kehidupan Baru

Part 3

Di kursi pelaminan sepasang pengantin baru begitu bahagia, Senyum tak pernah luntur dari wajah mereka seolah menunjukkan pada dunia "kami sudah bisa bersatu."

Setelah acara selesai tamu undangan dan rombongan pengantin priapun pulang, Yang tertinggal hanya keluarga inti yang bersiap-siap berkunjung ke rumah pengantin pria untuk acara selanjutnya "mematua" ( Ngundu Mantu ) Tradisi adat Kaili salah satu suku di Sulawesi.

Rombongan pengantinpun berangkat didampingi keluarga Novia. Setibanya di rumah Irwan prosesi acara "motataka" (diikat) memakai "Botiga" (Gelang yang terbuat dari benang dan tiga permata) Sebagai simbol bahwa pengantin wanita sudah menjadi bagian dari keluarga pengantin pria.

Setelah acara selesai, Semua rombongan kembali ke rumah Novia.

"Saatnya istirahat," Ucap Bu Ratih sambil menuntun Novia ke kamar diikuti Irwan

di belakangnya.

Bu Ratih keluar dari kamar Novia lalu bergabung bersama suami dan keempat anaknya yang lain membahas banyak hal sambil bercengkerama dengan cucu-cucu mereka.

Waktu sudah menunjukkan jam 5 sore, Di dalam kamar, Novia duduk di ranjang masih mengenakan pakaian pengantin.

Irwan terus menatap istrinya, pemuda itu seakan belum percaya dengan status mereka sekarang menjadi sepasang suami istri di usia yang masih muda.

Perlahan dia mendekat kearah Novia, "Vi, kamu sekarang sudah resmi jadi istriku." Irwan duduk disamping Novia lalu meraih tangan istrinya dan menggenggamnya kuat.

"Iya wan, tidak ada lagi yang bisa memisahkan kita kecuali maut," jawab Novia mereka saling menatap dan tersenyum.

"Oke, sekarang kamu ganti baju dan bersihkan diri," Ucap Irwan.

"Tolong bantu dulu melepas bajuku, ini susah sekali," Dengan malu-malu Novia melepas pakaian pengantinnya di depan Irwan.

Novia masuk ke kamar mandi lalu membersihkan diri, setelah selesai Novia keluar mengambil baju di dalam lemari.

"Ayo Wan, kamu juga mandi sebentar lagi maghrib, kebiasaan di rumah ini selalu shalat berjama'ah di waktu maghrib dan isya."

Irwan pun melepas pakaian pengantinnya lalu beranjak ke kamar mandi.

Novia mengambil tas yang berisi pakaian Irwan lalu memasukkannya ke dalam lemari.

Selesai dengan segala aktifitasnya di kamar mandi, Irwanpun keluar.

Novia sudah menyiapkan baju yang akan dipakai Irwan untuk shalat, dan dia juga bersiap siap untuk shalat.

"Wan, ini baju dipakai shalat, kita shalat berjama'ah papa yang jadi imam."

Irwan hanya mengangguk. Setelah siap mereka lalu keluar kamar karena adzan maghrib sudah berkumandang, seluruh anggota keluarga juga sudah berkumpul di ruang shalat.

Setelah adzan selesai, mereka shalat dengan khusyu' ke empat kakak Novia juga ikut. Mereka berencana besok pagi akan pulang ke rumah masing masing dan kembali dengan rutinitas mereka.

Setelah selesai shalat, yang lain nonton TV sementara bu Ratih dan dua kakak perempuan Novia menyiapkan makan malam, dan Pak Wahyu yang belum beranjak di tempat seperti kebiasaannya selesai maghrib mengaji dan berzikir menunggu waktu isya.

"Vi, ajak suamimu gabung sama kakakmu nonton TV" titah Bu Ratih kepada Novia.

"Iya mah, ayo wan kita nonton sambil menunggu waktu isya." Novia mengajak Irwan.

Irwan mengangguk dan mengikuti Novia. Pemuda itu masih merasa canggung dengan suasana baru di keluarga Novia.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 19.30 adzan isyapun berkumandang, semua anggota keluarga bergegas ke ruang shalat untuk melaksanakan shalat isya.

Setelah shalat, "Mah, makan malam sudah siap?" tanya pak Wahyu kepada ibu Ratih.

"Iya pah, kalian ganti baju dulu dan kita berkumpul di meja makan," Ucap Bu Ratih.

Di meja makan "Vi, ambil makanan untuk suamimu," ujar Bu Ratih.

"Iya mah." Novia mengambil piring dan mengambil makanan lalu menyodorkan piring berisi nasi kepada Irwan.

"Makan Wan, jangan sungkan," Kali ini Randy kakak tertua Novia yang berucap.

Irwan tersenyum dan mengangguk. Sementara yang lain sibuk dengan makanannya, Pak Wahyu berucap, "Wan, Novia akan melanjutkan pendidikannya, sebagai istri tentunya Novia butuh izin dari kamu."

Pak Wahyu melanjutkan kalimatnya, "apakah kamu mau memberi izin untuk Novia?" Tanya pak Wahyu

Sejenak Irwan terdiam dan terlihat berpikir, lalu "Iya pah, Novia boleh kuliah."

Pak Wahyu tersenyum tipis begitupun dengan Bu Ratih.

Selesai makan malam, mereka beristirahat dan masuk ke kamar masing masing begitu juga dangan pasangan pengantin baru itu.

Di dalam kamar Novia,"Vi, jam berapa sekarang ?" Tanya Irwan.

Novia melirik jam weker di atas nakas "setengah sembilan," Jawab Novia.

"Kamu pasti capek seharian ini, sebaiknya istirahatlah dulu." Irwan menyuruh Novia tidur lalu dia berbaring di samping Novia.

"Iya badanku terasa dipukuli orang sekampung hehe," Jawab Novia sambil terkekeh.

Irwan memamadamkan lampu menarik tubuh Novia kepelukannya, mereka memejamkan mata dan tenggelam dalam pikiran masing masing. Malam ini belum ada aktifitas bulan madu layaknya pasangan pengantin baru lainnya.

Suara ayam berkokok menandakan hari sudah pagi, seperti biasa Novia akan terbangun untuk melaksanakan shalat subuh. Ketika membuka mata, Novia kaget dia lupa semalam dia tidur bersama suaminya dan pagi ini dia bangun dengan menyandang status sebagai seorang istri.

Perlahan Novia duduk, dan gerakannya mengusik lelapnya Irwan, Irwan rbangun dan membuka mata pandangannya langsung tertuju pada istrinya. Irwan duduk dan tersenyum didekapnya Novia lalu mengecup keningnya.

Novia menggeliat, "ayo mandi dan shalat subuh" Ucap Novia sembari melepas dekapan suaminya.

"Hmmm," Jawab Irwan, kemudian dia masuk ke kamar mandi dan bersiap untuk shalat subuh.

Novia bergegas mandi dan menyusul suaminya.

Jam enam pagi Bu Ratih sudah selesai menyiapkan sarapan dia masuk ke kamar memanggil suami dan anak-anaknya.

"Pah, sarapan sudah siap," Ucap Bu Ratih.

"Hmm, panggil anak-anak mah kita sarapan," Jawab pak Wahyu.

Bu Ratih ke kamar Novia mengetuk pintu "Vi, sarapan dulu ajak suamimu," Di kamar Novia menjawab,"Iya mah kami akan kesana."

"Ayo Wan, kita ditunggu di meja makan."

"Iya sayang," Jawab Irwan langsung menggandeng tangan istrinya dan keluar dari kamar.

Di meja makan semua sudah berkumpul, mereka makan dengan lahap, Pak Wahyu bertanya pada anak-anaknya, kakak Novia.

"Hari ini kalian sudah masuk kerja?"

"Iya pah, kami sudah harus masuk karena izin libur hanya sehari." Riska, kakak kedua Novia menjawab dan diikuti anggukan yang lain.

Selesai sarapan dan membantu Bu Ratih membereskan piring dan bekas sarapan, mereka berpamitan pulang. Yang tinggal hanya Novia dan suaminya menemani kedua orang tuanya.

Pak wahyu dan Bu Ratih adalah pensiunan Pegawai Negeri. Kedua orang tua paruh baya itu bertani dan mengurus kebun yang menjadi hiburan di masa tuanya setelah pensiun.

Novia mengajak suaminya masuk ke kamar, dia ingin membahas banyak hal termasuk rencana masa depan mereka nanti akan seperti apa, sebagai pasangan baru tentunya mereka masih sangat awam tentang hubungan berumah tangga.

Terpopuler

Comments

AKP

AKP

Tetap semangat kakak aku nyici dulu yah bacanya nya setangkai mawar 🌹 agar kakak semangat

2022-10-23

1

Vedira

Vedira

thks say, ttp semangat 💪💪😍😘

2022-09-02

0

Feliana Dahlan Fanly

Feliana Dahlan Fanly

baru baca smpai halaman tiga,, mulai pnasaran ke hal selanjutnya ..

mga kryaku bisa ke up smpai halaman2 brikutnya nanti..

semangat author 💪💪

2022-09-02

1

lihat semua
Episodes
1 Insiden
2 Pernikahan
3 kehidupan Baru
4 Dua Pribadi yang berbeda
5 Kabar Bahagia
6 Tanda Tanya
7 Keraguan
8 Pertengkaran 1
9 Pertengkaran 2
10 Bayi Mungil
11 Kelahiran Buah Hati
12 Kembali
13 Eshal Camilla
14 Wisuda 1
15 Wisuda 2
16 Kabar Baik
17 Lulus
18 Pindah Rumah
19 Lidah Mertua
20 Test Pack
21 Sifat Asli
22 Panutan
23 Topeng
24 Jumpa Kawan Lama
25 Cari Perhatian
26 Diamku adalah kemarahan
27 Kisah lama sang mertua 1
28 Kisah lama sang mertua 2
29 Turunkan Ego
30 Mewujudkan keinginan
31 Istriku sayang, Istriku malang
32 Aku pasti bisa 1
33 Aku pasti bisa 2
34 Adiba Alesha
35 Kambuh lagi
36 Naluri Ibu
37 Wejangan Bu Ratih
38 Melepas Rindu
39 Bukan Mertua Idaman 1
40 Bukan Mertua Idaman 2
41 Sayang Cucu
42 Nama Yang Sama
43 Bukan salahku, Itu resikomu
44 Drop
45 Kesedihan Orang Tua Novia
46 Jangan Sakiti Anakku
47 Penolakan Novia
48 Trauma Novia
49 Memaafkan tapi Tidak Melupakan
50 Tulus
51 Sensitif
52 Kejutan
53 Rahasia
54 Akhirnya Novia Jujur
55 Ingkar janji 1
56 Ingkar Janji 2
57 Koma
58 Hanya Ingin Dimengerti
59 Duka Irwan 1
60 Duka Irwan 2
61 Arti Firasat bu Ratih
62 Warisan 1
63 Warisan 2
64 Harta Hanya Titipan
65 Ganti Pemilik
66 Teman Yang Aneh
67 Hutang Bu Mini
68 Pertikaian Antar Saudara
69 Dukunganmu Jadi Semangatku
70 Tamu Dadakan
71 Hargai Aku
72 Teman Rasa Saudara
73 Benci Tanpa Alasan
74 Munafik
75 Kamu Di Mana?
76 Detektif 1
77 Detektif 2
78 Salah Memilih Pasangan
79 Hasutan Mertua
80 Terbongkar
81 Serangan Balik
82 Pertemuan Keluarga
83 Berharap
84 Keputusan Novia
85 Patah Sayap 1
86 Patah Sayap 2
87 Selamat Jalan Papa
88 Penenang Badai
89 Menggantikan Peran Ayah
