uhukkk-uhukkjk.
"Ah sial... Pasti gadis sengklek itu sedang berbicara tentangku...!!!", gumam Jo.
"Ada apa, Tuan?", tanya Alvaro yang sedari tadi berdiri di sebelah Bosnya.
"Tidak apa-apa. Tetap awasi laki-laki itu..!!", perintah Jo. "Ahhh, asisten menyebalkan..!! Berani sekali dia membuatku berdiri menunggu di sini. Awas saja...!!!"
Setelah menunggu beberapa saat, mobil yang dikendarai oleh Bryand sampai di depan perusahaan itu.
"Maaf, Tuan. Macet di jalan tadi...", aku Bryand.
"Bagaimana seorang Bryand yang kejam dan terkenal sebagai GPS markas Black Hunter terjebak macet?", selidik Jo. Sambil duduk di bangku belakang setelah pintunya di buka Alvaro.
"Ah, Tuan,.. Saya tidak konsentrasi menyetir sehingga terjebak macet".. Sesal Bryand.
"Kinerjamu semakin menurun, Bryand. Butuh liburan?", tanya Jo dengan seringai licik.
"Wah, ide bagus, Tuan... Biar nanti pekerjaan saya sementara dialihkan ke asisten kedua Tuan", senang Bryand ketika mendengar kata liburan. Sudah hampir setahun dia belum mendapat jatah liburnya. Busi besarnya juga perlu dicuci.
"Baiklah, saya akan memberikanmu waktu libur asalkan.....", Jo menjeda ucapannya.
"Asalkan apa, Tuan?", tanya Bryand.
"Bawa gadis yang akan kau jadikan istri ke hadapan saya dalam waktu 3 jam ke depan..!!".
"Apa, Tuan? Saya kan belum punya kekasih, Tuan. Apa lagi sekarang kita sedang sangat sibuk dihadapkan dengan musuh dan persiapan pernikahan, Tuan..", jawab Jo dengan lesu.
"Resiko...", acuh Jo.
"Tidak usah libur, Tuan. Urusan dengan wanita rumit...", adu Bryand.
"Sebenarnya tidak rumit, asalkan kita mencoba mengerti...", saran Jo.
"Memangnya Tuan bisa memahami kemauan Nona Claudya?", Bryand balik bertanya.
"Wah, kalau wanita itu adalah pengecualian. Dia bukan wanita, tetapi iblis berwujud manusia yang kebetulan menjadi seorang wanita", jawab Jo acuh.
"Tetap saja dia wanita kan, Tuan?", lagi Bryand bertanya.
"Iya juga ya?".
"Wah sepertinya tuan mulai linglung...", gumam Bryand dalam hati.
"Ah bodohlah.... Antarkan aku ke apartemen..!", perintah Jo.
"Maaf Tuan. Tuan Besar Don meminta tuan kembali ke rumah utama..", kata Bryand.
"Ada urusan apa si tua itu memanggilku ke rumah utama? Bukannya dia sekarang lebih sibuk dengan istrinya itu?", ketus Jo.
"Saya tidak tahu, Tuan", jawab Bryand. "Biarpun tua ya tetap ayah anda tuan, begitu juga istrinya ibu anda. Ciri-ciri anak durhaka..!!", Bryand menggelengkan kepala.
Setelah setengah jam perjalanan.
tok-tok-tok...
"Ada apa memanggilku, Dad?", tanya Jo ketika dipersilahkan masuk setelah mengetuk pintu ruang kerja ayahnya di rumah utama.
"Duduk Rich. Atau Dady harus memanggilmu dengan Mr. Rick?", tanya Don Adriand.
Jo langsung menatap ayahnya dengan heran.
"Dari mana Dady tahu panggilan itu?", tanya Jo yang kaget.
"Kau lupa siapa Dady, Boy? Bahkan teman-teman Dady di kalangan bawah tanah pun sangat tahu soal itu...", Don menyeringai.
"Padahal sudah aku sembunyikan itu dari Dady bahkan anak buah Dady pun sudah ku kecoh berkali-kali", ketus Jo.
"Bangkai sebaik apapun disembunyikan tetap akan tercium baunya, Son", Dady Don mendekat kemudian duduk di samping anaknya.
"Apakah Momy tahu tentang ini, Dad?", cemas Jo.
"Tidak ada yang Dady sembunyikan dari Momy mu", jawab Dady Don.
"Ahhhh. Dady gak asik..!!".
"Siapa suruh kau berkutat di dunia itu, Rich?", tanya Jo.
Dady Don dan Momy Regina memanggil Richard Jo dengan panggilan Rich. Sapaan Jo terkenal di kalangan bisnis di negara itu maupun di beberapa negara terkenal cabang JF Group.
"Yah, untuk menambah pundi-pundi juga sebagai tenaga cadangan ketika pengawal kita kewalahan melawan saingan bisnis, Dad", jawab santai Jo.
"Tetapi musuhmu akan semakin banyak, Boy", kuatir Dady Don.
"Tenang, Dad. Aku tahu apa yang aku lakukan. Dady hanya perlu menikmati masa tua serta menghabiskan uang, Dad. Ajaklah Momy berlibur. Kasihan Momy jika harus terus mengurusi Dady yang banyak maunya", kemudia dengan cepat berlari menghindari Dady Don.
"Dasar anak nakal. Kau pikir, kau bisa hadir di dunia ini dengan mudah? Dady harus berusaha menipu momy mu...", kesal Dady Don.
"Wah-wah-wah... Dady.. Ternyata sifatku yang itu diturunkan dari Dady ya??", ganggu Jo.
Ketika masih bercanda dengan Dady Don, tiba-tiba handphone pribadi Jo berdering. Jo mengernyit heran karena nomor yang menelponnya.
Iblis cantik calling....
"Hm?", Jo berucap.
"Romantis dikit kek dengan calon istri ??", sungut Cla.
"Ada apa? Aku sibuk",.
"Malam ini kamu ada waktu? Ajaklah aku jalan-jalan, Beb. Kita dinner romantis, yuk?", ajak Claudya.
"Ya. Terserahlah. Hubungi aku nanti", seringai licik Jo.
"Baiklah, honey... See you..", dengan sensual Claudya berucap.
"Tunggu...!! Siapkan dirimu malam ini. Aku ingin DP sebelum berperang", Jo berucap.
"Berperang?", tanya Claudya penasaran....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments