"Ayo kita pulang."Ajak Ilona.
"Yuk."Ucap Yoga tersenyum.
Akhirnya merekapun pulang,Yoga mengantar Ilona pulang terlebih dahulu baru setelah itu pulang.
"Ilona,sudah pulang?"Sapa Adelia yang sedang duduk di sofa ruang tamu saat melihat Ilona.
Ilona hanya meliriknya sekilas lalu melangkah pergi ke dalam kamarnya,diikuti oleh Milo.
"Kapan Ilona bisa menerima aku sebagai ibu sambungnya."Gumam Adelia melihat kepergian Ilona.
"Oh iya tadi kan aku buat nugget jamur,aku suruh bibi kasih ke Ilona saja."Gumam Adelia.
Adelia pun beranjak pergi ke dapur untuk menyiapkan nugget jamur yang dia buat sendiri dan menyiapkannya di piring untuk Ilona.
"Nyonya ngapain?"Ucap Bi Marni.
"Ini saya siapin nugget untuk Ilona yang saya buat tadi,bibi tolong berikan ini ke Ilona ya."Ucap Adelia ramah.
"Kenapa tidak nyonya saja yang memberikan?"Ucap Bi Mirna tersenyum.
"Bibi kayak enggak tahu saja,nanti yang ada malah Ilona tidak mau makan nugget buatan saya ini."
"Yasudah,kalau begitu Bibi berikan sekarang ya."
"Iya Bi,ini."Ucap Adelia sambil memberikan piring berisi beberapa nugget untuk Ilona,Bi Marni segera menerimanya dan berlalu pergi ke kamar Ilona.
Tok
Tok
Tok
Ceklek
Terlihat Ilona yang membuka pintu.
"Ada apa Bi?"Tanya Ilona.
"Ini bibi bawain nugget untuk non Ilona."Ucap Bi Marni tersenyum.
"Siapa bi yang buat?"Tanya Ilona mengintimidasi.
Kalau aku bilang nyonya Adelia yang buat pasti nanti non Ilona enggak mau makan,dan nyonya Adelia pasti kecewa'Batin Bi Marni'
"Bibi non yang buat,khusus untuk non Ilona."Ucap Bi Marni tersenyum.
"Baiklah,terima kasih Bi."Ucap Ilona menerima piring berisi nugget itu.
"Sama-sama,kalau begitu bibi pergi dulu."
Bi Marni pun berlalu pergi dari sana,Ilona menutup pintu kamarnya dan menaruh piring itu di atas nakas.
Ilona pun menonton drakor di laptopnya sambil memakan nugget itu,sementara Milo dia sedang duduk di jendela sambil melihat kearah luar.
Pak Anders baru saja pulang dari perusahaan untuk makan siang.
"Mas,sudah pulang?"Ucap Adelia menyambut pak Anders dan menyalaminya.
"Ilona sudah pulang?"
"Sudah mas,dia lagi ada di kamar."Ucap Adelia,pak Anders pun manggut-manggut.
"Mas aku tadi ada buat nugget jamur,kamu cobain ya."Ucap Adelia menggiring pak Anders untuk pergi ke ruang makan.
Sesampainya di ruang makan pak Anders langsung mencicipi nugget buatan Adelia.
"Bagiamana mas,enak?"Tanya Adelia.
"Enak,enak banget nugget jamur nya ini."Ucap pak Anders.
"Syukurlah,tadi aku juga sudah kasih ke Ilona tapi lewat bi Marni."
Pak Anders pun berhenti mengunyah saat mendengar ucapan Adelia.
"Apa,kamu kasih nugget jamur ini ke Ilona.Dia alergi jamur sayang?!'Ucap pak Anders terkejut.
"Benarkah,maaf mas aku tidak tahu."Ucap Adelia merasa sangat bersalah.
"Yasudah tidak apa-apa,aku lihat dulu keadaan Ilona."Ucap pak Anders berdiri dari duduknya dan melangkah pergi ke kamar Ilona.
Tapi saat akan menapaki anak tangga menuju lantai 2 dimana kamar Ilona berada pak Anders berpapasan dengan Ilona.
"Pa,gatal."Ucap Ilona dengan wajah sedihnya sambil menggaruk-garuk lengannya.
"Iya sayang,sini duduk biar papa telfon dokter dulu ya."Ucap pak Anders menggiring Ilona untuk duduk di sofa ruang tamu.
Pak Anders pun segera menghubungi dokter keluarganya untuk segera datang ke rumah.
"Gatal,siapa sih yang kasih aku jamur!!!"Teriak Ilona marah bercampur sedih,terlihat kulit Ilona muncul bintik-bintik berwarna merah.
"Iya sayang sabar ya,dokter nya mau ke sini."Ucap pak Anders dan duduk di samping Ilona sambil mengusap-usap lengannya.
Adelia pun datang menghampiri mereka.
"Ngapain ke sini,pergi aku enggak mau lihat kamu!!"Ucap Ilona saat melihat Adelia,Ilona berbicara sungguh tidak sopan.
"Ilona,kamu enggak boleh berbicara seperti itu.Dia itu-."
"Stop pa,Ilona cuma punya 1 Mama.Ilona enggak punya ibu!!"Ucap Ilona memotong ucapan pak Anders.
"Ilona,kamu itu enggak boleh-."
"Sudah mas enggak apa-apa biarin,memang butuh waktu untuk Ilona menerima aku."Potong Adelia.
