" Kamu kenapa nak , apa ada masalah ?" Tanya ibu Firda sesudah memeluk anak nya . Mungkin wanita paruh baya itu menyadari jika tubuh sang anak sedang tak baik baik saja .
Mendengar hal itu , Brian langsung menatap Firda tajam . Laki laki itu takut jika istrinya membongkar kelakuan bejat nya selama ini .
" Tidak apa bu . " Ucap Firda berusaha tersenyum meskipun ia sedang menahan ras takut nya pada sang suami akibat tatapan yang ia berikan .
" Oh ya sudah kalau gak apa apa . Hari ini ibu masak makanan kesukaan kamu , ibu harap kamu mau menghabiskan makanan yang ibu buat khusus untuk mu . " Ucap Ida mengandeng tangan sang anak menuju meja makan .
" Tak usah bu , kami baru saja sarapan di rumah tadi . Oh iya saya pamit ke kantor ya bu , saya tak bisa lama lama di sini karena kantor lagi banyak kerjaan . " Ucap Brian tersenyum dengan Ramah pada ibu mertuanya .
" Iya tak apa nak , pergilah jangan lupa mampir kesini lagi nanti setelah pulang kantor . " Ucap Ida ramah pada menantunya itu .
" Pasti saya mampir lagi bu untuk menjemput Firda nanti . " Ucap Brian tersenyum ramah setelah itu pria itu menyalami tangan Ida dan firman yang sedari hanya diam di meja makan nya .
" Untuk apa kamu kesini , seharusnya kamu temani suami mu saja . Turuti apa pun kemauan nya dan jangan membantah . Jadi istri yang baik biar keluarga kita tak jadi miskin lagi . Suamimu sudah banyak membantu keuangan kita selama ini jadi apa pun yang ia lakukan padamu ataupun apapun yang ia minta kamu harus menuruti nya . " Ucap firman menatap putrinya itu tajam . Firda hanya tersenyum kecut mendengar hal itu , ia tau di mata ayah nya hanya ada uang dan juga kejayaan .
Anak dan istri tak begitu penting dari pada uang uang nya . Mengingat hal itu hati Firda begitu sakit . Ia yakin se yakin yakinnya jika ia mengadu tentang perbuatan yang telah suaminya lakukan .
Mungkin ayah nya itu akan memarahinya dan bukanya memarahi sang suami yang telah melakukan kekerasan terhadap anak nya sendiri .
" Sudahlah mas , Firda baru saja pulang kerumah kamu malah langsung berkata yang tidak tidak, lagi pula Firda selalu menurut pada suami nya buktinya tadi Biran mengantarkan Firda sendiri kan ke rumah . " ucap iba berusaha membela putri nya agar putrinya itu merasa nyaman dan tak terintimidasi oleh ucapan sang suami .
" Oh iya Bu . Bagiamana kuliah Doni lancarkan bu ?" Tanya Firda berusaha mengusir ketegangan antara ibu dan ayah nya . Ida seketika tersenyum mendengar pertanyaan putrinya itu .
" Lancar nak , sebentar lagi adik mu lulus S1. Ibu senang sekali anak ibu bisa menjadi sarjana berkat bantuan suami mu . Tolong sampaikan rasa terimakasih ibu pada menantu ibu ya nak , ibu tak bisa memberikan apa apa selain ucapan terimakasih ibu. " Ucap ibu Firda membuat Firda terdiam , suami yang selalu i anggap kejam kini banyak membantu keluarga nya .
Ia bingung harus bagaimana mengakhiri semuanya , ia sudah tak kuat untuk tetap tinggal bersama dengan laki laki itu . Ia ingin pergi dan meminta cerai darinya .
Namun mendengar apa yang ibunya katakan Firda jadi bingung dan ragu untuk meninggalkan suaminya itu .
Keluarga nya sangat bergantung pada suaminya Brian . Ia takut suaminya itu akan murka dan membuat keluarga nya dalam masalah jika dirinya meninggalkan laki laki itu .
Namun bagiamana lagi , ia sudah tak kuat . Bukan hanya sekali dua kali suaminya memukuli dirinya tapi sudah berkali kali dan itu membuat Firda lelah .
Cinta yang dulunya ia kira manis dan akan membuat nya bahagia ternyata pahit dan membuat nya menderita . Tanpa tersadar air mata mulai membasahi pipi wanita itu .
Ia ingin mengakhiri hidupnya saja dari pada harus bertahan dengan Brian yang mudah sekali mengangkat tangan untuk nya saat ia melakukan kesalahan .
