Setelah kenyang makan ikan yang dibakar tadi Muve pun berbaring sambil menikmati angin yang cukup sejuk dibawah pohon.
“Enaknya... Andai saja waktu dapat berhenti terus-menerus diwaktu ini jadi aku dapat menikmati sensasi setiap saat!”
“Hmm aku baru ingat! Seharusnyakan aku pergi kesekolah hari ini? Kesan dihari pertamaku saja sudah buruk karena pergi bolos apalagi kalau hari ini aku tidak berangkat ya?”
“Bagaimana menurutmu System?”
[Membolos sekolah bukanlah hal baik tapi kalau membolos sesekali mungkin baik-baik saja.]
“Kau benar juga sih lagipula kalaupun aku pergi sekolah yang ada anak-anak lain malah membullyku”
[Kalau begitu anda tidak perlu pergi sekolah Host]
“Okelah! Kalau begitu hari ini pun aku akan bolos!” ucap Muve bersemangat.
“Tapi... Apa yang harus kulakukan sekarang?”
[Anda ingin mencoba Misi pertama?]
“Misi? Kalau bertarung sepertinya aku menolak saja karena aku tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk bertarung.” jawab Muve sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
[Sebaiknya anda lihat saja terlebih dahulu]
“Ya sudah, mana?”
[Memberikan Host Misi Pertama]
|Misi Pertama|
|Membunuh 1 Serigala|
|Hadiah : 1 Poin Strength + 400 Exp|
“Tuh kan bertarung! Aku tidak terimalah!”
[Tapi itu hanya Hewan buas Host bukan Monster]
“Tetap saja aku harus bertarung!”
[Kalau anda seperti ini terus bagaimana anda dapat menjadi seseorang yang kuat?]
Muve terdiam sejenak memikirkan ucapan System yang ada benarnya, tidak mungkin seseorang dapat menjadi kuat hanya dengan tinggal berdiam diri, harus ada yang dipertaruhkan.
“Baiklah tapi kau yakin menyuruhku untuk membunuh Babi hutan dengan tangan kosong?”
[Terserah Host]
[Menggunakan atau tidak menggunakan senjata adalah pilihan Host]
[System hanya sebatas memberikan misi]
“Bukankah kau bilang misimu adalah membuatku menjadi lebih kuat?”
[Memang benar tapi itu tergantung Host juga]
“Ya sudahlah!”
Muve lalu mengambil batu yang digunakannya untuk membuat api tadi dan membawanya berjalan menuju hutan.
Ini pertama kalinya Muve memasuki hutan karena ibunya selalu melarangnya, yah wajar saja orang tua mana yang akan mengizinikan anaknya untuk pergi berjalan-jalan dihutan yang berbahaya.
“Apa perasaanku atau memang aku sedang diperhatikan oleh sesuatu?” gumam Muve sesaat memasuki hutan.
“Mungkin itu hanya perasaan yang timbul akibat aku sedikit takut!”
[Peringatan! Terdeteksi ada niat membunuh tepat dibelakang Host]
Muve sedikit bingung yang diucapkan oleh System karena dirinya sama sekali tidak melihat apapun dibelakang dan hanya terus berjalan kedepan.
[Peringatan! Niat membunuh semakin dekat kearah Host]
Muve hanya mengabaikan ucapan System dan terus berjalan namun seketika tepat dibelakangnya muncul seekor serigala yang berhasil menggigit tangan kanannya.
!!!
“Arghh!!!”
Muve berteriak dengan kerasnya karena rasa sakit yang disebabkan oleh gigi serigala itu.
Muve cukup panik melihat serigala itu tidak melepaskan gigitannya sama sekali dan dengan menguatkan mentalnya Muve pun memukul wajah serigala itu dengan batu yang bawanya tadi.
Setiap kali Muve memukul wajahnya serigala itu semakin mengkuatkan gigitannya ketangan Muve.
“Lepaskan! Lepaskan!” bentak Muve sambil memukul wajah serigala itu.
Tapi Muve tidak mau menyerah dan terus memukulnya sampai akhirnya tepat dipukulan kedua puluh kalinya serigala itu pun melepaskan gigitannya dari tangan Muve.