90 Baktiku Untuk Mama
91 Terkenang
92 Melanjutkan Hidup
93 Ajari Aku Sekuat Dirimu
94 Merasa Tak Berguna
95 Kecewa
96 Hampa
97 Over Dosis
98 ICU
99 Love You Mom
100 Mama Pergi Untuk Selamanya
101 Ada Apa Denganmu?
102 Butuh Sandaran
103 Sebuah Harapan
104 Aku Tahu Kelicikanmu
105 Dilema
106 Kutahu Maksudmu
107 Ikuti Permainan
108 Pergilah Dari Hidupku
109 Berakhir Sudah
110 Murka
111 Ekstra Part
112 PENGUMUMAN !!!
113 Kabar-kabari Season 2
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Insiden
2
Pernikahan
3
kehidupan Baru
4
Dua Pribadi yang berbeda
5
Kabar Bahagia
6
Tanda Tanya
7
Keraguan
8
Pertengkaran 1
9
Pertengkaran 2
10
Bayi Mungil
11
Kelahiran Buah Hati
12
Kembali
13
Eshal Camilla
14
Wisuda 1
15
Wisuda 2
16
Kabar Baik
17
Lulus
18
Pindah Rumah
19
Lidah Mertua
20
Test Pack
21
Sifat Asli
22
Panutan
23
Topeng
24
Jumpa Kawan Lama
25
Cari Perhatian
26
Diamku adalah kemarahan
27
Kisah lama sang mertua 1
28
Kisah lama sang mertua 2
29
Turunkan Ego
30
Mewujudkan keinginan
31
Istriku sayang, Istriku malang
32
Aku pasti bisa 1
33
Aku pasti bisa 2
34
Adiba Alesha
35
Kambuh lagi
36
Naluri Ibu
37
Wejangan Bu Ratih
38
Melepas Rindu
39
Bukan Mertua Idaman 1
40
Bukan Mertua Idaman 2
41
Sayang Cucu
42
Nama Yang Sama
43
Bukan salahku, Itu resikomu
44
Drop
45
Kesedihan Orang Tua Novia
46
Jangan Sakiti Anakku
47
Penolakan Novia
48
Trauma Novia
49
Memaafkan tapi Tidak Melupakan
50
Tulus
51
Sensitif
52
Kejutan
53
Rahasia
54
Akhirnya Novia Jujur
55
Ingkar janji 1
56
Ingkar Janji 2
57
Koma
58
Hanya Ingin Dimengerti
59
Duka Irwan 1
60
Duka Irwan 2
61
Arti Firasat bu Ratih
62
Warisan 1
63
Warisan 2
64
Harta Hanya Titipan
65
Ganti Pemilik
66
Teman Yang Aneh
67
Hutang Bu Mini
68
Pertikaian Antar Saudara
69
Dukunganmu Jadi Semangatku
70
Tamu Dadakan
71
Hargai Aku
72
Teman Rasa Saudara
73
Benci Tanpa Alasan
74
Munafik
75
Kamu Di Mana?
76
Detektif 1
77
Detektif 2
78
Salah Memilih Pasangan
79
Hasutan Mertua
80
Terbongkar
81
Serangan Balik
82
Pertemuan Keluarga
83
Berharap
84
Keputusan Novia
85
Patah Sayap 1
86
Patah Sayap 2
87
Selamat Jalan Papa
88
Penenang Badai
89
Menggantikan Peran Ayah
90
Baktiku Untuk Mama
91
Terkenang
92
Melanjutkan Hidup
93
Ajari Aku Sekuat Dirimu
94
Merasa Tak Berguna
95
Kecewa
96
Hampa
97
Over Dosis
98
ICU
99
Love You Mom
100
Mama Pergi Untuk Selamanya
101
Ada Apa Denganmu?
102
Butuh Sandaran
103
Sebuah Harapan
104
Aku Tahu Kelicikanmu
105
Dilema
106
Kutahu Maksudmu
107
Ikuti Permainan
108
Pergilah Dari Hidupku
109
Berakhir Sudah
110
Murka
111
Ekstra Part
112
PENGUMUMAN !!!
113
Kabar-kabari Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!