" Kamu kenapa menangis sayang , apa kamu sedang ada masalah dengan suami mu nak ?" Tanya Ida khawatir melihat air mata membasahi pipi sang putri .
" Tak apa bu , Firda hanya bahagia sebentar lagi adik Firda meraih gelar sarjana nya . " Ucap Firda mengusap air matanya kasar .
" Syukurlah kalau begitu , ibu kira kamu kenapa ? , bikin takut saja kamu itu . " Ucap Ida tersenyum . Firman terdiam ia menatap anak nya penuh curiga , namun ia juga tak bisa melakukan apa apa . Yang hanya bisa ia lakukan adalah menasehati sang anak agar tak berpisah dengan sang suami dan membuat pundi pundi uang nya menghilang .
" Apa pun masalah mu dengan suami mu kamu harus mengalah . Apa pun alasan nya kamu jangan protes ataupun menuntut karena kamu sungguh beruntung mendapatkan laki laki kaya seperti itu . Jadi jangan lepaskan dia apa pun yang terjadi . "
Bagikan bom yang meledak di telinga nya , hati dan pendengaran Firda hancur mendengar kata kata dari ayah nya itu . Ia tak menyangka ayah nya segila itu terhadap harta hingga tak perduli lagi dengan anak nya sendiri .
Firda tak menjawab ia menatap kecewa pada sang ayah .Sementara ayah nya itu hanya acuh dan kembali menyeruput kopi di hadapan nya .
" Kamu jangan dengarkan ayah mu , dia tak bermaksud seperti itu . " Ucap Ida menenangkan sang putri .
" Tak apa bu . Seperti nya harta memang lebih penting bagi ayah dari pada anak nya . Bu aku tak jadi mampir ya , aku ingin pergi ke galeri seni hari ini . Aku ingin menjual hasil karya ku ke sana . Semoga saja hasil karya ku di terima ya Bu . " pamit Firda ingin segera pergi dari tempat itu , ia sungguh sakit hati dengan perkataan ayah nya .
" Iya pergilah nak , tapi kalau ada waktu lagi main main ke sini ya nak . Jangan kapok , ayah mu memang seperti itu orang nya jadi jangan terlalu di masukan hati ya nak . " Ucap Ida mengerti jika anak nya itu butuh sendirian.
" Iya Bu . " Ucap Firda tersenyum singkat. Kemudian ia menyalami ibu dan juga ayah nya , meskipun marah ia tetap melakukan hal itu karena bagaimanapun mereka tetap orang tua Firda . Darah mereka mengalir dalam tubuh wanita itu , ia tak bisa menghapus hubungan darah itu sampai kapan pun .
Firda melangkah kan kaki keluar dari dalam rumah orang tuanya , dua bodyguard yang sedari tadi suaminya tugas kan untuk menjaga dirinya sungguh membuat Firda tak nyaman.
" Bisakah kalian tak mengikuti ku terus . Aku ingin sendiri . " Ucap Firda menatap 2 orang di belakang nya dengan pandangan jengah .
" Tidak bisa nyonya , tuan menyuruh kami untuk menjaga dan mengikuti anda kemana pun Anda pergi . " Ucap 2 orang itu membuat Firda menghela nafas nya .Lagi dan lagi ia tak bisa berbuat apa apa , ia hanya bisa pasrah saja saat bodyguard itu mengikuti nya dari belakang .
" Apa di antara kalian ada yang membawa mobil ?" Tanya Firda pelan . Ia mempunyai rencana agar bodyguard nya itu tak mengikuti dirinya lagi .
" Bawa nyonya , apa anda ingin pergi keluar ?" tanya bodyguard itu dengan sopan .
" Iya aku ingin pergi ke galeri . " Ucap Firda pelan .
" Baiklah kami akan mengantarkan mu tapi saya laporkan dulu pada pak Brian . " Ucap salah satu bodyguard itu .
" Disini panas boleh kah berikan kuncinya aku akan tunggu di dalam mobil . " Ucap Firda meminta kunci mobil itu pada salah satu di antara mereka . Mereka memberikan nya , Firda berjalan menjauhi bodyguard nya di ikuti dengan bodyguard yang lain .
" Aku lupa meninggalkan tas ku di dalam , bisakah kamu mengambilkan nya untuk ku ?" Tanya Firda pada satu satunya bodyguard yang tersisa di samping nya itu .
" Baik nyonya akan saya ambilkan . " Ucap bodyguard itu tanpa curiga sama sekali pada Firda . Firda tersenyum senang , setelah bodyguard nya benar benar pergi Firda pun langsung masuk kedalam mobil dan menancap mobil gas mobil itu menjauhi rumah orang tuanya .
..
..
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments