Ilona pun melangkah pergi ke halaman depan,diikuti Milo.
"Mas."Ucap Adelia.
"Sudah enggak apa-apa,biarkan saja.Nanti lama-kelamaan sikap Ilona ke kamu pasti berubah."
"Iya sih mas,aku juga bakalan buat Ilona suka sama aku.Mungkin dengan melakukan hal kecil untuk Ilona dia akan sedikit demi sedikit bisa menerima aku sebagai ibu tirinya."Ucap Adelia.
"Yasudah,lebih baik sekarang kita makan."Ucap pak Anders,Adelia pun mengangguk.
Akhirnya merekapun sarapan hanya berdua saja.
Ilona sedang berdiri di depan pintu gerbang rumahnya untuk menunggu Yoga.
Tak lama kemudian mobil Lamborghini berwarna putih pun berhenti tepat di depan Ilona,mobil Yoga itu.
Ilona pun masuk ke dalam mobil bersama dengan Milo,Milo pun duduk di pangkuan Ilona.
"Pagi."Sapa Ilona tersenyum menatap Yoga.
"Pagi juga sayangku."Ucap Yoga balas tersenyum.
"Kita mampir ke supermarket dulu ya beli roti,aku belum sarapan."
"Kenapa enggak sarapan?"Tanya Yoga.
"Ada ibu tiri aku,malas banget.Aku benci banget sama dia."Ucap Ilona geram.
"Yasudah kamu tenang ya,kita pergi ke supermarket beli roti."Ucap Yoga tersenyum.
Ilona tersenyum dan mengangguk.
Yoga pun melajukan mobilnya menuju supermarket terlebih dahulu sebelum pergi ke kampus.
Tak berselang lama mobil Yoga pun berhenti di depan supermarket.
"Kamu tunggu disini saja ya,sambil jagain Milo."Ucap Ilona.
"Iya,yasudah cepat kamu masuk terus kita segera berangkat ke kampus."Ucap Yoga tersenyum.
Ilona pun keluar dari dalam mobil dan masuk ke dalam supermarket,sementara Milo Ilona tinggal di mobil.
Yoga pun memandangi Milo yang juga sedang menatapnya dengan tidak ramah.
"Ini kucing kenapa sih kalau lihat aku sangat tidak ramah,ngeselin."Ucap Yoga.
Milo pun langsung menggeram dengan sedikit keras.
"Serem juga ya,Ilona kenapa sih bisa suka sama ini kucing?"Gumam Yoga dan mengalihkan pandangannya tidak mau menatap Milo.
Tak lama kemudian Ilona pun sudah kembali dengan membawa sekantung kresek penuh roti dan beberapa minuman susu.
"Mau?"Tawar Ilona sambil menunjukkan roti yang dia beli.
"Tidak,kamu makan saja aku sudah kenyang."Ucap Yoga tersenyum.
"Baiklah."Ucap Ilona dan mulai memakan rotinya dan meminum susu yang dia beli.
Yoga pun segera melajukan mobilnya menuju kampus.
30 menit kemudian
Mobil Yoga pun berhenti di parkiran kampus,Yoga pun menoleh kearah Ilona.
"Astaga,roti yang kamu beli tadi sudah habis?!"Tanya Yoga terkejut,karena tadi roti yang dibeli Ilona lumayan banyak.
"Habis,susunya juga habis."Jawab Ilona sambil menunjukkan sampah bekas roti dan susunya.
"Yasudah ayo kita segera pergi ke kelas."Ucap Yoga dengan sedikit takjub.
Ilona itu kecil mungil gitu,dia juga enggak terlalu tinggi cuma wajahnya itu kayak imut-imut gitu jadi gemas kan yang lihat.
Ilona dan Yoga pun berjalan beriringan menuju kelas dengan Milo yang juga tetap setia berada di samping Ilona.
Seperti biasa,Ilona dan Yoga selalu menjadi pusat perhatian dari mahasiswa mahasiswi yang melihatnya.
Ilona dan Yoga benar-benar terlihat sangat cocok.
"Apa mereka tidak pernah bosan selalu memandangi kita?"Tanya Ilona.
"Aku rasa tidak,biarkan saja mereka memandangi kita itu tidak penting."Ucap Yoga dan merangkul pundak Ilona.
Mereka pun sampai di kelas, sesampainya di dalam kelas mereka disambut oleh sahabat-sahabat mereka masing-masing.
Ilona mempunyai 2 sahabat yang bernama Clarissa dan Helena.
Helena merupakan anak dari keluarga yang cukup kaya,tapi itu tidak membuat Helena menjadi gadis yang sombong.
Sementara Clarissa dia terlahir dari keluarga yang sederhana,dia bisa berkuliah di sini karena kepintarannya dan mendapatkan beasiswa.
"Hallo Milo."Ucap Clarissa menyapa Milo dan menggendongnya,Milo tampak nyaman berada di dalam gendongan Clarissa.
