Episode 2

Kemudian ia memanggil ibu kantin dan membayarnya

Sesaat kemudian, Caca menarik tangannya menuju ruang UKS di sekolahnya, sedangkan para sahabatnya hanya saling tatap melihat adegan barusan

" Ca lo mau ngapain? " tanya Rizky

Kemudian Caca mendudukkan Rizky di bangku dan dia mengambil kotak P3K mencari obat untuk di oleskan di pipi mulus pria itu

" C-caa.. "

" Diem! lo nurut dan diem aja " perintah Caca

Menatap wanita di depan nya membuat hatinya sedikit lebih tenang, wanita yang diam-diam sudah lama ia taruh dalam hatinya namun Rizky memiliki rasa takut jika ia mengungkapkan perasaannya takutnya Caca malah menjauh

" Nyamuknya brutal banget ya sampe nampar pipi lo gini " ucap Caca yang sudah mengetahui dari bekas jari yang memerah pada wajah Rizky

" Y-ya gitulah " jawabnya gugup

" Gue gasuka lo bohong, please jangan bersikap seolah kita baru kenal kemaren sore " ujarnya

" Sorry, gue terlalu malu buat bilang yang sebenernya " jawab Rizky

" Lain kali kalo ada apa-apa bilang, jangan di sembunyiin oke? udah nih besok sembuh kayaknya, kan yang ngobatin cewe cantik " ujar Caca membuat Rizky salah tingkah

Saat jam pelajaran berakhir, semua siswa pulang meninggalkan sekolah.

" Ky! nebeng sampe depan " seru Aldo

" Motor lu mana? "

" Lagi sakit, demam kayaknya itu lagi ada di Bengkel Pak Jun " balas Aldo

Di antara ketiga sahabatnya, Aldo lah yang paling pintar mencairkan suasana, pria itu bersifat humoris dan sering membuatnya tertawa

...{ Visual Aldo Wirayudha }...

" Naik! " ujar Rizky yang kemudian Aldo naik di jok belakang

Saat melajukan motornya, di depan pagar ia melihat Caca yang belum pulang padahal sekolah sudah semakin sepi

" Caa, kenapa belum pulang? " tanya Rizky kemudian mematikan standar motornya

" Biasanya jemputan lu udah stay dari tadi " tambah Aldo

" Pak Nang lagi gabisa jemput, ini sekarang aku lagi mau mesen ojol " balas Caca

" Pulang sama gue, gausah pesen ojol " cegah Rizky

Aldo melongo, pikirannya berputar masa iya moge ini mau bonceng tiga

" Van! nitip Aldo sampe depan gua mau nganterin Caca " serunya ketika melihat Jevan yang baru mau keluar gerbang

" Ah lu nyusahin mulu, motor lu si Santika mana " ujar Jevan pada Aldo

" Santika pala lu, motor gua keren! main panggil Santika " bantah Aldo

" Caa, buru naik pulang bareng gue " ujar Rizky

" Yaudah deh " kemudian Caca naik ke motor Rizky dan di antar pulang olehnya

" Jevan, Aldo duluan ya " say goodbye nya

" Tiati cantikk " balas Jevan melambaikan tangannya

" Heh gebetan temen lu itu! " ucap Aldo dan menoyor kepala Jevan

" Yaelah gitu doang "

" Buruan jalan! "

" Heh lu numpang somplak! pake merintah segala " ujar Jevan kemudian melajukan motornya

Sepanjang perjalanan, keduanya mengobrol diiringi canda tawa hingga tak terasa motor Rizky berhenti tepat di depan rumah Caca

" Thanks Kiki lo emang the best " ujarnya

" Kalo lo mau, mulai besok gue yang antar jemput " tawar Rizky

" Eh gausah, hari ini karena hal mendadak makanya Pak Nang gabisa jemput " jelas Caca

" Yadah, gue pulang ya " ujarnya lalu menghidupkan kembali motornya

" Hati-hati " balas Caca yang mendapat anggukan dari Rizky kemudian pria itu melajukan motornya

Saat hendak masuk, baru saja selesai membuka pintu Caca sudah di kejutkan oleh Papanya yang bersila tangan

" Siapa anak itu Ca? "

" Itu Kiki Pa, temen sekolahnya Caca " jawabnya jujur

" Pa, kenapa belum transfer uang ke rekening Mama? mau belanja bulanan ini gimana? " keluh sang Mama yang datang tiba-tiba

" Uang, uang, uang terus yang kau pikirkan Hanna! cobalah berhemat dan jangan terlalu boros! " balas sang Papa

Caca yang melihat itu hanya termangu, sudah biasa ia menyaksikan hal seperti ini di depan matanya kemudian ia berlalu naik ke lantai 2 menuju kamar dan meninggalkan kedua orang tuanya uang tengah bertengkar

Sekuat tenaga Caca menahan air matanya namun tetap saja lagi-lagi tumpah

" Apa mereka akan selalu seperti itu hikss.. hikss.. "

Tak bisa di pungkiri, semenjak sang Papa naik jabatan dan bergelar CEO kehidupannya berubah. Mamanya bersikap lebih boros dan sang Papa gila kerja.

Caca adalah putri tunggal, satu-satunya anak dari Papanya yang bernama Richard Dawson & Mama Bae Hanna Dawson. Papanya seorang business man dan Mamanya seorang Designer ternama yang sudah memeiliki beberapa butik dan cabang sudah menyebar di berbagai kota

Kehidupannya dulu dipenuhi kasih sayang oleh kedua orang tuanya, walaupun ia adalah anak tunggal, tapi Caca adalah anak yang mandiri dan tidak manja.

Ia kehilangan moment harmonis dalam keluarganya yang kini tengah sibuk dengan dunia mereka masing-masing

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!