"Apa,menerima.Enggak akan pernah!"Ucap Ilona sinis.
Tak lama kemudian dokter pun datang,Ilona diperiksa di kamarnya.
"Ini saya berikan obat ya,jangan lupa diminum.Dan lagi,jangan makan makanan yang bisa menyebabkan kamu alergi lagi."Ucap dokter Mila tersenyum.
"Iya dok."Ucap Ilona.
Setelah semuanya selesai pak Anders pun mengantar dokter Mila sampai di teras depan.
Di dalam kamarnya Ilona masih saja menggaruk-garuk lengannya,tiba-tiba saja matanya tak sengaja melihat nugget jamur itu yang sudah Ilona makan 3 potong.
"Bi Marni,sudah tahu aku alergi jamur masih dikasih makanan yang dari jamur."Gumam Ilona kesal.
Tak lama kemudian terlihat pak Anders masuk ke dalam kamar Ilona bersama dengan Bi Marni yang membawa nampan berisi makan siang untuk Ilona.
"Ilona,kamu makan ya setelah itu minum obat."Ucap pak Anders.
"Bi Marni,bibi tahu kan kalau Ilona itu alergi sama jamur.Kenapa bibi malah kasih Ilona nugget jamur sih."Semprot Ilona.
"Maaf non,bibi enggak tahu kalau nugget nya dibuat dari jamur."Ucap Bi Marni benar-benar tidak tahu.
"Ini semua bukan salah Bi Marni,tapi Adelia yang tidak tahu kalau kamu alergi sama jamur."Sahut pak Anders.
"Jadi yang buat ini nugget dia bi?!"Tanya Ilona,Bi Marni hanya mengangguk.
"Pergi,Ilona enggak mau ketemu sama siapapun!!!"Teriak Ilona.
Pak Anders dan Bi Marni pun melangkah pergi dari sana,tak lupa Bi Marni menaruh makan siang untuk Ilona di atas nakas.
"Jahat banget dia,aku enggak sudi memanggilnya Mama.Menganggapnya ada saja aku sungguh tidak mau."Gumam Ilona.
Tiba-tiba saja Milo naik ke atas ranjang dan menghampiri Ilona.
"Milo lihatlah,orang-orang disini sangat menyebalkan.Apalagi Adelia itu,benci banget aku sama dia."Ucap Ilona sambil mengelus-elus kepala Milo.
Ilona pun mengambil handphonenya di atas nakas dan menghubungi Yoga,dering pertama langsung diangkat oleh Yoga.
"Iya hallo sayang ada apa?"Sapa Yoga.
"Aku mau kamu datang ke rumah,aku sakit tahu."Ucap Ilona manja.
"Apa sakit,sakit apa.Perasaan tadi kamu baik-baik saja deh?"
"Iya tadi,tapi sekarang aku sakit.Ibu tiri aku kasih aku makanan dari jamur,aku alergi lah kamu tahu kan kalau aku alergi sama jamur."Jelas Ilona.
"Baiklah,aku akan ke sana sekarang juga ya."
"Iya,aku tunggu."
Tut
Panggilan pun terputus.
Sementara itu di meja makan
"Mas maafin aku ya,aku benar-benar enggak tahu kalau Ilona alergi sama jamur."Ucap Adelia yang masih saja merasa bersalah.
"Sudah berapa kali kamu bilang maaf,sudah enggak apa-apa namanya juga tidak tahu.Mungkin lain kali kamu harus ingat jika Ilona alergi sama jamur."Ucap pak Anders tersenyum,Adelia pun balas tersenyum.
"Permisi tuan nyonya,di depan ada mas Yoga."Ucap Bi Marni tiba-tiba.
"Iya Bi."Ucap pak Anders berdiri dari duduknya dan melangkah pergi ke teras depan,diikuti Adelia.
Sesampainya di teras terlihat Yoga berdiri di sana dengan membawa 1 keranjang buah-buahan.
"Yoga."Sapa pak Anders.
"Om."Ucap Yoga dan menyalami tangan pak Anders serta Adelia.
"Ada apa ke sini?"Tanya pak Anders yang memang dari dulu tidak suka kepada Yoga,entahlah.
"Tadi Ilona menghubungi saya katanya dia sakit terus menyuruh saya datang ke sini."Jawab Yoga.
"Ilona ada di dalam kamarnya,masuk saja."
"Iya Om,permisi."Ucap Yoga dan melangkah masuk ke dalam rumah untuk menuju ke kamar Ilona.
Yoga memang diperbolehkan untuk masuk ke dalam kamar Ilona dengan syarat pintu kamar Ilona harus dibuka.
"Mas,itu siapa?"Tanya Adelia.
"Itu Yoga,pacarnya Ilona.Mereka baru beberapa bulan berhubungan."
"Maaf ya mas,aku kok enggak suka ya sama dia."Ucap Adelia hati-hati.
"Sama,sebenarnya mas juga enggak suka tapi apa boleh buat.Jika keinginan Ilona ditentang dia akan semakin membangkang,jadi mas biarkan saja Ilona berpacaran dengan Yoga asalkan mereka tidak sampai melewati batas."Ucap pak Anders,Adelia pun manggut-manggut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
ꭱⷽᴀᷡꭲᷡⲙⷽ ͽ֟֯͜᷍ꮴ🔰π¹¹™
Semangat selalu
2022-08-26
1