“Si-sial! Rasanya tanganku seperti akan putus!” gumam Muve.
Muve sudah mulai sempoyongan dan pandangan juga mulai kabur sedangkan serigala itu juga terlihat sekarat karena darah dikepalanya juga sangat bercucuran.
“T-tidak! Aku tidak boleh pingsan disini!”
Untuk menjaga kesadarannya Muve mengigit bibirnya sampe sedikit mengeluarkan darah.
“Ini sedikit sakit! Lain kali tidak akan kulakukan lagi!”
Melihat Muve lengah, serigala itu langsung menerjang Muve dan membuat Muve terbaring ditanah kemudian langsung mengigit bahu kiri Muve dengan kuatnya.
“Argh!!! Sa-sakit!!” teriak Muve.
Kini Muve tidak bisa menggunakan kedua tangannya lagi tapi karena tekadnya untuk hidup cukup kuat, Muve mencoba melawan sekuatnya dengan menghantamkan kepalanya kearah kepala serigala yang sudah terluka.
Serigala itu terpukul mundur sedikit kemudian Muve langsung menendangnya sekuat tenaga membuatnya terpental.
“Saatnya pembalasan!”
Muve berlari kearah serigala itu dan menendangnya kembali sampai terhempas kebatang pohon, tanpa ampun Muve kembali mendatanginya dan menendangnya kembali.
“Mati! Mati! Mati!!” ucap Muve saat menendang serigala itu.
Setelah cukup banyak menendang Muve akhirnya berhenti dan terbaring tepat diatas serigala yang terluka parah tersebut karena sudah kelelahan dan melemah.
Deg Deg Deg
Muve sempat terkejut bahwa mendengar jantung serigala itu masih berdetak setelah dia menendangnya begitu banyak tapi dia sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi sampai akhirnya dia terpikir untuk membalaskan gigitan serigala tadi.
“Mata dibalas mata dan darah dibalas darah!” ucap Muve.
Muve pun menggigit leher serigala itu dan mengoyak dagingnya dengan sekuat tenaga, seketika darah yang begitu banyak muncrat kewajah Muve namun bukannya merasa takut Muve malah merasakan sensasi panasnya darah itu membuatnya senang dan seketika mata Muve berubah menjadi merah.
Muve kemudian terus menggigit dan mengoyak daging serigala terus menerus.
[Misi Selesai]
[Mendapatkan 1 Poin Strength]
[Mendapatkan 400 Exp]
[Selamat anda naik level]
[Mendapatkan 2 poin stat]
Seketika setelah pemberitahuan System itu tubuh Muve pun mengeluarkan sedikit cahaya dan seluruh lukanya langsung sembuh.
Tapi Muve tidak memperdulikannya dan terus mengoyak serigala sampai akhirnya dia tidak sengaja tertelan daging serigala tersebut.
Muve terhenti makan seketika saat merasakan daging serigala mentah itu.
“Ra-rasa apa ini! Rasanya sangat nikmat daripada makanan yang dimasak oleh ibu!”
Muve pun memungut daging yang dikoyaknya tadi dan memakannya sampai bersih.
Seperti orang yang sangat kelaparan Muve memakan habis seluruh daging serigala itu dan hanya menyisakan isi perut dan tulang-tulangnya saja.
[Mendapatkan Skill - Eater]
Setelah selesai memakan daging serigala tersebut mata Muve yang memerah akhirnya kembali normal.
“Apa-apaan itu tadi! Aku merasa sedang dikendalikan oleh sesuatu yang membuatku ingin makan dan terus makan!” tanya Muve pada dirinya.
[Anda seperti orang gila Host]
“Aku tau! Tapi apa yang membuatku seperti itu?”
[Mungkin anda memiliki sifat membuat anda akan terangsang saat disiram oleh darah diwajah]
“Hei mana mungkin lah! Aku ini anak yang masih polos!”
“Oh iya dengan begini Misinya selesaikan?”
[Ya Host]
“Ngomong-ngomong aku penasaran kenapa aku bisa sembuh? Padahal tadi aku terluka parah!”
