Prolog
Sang jutawan muda menikah membuat acara pesta besar besaran.terlihat pengantin tampak bahagia menyalami satu persatu tamu mereka. begitu juga dengan tamu yang datang mengucapkan selamat kepada pengantin.
Suratih Wijaya (saudara)
Selamat ya adikku akhirnya nanti malam kamu buka segel juga Hahaha
(Memeluk Surti)
Surti Wijaya
Terima kasih.
(membalas pelukan)
Sementara didapur orang tua Surti sibuk menyuruh pelayan menghidangkan beberapa macam menu makanan.
Sumarni Emak Somplak
Woi cepat jangan lama..
(Berdiri mengatur pelayan)
Sumarni Emak Somplak
Hei kau, sudah kau siapkan apa yang saya suruh.
(Memanggil kepala pelayan)
Manta Kepala pelayan
sudah nyonya semua sudah dihidangkan.
Sumarni Emak Somplak
Bagus..
(Pergi begitu saja)
Manta Kepala pelayan
Cih aku tidak suka dia mengatur disini,dia beruntung mendapat menantu kaya.
(Ngedumel sendiri)
Sumarni Somplak kearah ruangan pesta.
Sumarni Emak Somplak
Anakku selamat ya,jangan lupa lingerie didalam lemari.
(memeluk Surti)
Surti Wijaya
Emak terima kasih.
(Memeluk )
Sumarni Emak Somplak
Jangan lupa nanti malam kamu pakai baju itu,biar emak cepat dapat cucu.
(Berbisik)
Surti Wijaya
Huh iya Emak
(senyum)
Beberapa jam telah berlalu siang berganti malam,kini pengantin baru tersebut didalam kamar ingin menikmati malam pertama.
Jaimin (Suami)
Sayang..
(Memeluk Surti ditempat tidur)
Surti Wijaya
Tunggu dulu.
(Turun dari ranjang)
Surti mengganti pakaian lingerie transparan seperti yang disuruh Emaknya.
Jaimin (Suami)
Kamu sexy sekali.
(Makin bergairah)
Surti Wijaya
(Naik keatas ranjang sudah siap digawangi)
Jaimin (Suami)
(Langsung mencium bibir Surti)
Surti Wijaya
(Membalas ciuman Jaimin)
Surti Wijaya
Eguh..
(Melenguh kecil karena lidah Jaimin menerobos langit langit mulutnya)
Jaimin (Suami)
(unyeng dua tonjolan itu)
Jaimin (Suami)
(Membuka baju Surti)
Surti Wijaya
(Merona malu saat melepas ciuman)
Jaimin melahap salah satu tonjolan ranum
Surti Wijaya
Eguhh sayang..
(melenguh)
Jaimin (Suami)
(Memainkan lidah dipucuk tonjolan)
Surti Wijaya
Eughh..
(Melenguh membuat V berdenyut )
Jaimin (Suami)
(Menciumi seluruh dada)
Jaimin (Suami)
Adik kecilku sudah tegang.
(Melihat kebawah)
Jaimin (Suami)
Kamu pegang ini.
(Menarik tangan Surti)
Surti Wijaya
Aku malu,aku masih virgin.
(Menarik tangan)
Jaimin (Suami)
Ayolah kita sudah halal.kenapa malu.
(Membuka celananya)
Surti Wijaya
Besar banget..
(Terkejut)
Senjata antik yang besar seperti mariam perang itu sudah berdiri tegak dan terlihat perkasa.
Jaimin (Suami)
Elus dia..
(Menarik tangan Surti)
Surti Wijaya
(Menurut dan mengelus lembut adik kecil)
Jaimin (Suami)
Ssstt...
(Meracau kenikmatan)
Jaimin (Suami)
Aku sudah tidak tahan lagi.
(Membaringkan tubuh Surti)
Jaimin tidak tahan lagi menahan konaknya,kini iya sudah membuka seluruh bajunya. Disusul Surti Wijaya.
Jaimin (Suami)
Kamu sudah siap sayang.
(Mata sayu diatas tubuh Surti)
Ketika senjata Jaimin ingin masuk kesarangnya Tiba tiba...
Jaimin (Suami)
Ahhhh dadaku...
(Sembari pegang dadanya sendiri)
Surti Wijaya
Kamu kenapa?
(Setengah duduk tanpa busana)
Jaimin (Suami)
Sakit....
(Langsung ambrul diatas tempat tidur tanpa busana)
Surti Wijaya
Sayang...
(Mengguncang tubuh suaminya)
Surti Wijaya
Eng-enggak bernafas lagi.
(Memeriksa hidung Obeng)
Surti Wijaya
Aaaaaaaaaa......!!!!!.
Tidaaaaakkk !! Suamiku..
(Berteriak langsung menangis)
Suratih Wijaya (saudara)
Maek kenapa adik menjerit Histeris?
(Mendengar teriakan)
Sumarni Emak Somplak
Ah mungkin Jaimin sudah melakukannya.
(Tidak perduli sembari main handphone)
Suratih Wijaya (saudara)
Tapi ini aneh buka Virgin sampe segitunya menjerit.
(Heran)
Sumarni Emak Somplak
Mungkin punya Jaimin besar,kamu ini seperti tidak pernah saja buka perawan
(Tetap fokus pada Handphone)
Suratih Wijaya (saudara)
Emak ada ada saja.
(Senyum kecil)
Kaki Surti berlarian kelantai bawah dengan memakai selimut.
Suratih Wijaya (saudara)
Hah Surti kenapa kau tidak pakai pakaian,lalu kemana suamimu?
(Berdiri dari duduk)
Sumarni Emak Somplak
Hah...
(Tercengang)
Sumarni Emak Somplak
Ayo masuk kenapa kau lari dari malam pertamamu,apa punya Jaimin besar mangkannya kamu berlari takut?.
(Heran)
Surti Wijaya
Hiksss..,Emak,Suratih
suamiku
men-meninggal.
(Menangis terisak isak)
Suratih Wijaya (saudara)
Whats....
(Tercengang)
Sumarni Emak Somplak
Ya Tuhan..
(Langsung naik klantai atas)
Suami Surti Wijaya mati dimalam pertama,padahal Surti Wijaya belum sempat merasakan enaknya malam pertama.
Ternyata Suami Surti mati terkena serangan jantung mendadak dan meninggalkan begitu banyak harta,sang jutawan tidak punya keluarga lagi,Surti pewaris tunggal dan berhak menerima semua harta milik almarhum suaminya.
Surti akhirnya menjadi janda kembang dengan harta yang berlimpah.
Author koplak
Hallo para pembaca !!! Saya author.
Author koplak
Tolong bagi anak anak dibawah 17 tahun jangan membaca chat story ini ya. Author sudah siapkan banyak adegan dewasanya. ini khusus untuk orang dewasa ahahahh..
Author koplak
Author sudah umur 35 tahun jadi bisa menulis adegan dewasa ahaha...just kidding ya.
Author koplak
canda kok, tidak terlalu banyak adegannya,cuma disetiap episode author taruh sedikit
Author koplak
Cuma konflik kecil saja author hiasi chat story ini.
Author koplak
Terima kasih selamat membaca ya,jangan traveling kalau membaca.
Jangan lupa komen And likenya.
Author koplak
Yang enggak suka skip aja ya,jangan dibaca aja tapi enggak dilike seperti pembaca hantu,tolong say semangatnya like like like.....
Author koplak
Ada itu dibaca aja tapi enggak dilike,auto jengkel udah nulis capek atuh,mikir. 😭😭😭😭😭
Author koplak
Yang suka baca Novel singgahi novel baru author judulnya TUMBAL PEMUAS RANJANG .baca ya say mana tau menarik bagi kalian. ceritanya agak sedih sih
Comments
caa_eca2
mana gambar baju nya thorr?
2024-10-05
0
Nandik Anggut
kren
2024-07-31
0
Steeven Paul Anggara
baru baca udah dek dekan
2024-05-31
0