"Kenapa itu Clarissa tampak akrab sama Milo,sementara tadi sama aku Milo sangat tidak suka."Gumam Yoga yang melihat Clarissa dari kejauhan.
"Hanya kucingnya yang enggak suka sama kamu,tapi Ilona suka kan sama kamu."Ucap Brian.
Yoga hanya memutar kedua bola matanya malas.
Jam istirahat pun tiba
Ilona,Clarissa dan Helena sedang duduk di bangku kantin makan bersama.
Sementara Yoga dan kedua sahabatnya duduk tak jauh dari meja Ilona.
"Lihat,Maya mau deketin Yoga."Ucap Helena kepada Ilona saat dia tak sengaja melihat Maya berjalan mendekati meja Yoga dengan cara jalannya yang Maya buat-buat.
Maya adalah seorang mahasiswi yang menyukai Yoga,selain tampan Yoga itu kaya dan maka dari itu Maya berusaha mendekati Yoga.
Tidak peduli Yoga sudah punya pacar apa belum,yang penting Maya harus bisa mendapatkan Yoga.
Ilona pun mengikuti arah pandang Helena,benar saja terlihat Maya mendekati Yoga.
"Kamu enggak ke sana Ilona?"Tanya Clarissa.
"Enggak,biarin.Aku yakin Yoga enggak akan tergoda sama perempuan kayak Maya,murahan."Ucap Ilona sinis dan lanjut makan.
Helena dan Clarissa hanya saling pandang.
Sementara itu di meja Yoga
"Hai,boleh gabung?"Ucap Maya sambil menunjukkan senyum terbaiknya.
"Boleh,silahkan duduk."Ucap Gavin cepat,Maya pun langsung duduk di samping Yoga.
"Mau pesan apa?"Tanya Gavin.
"Terserah,samain saja enggak apa-apa."Jawab Maya tersenyum.
Mereka berempat pun makan dengan hening.
Maya,seorang gadis yang menyukai Yoga sudah sejak lama.
Maya termasuk gadis yang cantik namun sifatnya sangat buruk,dia angkuh,berbuat semena-mena,dan pasti keinginannya itu harus terwujud,jika tidak Maya akan melakukan apapun sampai keinginannya itu terwujud.
Sementara Ilona yang melihat kekasihnya makan bersama dengan gadis lain sedikit kesal dan sedih.
"Apa aku jelek?"Tanya Ilona menatap Helena dan Clarissa bergantian.
"Tidak sayang,kamu cantik.Kamu itu imut,siapa yang bilang kalau kamu itu jelek."Jawab Helena.
"Hem benar itu apa yang dikatakan Helena."Sahut Clarissa.
"Kalian memang sahabat terbaikku."Ucap Ilona tersenyum.
Jam pulang kampus pun tiba
Ilona berdiri di depan pintu keluar kampus dengan perasaan kesal,di sampingnya ada Milo yang sedang duduk dengan tenang.
"Sayang maaf ya,aku ini tadi habis dari toilet antri banget tadi."Ucap Yoga yang baru muncul bersama dengan Gavin dan Brian.
"Kalau gitu kami pergi dulu ya."Pamit Brian dan melangkah pergi bersama dengan Gavin.
"Ayo kita pulang."Ucap Yoga,tapi Ilona hanya diam dengan menatap kesal kearah Yoga.
"Kenapa,maaf ya kalau kamu sudah menunggu lama."Ucap Yoga.
"Kamu pilih aku apa Maya si genit itu?"Ucap Ilona tiba-tiba.
"Pertanyaan yang konyol,tentu saja aku akan memilih kamu sayangku.Kenapa sih bertanya seperti itu,hem."Ucap Yoga.
"Tadi aku lihat Maya nyamperin kamu waktu di kantin terus dia duduk di samping kamu kan."
"Iya terus?"
"Ya aku enggak suka lah,gimana sih enggak ngerti amat."Ucap Ilona kesal.
"Hahaha kamu cemburu ya."Ucap Yoga mengejek.
"Enggak,siapa yang cemburu."Ucap Ilona menyangkal.
"Baiklah baiklah,dengar ya.Aku tidak suka dengan Maya aku hanya suka sama kamu,hanya kamu seorang.Jadi jangan berpikir jika aku akan berpaling dari kamu."Ucap Yoga begitu meyakinkan dan memegang kedua pundak Ilona.
Ilona menatap dalam mata Yoga yang menatapnya.
"Aku tahu,tadi itu aku hanya menguji kamu saja."Ucap Ilona santai dan tersenyum.
Sialan Ilona,tapi ya enggak apa-apa lah.Yang penting dia sudah yakin jika aku benar-benar mencintainya'Batin Yoga'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
ꭱⷽᴀᷡꭲᷡⲙⷽ ͽ֟֯͜᷍ꮴ🔰π¹¹™
Ku kasih satu mawar biar tambah mekar ya kak.🤗
2022-08-26
0