[Itu karena anda naik level]
“Hm naik level?”
[Bukankah anda pernah melihat distatus anda yang bertulisan Exp? Setiap kali Exp anda penuh akan membuat anda naik level dan diberikan 2 poin stat]
“Hoo... Jadi sekarang aku level 5?”
[Benar Host]
“Poin statnya bisa dipakai bukan? Tambahkan saja ke Vitality!”
[Anda yakin? Bukankah anda sebelumnya memasukan semua poin ke Strength?]
“Dari pertarungan tadi aku belajar kalau untuk menjadi kuat, aku juga harus memiliki pertahanan yang tidak tertembus!”
[Menambahkan 2 Poin stat ke Vitality]
“Bagus! Sekarang aku ingin pulang dan tidur!”
Muve pun pergi dari hutan menuju rumahnya dan sesampainya dirumahnya dia melihat ada Paman Ling tepat didepan rumahnya sedang berjalan bolak-balik.
“Paman Ling? Apa yang sedang Paman lakukan?” tanya Muve.
Paman Ling langsung mendekat ke Muve dan memegang kedua bahunya “Kau darimana saja Muve! Kau tidak tau betapa khawatirnya aku! Aku pikir kau pergi kesekolah tapi kata Sistina kau tidak ada disana!” ucap Paman Ling terlihat sedikit marah kepada Muve.
“Maafkan aku Paman, aku sebenarnya bolos sekolah lagi hari ini dan memilih pergi kesungai untuk memancing.”
“Memancing seperti apa yang sampai membuat bajumu compang-camping dan... *huff-huff* membuatmu bau darah binatang!”
“Baiklah aku mengaku, aku sebenarnya pergi kehutan untuk berlatih menjadi kuat.” jawab Muve dengan terpaksa.
“Kehutan!! Kau tau betapa bahayanya itu!? Kau mungkin beruntung hari ini selamat tapi mungkin lain kali tidak!” bentak Paman Ling.
“Tapi aku juga ingin menjadi kuat walau aku seorang Jobless! Aku juga tidak perlu rasa peduli Paman! Lebih baik Paman tidak perlu berbuat baik padaku karena pada akhirnya tidak akan berhasil baik untuk Paman!!” balas Muve dengan keras.
Paman Ling terdiam sejenak terlihat ingin marah namun sepertinya dia menahannya dan berkata “Aku sudah menganggapmu seperti anakku sendiri Muve jadi wajar saja aku khawatir terhadapmu dan tentang dirimu seorang Jobless aku sudah tau karena Sistina yang memberitahuku tapi tetap saja aku masih menganggapmu anakku karena kasih sayang itu tidak harus kau seseorang yang hebat ataupun kuat.” Paman Ling tersenyum manis kepada Muve sambil mengelus kepalanya membuat Muve termenung.
“Terima kasih Paman tapi aku tidak ingin Paman memiliki anak seperti diriku.” jawab Muve mendorong tangan Paman Ling yang mengusap kepalanya.
Muve kemudian masuk kerumah dan mengunci untuk pergi beristirahat.
“Kau sangat mirip seperti ibumu, hanya ingin menanggung semua rasa sakit sendiri.” gumam Paman Ling.
Paman Ling pun pergi dari tempat itu karena kekhawatirannya sudah sedikit berkurang.
Sementara itu didalam rumah, Muve sedang termenung diatas kasurnya.
“Aku sebenarnya sedikit senang saat kau berkata kalau aku ini anakmu tapi aku tidak ingin merasakan perasaan sakit ditinggal oleh seseorang yang kusayangi jadi lebih baik aku hidup sendiri.”
“Sebelum aku menjadi orang yang benar-benar kuat untuk melindungi orang yang kusayangi maka aku tidak akan menjalin hubungan dengan siapapun!”
Setelah itu Muve pun mencoba menutup matanya untuk tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Hades Riyadi
always Like 💪👍👍
2022-10-02
0
Bocah tua nakal™
lumayan..sedikit terharu😊
2022-08-05
0
Harman LokeST
semakin kuat
2022-07-17
0