Tiba-tiba handphonenya berdering, panggilan masuk dari seorang pria yang sangat baik yang sudah lama dekat dengannya
" Hallo, kenapa Kii? "
" Lo kenapa Ca? " tanya Rizky dari seberang telepon saat ia mendengar suara Caca sedikit bergetar
" Oh engga, gue gapapa " elak Caca
" Lo nangis? " tebak Rizky
Caca diam, mau berusaha bagaimana pun pria ini akan tahu. Karena Rizky sangat mengenal Caca dengan baik
" Hikss.. gue cape hikss.. " runtuh sudah pertahanannya, air matanya meluruh
" Lo kenapa? hallo Caa lo masih denger gue? " seru Rizky
" Kii bisa ketemu di tempat biasa? gue butuh lo hikss.. "
" Bisa-bisa gue jalan sekarang " jawabnya lalu Rizky mulai mengambil kunci motornya dan melajukannya menuju tempat yang biasa ia kunjungi bersama Caca
Sedangkan Caca mengganti pakaian sekolahnya dan turun ke lantai bawah, orang tuanya masih bertengkar hebat
Tanpa izin lagi ia keluar dan minta di antar Pak Nang menuju tempat yang ia tuju, selama di dalam mobil Caca terus mengelap air matanya
" Bapak tahu neng Caca sedih, semangat ya neng semoga semuanya akan kembali seperti semula " ujar Pak Nanang
" Iya Pak, makasih " jawabnya pelan
Kemudian ia sampai di tempat tujuan dengan Rizky yang sudah menunggunya disana.
Ia berlari menuju Rizky dan memeluk pria itu sembari menangis
Rizky yang tidak mengerti apa-apa hanya membalas pelukannya erat, wanita yang selalu terlihat ceria itu sangat rapuh kali ini
Entah apa yang ia sembunyikan, Rizky belum mau bertanya sampai Caca yang menceritakannya sendiri
" Caa heii " lirihnya lembut sembari mengelus rambut panjang Caca yang terurai
" Hikss.. gue cape " keluhnya dengan menangis tersedu-sedu
" Lo sering bilang ke gue, jangan nyerah dan tetap semangat. Kok sekarang lo nyerah hm? "
Kemudian Rizky mencoba menenangkan Caca, entah mengapa ia sangat tidak suka melihat wanita ini menangis.
Terlihat sangat rapuh, Caca sangat berbeda dari biasanya kali ini. Entah masalah apa yang sedang menimpanya
" Kalo lo mau cerita, gue siap dengerin kapanpun dan dimanapun. Lo ga sendirian Caa "
Namun tampaknya Caca belum siap menceritakan hal yang membuatnya rapuh, karena pria di hadapannya ini juga mengalami hal yang sama dengannya yaitu tentang keluarga
" Stttt udah ah, lo jelek kalo nangis " ujarnya
" Ihh apasih " balasnya lalu tertawa pelan
" Nahh gitu dongg, mau beli es krim ga? " tawar Rizky
" Mau, rasa co- "
" Coklat kan " potong Rizky
" Hehe iyaa " jawabnya
" Yaudah yuk, hapus dulu air matanya tar dikira orang lo nangis gara-gara diputusin pacar " candanya
" Ihh Kikiii nyebelin banget sih lo! "
Kemudian keduanya menuju tempat es krim yang biasa mereka beli
" Mau dua boleh? " tanya Caca
" Boleh.. " jawab Rizky dengan tersenyum dan kemudian ia membayarnya
Sepanjang jalan berjalan kaki, keduanya menikmati es krim dan melihat ada sebuah pasar malam tak jauh dari tempat yang mereka kunjungi
" Itu apa? " tanya Caca menunjuk ke arah itu
" Pasar malam " jawab Rizky
" Tapi kan ini masih sore "
" Caca o'on, mereka kan siap-siap sebentar lagi malam " ujar Rizky
" Yeee biasa aja kale sensi amat "
Tak sengaja pandangannya jatuh pada roda lambung yang ada di sana, sudah lama Caca tidak menaiki itu
" Kii naik roda lambung yuk! " ajak Caca dengan senyum merekahnya
" Gak " tolak Rizky
" Ayolah, mau ya? ya ya ya "
" Kayak anak kecil Caa, gamau gue " tolaknya lagi
" Ish engga, kan itu ada juga orang yang mau naik bukan anak kecil kok. Ayokkk " ujarnya sembari menarik tangan Rizky
" Maksa amat, yaudah iyaa " pasrahnya akhirnya ia menuruti kemauan Caca kemudian mereka naik
Saat roda lambung berputar, dengan terus tersenyum bahagia Caca tampak sangat senang. Melihat senyum manis itu membuat Rizky ikut tersenyum
" Seneng? " tanyanya
Dengan mengangguk Caca menjawab " Banget! "
Saat ia tiba di atas Caca berbinar menatap pemandangan yang ia saksikan, sudah sangat lama ia tak bermain wahana seperti ini
Hari sudah semakin sore, Rizky harus mengantar Caca pulang sebelum malam
" Caa, udah mau malem pulang yuk " ajaknya
Seakan lupa waktu karena merasa senang, jadi ia tak ingat jika sebentar lagi langit akan mulai gelap
" Ayok " jawabnya
Setelah selesai membayar parkir, Rizky melajukan motornya mengantar Caca pulang. Kebetulan jarak rumah mereka tidak terlalu jauh namun berlawanan arah
" Makasih untuk hari ini " ucap Caca setibanya mereka di depan rumahnya
" Hmm.. sana buru masuk " balas Rizky
" Dadah.. " jawabnya
Kemudian Rizky melemparkan senyumnya, saat Caca dibalik pintu barulah ia melajukan mobilnya dan bergegas pulang.
...Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments