Seperti janjinya tadi pagi Farrel menjemputku di kantor, kami pulang bersama. Tapi sebelum pulang kami singgah ke danau buatan tidak jauh dari kantor. Farrel membukakan pintu mobil untuk ku, persis seperti adegan di drama romantis.Dia membantuku turun dari mobil. Setelahnya dengan bergandengan tangan kami duduk di salah satu kursi besi berwarna putih di tepi danau tersebut.
Langit sudah berwarna orange tanda matahari sudah mulai terbenam, tapi tidak membuat senyum kami surut. Kami berdua masih mengobrol sambil berpegangan tangan dengan senyum yang tidak pernah hilang. Seperti ini rasanya saling mencintai,tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
“Kamu tau sha? hari ini adalah hari paling bahagia untukku” ucapnya sambil membelai rambutku.
Aku tersenyum menatap matanya. Aku bisa lihat binar kebahagian disana.
“Dari dulu aku sudah jatuh hati padamu, junior yang sudah mencuri hatiku, aku tidak bisa memendamnya lagi, aku sangat sangat jatuh cinta padamu.”
Lagi-lagi aku tersenyum.
“Aku juga sama, dari dulu sudah menyukaimu.”
Farrel kemudian memelukku, “I Love You, I Love You So much” katanya sambil mengelus punggungku.
Aku pun membalas pelukannya.
“I Love You too” balasku.
Dengan masih berpelukan dia berkata lagi, “Maaf aku baru bisa jujur padamu, aku takut hubungan kita jadi tidak baik kalau aku mengatakan perasaan ku padamu, aku takut kamu membenci ku kalau aku bilang aku mencintaimu.”
“Aku juga sama , aku tidak berani menyatakan perasaanku padamu.”balasku.
Farrel melepas pelukannya, perlahan dia mengikis jarak dan mencium bibirku. Ciuman yang benar-benar lembut sekaligus ciuman pertama ku. Jantungku berdegup sangat kencang. Mungkin suaranya terdengar di telinga Farrel. Setelah ciuman pertama ku berakhir Farrel memelukku lagi seraya mengucapkan kata I Love You tiada henti. Aku pun terkekeh dibuatnya.
“Aku tidak akan berhenti mengucapkan kata cinta sampai kau bosan mendengarnya.”
“Aku tidak akan pernah bosan, karena itu adalah kata-kata yang sudah ku nanti dari sekian lama.”balasku.
Perlahan Farrel melepas pelukannya, dia menatap wajahku lekat seraya tersenyum.
Aku menunduk malu ditatap seperti itu, dia kemudian mengangkat daguku memintaku menatap ke arahnya, kemudian dia mencium bibirku sekali lagi, kali ini aku pun membalas ciumannya walau masih sangat kaku. Kami sama-sama tersenyum setelah ciuman itu berakhir.
Farrel menggenggam tangan ku erat , “Berjanjilah untuk selalu berada disisiku , apapun yang terjadi, dan percayalah padaku.”
Aku berpikir sejenak, mencerna setiap perkataannya, namun belum sempat aku menjawab, dia sudah berkata lagi sambil mencium keningku.
“Aku tidak bisa jauh darimu, aku bisa gila kalau kehilanganmu.”
Aku tersenyum mendengar gombalannya dan memukul lengan nya pelan.
“Kamu Gombal sekali.”
“Mulai sekarang panggil aku sayang” pintanya.
Dengan malu-malu aku mulai berkata sayang tapi Farrel malah tertawa mendengarnya.
“Jangan kaku seperti itu” ucapnya lagi.
“Farrel sayang” ulang ku.
Dia mengelus-elus kepalaku dengan sayang , “Semoga ini bukan mimpi, akhirnya kita bersama, I Love You.”ucapnya manis sekali.
Diperlakukan seperti ini membuatku benar-benar malu. Farrel memang selalu bisa membuat da da ini bergemuruh.
“I Love You” kataku sambil memberanikan diri mencium pipi nya.
Farrel mengelus pipinya yang aku cium seraya tersenyum lalu menghujani pipiku dengan banyak ciuman, kemudian dia memeluk tubuhku lagi
“Terima kasih” ucapnya sambil terus mengeratkan pelukannya.
Kriuk,,,,, bunyi perut ku berbunyi tidak tau kondisi.
Farrel melepas pelukannya sambil mengulum senyum.
“Kamu lapar?” tanya nya.
Dan aku hanya mengangguk, malu aku malu sekali, kenapa perut ini harus berbunyi disaat yang tidak tepat , hu… hu… hu…. ingin sembunyi, apalagi Farrel seperti menahan senyum.
“Ayo kita makan dulu, maaf ya, sampai lupa kalau ini sudah malam” Kak Farrel berdiri dan meraih tanganku. dia menggenggam erat jemari ini, kami berjalan bergandengan menuju mobil.
Aku malu huaaaa….
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments