Sesampainya di rumah ia langsung naik ke lantai 2 menuju kamarnya
Langkahnya terhenti saat melihat sang adik duduk di depan pintu kamarnya " Arez! " serunya
Arez menoleh " Bang lu dari mana? "
" Keluar sama Caca, lu ngapain di depan pintu? " tanyanya
Kemudian Arez menyodorkan surat di tangannya pada Rizky lalu ia mulai membacanya
" Kenapa lu bisa dapet surat panggilan? abis ngapain? "
Rizky bukanlah sosok Abang yang suka main tangan seperti Papanya, namun ia bersikap tegas dan menegur jika yang dilakukan memang benar salah
" Arez jawab Abang! "
" Gua berantem sama Kail " jawabnya
" Kail lagi? "
" Gua emosi Bang, dia bawa-bawa bokap, jelek-jelekin bokap di depan semua orang! lu pikir gua bisa diem? "
" Heii kenapa jadi lu yang marah ke gua?! " sentak Rizky
Arez menunduk, ia terlalu terbawa emosi. Ini bukan kali pertama Arez menerima surat panggilan namun sudah ke sekian kalinya, dan yang datang ke sekolahnya untuk mendatangi panggilan itu hanyalah Rizky
" Gua nanya baik-baik, please lah jangan bikin rumah ini makin ancur! cukup Mama sama Papa yang ga tentram kita berdua jangan! " kini Rizky mulai terpancing emosi
" Maaf.. " lirih Arez
Tanpa membalas lagi, Rizky meninggalkan adiknya dan berlalu masuk kamar kemudian mengunci pintunya
Arez tak tahu harus apa dan kemudian ia juga memasuki kamarnya dan berperang dengan isi kepala
Kini Papa Adi telah kembali dari kantor dan melihat keadaan rumah sangat sepi hanya terlihat bibi pengurus rumah yang sedang menyiapkan makanan
" Rizky, Arez!! " serunya dari bawah
Arez yang mendengar panggilan itu membuka pintu dan keluar " Ya Pa? " jawabnya malas
" Mama dimana? ayo makan "
" Belum pulang " jawabnya singkat
" Suruh Abangmu turun kita makan bersama " perintah Papanya
Tak lama kemudian Rizky & Arez turun dan ikut bergabung dengan Papanya dan mereka makan bersama
" Pa, besok Arez akan Rizky pindahkan ke Sekolah Rizky " ujarnya
" Kenapa? Adikmu membuat masalah? "
" Engga, biar gampang aja nanti kesekolah Rizky bawa mobil berdua sama Arez " elaknya
Rizky menutupi masalah sang adik demi mencegah kemarahan yang akan berlarut dan membuntut entah kapan akan selesai jika di beritahu yang sebenarnya
" Papa besok sibuk, tidak ada waktu untuk me- "
" Rizky yang urus " potongnya cepat
Tak lama berselang Mamanya pulang, dengan langkah kaki yang terdengar sejak di luar dan berbagai keluhan lainnya yang di lontarkan
" Kenapa kau lama? " tegur Papa Adi pada istrinya
" Oh ayolah aku ini Dokter pasienku banyak hari ini " jawabnya santai
" Bukankah waktumu hanya sampai jam 4 sore? kenapa pulang malam? "
" Adipati aku lelah bisakah kau jangan banyak bertanya dulu! "
" Jangan membual Merina! "
" Tidak mengertikah kau bahwa aku lelah?! " bantahnya lagi
Mendengar hal itu membuat suasana hati Rizky kembali kacau, mood makannya rusak dan begitupun dengan Arez, ia segera mengambil headset dan memakaikannya pada telinganya mencoba mengabaikan kegaduhan di depan matanya
PRAANGG!!
Bunyi piring pecah berserakan, Rizky sudah tidak tahan dengan rumahnya sekarang
" JIKA TERUS SEPERTI INI LEBIH BAIK BUNUH SAJA AKU!! " ucapnya
" RIZKY!! " bentak Mamanya
" Tidak bisakah kalian akur?! tidak malukah kalian terus bertengkar di depan anak-anak kalian hah?! "
Papa Adi mulai mengangkat tangannya hendak menampar Rizky, namun terhenti oleh Arez yang mencegahnya
" CUKUP!! AKU BENAR-BENAR MUAK!! " ujarnya lalu menghempaskan tangan Papanya
Rizky maupun Arez kini pergi meninggalkan meja makan dan kembali ke kamar masing-masing
Ia membuka hp nya mencari nomor Caca kemudian meneleponnya, ia ingin mendengar suara gadis itu
" Hallo? " ujar Caca dari seberang telepon
" Caa gue ganggu? "
" Engga, kenapa? " jawab Caca
" Gapapa kangen doang pengen denger suara lu "
" Sa ae lu nyett "
Kemudian keduanya mengobrol saling bertukar cerita hingga membuat Rizky lebih tenang dari situasi yang tadi
" Caa, hallo? " ucap Rizky namun tak ada sahutan apapun padahal telepon masih tersambung
" Caa, lo tidur ya? kebiasaan amat ga pamitan dulu " ujarnya sekali lagi namun tetap sama tak ada sahutan apapun hingga ia meyakini bahwa Caca benar-benar tertidur
" Good night Caa, terima kasih lu ga pernah pergi saat situasi gue susah begini " lirihnya pelan kemudian ia pun memejamkan matanya dan tertidur dengan panggilan telepon masih tersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Cokelatcaca🌼
bagus kaa
2023-02-12
0